disusun oleh ;
2
Efisiensi (rectification ratio) sebuah penyearah, yang merupakan contoh untuk
membandingkan efisiensi, yang didefinisikan sebagai :
P
= dc
Pac
Tegangan keluaran dapat dikatakan sebagai gabungan dua buah komponen: (1) nilai
dc, dan (2) komponen ac atau ripple.
Nilai efektif (rms) komponen ac tegangan keluaran adalah
2
Vac = Vrms Vdc2
Faktor Bentuk (form factor) yang mengukur bentuk tegangan keluaran adalah
V
FF = rms
Vdc
Faktor ripple (ripple factor) yang mengukur kandungan ripple, didefinisikan sebagai :
V
RF = ac
V dc
Dengan mensubtitusi Persamaan (3-45) ke dalam Persamaan (3-47) maka faktor
ripple dapat dinyatakan sebagai (3-48)
2
V
RF = rms 1 FF 2 1
Vac
Faktor kegunaan trafo (transformer utilization factor) didefinisikan
P
TUF = dc
Vs I s
3
dengan Vr dan Is adalah tegangan rms dan arus rms trafo sekunder. Sekarang marl
kita perhatikan bentuk gelombang pada Gambar 1, dengan s adalah tegangan
masukan sinusoidal, Is arus masukan instantaneous, dan adalah komponen
fundamentalnya
Jika 4 adalah sudut yang dibentuk antara komponen fundamental arus dan
tegangan masukan, dan sudut disebut displacement angle, maka faktor
displacement didefinisikan
DF = cos
I I cos I
1
2 2
2
2 1
s s s
HF = 2
Is1 I s1
dengan Is1 adalah komponen fundamental arus masukan Is. Kedua Is1 dan Is
dinyatakan dalam rms. Faktor daya masukan didefinisikan
VI I
PF = s s1 cos s1 cos
Vs I s Is
Crest Factor CF, yang mengukur arus masukan puncak Is (puncak) yang
dibandingkan dengan nilai rmsnya Is digunakan untuk menspesifikasi rating arus
puncak komponen dan divais. CF untuk arus masukan didefinisikan oleh
I s puncak
CF =
Is
Catatan
1. Faktor harmonis HF adalah ukuran distorsi bentuk gelombang dan biasanya
disebut total harmonic distortions (THD).
2. Bila arus masukan berupa sinusoidal murni, Is1 = Is dan faktor daya PF sama
dengan faktor displacement DE Sudut displacement menjadi sudut
impedansi = tan -1 (wL/R) untuk beban RL.
3. Faktor displacement DF sering disebut pula displacement power factor (DPF).
4. Penyearah ideal memiliki = 100%, Vac = 0, RF = 0, TUF = 1, HF = THD = 0, dan
PF = DPF = 1.
Perlu dicatat bahwa tegangan rata-rata VL induktor adalah nol dan tegangan
keluaran rata-rata adalah
2 0 2
= m cos t
V
2
4
Arus beban rata-rata adalah Idc = Vdc/R.
Dapat diketahui dari Persamaan bahwa tegangan (dan arus) rata-rata dapat
ditingkatkan dengan membuat = 0. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan
diode freewheeling Dm seperti terlihat pada Gambar 1.2a yang ditunjukkan
dengan garis putus-putus. Adanya diode ini akan mencegah munculnya tegangan
negatif pada beban; sehingga energi magnetik akan meningkat. Pada t = t1 = /w,
arus dari diode D1 dipindahkan ke Dm. Proses ini discbut komutasi pada diode.
Bentuk gelombangnya ditunjukkan pada Gambar 1.2c.
5
ditunjukkan pada Gambar 2.1b. Karena tidak ada arus dc yang mengalir melalui
trafo maka tidak ada masalah saturasi dc pada inti trafo. Tegangan keluaran rata-
rata adalah
2 T / 2V
Vdc = Vm sin ttdt m 0,6366Vm
T 0
Selain menggunakan trafo tap tengah, kits dapat menggunakan empat buah diode
seperti pada Gambar 2.2a. Selama tegangan masukan mengalami siklus setengah
positif, daya disuplai ke beban melalui diode D1 dan D2. Pada saat siklus negatif,
diode D3 dan D4 yang konduksi. Bentuk gelombang untuk tegangan keluaran
ditunjukkan pada Gambar 2.2b yang serupa dengan Gambar 2.1b. Tegangan balik
puncak diode hanya Vm. Rangkaian ini dikenal sebagai jembatan penyearah
(bridge rectifier), dan sangat sering digunakan pada aplikasi
6
Gambar 2-2 Jembatan penyearah gelombang penuh.
7
III. Alat yang digunakan
8
V. Prosedur Praktikum
1. Membuatlah rangkaian percobaan ½ gelombang satu fasa tanpa
menggunakan kapasitor.
2. Mengatur beban sesuai petunjuk dan mencatat meter – meternya pada
tabel data yang telah tersedia dan menggambarkan bentuk gelombang
tegangan input dan outputnya.
3. Memasang kapasitor pada rangkaian dan ulangi percobaan 2
4. Membuat rangkaian percobaan gelombang penuh 1 fasa tanpa
menggunakan kapasitor (seperti pada gambar).
5. Mengulangi langkah percobaan 2 dan 3.
9
D. Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa dengan Kapasitor
no Vin (AC) Vout (DC) Iin (AC) Iout (DC)
1 3 2.2 0.39 0.14
2 3 2.4 0.38 0.13
3 3 2.6 0.34 0.12
4 3 2.8 0.3 0.1
5 3 3 0.25 0.09
10
b. Penyearah ½ gelombang 1 fasa dengan kapasitor
Vav = 0.318 Vmax
Vrms = ½ Vm
30 = ½ Vm
Vm = 60 V
Vav = 0.318 Vm
= 0.318 (60)
= 19.08 Volt
Efisiensi penyearah = ((Vav)2 / (Vrms)2 )x100%
= ((19.08)2 / (30)2 )x100%
= 40.45 %
Ripple Factor (Rf) = {[(Vrms)2 / (Vdc)2]-1}1/2
= {[(30)2 / (27)2]-1}1/2
= 0.484 x 100%
= 48.4 %
Faktor bentuk (FF) = Vrms / Vdc
= 30 / 27
= 1.111 x 100%
= 111.1 %
Tabel hasil perhitungan
no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor
1 30 27 40.45% 48.4% 111.10%
2 30 30 40.45% 0.0% 100%
3 30 30 40.45% 0.0% 100%
4 30 30 40.45% 0.0% 100%
11
= ((3.603)2 / (4)2 )x100%
= 81.135 %
Ripple Factor (Rf) = {[(Vrms)2 / (Vdc)2]-1}1/2
= {[(4)2 / (1.8)2]-1}1/2
= 1.985 x 100%
= 198.5 %
Faktor bentuk (FF) = Vrms / Vdc
= 4 / 1.8
= 2.222 x 100%
= 222.2 %
Tabel hasil perhitungan
no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor
1 4 1.8 81.135 198.5% 222.2
2 4 1.6 81.135 229.1% 250
3 4 1.4 81.135 267.6% 285.7
4 4 2 81.135 173.2% 200
5 4 1.8 81.135 198.5% 222.2
12
= 3 / 1.8
= 1.667 x 100%
= 166.7 %
Tabel hasil perhitungan
no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor
1 3 2.2 81 92.7% 136.4
2 3 2.4 81 75.0% 125
3 3 2.6 81 57.6% 115.4
4 3 2.8 81 38.5% 107.1
5 3 3 81 0.0% 100
13
b. Penyearah ½ gelombang 1 fasa dengan kapasitor
14
d. Penyearah gelombang penuh 1 fasa dengan kapasitor
15
X. Pembahasan
Pada percobaan kali ini adalah penyearahan satu fasa ½ gelombang
penuh dan gelombang penuh. Penyearah yang digunakan adalah
dioda. Dioda semikonduktor telah banyak dipakai didalam sirkuit
sirkuit elektronika. Pada sistem penyearah satu fasa baik daya kecil
maupun daya besar peranan dioda sangat menentukan. Pada
penyearahan ini yang diperhatikan adalah efisiensi, form factor,
ripple factor . penyearahan yang dilakukan menggunakan 2 beban
yakni beban resistor dan beban resistor kapasitor secara pararel.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah menyearahkan
tegangan satu fasa ½ gelombang. Pada percobaan ½ gelombang
dengan beban resistor didapatkan efisiensi rata rata 40,45% dan
ripple factor rata rata adalah 219,5% serta untuk rata rata form
factor 241,14 %.
Pada beban resistor ripple factor dan form factor cenderung lebih
besar sedangkan pada beban resistor kapasitor ripple factor dan
form factor cenderung lebih baik, maka dapat disimpulkan bahwa
kapasitor dapat berfungsi sebagai penyearah bantuan dalam
praktikum ini. Pada beban resistor kapasitor ada beberapa data
yang menunjukan ripple factor 0%, hal ini disebabkan karena
tegangan Vm input (AC) = Vm output (DC) hal ini berarti
gelombang 100% lurus atau DC ideal. Hal ini dapat dilihat dari form
factor yang memiliki nilai 100% namun hal ini hamper tidak
mungkin dikarenakan tegangan input ≠ tegangan output yang
berarti ada kesalahan pembacaan parameter tegangan pada alat
ukur.
16
Percobaan ketiga yang dilakukan adalah menyearahkan tegangan
satu fasa gelombang penuh. Pada percobaan gelombang penuh
dengan beban resistor didapatkan efisiensi rata rata 81% dan ripple
factor rata rata adalah 213% serta untuk rata rata form factor
236%.
XI. Kesimpulan
Ripple factor maksimum penyearah ½ gelombang tanpa
kapasitor adalah 220,3 %
Form factor maksimum penyearah ½ gelombang tanpa
kapasitor adalah 241,9 %
Ripple factor maksimum penyearah ½ gelombang resistor
kapasitor adalah 48,4 %
Form factor maksimum penyearah ½ gelombang resistor
kapasitor adalah 111,1%
Ripple factor maksimum penyearah gelombang penuh tanpa
kapasitor adalah 229,1 %
Form factor maksimum penyearah gelombang penuh tanpa
17
kapasitor adalah 285,7 %
Ripple factor maksimum penyearah gelombang penuh resistor
kapasitor adalah 92,7 %
Form factor maksimum penyearah gelombang penuh resistor
kapasitor adalah 136,4 %
Kapasitor bertindak sebagai pembantu penyearahan atau
pemerhalus tegangan DC
18