KELAS/KELOMPOK : TELEKOMUNIKASI – 1A / 5
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 15 NOVEMBER 2018
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 21 NOVEMBER 2018
1
DAFTAR ISI
2
a. Tujuan
- Menyelidiki sumber tegangan searah (battere) yang dihubungkan seri dan
paralel
- Menyelidiki dan menghitung tahanan dalam sumber tegangan searah
(battere)
b. Dasar Teori
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi
potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron
ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Sumber sumber tegangan lsitrik searah:
3
kuningan. Bagian ini adalah bagian yang menonjol dari wujud baterai.
Kutub negatif ada di bagian bawah baterai yang terbuat dari seng sekaligus
membentuk wujud baterai tersebut. Tabung baterai biasanya ditutup
dengan aspal agar elektrolitnya tidak bocor.
b. Aki (Accu) atau Elemen Basah
Sumber listrik berupa elemen basah ini biasa disebut ak
(akumulator). Dalam kehidupan sehari-
hari dapat digunakan pada mobil dan
sepeda motor yang membutuhkan daya
listrik cukup besar, namun arus dan
tegangannya relatif kecil. Sumber
arusnya searah (DC). Sebagai contoh,
ada aki yang tegangannya 6 volt dan arusnya 10 ampere per jam atau
tegangannya 24 volt dengan arus 100 ampere per jam.
Dalam kotak aki yang terbuat dari ebonit terdapat plat positif dan plat
negatif yang biasanya disebut sel. Tiap sel menghasilkan tegangan listrik
arus searah sebesar 2 volt. Cairan yang terdapat dalam kotak aki adalah
H2SO4, yaitu cairan asam sulfat atau cairan belerang. Cairan ini sangat
berbahaya, apabila kena baju atau celana bisa merusak.
c. Adaptor
Adaptor mengandung arti alat pengadaptasi (penyesuai). Karena
adanya di teknik elektronika maka diartikan sebagai
alat penyesuai tegangan. Adaptor juga dikenal
dengan nama lain, yaitu catu daya dan powe supply.
Prinsip kerja adaptor adalah rangakaian
elektronika yang dapat mengubah arus atau
tegangan AC menjadi arus atau tegangan DC.
Adaptor berfungsi sebagai pengganti batu baterai
atau accu (aki).
Rangkaiannya sangat sederhana, murah dan efektif serta dapat
dipakai dalam jangka waktu relatif lama. Adaptor bisa dibuat permanen
juga bisa dibuat variabel (berubah-ubah) tegangannya sesuai dengan
4
keperluan. Arus yang mengalir pada rangkaian adaptor tergantung pada
komponen trafo yang digunakan mulai dari 0,5 ampere sampai dengan
puluhan amere
Hampir semua peralatan elektronika selalu memerlukan sumber
tegangan searah untuk mengoperasikannya. Battere dan accumulator
mempunyai kapasitas atau kemampuan kerja terhadap waktu yang
terbatas. Kemampuan kerja ini diukur dalam satuan ampere jam (Ampere
Hour = AH). Pada battere ampere jam yang tertera adalah kondisi pada
penggunaan arus nominal.
Jika kita menghubungkan sumber tegangan searah secara seri maka
kita akan mendapatkan harga tegangan yang lebih besar, tetapi jika sumber
tegangan tersebut dihubungkan secara paralel besar tegangannya akan
tetap sedangkan arus bertambah besar.
Setiap sumber tegangan searah mempunyai tahanan dalam (Rd)
besar tahanan dalam ini dapat dicari dengan rumus:
d. Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.
5
2. Ukurlah besar tegangan sumber pada saat saklar S terbuka.
3. Tutuplah saklar S dan ukurlah tegangan sumber pada saat ini (sesaat) serta
bacalah penunjukkan dari amperemeter. Lakukanlah pengukuran ini
sampai tiga kali.
4. Ulangi langkah 1) sampai dengan 3) untuk tahanan R = 3K Ω dan R =
3,3K Ω
5. Masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 1.
6. Buatlah rangkaian seperti Gambar 2.
1,8K Ω 3K Ω 3,3K Ω
6
TB 10,2 0 10,2 0 10,3 0
2
B 10 5,18 10,1 3,13 10,15 2,9
1,8K Ω 3K Ω 3,3K Ω
TB 10,01 0 10 0 10 0
1
B 10 5,36 10 3,18 10,02 2,93
1,8K Ω 3K Ω 3,3K Ω
7
B 20,04 10,49 20,05 6,24 20,04 5,76
b. Dengan beban
30.2
= 10.06 𝑉
3
2. Arus (I)
a. tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. dengan beban
15.83
= 5.28 𝑚𝐴
3
ii. R2 3k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
30.8
= 10.26 𝑉
3
b. Dengan beban
30.5
= 10.16 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
9.46
= 3.15 𝑚𝐴
3
iii. R3 3.3k
1. Tegangan (V)
8
a. Tanpa beban
30.9
= 10.3 𝑉
3
b. Dengan beban
30.55
= 10.18 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
8.73
= 2.91 𝑚𝐴
3
b. Tabel 2
i. R1 1.8k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
30.07
= 10.023 𝑉
3
b. Dengan beban
30.04
= 10.013 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
16.09
= 5.363 𝑚𝐴
3
ii. R2 3k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
30.06
= 10.02 𝑉
3
b. Dengan beban
30.04
= 10.013 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
9
b. Dengan beban
9.54
= 3.18 𝑚𝐴
3
iii. R3 3.3k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
30.06
= 10.02 𝑉
3
b. Dengan beban
30.06
= 10.02 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
8.78
= 2.926 𝑚𝐴
3
c. Tabel 3
i. R1 1.8k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
60.17
= 20.056 𝑉
3
b. Dengan beban
60.11
= 20.036 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
31.73
= 10.576 𝑚𝐴
3
ii. R2 3k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
60.17
= 20.056 𝑉
3
b. Dengan beban
10
60.14
= 20.046 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
18.76
= 6.253 𝑚𝐴
3
iii. R3 3.3k
1. Tegangan (V)
a. Tanpa beban
60.17
= 20.056 𝑉
3
b. Dengan beban
60.14
= 20.046 𝑉
3
2. Arus (I)
a. Tanpa beban
= 0 𝑚𝐴
b. Dengan beban
17.33
= 5.667 𝑚𝐴
3
2) R dalam
a. Tabel 1
10.23−10.06 0.17
i. 1.8𝑘 → 𝑅𝑑 = = 5.28 = 0.032
5.28
10.26−10.16 0.1
ii. 3𝑘 → 𝑅𝑑 = = 3.18 = 0.0022
3.18
10.3−10.18 0.12
iii. 3.3𝑘 → 𝑅𝑑 = = 2.91 = 0.041
2.91
b. Tabel 2
10.023−10.013 0.17
i. 1.8𝑘 → 𝑅𝑑 = = 5.363 = 0.00186
5.363
10.02−10.013 0.007
ii. 3𝑘 → 𝑅𝑑 = = = 0.0022
3.18 3.18
10.02−10.02 0
iii. 3.3𝑘 → 𝑅𝑑 = = 2.926 = 0
2.926
c. Tabel 3
20.056−20.036 0.02
i. 1.8𝑘 → 𝑅𝑑 = = 10.576 = 0.0018
10.576
11
20.056−20.046 0.1
ii. 3𝑘 → 𝑅𝑑 = = 6.253 = 0.0015
6.253
20.056−20.046 0.1
iii. 3.3𝑘 → 𝑅𝑑 = = 5.776 = 0.0017
5.776
b. Pembahasan
Suatu voltmeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam yang
tak terhingga, namun pada kenyataannya tahanan dalam voltmeter selalu
ada batasnya. Oleh karena itu jika kita mengukur tegangan maka akan
terdapat error (penyimpangan). Hal ini disebabkan oleh arus yang
mengalir melalui voltmeter. Besar penyimpangan bergantung pada nilai
tahanan beban bila dia dibandingkan dengan tahanan dalam.
Sebaliknya, amperemeter yang ideal harus mempunyai tahanan
dalam nol. Tetapi pada umumnya tahanan dalam suatu amperemeter
tidaklah sama dengan nol, sehingga penyimpangan selalu tetap ada, yang
disebabkan oleh tegangan jatuh pada amperemeter.
Jika nilai tahanan beban cukup besar dibandingkan dengan tahanan
dalam amperemeter, maka penyimpangan yang terjadi dapat diabaikan.
Untuk mengukur kuat arus di suatu rangkaian digunakan
amperemeter. Mengukur tegangan antara dua titik dalam rangkaian
digunakan voltmeter. Voltmeter pengukur tegangan dipasang paralel.
Dalam teknik elektro, impedansi adalah ukuran sejauh mana rangkaian
menghambat aliran listrik. Semua bahan memiliki beberapa tingkat
hambatan listrik, yang menyebabkan beberapa energi akan hilang sebagai
panas, dan mengurangi aliran arus. Dalam kasus arus searah (DC),
impedansi sama dengan resistansi, dan semata-mata tergantung pada bahan
dari mana sirkuit dibuat.
12
b. Jawaban
1. (Tertera pada Data Hasil Percobaan)
2. (Tertera pada Analisa)
3. Jika sumber tegangan dirangkai seri, maka tegangan sumber dijumlah.
Jika sumber tegangan dirangkai paralel, maka besar tegangan sumber
akan tetap sama dengan besar arus yang juga sama terhadap kedua
sumber.
h. Kesimpulan
Jika kita menghubungkan sumber tegangan searah secara seri maka kita
akan mendapatkan harga tegangan yang lebih besar, tetapi jika sumber
tegangan tersebut dihubungkan secara paralel besar tegangannya akan tetap
sedangkan arus bertambah besar.
Setiap sumber tegangan searah mempunyai tahanan dalam (Rd) besar
tahanan dalam ini dapat dicari dengan rumus:
𝑉 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 − 𝑉 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑑 =
𝐼 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
i. Daftar Pustaka
Rafsyam, Aniwarti. 2012. Diktat Laboratorium Dasar Pengukuran
Elektronika. Depok: Politeknik Negeri Jakarta.
Purnama, An Shoru. 2011. Beberapa Sumber Arus Listrik DC.
(https://ilmushoru.wordpress.com/2011/10/27/beberapa-sumber-arus
listrik-dc/, diakses 21 November 2018)
Syifa. 2010. Sumber Listrik Arus Searah.
(https://syifa249e.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-
ipa/fisika/sumber-listrik-arus-searah/, diakses 21 November 2018)
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
13
j. Lampiran
14
ny
15
16