Anda di halaman 1dari 15

PENGUAT DAYA

(BAGIAN -2)

OPERASI KELAS A

Gambar 10. Penguat Kelas A


Gambar 10a merupaka penguat kelas A sepanjang sinyal keluaran tidak terpotong. Dengan
penguat jenis ini arus kolektor mengalir sepanjang siklus. Dengan kata lain tidak ada
pemotongan sinyal keluaran selama siklus.

BATI DAYA
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐺=
𝑃𝑖𝑛
DAYA KELUARAN
Jika kita mengukur tegangan dalam rms volt, daya keluaran yang diperoleh :
𝑉𝑟𝑚𝑠 2
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
𝑅𝐿
Jika kita mengukur tegangan keluaran dalam puncak ke puncak menggunakan osiloskop
𝑉𝑜𝑢𝑡 2
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
8𝑅𝐿
Faktor 8 muncul karena 𝑉𝑝𝑝 = 2�2𝑉𝑟𝑚𝑠 , jika dikuadratkan maka muncul 8
𝑉𝑝𝑝 sama dengan tegangan keluaran puncak ke puncak maksimum dan daya keluaran
maksimumnya :
𝑀𝑃𝑃2
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
8𝑅𝐿
DISIPASI DAYA TRANSISTOR
Ketika tidak ada sinyal yang menjalankan penguat pada gambar 10a, disipasi daya
quiescent-nya adalah :
𝑃𝐷𝑄 = 𝑉𝐶𝐸𝑄 𝐼𝐶𝑄
Ketika ada sinyal, disipasi daya dari transistor meningkat karena transistor mengubah
daya quiescent menjadi daya sinyal. Dengan alasan ini daya quiescent adalah kasusu buruk.
Karena itu, tingkatan daya suatu transsitor dalam penguat kelas A harus lebih besar dari 𝑃𝐷𝑄 ,
jika tidak maka transistor akan dihancurkan.

ALIRAN ARUS
Sumber tegangan DC harus menyediakan arus DC 𝐼𝑑𝑐 ke penguat. Arus DC ini
mempunyai dua komponen, yaitu arus bias melalui pembagi tegangan ddan arus kolektor
melalui transistor. Arus DC ini disebut aliran arus dari tingkat. Jika memiliki penguat banyak
tingkat, maka harus menambahkan aliran arus individual untuk memperoleh aliran arus total.

EFISIENSI
Daya DC yang diberikan kepada penguat oleh sumber DC adalah :
𝑃𝑑𝑐 = 𝑉𝐶𝐶 𝐼𝑑𝑐
Efisiensi ditentukan oleh :
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛
Contoh 4:
Jika tegangan keluaran puncak ke puncak adalah 6,2 V dan impedansi masukan dari basis 3
kΩ, berapa bati daya pada gambar 11?
Gambar 11
Jawab :
𝑍𝑖𝑛(𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒) = 10 𝑘𝛺‖2,2 𝑘𝛺 ‖3 𝑘𝛺 = 1,13 𝑘𝛺
Daya masukan AC
(50 𝑚𝑉)2
𝑃𝑖𝑛 = = 0,277 𝜇𝑊
8 (1,13 𝑘Ω)
Daya keluaran AC
(6,2 𝑉)2
𝑃𝑜𝑢𝑡 = = 1,02 𝑚𝑊
8 (4,7 𝑘Ω)
Bati tegangannya adalah :
1,02 𝑚𝑊
𝐺= = 3682
0,277 𝜇𝑊
Contoh 5 :
Berapa disipasi daya transistor pada gambar 11
Jawab :
Arus emitter DC adalah :
1,1 𝑉
𝐼𝐸 = = 1,62 mA
680Ω

Tegangan kolektor DC adalah :


𝑉𝐶 = 10 𝑉 − (1,62𝑚𝐴)(3,6 𝑘Ω) = 4,17 𝑉
Tegangan kolektor-miter DC adalah :
𝑉𝐶𝐸𝑄 = 4,17 𝑉 − 1,1 𝑉 = 3,07 𝑉
Disipasi daya transistor adalah :
𝑃𝐷𝑄 = 𝑉𝐶𝐸𝑄 𝐼𝐶𝑄 = (3,07 𝑉 )(1,62 𝑚𝐴) = 4,97 𝑚𝑊
Contoh 6 :
Berapa efisiensi dari gambar 11a?
Jawab :
Arus bias melalui pembagi tegangan adalah :
10 𝑉
𝐼𝑏𝑖𝑎𝑠 = = 0,82 𝑚𝐴
12,2 𝑘Ω
Arus kolektor quiescent-nya adalah 1,62 𝑚𝐴, diperoleh dari contoh sebelumnya. Aliran
arusnya adalah :
𝐼𝑑𝑐 = 0,82 𝑚𝐴 + 1,62 𝑚𝐴 = 2,44 𝑚𝐴
Daya masukan DC ketingkat tersebut adalah :
𝑃𝑑𝑐 = 𝑉𝐶𝐶 𝐼𝑑𝑐 = (10 𝑉 )(2,44 𝑚𝐴) = 24,4 𝑚𝑊
Karena tegangan keluaran ac adalah 1,02 mW (dr contoh soal ke-4), efisiensi tingkat ini :
1,02 𝑚𝑊
𝜂= 𝑥 100% = 4,2 %
24,4 𝑚𝑊

OPERASI KELAS B
Dalam beberapa aplikasi seperti system yang menggunakan baterai, aliran arus dan
efisiensi tingkat menjadi penting untuk di pertimbangkan dalam perancangan. Hal ini lah
yang menyebabkan ide dasar dari kelas B.

RANGKAIAN DORONG-TARIK
Ketika transistor beroperasi sebagai kelas B, siklus akan dipototng setengah. Untuk
menghindari distorsi hasil, maka digunakan dua transistor dalam susunan dorong-tarik
seperti pada gambar 12. Dorong-tarik (push-pull) berarti bahwa satu transistor mengalirkan
setengah siklus sementara yang lainnya diam (off) dan sebaliknya.
Gambar 12. Penguat dorong-tarik kelas B
Pada setengah siklus yang positif dari tegangan masukan, lilitan sekunder 𝑇1 memiliki
tegangan v1 dan v2. Karena itu transistor yang diatas mengalirkan dan yang dibawah
terpotong. Arus kolektor Q1 mengalir melalui setengah atas dari lilitan primer keluaran. Hal
ini menghasilkan tegangan yang telah dikuatkan dan dibalik, yang tergandeng ke
transformator dan pengeras suara. Pada setengah siklus beriktnya, polaritasnya dibalik.
Transistor yang dibawah bekerja dan yang diatas diam. Transistor bawah menguatkan sinyal
dang anti menampakkan setengah sinyal ke pengeras suara. Kareana setiap transistor
menguatkan setengah siklus masukan, pengeras suara menerima sinyal yang telah dikuatkan
dengan siklus penuh

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


Keuntungan :
• Tidak ada aliran arus ketika sinyal nol. Hal ini disebabkan karena tidak ada bias, setiap
transistor cut off saat tidak ada sinyal masukan
• Perbaikan efisiensi saat ada sinyal masukan (efisiensi maksimum 78,5%)
Kerugian
• Penggunaan transformator. Transformator audio besar dan mahal
OPERASI KELAS C
Dengan kelas C, kita perlu menggunakan rankaian resonansi untuk beban. Hampir semua
penguat kelas C adalah penguat yang dapat di atur.

FREKUENSI RESONANSI
Dengan operasi kelas C, arus kolektor mengalir selama kurang dari setengah siklus.
Rangkaian resonansi parallel dapat menyaring pulsa dari arus kolektor dan menghasilkan
gelombang sinus murni dari tegangan keluaran .Aplikasi utama untuk kelas C adalah penguat
RF yang dapat diatur. Efisiensi maksimum adlah 100 persen.

Gambar 13. (a) Penguat kelas C yang dapt di atur; (b) Bati tegangan terhadap frekuensi; (c)
Rangkaian ekuicvalen DC tak terbiaskan; (d) Dua garis beban; (e) Rangkaian ekuivalen AC
Gambar 13a memperlihatkan penguat RF yang dapat diatur. TEgangan masukan AC
mengaktifkan basis, dan tegangan keluaran yang telah dikuatkan muncul dikolektor. Sinyal
yang telah di kuatkan dan dibalik kemudian digandeng kapasitif ke hambatan beban. Karena
rangkaian resonansi parallel, tegangan keluaran maksimum pada frekuensi resonansi, yang
diperoleh dengan :
1
𝑓𝑟 =
2𝜋√𝐿𝐶
Pada sisi lain dari resonansi 𝑓𝑟 , bati tegangan menurun (gambar 13b). Untuk alaan
inilah, penguat kelas C yang dapat diatur selalu diperuntukkan utnukmenguatkan pita sempit
frekuensi. Hal ini membuatnya ideal untuk menguatkan sinyal radio dan televise karena
setiap stasiun atau saluran diberikan pita sempit frekuesni pada kedua susu dari frekuensi
pusat.
Penguat kelas C tidak terbias, seperti terlihat dalam rangkaian ekuivalen DC dari
gambar 13c. Hambatan Rs dalam rangkaian kolektor merupakan hambatan seri dari inductor.

GARIS BEBAN
Gambar 13d memperlihatkan dua buah garis beban. Garis beban DC kira-kira berupa
garis vertical karena hambatan perkawatan Rs dari inductor RF sangat kecil. Garis beban Dc
tidak begitu penting karena transistor tidak terbiaskan. Yang penting adalah garis beban AC.
Titik Q terdapat sinyal AC, titik operasi bergeser ke atas garis beban AC kea rah titik jenyh.
Pulsa maksimum dari arus kolektor terjadi pada arus jenuh 𝑉𝑐𝑐 /𝑟𝑐

DC CLAMPING DARI SINYAL MASUKAN


Gambar 13e adalah rangkaian ekuivalen AC. Sinyal masukan memicu diode emitter,
dan pulsa arus yang telah dikuatkan rangkaian resonant tank. Dalam sebuah penguat kelas C
yang dapat diatur kapasitor masukan merupakan bagian dari negative DC clamper. Untuk itu
sinyal yang melewati diode emitter merupakan negatively clamped.

RUMUS KELAS C
Penguat kelas C yang dapat diatur biasanya berupa penguat pita sempit. Sinyal
masukan dalam rangkaian kelas C dikuatkan untuk memeperoleh daya keluaran dengan
efisiensi mendekati 100 %.
RUMUS UMUM
Bati tegangan
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐺= 𝑃𝑖𝑛

Daya Keluaran AC
𝑉𝑜𝑢𝑡 2
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 8𝑅𝐿

Daya keluaran maksimum AC


𝑀𝑃𝑃2
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
8𝑅𝐿
Daya masukan DC
𝑃𝑑𝑐 = 𝑉𝐶𝐶 𝐼𝑑𝑐
Efisiensi
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛
LEBAR PITA
𝐵𝑊 = 𝑓2 − 𝑓1
Dimana
F1 = frekuensi separuh daya bawah
F2 = frekuensi separuh daya atas
𝑓𝑟
𝐵𝑊 =
𝑄
Dimana Q adalah factor kualitas (titik kerja ) dari rangkaian. Semakin tinggi Q rangkaian,
semakin kecil lebar pitanya.

PENURUNAN ARUS SAAT RESONANSI


Saat rangkaian tank beresonanasi, impedansi benan AC yang diperlihatkan oleh
sumber arus kolektor adalah maksimum dan bersifat resistif. Karena itu, arus kolektor
minimum saat resonansi. Di atas dan di bawah resonansi impedansi beban AC menurun dan
arus kolektor meningkat. Satu cara untuk mengatur renonant tank adalah dengan mencari
penurunan dalam arus DC yang disediakan untuk rangkaian. Idedasarnya adalah untuk
mengukur arus 𝐼𝑑𝑐 dari catu daya selama mengatur rangkaian (mengubah : atau C). Ketika
tank beresonansi pada frekuensi masukan, pembacaan ammeter akan menurun pada nilai
minimum. Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian diatur secara benar karena tank memiliki
impedansi maksimum pada titik ini.

HAMBATAN KOLEKTOR AC
Induktor memliki hambatan seri Rs seperti terlihat pada gambar 14a. Q dari inductor
tersebut ditentukan dengan :
𝑋𝐿
𝑄𝐿 =
𝑅𝑆
Keterangan :
𝑄𝐿 = faktor kualitas dari koil
𝑋𝐿 = reaktansi induktif
𝑅𝑆 = hambatan koil

Gambar 14. (a) Resistan ekuivalen seri untuk inductor; (b) Resistan ekuivalen paralel untuk
inductor
Jika hambatan serial dari inductor dapat digantikan dengan hambatan parallel Rp,
(gambar 14b). Sehingga hambatan ekuivalen menjadi :
𝑅𝑝 = 𝑄𝐿 𝑋𝐿
Hambatan AC yang ditemui oleh kolektor saat resonansi adalah :
𝑟𝑐 = 𝑅𝑝 ‖𝑅𝐿
Rangkaian Q keseluruhan :
𝑟𝑐
𝑄=
𝑋𝐿
SIKLUS TUGAS
Aktifnya diode emitter pada setiap puncak positif pulsa sempit dari arus kolektor,
sepert pada gambar 15a. Dengan pulsa seperti ini, siklus tugas dapat ditentukan sebagai :
𝑊
𝐷=
𝑇
Dimana : D = siklus tugas
W = lebar pulsa
T = periode pulsa

Gambar 15. Siklus tugas


SUDUT KONDUKSI
Cara ekuivalen untuk menyatak siklus tugas adalah dengan menggunakan sudut
konduksi :

𝐷=
3600

DISIPASI DAYA TRANSISTOR


Dalam gambar 16a diperlihatkan tegangan kolektor-emiter ideal dalam penguat
transistor kelas C. keluaran maksimum diberikan oleh :
𝑀𝑃𝑃 = 2𝑉𝐶𝐶
Karena tegangan maksimum kira-kira 2𝑉𝐶𝐶 , transistor harus memiliki tingkat
𝑉𝐶𝐸𝑄 yang lebih besar dari 2𝑉𝐶𝐶 . Gambar 16b memperlihatkan arus kolektor untuk penguat
kelas C. Biasanya, sudut konduksi (conduction angel) ∅ jauh lebih dari 1800. Disipasi daya dari
transistor tergantung pada sudut konduksi (gambar 16c). Disipasi daya meningkat dengan
sudut konduksi sampai dengan 1800.
Gambar 16 (a) Keluaran maksimum; (b) Susut konduksi; (c) Disipasi daya transistor; (d) Aliran
arus; (e) Efisiensi
Disipasi daya maksimum dari transistor dapat diperoleh dengan :
𝑀𝑃𝑃2
𝑃𝐷 =
40𝑟𝑐
Persamaan diatas merupakan kasus terburuk. Transistor yang beroperasi sebagai kelas C
harus mempunyai tingkat daya lebih besar dari nilai tersebut atau akan hancur.

EFISIENSI TINGKAT
Arus kolektor DC tergantung pada sudut konduksi. Untuk sudut konduksi 1800 (sinyal
setengah gelombang), rata-rata arus kolektor DC adalah 𝐼𝐶(𝑠𝑎𝑡) /𝜋. Untuk sudut konduksi
yang lebih kecil, arus kolektor DC lebih kecil dari nilai tersebut (gambar 16d). Arus kolektor
DC hanya berupa aliran arus dalam penguat kelas C karena tidak mempunya resistor terbias.
Dalam penguat kelas C, sebagain besar daya masukan DC dikonversi ke daya beban
AC karena hilangnya transisitor dan koinnya kecil. Dengan semikian, penguat kelas C
mempunyai efisiensi tingkat yang tinggi. Gambar 16e menunjukkan bagaimana efisiensi
tingkat optimum berubah sesuai dengan sudut konduksi. Saat sudutnya 1800, efisiensi
tingkatnya adalah 78,5 %, nilai maksimum teoritis untuk penguat kelas B, ketika sudut
konduksi mengecil, efisiensi tingkat meningkat. Sebagaimana telah dinyatakan, kelas C
memiliki efisiensi maksimum 100%, pada sudut konduksi yang sangat kecil.
Contoh 7 :
Jika QL dalam gambar 17 adalah 100, berapakah lebar pita dari penguat?

(a) (b)
Gambar 17
Jawab :
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 = 2𝜋(519𝑀𝐻𝑧)(2𝜇𝐻 ) = 65,2 Ω
𝑅𝑃 = 𝑄𝐿 𝑋𝐿 = (100)(65,2 Ω) = 6,52 𝐾Ω
𝑟𝑐 = 6,52 𝐾Ω‖1 𝐾Ω = 867 Ω
𝑟𝑐 867 Ω
𝑄= = = 13,3
𝑋𝐿 65,2 Ω
5,19 𝑀𝐻𝑧
𝐵𝑊 = = 390 𝑘𝐻𝑧
13,3
Contoh 8 :
Masih pada gambar 17, berapa disipasi daya terburuk?
𝑀𝑃𝑃 = 2𝑉𝐶𝐶 = 2(15𝑉 ) = 30𝑉𝑝𝑝
𝑀𝑃𝑃2 (30𝑉)2
𝑃𝐷 = = = 26 𝑚𝑊
40𝑟𝑐 40(867Ω)
TINGKAT DAYA TRANSISTOR
Tingkat daya transistor menurun saat temperature meningkat. Lembar data dari
transistor memiliki daftar derating factor atau gambar perbandingan tingkat daya dan
temperatur. Penggunaan heat sink bertujuan membuang panas dengan lebih cepat,
sehingga menghasilkan tingkat daya yang lebih tinggi.
LATIHAN SOAL
1. Dorong tarik hamper selalu digunakan oleh …..
a. Kelas A b. Kelas B c. Kelas C d. semua benar
2. Salah satu keuntungan penguat dorong-tarik kelas B adalah …..
a. Tidak ada aliran arus quiescent c. Efisiensinya lebih besar dari kelas A
b. Efisiensi maksimumnya 78,5 % d. Semua benar
3. Penguat kelas C hampr selalu …..
a. Tergandeng transformator antara tingkat c. Penguat RF yang bias diatur
b. Beroperasi pada frekuensi radio d. Pita Lebar
4. Sinyal masukan penguat kelas C …..
a. Negatively clamped di basis c. Dikuatkan dan dibalik
b. Menghasilkan pulsa singkat arus kolektor d. Semua benar
5. Arus kolektor penguat kelas C …..
a. Merupakan penguat tegangan masukan c. Negatively clamped
b. Mengalir sepanjang setengah siklus d. Memiliki harmonik
6. Lebar pita penguat C menurun saat …..
a. Frekuensi resonansi meningkat c. Q meningkat
b. XL menurun d. Hambatan beban menurun
7. Disipasi transistor dalam penguat kelas C menurun saat …..
a. Frekuensi resonansi meningkat c. Koil Q meningkat
b. Hambatan beban menurun d. Kapasitans meningkat
8. Tingkat daya transistor dapat dibangkitkan dengan …..
a. Menaikkan temperatur c. Menggunakan heat sink
b. Mengoperasikan tanpa sinyal masukan d. Menggunakan derating curve

Anda mungkin juga menyukai