Anda di halaman 1dari 14

PRAKTEK MESIN LISTRIK

Trafo Beban Nol,Hubungan singkat

MUHAMMAD TRIYO RAHMANTO

15130092

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2016
Universitas Negeri Padang Lab Sheet : Lab Konversi Energi listrik
Jurusan : Teknik Elektro Mata Kuliah : Transformator
Waktu : Topik : Transformator Satu Fasa
Kode : Judul : Trafo beban nol,Hubungan singkat

A. TUJUAN
Setelah mahasiswa melakukan percobaan transformator satu fasa tanpa beban ( no load ) dan
hubungan singkat ( short circuit ) diharapkan dapat :
1. Menentukan konstanta transformator tahanan magnetisasi dan reaktasi medan bocor.
2. Menentukan rugi-rugi inti transformator satu fasa.
3. Membuat karakteristik tanpa beban V0 = f(I0 ) dan W0 = f( V0 )
4. Menentukan perbandingan ( ratio ) transformasi dari transformator satu fasa.
5. Besaran transformator seperti impedansi pengganti Z ac ,Rac dan Xac
6. Rugi-rugi tembaga primer dan tembaga sekunder.
7. Membuat karakteristik Iac = f (Vac ) dan Wac = f( Vac )

B. TEORI

Rangkaian ekivalen transformator dimanfaatkan dalam menganalisa dan mempelajari


karakteristik dari transformator Gambar 1. Untuk mendapatkan nilai-nilai parameter transformator
perlu dilakukan beberapa percobaan yakni pengukuran menggunakan Multi-meter atau pengukuran
menggunakan sumber arus searah.Pengujian beban nol dan hubung singkat.

Pengukuran dengan multi-meter atau dengan sumber tegangan searah dilakukan gunanya untuk
mendapatkan nilai tahanan kumparan primer. Pada pengukuran dengan menggunakan sumber
tegangan searah,nilai tahanan kumparan primer transformator sesungguhnya yakni,nilai yang
didapatkan dari pengukuran sumber DC dikalikan dengan suatu konstanta yakni angka yang berkisar
k =0.15 s/d 1.35, yang paling ideal diambil k = 1.25

1. Beban nol

Pengujian tanpa beban dilakukan untuk mendapatkan beban nilai tahanan magnetisasi yang
juga berhubungan dengan rugi-rugi inti serta prbandingan belitan transformator.Selama
pengujian beban nol ini, tegangan yang diberikan pada kumparan primer,V 1,arus,daya serta
tegangan kumparan sekunder diukur.

Daya aktif yang diserap oleh inti = Pm.

Daya yang diserap oleh inti = Sm=Ep.I0

Daya reaktif yang diserap = Qm= S 2


m P2m

E2p
Tahanan inti Rc= P
m



Gambar 1.Rangkaian ekivalen transformator

Transformator satu fasa yang terdiri dari kumparan primer dan sekunder tersusun
sedemikian rupa dimana sumber tegangan arus bolak-balik dengan frekuensi 50Hz atau 60Hz
dihubungkan pada sisi primer,sedangkan sisi sekunder dalam keadaan terbuka artinya tidak
terangkai dengan beban. Pada waktu transformator dalam tidak berbeban arus I 1 dan I0 yang
mempunyai perbedaan sangat kecil,hal ini dapat dilihat dari resistan kumparan R 1 dengan
resistan maknetisasi inti RC. Hal yang sama diperoleh reaktansi kumparan X 1 dengan
reaktansi medan bocor Xm,maka rangkaian ekivalen ( Gambar 2a). Dengan demikian R 1,X1
dan Z1, maka rangkaian ekivalen transformator tanpa beban dapat mendekati sebagai berikut (
Gambar 2b ).
a b

Gambar 2. Rangkaian ekivalen beban nol

Saat transformator tanpa beban yang perlu diperhatikan adalah komponen


resistansi maknetisasi Rc dan reaktansi medan bocor Xm. Daya input transformator tanpa beban P 0
merupakan rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis rugi arus pusar ( addy current ). Karakteristik V 0 =
f(I0),merupakan grafik linear setelah menempuh daerah tertentu terjadi kejenuhan,maka terjadi garis
lengkung sama halnya dengan kurva B-H.

Karakteristik P0= f ( V0 );

P
V 20
( 0 1/ 2) . (Z eq )1 /2
P0= Z untuk ini
eq V 0

Persamaan yang diperoleh merupakan garis lengkung, rugi-rugi pada transformator tanpa beban
dengan parameter sebagai berikut ;

V0 cos
( Z eq )= I , 0=
P0
V0I
0 0

Jadi Ic=I0.
cos 0 dan Im= I0.
sin 0

Dari percobaan transformator tanpa beban dapat juga ditetapkan perbandingan transformasi (a) .
Deengan mengukur tegangan input V0=V1 pada sisi kumparan primer sedangkan tegangan output
Vout=V1 pada sisi sekunder.Rasio transformasi transformator adalah ;

V1 N1
=a atau a=
V2 N2

2. Hubungan singkat

Transformator satu fasa percobaan hubungan singkat adalah transformator pada sisi primer diberikan
tegangan sedangkan pada sisi sekunder terminal output dihubungkan singkat ( short circuit ). Akibat
peristiwa ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar sehingga membahayakan
transformator tersebut.Oleh sebab itu dalam melakukan percobaanhubungan singkat perlu dilakukan
pembatasan tegangan dan arus yang diizinkan untuk setiap transformator.Dalam hal ini ada yang
berpedoman pada rating tegangan yang diizinkan 5 s/d 8% dari rating tegangan nominal. Untuk
transformator yang besar , arus hubungan singkat ( short circuit carrent ) I ac diizinkan adalah 0,1 s/d
0,5 % dari arus beban penuh IFI. Rangkaian ekivalen transformator satu fasa digambarkan dalam
bentuk rangkaian ekivalen 1 (satu) fasa ( Gambar 3a ). Saat transformator hubungan singkat resistan
magnetisasi Rc, reaktansi medan bocor X m dan impedansi eksitasi Z 0 sangat kecil sehingga dapat
diabaikan dibandingkan dengan resistansi kumparan ( R 1,R2 ) dan reaktasi induktif (X 1,X2 ) maka
rangkaian ekivalennya ( Gambar 3b ).

Gambar 3. Rangkaian ekivalen hubungan singkat


V ac
Referensi dari sisi tegangan tinggi HV ( primer ) , maka impedansi ekivalen Z eq =
I ac , reaktansi

P ac
ekivalen
Req = 2 , sedangkan reaktasi ekivalen X ac = Zac 2Rac 2 ,
I ac

( Gambar 4.a ).

1 R eq
Referensi dari sisi tegangan rendah xV ( sekunder ), maka resistan ekivalen Rac = 2 , reaktasi
a

1 X eq
ekivalen X eq = , dimana a adalah perbandingan transformal transformator
a2

( Gambar 4b )

A b

Gambar 4. Referensi rangakaian ekivalen hubungan singkat

V ac
Tegangan hubungan singkat merupakan jatuh tegangan dalam kumparan primer dan
sekunder, dimana tegangan rendah sama dengan nol, sedangkan arus hubungan singkat I ac besar.
Dengan mengukur kenaikan tegangan Vac secara bertahap maka arus I ac,Pac juga naik sesuai kenaikan
tegangan. Karakteristik Vac = f(Iac), merupakan garis lurus bila inti besi transformator terletak dalam
daerah yang tidak jenuh karena EMF induksi lawan yang besar dari belitan sekunder. Karakteristik
Vac= f(Pac ), merupakan garis lengkung hal ini dapat dilihat dari persamaan diatas.

C. Alat yang diperlukan

1. Transformator,V.A, 1k,Hz 50,Yuasa Tuusinki Kogyo,Co.Ltd.


2. Ohm meter Jembatan Weston Type V 3788935.2
3. Volt meter AC/DC class 1,00
4. Watt meter AC/DC class 0,5
5. Amper meter AC/DC
6. Saklar TO 30 16 A/380 Volt
7. Cos phi meter type 3340

D. Rangkaian Percobaan
1. Beban nol transformator satu fasa.


2. Hubungan singkat transformator satu fasa


E. Prosedur Pelaksanaan Pratikum
1. Percobaan transformator satu fasa beban nol;
a. Rangkai percobaan transformator satu fasa beban nol
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan percobaan
c. Masukkan switch S1, naikkan tegangan primer secara bertahap, catat parameter yang terdapat
pada sisi primer dan sekunder.
2. Percobaan transformator satu fasa hubungan singkat;
a. Rangkai percobaan transformator satu fasa hubungan singkat.
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan percobaan.
c. Masukkan switch S1, naikkan tegangan primer secara bertahap, catat parameter yang terdapat
pada sisi primer dan sekunder.
3. Percobaan Transformator satu fasa berbeban
a. Rangkai percobaan transformator satu fasa berbeban.
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan percobaan.
c. Masukkan switch S1, naikkan tegangan sampai 220 V.
d. Atur/ naikan secara bertahap arus bebannya.
e. Catat parameter terdapat pada sisi primer dan sekunder.

F. Tabel Percobaan
1. Beban nol transformator satu fasa

V I W Vs
220 0,21 9 50
220 0,21 9 50
220 0,21 9 50
220 0,21 9 50

2. Hubungan singkat transformator satu fasa

Vsc Isc Wsc Isc


10 0,9 12 5,4
9 0,8 11 5
8 0,6 11 4,8
7 0,4 10 3,6
6 0,3 10 3
5 0,2 10 2,4
4 0,1 9 1,8
G. Analisa Data
1. Beban nol
Cos = P/V.I = 9/220.0,21 = 0,2
= 79o
Ic = Ip cos = 210 . 0,2 = 42
Rc = Ip/Ic = 210/42 = 5

2. Hubungan Singkat
a. Cos = 12/10.0,9 = 1,33
Ic = 0,9 . 1,33 = 1,19
Rc = 10/1,19 = 8,4
b. Cos = 11/9.0,8 = 1,53
Ic = 0,8 . 1,53 = 1,22
Rc = 9/1,22 = 7,4
c. Cos = 11/8.0,6 = 2,3
Ic = 0,6 . 2,3 = 1,38
Rc = 8/1,38 = 5,8
d. Cos = 10/7 . 0,4 = 3,57
Ic = 0,4 . 3,57 = 1,43
Rc = 7/1,43 = 4,9
e. Cos = 10/6 . 0,3 = 5,56
Ic = 0,3 . 5,56 = 1,67
Rc = 6/1,67 = 3,6
f. Cos = 10/5 . 0,2 = 10
Ic = 0,2 . 10 = 2
Rc = 5/2 = 2,5
g. Cos = 9/4 . 0,1 = 22,5
Ic = 0,1 . 22,5 = 2,25
Rc = 4/2,25 = 1,78

KESIMPULAN

1. MELALUI TES HUBUNGAN SINGKAT DIDAPATKAN HASIL RUGI


TEMBAGA
2. DAN TES TANPA BEBAN UNTUK MENGETAHUI RUGI INTI

Anda mungkin juga menyukai