DisusunOleh :
Nama : Fito Gunawan
Nim : 19130117
FAKULTAS TEKNIK
2020
A. TUJUAN
B. TEORI
E p2
Tahanan inti Rc =
Pm
Gambar1. Rangkaian Ekuivalen Transformator
Transformator satu fasa yang terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder
tersusun sedemikian rupa dimana sumber tegangan arus bolak balik dengan frekuensi 50 Hz
atau 60 Hz dihubungkan pada sisi primer, sedangkan sisi sekunder dalam keadaan terbuka
artinya tidak terangkai dengan beban. Pada waktu transformator dalam kedaan tanpa beban
arus I1 dan I0 mempunyai perbedaan sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari resistansi kumparan
R1 dengan resistansi magnetisasi inti Rc. Hal yang sama diperoleh melalui reaktansi kumparan
X1 dengan reaktansi medan bocor Xm. Dengan mengabaikan R1, X1, dan Z1, maka rangkaian
ekivalen gambar 1 untuk pengujian transformator tanpa beban (beban nol) dapat mendekati
sebagai berikut ini (gambar 2).
Saat transformator tanpa beban yang diperlu diperhatikan adalah komponen resistansi
magnetisasi Rc dan reaktansi medan bocor Xm. Daya input transformator tanpa beban P0
merupakan rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis dan rugi arus pusar (Eddy Current).
Karakteristik V0 = f(I0), merupakan grafik linier, setelah menempuh daerah tertentu terjadi
kejenuhan, maka terjadi garis lengkung sama halnya dengan kurva B-H.
Karakteristik P0 = f (V0)
V 02 1/2 1/2
P 0= untuk ini V 0=(P0 ) .(Z eq )
Z eq
Persamaan yang diperoleh merupakan garis lengkung, rugi-rugi pada transformator
tanpa beban dengan paramater sebagai berikut:
V0 P
Z eq= , cos φ0= 0
I0 V 0 I0
Jadi
Ic = I 0 . cos φ0
dan
Im = I0 . sin φ 0
Dari percobaan transformator tanpa beban dapat juga ditetapkan perbandingan
transformasi (a). Dengan mengukur tegangan input V0 = V1 pada sisi kumparan primer
sedangkan tegangan output Vout = V2 pada sisi sekunder. Ratio transformasi transformator
adalah:
V1 N1
a= atau a=
V2 N2
B. Hubungan singkat
Transformator satu fasa percobaan hubung singkat adalah transformator pada sisi
primer diberikan tegangan sedangkan pada sisi sekunder terminal output dihubung singkat
(short circuit). Akibat peristiwa ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar
sehingga membahayakan transformator tersebut. Oleh sebab itu, dalam melakukan percobaan
hubungan singkat diperlukan pembatasan tegangan dan arus yang diizinkan untuk setiap
transformator. Dalam hal ini ada yang berpedoman pada rating tegangan yang diizinkan 5 s/d
8 % dari rating tegangan nominal. Untuk tranformator yang besar, arus hubung singkat I sc
diizinkan adalah 0,1 s/d 0,5 % dari arus beban penuh I fl. Rangkaian ekivalen tranformator satu
fasa digambarkan dalam bentuk rangkaian ekivalen 1 fasa (gambar 3a). Saat transformator
hubungan singkat resistansi magnetisasi Rc. Reaktansi medan bocor Xm dan impedansi eksitasi
Z0 sangat kecil sehingga dapat diabaikan dibandingkan dengan resistansi kumparan (R 1, R2)
dan reaktansi induktif (X1, X2) maka rangkaian ekivalennya (gambar 3b).
b
Gambar 3 (a&b). Rangkaian ekivalen hubungan singkat
V sc
Referensi dari sisi tegangan tinggi (kumparan primer), maka ipedansi Z eq= ,
I sc
P sc
Resistan ekivalen Req = , sedangkan reaktansi ekivalen X sc= √ Z sc2 −R sc 2 , (gambar 4 a)
I sc2
' R eq
Referensi dari sisi tegangan rendah (sekunder), maka resistansi ekivalen Req = ,
a2
' X eq
reaktansi ekivalen X = , dimana a adalah perbandingan tranformasi transformator (gambar
a2
4b).
a b
Gambar 4. Referensi Rangkaian Ekivalen Hubungan Singkat
Tegangan hubungan singkat Vac merupakan jatuh tegangan dalam kumparan primer
dan sekunder, dimana tegangan rendah sama dengan nol sedangkan arus hubungan singkat Isc
besar. Dengan mengatur kenaikan tegangan Vsc secara bertahap maka arus Isc, Psc juga naik
sesuai dengan kenaikan tegangan. Karakteristik Vsc = f(Isc), merupakan garis lurus bila inti
besi tranformator terletak dalam daerah yang tidak jenuh karena EMF induksi lawan yang
besar dari lilitan sekunder. Karakteristik Vsc = f(Psc), merupakan garis lengkung hal ini dapat
dilihat dari persamaan diatas.
V0 I0 W0 Cos φ 0
220 1.4 2.7 1
165 1 1.5 1
110 0.68 0.66 0.99
55 0.34 0.17 0.99
Gambar Grafik
220
165
110
55
2. HUBUNGAN SINGKAT
Gambar Grafik
220
165
110
55