Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK

Trafo Beban Nol, Hubung Singkat

Oleh:
Nama : Ŕezi Angraini
Nim : 21063043
Seksi : 20220630063
Prodi : pendidikan teknik elektro

Dosen Pengampu:
Ichwan Yel Fianhar, ST, M.eng.Sc

Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
UNP
2023
A. TUJUAN

1. Menentukan konstanta transformator, tahanan magnetisasi dan reaktansi bocor


2. Menetukan rugi-rugi inti transformator dan rugi tembaga primer dan sekunder
3. Mengetahui karakteristik tanpa beban V0 = f (I0)n dan W0 = f (V0)
4. Menentukan perbandingan (ratio) transformasi dari transformator 1 fasa
5. Mengetahui parameter-parameter pada transformator 1 fasa
6. Mengetahui karakteristik hubung singkat atau beban penuh

B. TEORI

Rangkaian ekuivalen tranformator dimanfaatkan dalam menganalisa dan mempelajari


karakteristik dari transformator seperti terlihat pada gambar 1. Untuk mendapatkan nilai-
nilai parameter transformator perlu dilakukan beberapa percobaan yakni pengukuran
menggunakan sumber arus searah, pengujian beban nol dan hubung singkat.
Pengukuran dengan multitester atau dengan sumber tegangan arus searah dilakukan untuk
mendapatkan nilai tahanan kumparan primer. Pada pengukuran dengan menggunakan
sumber tegangan searah, nilai tahanan kumparan primer transformator dikalikan dengan
suatu konstanta yang berkisar K= 1.15 s/d 1.35, namun yang paling ideal digunakan adalah
1.25.
1. Beban nol
Pengujian tanpa beban/beban nol dilakukan untuk mendapatkan nilai tahanan magnetisasi
yang juga berhubungan dengan rugi-rugi inti serta perbandingan belitan transformator.
Selama pengujian beban nol ini, tegangan yang diberikan pada kumparan primer (V1),
arus, daya serta tegangan kumparan sekunder diukur.
Daya aktif yang diserap oleh inti = Pm
Daya yang diserap oleh inti = Sm = Ep.I0
Transformator satu fasa yang terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder tersusun
sedemikian rupa dimana sumber tegangan arus bolak balik dengan frekuensi 50 Hz atau 60 Hz
dihubungkan pada sisi primer, sedangkan sisi sekunder dalam keadaan terbuka artinya tidak
terangkai dengan beban. Pada waktu transformator dalam kedaan tanpa beban arus I1 dan I0
mempunyai perbedaan sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari resistansi kumparan R1 dengan
resistansi magnetisasi inti Rc. Hal yang sama diperoleh mellui reaktansi kumparan X1 dengan
reaktansi medan bocor Xm, maka rangkaian ekivalen gambar 2a. Dengan mengabaikan R1,
X1, dan Z1, maka rangkaian ekivalen transformator tanpa beban dapat mendekati sebagai
berikut ini (gambar 2b).

Saat transformator tanpa beban yang diperlu diperhatikan adalah komponen resistansi
magnetisasi Rc dan reaktansi medan bocor Xm. Daya input transformator tanpa beban P0
merupakan rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis dan rugi arus pusar (Eddy Current).
Karakteristik V0 = f(I0), merupakan grafik linier, setelah menempuh daerah tertentu
terjadi kejenuhan, maka terjadi garis lengkung sama halnya dengan kurva B-H.
Karakteristik P0 = f (V0)
Dari percobaan transformator tanpa beban juga ditetapkan perbandingan transformasi
(a). Dengan mengukur tegangan input V0 = V1 pada sisi kumparan primer sedangkan
tegangan output Vout = V2 pada sisi sekunder. Ratio transformasi transformator
adalah:

𝑉1 𝑁1
𝑎= atau 𝑎=
𝑉2 𝑁2

1. Hubungan singkat
Transformator satu fasa percobaan hubung singkat adalah
transformator pada sisi primer diberikan tegangan sedangkan pada sisi
sekunder terminal output dihubung singkat (short circuit). Akibat peristiwa
ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar sehingga
membahayakan transformator tersebut. Oleh sebab itu, dalam melakukan
percobaan hubungan singkat diperlukan pembatasan tegangan dan arus
yang diizinkan untuk setiap transformator. Dalam hal ini ada yang
berpedoman pada rating tegangan yang diizinkan 5 s/d 8 % dari rating
tegangan nominal. Untuk tranformator yang besar, arus hubung singkat Isc
diizinkan adalah 0,1 s/d 0,5 % dari arus beban penuh Ifl. Rangkaian
ekivalen tranformator satu fasa digambarkan dalam bentuk rangkaian
ekivalen 1 fasa (gambar 3a). Saat transformator hubungan singkat
resistansi magnetisasi Rc. Reaktansi medan bocor Xm dan impedansi
eksitasi Z0 sangat kecil sehingga dapat diabaikan dibandingkan dengan
resistansi kumparan (R1, R2) dan reaktansi induktif (X1, X2) maka
rangkaian ekivalennya (gambar 3b).

Gambar 3. Rangkaian ekivalen hubungan singkat


Tegangan hubungan singkat Vac merupakan jatuh tegangan dalam
kumparan primer dan sekunder, dimana tegangan rendah sama dengan nol
sedangkan arus hubungan singkat Isc besar. Dengan mengatur kenaikan
tegangan Vsc secara bertahap maka arus Isc, Psc juga naik sesuai dengan
kenaikan tegangan. Karakteristik Vsc = f(Isc), merupakan garis lurus bila
inti besi tranformator terletak dalam daerah yang tidak jenuh karena EMF
induksi lawan yang besar dari lilitan sekunder. Karakteristik Vsc = f(Psc),
merupakan garis lengkung hal ini dapat dilihat dari persamaan diatas.

C. PERALATAN

a. Transformator, V.A., 1k, 50 Hz, Yuasa Tuusinki Kogyo, Co. Ltd.


b. Ohm Meter Jembatan Weston type V 37888935.2
c. Voltmeter AC/DC
d. Ampere meter AC/DC
e. Wattmeter AC/DC
f. Saklar TO 30 16 A/380 Volt
g. Cos Phi meter type 3340

D. PROSEDUR

1. Percobaan Transformator Satu Fasa Beban Nol


a. Rangkailah percobaan tranformator satu fasa beban nol sesuai dengan
diagram rangkaian.
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan diagram rangkaian.
c. On-kan saklar S1, naikkan tegangan primer secara bertahap, catat
parameter yang terdapat pada sisi primer dan sekunder

2. Percobaan Transformator Satu Fasa Hubungan Singkat


a. Rangkailah percobaan transformator satu fasa hubungan singkat sesuai
dengan diagram rangkaian.
b. Pasang alat-alat ukur sesuai dengan diagram rangkaian
c. On-kan saklar S, naikkan tegangan primer secara bertahap, catat parametr
yang terdapat pada sisi primer dan sekunder.
(Perhatikan Polaritas Trafo Saat Merangkai Rangkaian Percobaan)

3. Penutup
a. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan
yang digunakan ke dalam toolboox, minta teknisi untuk memeriksa
kelangkapan peralatan.
b. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan selama
praktikum.
c. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.

E. DIAGRAM RANGKAIAN

a. Diagram rangkaian percobaan beban nol


Tabel percobaan transformator beban nol

Vp Ip Wp Cos φ 0 Is

30 0,074 0 1 7,5
70 0,14 3 1 19
110 0,185 4 1 26
140 0,24 5 1 57

b. Diagram rangkaian hubung singkat

Tabel percobaan transformator hubung singkat

Vsc Isc Wsc Cos φ sc Isc

1 0,046 0 1 0,004
2 0,086 0 1 0,034
5 0,8 3 1 0,9
6 1,4 5 1 1,1

ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Beban nol
Pengujian tanpa beban/beban nol dilakukan untuk mendapatkan nilai tahanan magnetisasi
yang juga berhubungan dengan rugi-rugi inti serta perbandingan belitan transformator.
Selama pengujian beban nol ini, tegangan yang diberikan pada kumparan primer (V1),
arus, daya serta tegangan kumparan sekunder diukur.

Pada tabel 1 Vp adalah tegangan yang mengalir pada kumparan primer, Ip adalah arus
yang mengalir di kumparan primer, Wp adalah daya yang mengalir pada kumparan primer,
dan cos phi sebagai factor dayanya serta Vs adalah tegangan yang mengalir pada
kumparan sekunder.

Terlihat bahwa tegangan yang mengalir di kumparan primer lebih besar daripada
tegagnagn yang mengalir di kumparan sekunder. Factor daya yang didapat dalam
percobaan ini adalah 1 menandakan bahwa arus dan tegangan sefasa. Arus yang paling
besar yaitu sebesar 0,24 A.

2. Hubungan singkat
Transformator satu fasa percobaan hubung singkat adalah transformator pada sisi primer
diberikan tegangan sedangkan pada sisi sekunder terminal output dihubung singkat (short
circuit). Akibat peristiwa ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar sehingga
membahayakan transformator tersebut. Oleh sebab itu, dalam melakukan percobaan
hubungan singkat diperlukan pembatasan tegangan dan arus yang diizinkan untuk setiap
transformator. Dalam hal ini ada yang berpedoman pada rating tegangan yang diizinkan 5
s/d 8 % dari rating tegangan nominal. Untuk tranformator yang besar, arus hubung singkat
Isc diizinkan adalah 0,1 s/d 0,5 % dari arus beban penuh Ifl.

A. TUGAS

1. Beban nol;
a. Hitunglah resistansi Rc dan reaktansi medan bocor Xm
1. DATA 1 (30 V)
 𝐼𝑚 = 𝐼𝑜𝑐𝑜𝑠𝛷 0 = 0,074 .1 = 0,074 A
𝐼𝑐 = 𝐼𝑜𝑠𝑖𝑛𝛷0 = 0,074 .0=0 A
 Xm = V0/Im= 30/0,074=405,4 ohm
 Rm=Vp.Vp/W= 900/0=TAK HINGGA

2. DATA 1 (70 V)
 𝐼𝑚 = 𝐼𝑜𝑐𝑜𝑠𝛷 0 = 0,14 .1 = 0,14 A
𝐼𝑐 = 𝐼𝑜𝑠𝑖𝑛𝛷0 = 0,14 .0=0 A
 Xm = V0/Im= 70/0,14=500 ohm
 Rm=Vp.Vp/W= 4900/3=1633,3 OHM
3. DATA 1 (1100 V)
 𝐼𝑚 = 𝐼𝑜𝑐𝑜𝑠𝛷 0 = 0,185 .1 = 0,185 A
𝐼𝑐 = 𝐼𝑜𝑠𝑖𝑛𝛷0 = 0,185 .0=0 A
 Xm = V0/Im= 110/0,185 =594,6 ohm
 Rm=Vp.Vp/W=12100/4=3025 OHM

4. DATA 1 (140 V)
 𝐼𝑚 = 𝐼𝑜𝑐𝑜𝑠𝛷 0 = 0,24 .1 = 0,24 A
𝐼𝑐 = 𝐼𝑜𝑠𝑖𝑛𝛷0 = 0,24 .0=0 A
 Xm = V0/Im= 140/0,24=100583,3 ohm
 Rm=Vp.Vp/W=19600/5=3920 OHM

b. Hitung transformasi (a) transformator


 a=Vp/Vs=30/7,5= 4
 a=Vp/Vs=70/19= 3,68
 a=Vp/Vs=110/26= 4,23
 a=Vp/Vs=140/57= 2,45
c. Buatlah grafik karakteristik Io = F(Vo) dan Wo = f(Vo)

d. Analisis data hasil pengukuran dengan hasil perhitungan dan


buatlah kesimpulan terhadap hasil percobaan yang telah
dilaksanakan.
Dari hasil perbandingan ratio trafo, didapatkan hasil yang berbeda
beda untuk setiap percobaannya. Reaktansi medan bocor atau xm
dan resistansi Rc pada percobaan diatas sangatlah besar.
Kesimpulan dari percobaan trafo beban nol tersebut adalah semakin
besar arus yang mengalir pada kumparan primer maka daya aktif
akan semakin besar.
2. Hubung Singkat;
a. Hitung reisitansi ekivalen Rsc dan reaktansi ekivalen Xsc
data 1
 Zsc = Vsc/Isc= 1/0,046= 21,73 ohm
 Rsc=Wsc/Isc^2= 0/0,0021=0 ohm

 𝑋𝑠𝑐 = √𝑍𝑠𝑐 2 − 𝑅𝑠𝑐 2 =√ 472,2= 21,73 ohm

data 2
 Zsc = Vsc/Isc= 2/0,086= 23,25 ohm
 Rsc=Wsc/Isc^2= 0/0,0073=0 ohm

 𝑋𝑠𝑐 = √𝑍𝑠𝑐 2 − 𝑅𝑠𝑐 2 =√ 540,56= 23,25 ohm

data 3
 Zsc = Vsc/Isc= 5/0,8= 6,25 ohm
 Rsc=Wsc/Isc^2= 3/0,64=4,68 ohm

 𝑋𝑠𝑐 = √𝑍𝑠𝑐 2 − 𝑅𝑠𝑐 2 =√ 39,06-21,9= √ 17,16=4,14 ohm

data 4
 Zsc = Vsc/Isc= 6/1,4= 4,28 ohm
 Rsc=Wsc/Isc^2= 5/1,96= 2,55 ohm

 𝑋𝑠𝑐 = √𝑍𝑠𝑐 2 − 𝑅𝑠𝑐 2 =√ 18,31-6,5= √ 11,81 = 3,43 ohm

b. Buatlah grafik Vsc – f(Isc) dan Wsc = f(Vsc)


c. Analisis data hasil pengukuran dengan data hasil perhitungan dan
buatlah kesimpulan terhadap hasil percobaan yang telah
dilaksanakan.
Berdasarkan hasil perhitungan dalam percobaan ini maka, nilai
resistansi ekivalen dan reaktansi ekivalen naik turun. Jika arus nya
besar maka resistansi ekivalen dan reaktansi ekivalen semakin
kecil. Kesimpulan yang didapat adalah semakin besar tegangan
hubung singkat yang mengalir maka daya nya juga semakin besar,
hal ini terlihat dari grafik diatas.

Anda mungkin juga menyukai