PENGUJIAN TRANSFORMATOR
SATU FASA TANPA BEBAN
NIM : 4232211017
2. PERALATAN PERCOBAAN
3. Teori dasar
Transformator adalah salah satu peralatan listrik yang paling berguna dalam
sistem kelistrikan, perangkat elektronik dan pemanfaatan lainnya. Transforma tor
secara umum digunakan untuk menaikan dan menurunkan tegangan atau arus di
dalam system tegangan bolak-balik (alternatic current ac). Kemudian
transformator diimplementasikan untuk memungkinkan system kelistrikan dalam
mentransmisikan energi listrik dalam jarak yang jauh dan daya yang besar serta
mendistribusikan energi tersebut ke pengguna baik perumahan, insdustri maupun
bisnis.
Pada Gambar 1.1, sebuah kumparan dieksitasi dengan sumber tegangan ac
Vs, menghasilkam arus eksitasi Im. Arus Im yang mengalir dalam kumparan primer
akan menginduksi flux magnetik Φm yang sebagian besar mengalir dalam inti besi
sebagai jalur utama karena reluktansi besi jauh lebih besar daripada udara,
walaupun Sebagian kecil ada flux bocor Φfl yang melingkupi kumparan. Flux
magnetik Φm akan melingkupi inti besi dan menginduksi tegangan E2 pada
kumparan kedua sesuai dengan Persamaan (1.1). Kombinasi dua kumparan yang
dikopel secara magnetik oleh inti besi inilah yang kita defenisikan sebagai sebuah
transformator. Kumparan yang terhubung ke sumber tegangan disebut kumparan
primer (sisi primer transformator) dan kumparan dimana tegangan terinduksi oleh
flux inti disebut kumparan sekunder (sisi sekunder transformator).
𝐸 = 4.44𝑓𝑁𝛷𝑚𝑎𝑥
Dimana :
f Frekuensi (Hertz)
N Jumlah lilitan kumparan
Φmax Flux maks (Weber)
Impedansi pada satu sisi dari transformator akan didapat dengan membandingka n
harga pada sisi yang lain. Hal yang sama juga berlaku untuk resistansi R dan
reaktansi XL (induktif) atau XC (kapasitif)
1.3 Rangkaian Ekivalen Transformator Satu Fasa
Untuk memudahkan perhitungan dan analisa transformator, maka model
fisik dapat digambarkan dalam model rangkaian listrik dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
Hubungan vektor arus pada pengujian tanpa beban dapat digambarkan dalam
diagram fasor sebagai berikut :
4. RANGKAIAN PERCOBAAN
5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkai peralatan percobaan seperti pada Gambar 1.15
2. Sebelum menghubungkan input tegangan 230V ke rangkaian percobaan, pastikan
seluruh peralatan dalam posisi OFF.
3. Lakukan pengecekan Kembali koneksi rangkian sesuai dengan diagram percobaan
yang diberikan.
4. Cek seluruh peralatan termasuk alat ukur pada setting yang sesuai dengan range
percobaan termasuk posisi mode operasi pada pengukuran AC.
5. Atur Regulator Tegangan AC pada Tegangan V1 = 50 Volt, kemuadian amati dan catat
nilai Tegangan Primer V2, Daya Primer W, Arus Primer A1, dan Tegangan Sekunder
V2 seperti pada table percobaan tanpa beban.
6. Ulangi Langkah di atas untuk tegangan-tegangan yang diberikan oleh tabel percobaan.
7. Setelah selesai percobaan, matikan sumber tegangan AC dengan menekan STOP dan
menekan posisi saklar ke OFF.
6.Tugas pendahuluan
7. Data percobaan