Anda di halaman 1dari 7

RESUME TRANSFORMATOR

KELOMPOK 9

PTE 2020A (TTL)


oleh
Sholihatul Jannah 20050514002
Alfi Khamidatun Nusroh 20050514043
Amirudin Mustofa 20050514047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2021
32. 33 AUTO TRANSFORMATOR

1. PENGERTIAN AUTO TRANSFORMATOR


Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan (transfer) energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lainnya melalui
suatu gandengan magnet dan beroprasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.
Salah satu jenis yang dipakai dalam aplikasi adalah autotafomator (autotrafo) trafo
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan
tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan
sekunder. Seperti halnya transformator biasa, auto trafo juga dapat digunakan untuk
menaikan atau menurunkan tegangan.

2. PRINSIP KERJA AUTO TRANSFORMATOR

Ketika primer saat ini P mengalir melalui single berliku ke arah panah seperti
yang ditunjukkan, arus sekunder S, mengalir ke arah yang berlawanan. Oleh karena
itu, dalam porsi yang berkelok-kelok yang menghasilkan tegangan sekunder (V s), arus
yang mengalir keluar dari belitan adalah perbedaan Ip dan Is.
Auto-transformator dapat digunakan untuk memberikan titik tegangan yang
berbeda sepanjang yang berkelok-kelok atau meningkatkan tegangan suplai
sehubungan dengan tegangan pasokan VP.
Analisis Aliran Arus pada Auto – transformator
a. Autotrafo Step Up
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa arus I s yang masuk ke beban (load)
merupakan hasil dari pengurangan dari arus I p dengan arus I’. Arus I’ yang
mengalir pada belitan sekunder (Ns) mempunyai arah ke bawah mengikuti arus Ip,
disebabkan karena arus Ip lebih besar dibandingkan arus I s. Arus sisi primer (Ip)
lebih besar dikarenakan tegangan Vp lebih kecil dibandingkan tegangan sekunder.
Arus pada high voltage akan lebib kecil dari arus pada sisi low voltage.

b. Autotrafo Step Down

Dari gambar diatas diketahui bahwa arus Is yang masuk ke beban (load)
merupakan hasil penjumlahan dari arus Ip dengan I’. Arus I’ yang mengalir pada
belitan sekunder (Ns) yang mempuyai arah ke atas mengikuti arus I s, disebabkan
karena Is lebih besar dibandingkan arus Ip. Arus sekunder lebih besar dikarenakan
tegangan Vs lebih kecil dari Vp dan arus pada high voltage akan lebib kecil dari
arus pada sisi low voltage.

3. PENERAPAN AUTO TRANSFORMATOR


Autotransformer ini memiliki banyak kegunaan dan aplikasi diantaranya sebagai
berikut.
a. Starting motor induksi
b. Penstabil tegangan
c. Dimmers
d. Digunakan untuk mengatur tegangan dari jaringan transmisi
e. Dapat digunakan untuk mengubah tegangan ketika primer untuk rasio sekunder
dekat dengan kesatuan.

4. KELEBIHAN AUTO TRANSFORMATOR


Kelebihan dari auto – transformator sebagai berikut.
a. Dalam penggunaannya menggunakan biaya yang rendah dikarenakan kapasitas
dari lilitan autotransformer berkurang, ukurannya relative kecil, materialnya pun
juga berkurang dan biayanya juga rendah.
b. Mudah dipasang serta diangkut karena dari kapasitas yang sama double winding
transformer ringan dan ukurannya yang kecil.
c. Rugi kurang efektif dikarenakan berkurangnya jumlah kawat tembaga dan
lembaran baja silicon

5. KEKURANGAN AUTO TRANSFORMATOR


Kekurangan dari auto – transformator sebagai berikut.
a. Berbahaya untuk bekerja pada tegangan yang tinggi
b. Kerugian utama dari sebuah autotransformer adalah bahwa hal itu tidak memiliki
dasar untuk isolasi berliku sekunder transformator luka ganda konvensional.
Kemudian autotransformer dapat tidak aman digunakan untuk mengundurkan diri
tegangan tinggi ke tegangan yang jauh lebih rendah cocok untuk beban yang lebih
kecil.
c. Jika sisi gulungan sekunder menjadi hubung terbuka, berhenti arus yang mengalir
melalui gulungan primer menghentikan aksi transformator menghasilkan tegangan
primer penuh diterapkan ke sirkuit sekunder.
d. Jika rangkaian sekunder menderita kondisi sirkuit pendek, arus primer yang
dihasilkan akan jauh lebih besar daripada sebuah transformator luka ganda setara
karena meningkatnya linkage fluks merusak autotransformer tersebut.
e. Karena koneksi netral adalah sama untuk kedua gulungan primer dan sekunder,
pembumian dari gulungan sekunder secara otomatis bumi primer karena tidak ada
isolasi antara dua gulungan. Ganda transformator luka kadang-kadang digunakan
untuk mengisolasi peralatan dari bumi

32. 34 KONVERSI TRANSFORMATOR 2 KUMPARAN KEDALAM AUTO


TRANSFORMATOR

Transformator 2 kumparan biasa dapat difungsikan sebagai auto trafo bila dirangkai
sedemikian rupa dengan memperhatikan polaritas lilitannya dengan menggunakan 2 metode
yakni metode additive dan metode substractive. Dengan melihat belitan primer dan belitan
sekunder. Apabila terjadi kesalahan polaritas, hal ini dapat diketahui dengan tidak adanya
nilai pada avometer pada saat pemasangan rangkaian additive atau substractive.

Ujung kumparan tegangan tinggi disambung dengan ujung kumparan tegangan rendah
yang terdekat, ujung yang lain kita pasangangkan Voltmeter (V2). Ujung-ujung kumparan
tegangan tinggi dihubungkan sumber dan dipasang Voltmeter (V1). V3 juga di ukur dengan
multimeter.
Perhatikan arah arus primer yang dinyatakan dalam Ip dan keluar di sisi sekunder Is.
Untuk polaritas substructive Ip dengan Is sefasa, sedangkan untuk yang additive berlawanan
arah.

Terminal H1 mempunyai polaritas yang sama dengan X1 yaitu positif (+), sedangkan
H2 polaritasnyasama dengan X2 (-). Posisi polaritas seperti tersebut di atas disebut dengan
polaritas pengurangan (polaritas subtractive). Sebaliknya jika polaritas H1 (+) = X2 (+) dan
H2 (-) = X1 (-), akibat cara melilit kumparan sekunder sebaliknya dari kondisi pertama, maka
disebut polaritas penjumlahan (polaritas additive).

Pada pengukuran bila tegangan V1 < V3 GGL induksi saling menjumlahkan dan
dikatakan additve polarity, dengan rumus:

V 3=V 1 +V 2

Pada pengukuran bila tegangan V1 > V3 GGL induksi kedua lilitan ada hubungan
pengurangan dan dikatakan substractive polarity, dengan rumus:

V 3=V 1 −V 2
32. 35 OPERASI PARALEL DARI TRANSFORMATOR SATU FASA

Dua buah transformator dikatakan bekerja secara pararel apabila kedua sisinya
(primer dan sekunder) dihubungkan untuk melayani beban. Tujuan utama kerja paralel adalah
agar beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan KVA masing–masing transformator,
hingga tidak terjadi pembebanan lebih dan pemanasan lebih.

Untuk maksud diatas diperlukan beberapa syarat yaitu :

1. Perbandingan tegangan harus sama


Jika perbandingan tidak sama, maka tegangan induksi pada kumparan sekunder
masing–masing transformator tidak sama. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya arus
pusar pada kumparan sekunder ketika transformator dibebani. Arus ini menimbulkan
panas pada kumparan sekunder tersebut.
2. Polaritas tansformator harus sama
3. Tegangan impedansi pada keadaan beban penuh harus sama
4. Perbandingan transformasi harus sama
5. Frekuensi kerja harus sama
6. Perbandingan antara tahanan dan reaktansi bocor harus sama
7. Pada transformator tiga fasa urutan fasa harus sama

Dari rangkaian ekivalen, bisa diketahui:


𝑉1 = 𝐼1𝑍𝑒𝑘 + 𝑉2 ′
𝐼1𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1𝐴 + 𝐼1B

Maka untuk keadaan beban penuh dapat dirumuskan sebagai berikut.


𝑉1 − 𝑉2 ′ = 𝐼1𝐴𝑍1𝐴 = 𝐼1𝐵𝑍1B

Persamaan di atas mengandung arti, agar kedua transformator membagi beban sesuatu
dengan kemampuan KVA–nya, sehingga tegangan impedansi pada keadaan beban penuh
kedua transformator tersebut harus sama. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa
kedua transformator tersebut mempunyai impedansi per unit ( pu ) yang sama.
33.1 TRANSFORMATOR 3 FASA

Transformator tenaga atau tiga fasa adalah suatu peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan daya atau energi listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya (mentrasformasikan tegangan) dengan frekuensi yang tidak berubah.
Transformator 3 fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator 1 fasa. Perbedaan
mendasar adalah pada sistem yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa, sehingga sebuah
transformator tiga fasa dapat dihubung segitiga (wye), bintang (delta) atau zig-zag.

Transformator tiga fasa digunakan untuk sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik
karena pertimbangan agar lebih ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi
berat dan lebar kerangka, sehingga harganya akan lebih murah bila dibandingkan dengan
penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan rating daya yang sama. Tetapi
transformator tiga fasa ini juga mempunyai beberapa kekurangan, salah satunya bila fasa
mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus diganti atau dilakukan pengujian
secara komprehensif, tetapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa,
bila salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan
dengan sistem hubungan “open delta”.

Anda mungkin juga menyukai