KELOMPOK 9
TAHUN 2021
32. 33 AUTO TRANSFORMATOR
Ketika primer saat ini P mengalir melalui single berliku ke arah panah seperti
yang ditunjukkan, arus sekunder S, mengalir ke arah yang berlawanan. Oleh karena
itu, dalam porsi yang berkelok-kelok yang menghasilkan tegangan sekunder (V s), arus
yang mengalir keluar dari belitan adalah perbedaan Ip dan Is.
Auto-transformator dapat digunakan untuk memberikan titik tegangan yang
berbeda sepanjang yang berkelok-kelok atau meningkatkan tegangan suplai
sehubungan dengan tegangan pasokan VP.
Analisis Aliran Arus pada Auto – transformator
a. Autotrafo Step Up
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa arus I s yang masuk ke beban (load)
merupakan hasil dari pengurangan dari arus I p dengan arus I’. Arus I’ yang
mengalir pada belitan sekunder (Ns) mempunyai arah ke bawah mengikuti arus Ip,
disebabkan karena arus Ip lebih besar dibandingkan arus I s. Arus sisi primer (Ip)
lebih besar dikarenakan tegangan Vp lebih kecil dibandingkan tegangan sekunder.
Arus pada high voltage akan lebib kecil dari arus pada sisi low voltage.
Dari gambar diatas diketahui bahwa arus Is yang masuk ke beban (load)
merupakan hasil penjumlahan dari arus Ip dengan I’. Arus I’ yang mengalir pada
belitan sekunder (Ns) yang mempuyai arah ke atas mengikuti arus I s, disebabkan
karena Is lebih besar dibandingkan arus Ip. Arus sekunder lebih besar dikarenakan
tegangan Vs lebih kecil dari Vp dan arus pada high voltage akan lebib kecil dari
arus pada sisi low voltage.
Transformator 2 kumparan biasa dapat difungsikan sebagai auto trafo bila dirangkai
sedemikian rupa dengan memperhatikan polaritas lilitannya dengan menggunakan 2 metode
yakni metode additive dan metode substractive. Dengan melihat belitan primer dan belitan
sekunder. Apabila terjadi kesalahan polaritas, hal ini dapat diketahui dengan tidak adanya
nilai pada avometer pada saat pemasangan rangkaian additive atau substractive.
Ujung kumparan tegangan tinggi disambung dengan ujung kumparan tegangan rendah
yang terdekat, ujung yang lain kita pasangangkan Voltmeter (V2). Ujung-ujung kumparan
tegangan tinggi dihubungkan sumber dan dipasang Voltmeter (V1). V3 juga di ukur dengan
multimeter.
Perhatikan arah arus primer yang dinyatakan dalam Ip dan keluar di sisi sekunder Is.
Untuk polaritas substructive Ip dengan Is sefasa, sedangkan untuk yang additive berlawanan
arah.
Terminal H1 mempunyai polaritas yang sama dengan X1 yaitu positif (+), sedangkan
H2 polaritasnyasama dengan X2 (-). Posisi polaritas seperti tersebut di atas disebut dengan
polaritas pengurangan (polaritas subtractive). Sebaliknya jika polaritas H1 (+) = X2 (+) dan
H2 (-) = X1 (-), akibat cara melilit kumparan sekunder sebaliknya dari kondisi pertama, maka
disebut polaritas penjumlahan (polaritas additive).
Pada pengukuran bila tegangan V1 < V3 GGL induksi saling menjumlahkan dan
dikatakan additve polarity, dengan rumus:
V 3=V 1 +V 2
Pada pengukuran bila tegangan V1 > V3 GGL induksi kedua lilitan ada hubungan
pengurangan dan dikatakan substractive polarity, dengan rumus:
V 3=V 1 −V 2
32. 35 OPERASI PARALEL DARI TRANSFORMATOR SATU FASA
Dua buah transformator dikatakan bekerja secara pararel apabila kedua sisinya
(primer dan sekunder) dihubungkan untuk melayani beban. Tujuan utama kerja paralel adalah
agar beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan KVA masing–masing transformator,
hingga tidak terjadi pembebanan lebih dan pemanasan lebih.
Persamaan di atas mengandung arti, agar kedua transformator membagi beban sesuatu
dengan kemampuan KVA–nya, sehingga tegangan impedansi pada keadaan beban penuh
kedua transformator tersebut harus sama. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa
kedua transformator tersebut mempunyai impedansi per unit ( pu ) yang sama.
33.1 TRANSFORMATOR 3 FASA
Transformator tenaga atau tiga fasa adalah suatu peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan daya atau energi listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya (mentrasformasikan tegangan) dengan frekuensi yang tidak berubah.
Transformator 3 fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator 1 fasa. Perbedaan
mendasar adalah pada sistem yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa, sehingga sebuah
transformator tiga fasa dapat dihubung segitiga (wye), bintang (delta) atau zig-zag.
Transformator tiga fasa digunakan untuk sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik
karena pertimbangan agar lebih ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi
berat dan lebar kerangka, sehingga harganya akan lebih murah bila dibandingkan dengan
penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan rating daya yang sama. Tetapi
transformator tiga fasa ini juga mempunyai beberapa kekurangan, salah satunya bila fasa
mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus diganti atau dilakukan pengujian
secara komprehensif, tetapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa,
bila salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan
dengan sistem hubungan “open delta”.