2017
2
B. TUJUAN PERCOBAAN :
Mahasiswa dapat mengetahui polaritas transformator
dengan menggunakan 3 voltmeter.
D. TEORI SINGKAT :
Dalam menghubungkan transformator secara paralel atau
dalam tiga fase bank. penting untuk mengetahui polaritas
terminal transformator. Dalam membangun trafo di pabrik,
ujung dari gulungan bisa sangat terhubung dengan
mengarahkan memperluas keluar dengan melalui kasus ini
bahwa aliran arus di terminal sekunder sehubungan dengan
terminal utama yang sesuai adalah dalam arah yang sama
atau berlawanan arah. Ketika arus mengalir dalam arah yang
sama dalam 2 terminal primer dan sekunder yang
berdekatan. polaritas transformator dikatakan subtraktif,
dan ketika arus mengalir pada arah yang berlawanan,
polaritas dikatakan aditif.
Polaritas dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
Bayangkan sebuah transformator satu fase memiliki 2
tegangan tinggi dan 3 tegangan rendah pada terminal
eksternal. Hubungkan satu terminal tegangan tinggi ke
terminal tegangan rendah yang berdekatan dan menerapkan
tegangan uji pada dua terminal tegangan tinggi. Kemudian
jika tegangan yang tidak terhubung dengan tegangan tinggi
3
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasang rangkaian percobaan sesuai gambar A
3. Melapor kepada dosen
4. Memberi sumber tegangan 220 V
5. Mengatur AVR (Auto Voltage Regulator) hingga pada posisi
110 Volt, kemudian mencatat besar tegangan penunjukan
di V1, V2 dan V3 pada tabel data.
6. Melepaskan sumber tegangan 220V
7. Membongkar semua rangkaian percobaan
8. Membuat laporan
F. DATA PERCOBAAN :
N
V1 (Volt) V2 (Volt) V3 (Volt)
O
1. 100 175 275
Perhitungan:
V3 = V1 + V2
= 110 + 175
= 275 V (sesuai dengan pengukuran)
G. KESIMPULAN :
Berdasarkan data percobaan diatas dapat disimpulkan
bahwa jenis polaritas transformator adalah additive.
H. DAFTAR PUSTAKA :
4
http://www.idc-
online.com/technical_references/pdfs/electrical_engineering/Tr
ansformer_Polarity.pdf
http://hodridjibril.blogspot.co.id/2013/11/praktikum-polaritas-
transformator.html
B. TUJUAN PERCOBAAN :
Mahasiswa dapat memahami konsep, jenis, manfaat dan
prinsip kerja transformator.
D. TEORI SINGKAT :
Keterangan :
Jenis-jenis transformator
1. Step-Up
2. Step-Down
3. Autotransformator
Simbol autotransformator
4. Autotransformator variabel
5. Transformator isolasi
6. Transformator pulsa
Pemeriksaan Transformator
memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan
tidak bergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam
penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo, tiap
tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada
primernya 0V 110V 220V, untuk tegangan 220 volt
gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan 110
volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo
kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V 3V
6V 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yang diperlukan.
Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep)
yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 12V CT
12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12V maka
besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan
12V dan 12V besarnya tegangan adalah 24 volt.
1. Inti Besi
2. Kumparan Transformator
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasang rangkaian percobaan sesuai gambar A
3. Melapor kepada dosen
4. Memberi sumber tegangan 220 V
5. Mengatur AVR (Auto Voltage Regulator) hingga pada posisi
20Volt, kemudian mencatat besar tegangan penunjukan
di Vs pada tabel data.
6. Melakukan langkah 5 dengan mengganti Vp pada posis
40Volt, 60Volt, 80Volt, 100Volt, 120Volt kemudian
mencatat besar tegangan penunjukan di Vs pada tabel
data.
7. Membongkar semua rangkaian percobaan
8. Membuat laporan
F. DATA PERCOBAAN :
1. Data percobaan transformator step up:
N Vprimer Vsekunder
O (Volt) (Volt)
1. 20 Volt 30 Volt
2. 40 Volt 65 Volt
3. 60 Volt 100 Volt
4. 80 Volt 135 Volt
5. 100 Volt 180 Volt
6. 120 Volt 215 Volt
2. 80 Volt 50 Volt
3. 100 Volt 60 Volt
4. 120 Volt 70 Volt
5. 160 Volt 90 Volt
6. 200 Volt 110 Volt
Catatan:
Sisi primer adalah sisi tegangan terminal (TT).
Sisi sekunder adalah sisi transfromator (TR)
G. KESIMPULAN :
Berdasarkan data percobaan diatas dapat disimpulkan
bahwa jenis Transformator dalam kondisi normal dan sesuai
dengan fungsinya.
H. DAFTAR PUSTAKA :
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/
B. TUJUAN PERCOBAAN :
15
D. TEORI SINGKAT :
Beban listrik adalah suatu alat atau benda yang dapat
bekerja atau berfungsi apabila dialiri arus listrik yang
berpotensial (dapat bekerja dengan memanfaatkan energi
listrik). contoh : lampu, alat-alat ramah tangga, alat-alat
elektronik, selain itu alat-alat yang digunakan untuk merubah
energi listrik menjadi energi lain misal gerak dan panas, dan
lain sebagainya.
Secara umum beban linier dapat diklasifikasikan menjadi
4 macam beban,yaitu :
1. Beban resistif, arus sefasa terhadap tegangan.
2. Beban induktif, arus tertinggal terhadap tegangan sebesar
90 derajat.
3. Beban kapasitif, arus mendahului terhadap tegangan
sebesar 90 derajat.
4. Beban kombinasi, arus mendahului/tertinggal terhadap
tegangan sebesar sudut tertentu (merupakan kombinasi
dari ketiga beban sebelumnya).
16
Dimana :
XL = Reaktansi induktif (Ohm)
F = Frekuensi (Hz)
L = Induktansi (Henry)
3. Beban kapasitif (C)
19
Dimana :
Xc = Reaktansi kapasitif (Ohm)
F = Frekuensi (Hz)
C = Kapasitansi (Farad)
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasang rangkaian percobaan sesuai gambar A
3. Melapor kepada dosen
4. Memberi sumber tegangan 220 V
5. Mengatur AVR (Auto Voltage Regulator) hingga pada posisi
110 Volt, kemudian mencatat besar tegangan penunjukan
di V1, V2 dan V3 pada tabel data.
6. Melepaskan sumber tegangan 220V
7. Membongkar semua rangkaian percobaan
8. Membuat laporan
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN :
1. Mengapa pada setiap pembebanan pada praktikum di atas
rugi-rugi trafo tidak sama?
2. Ada berapa jenis rugi-rugi yang terjadi pada trafo dan
komponen-komponen apa saja yang mempengaruhi rugi-
rugi ini?
G. DATA PERCOBAAN :
N Pin Pout
Beban Ip Is Vp Vs
O Watt Watt
Tanpa
1.
beban
2. R1 0.3 0.07 80 210 24 14.7
3. R2 0.3 0.08 80 217 24 17.4
4. R3 0.4 0.12 80 214 32 25.7
5. R4 0.4 0.16 80 211 32 33.8
21
H. KESIMPULAN :
Berdasarkan data percobaan diatas dapat disimpulkan
bahwa arus primer dan arus sekunder meningkat apabila
beban ditambahkan, akan tetapi tegangan primer tetap dan
tegang sekunder menurun berbanding terbalik dengan
22
I. DAFTAR PUSTAKA :
http://lp3ik.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/modul%20praktikum
%20teknik%20tenaga%20listrik.pdf