Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN 4

PENYEARAH TIGA FASA SETENGAH GELOMBANG

4.1 TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan mahasiswa dapat:

a. Menjelaskan prinsip kerja penyerah tiga-fasa setengah gelombang tak

terkendali.
b. Membuat rangkaian penyearah tiga-fasa setengah gelombang tak

terkendali.
c. Mengukur besaran output dan input dari suatu rangkaian penyearah tiga-

fasa setengah geombang tak terkendali.


d. Menghitung parameter-parameter unjuk kerja suatu rangkaian penyerah

tiga-fasa setengah gelombang tak terkendali.


e. Menentukan frekuensi gelombang output dari suatu rangkaian penyearah

tiga-fasa setengah gelombang tak terkendali.

4.2 TEORI DASAR

Gambar 1.1 memperlihatkan diagram rangkaian penyerah tiga-fasa

setengah gelombang tak terkendali berbeban resistif. Nama lain penyerah

tersebut adalah penyearah tga-fasa tiga-pulsa atau penyearah bintang tiga-fasa

(three-phase star rectifier). Dalam gambar tersebut, tegangan bolak-balik (ac)

tiga-fasa akan disearahkan diwakili oleh tegangan sekunder transformator

tiga-fasa yang hubungan bintang (Y). Primer transformatornya dapat

terhubung bintang (Y) atau segitiga/delta.

342 11 046 I-1


Gambar 1.1 Penyearah tiga-fasa setengah gelombang tak terkendali

Tegangan fasa pada input penyearah dalam hal ini dimisalkan

mempunyai persamaan:

Va = VaN = Vm sin wt ............................................................ (3-1)

Vb = VbN = Vm sin (wt - 2/3) .............................................. (3-2)

Vc = VcN = Vm sin (wt - 2/3) .............................................. (3-3)

Dimana

Vm = harga maksimum tegangan fasa (fasa ke netral) pada input penyerah

wt = 2ft = sudut fasa sesaat gelombang tegangan input

f = frekuensi gelombang tegangan input

342 11 046 I-2


Gambar 1.2 Bentuk-bentuk gelombang dari penyerah pada gambar 1.1

Untuk /6 < wt < 5/6, Va lebih positif dari Vb maupun Vc,

sehingga dioda D1 konduksi serta D2 dan D3 mem-blok. Fasa a mensuplai

arus ia melalui D1, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang

muncul di beban adalah tegangan Va.

Untuk 5/6 < wt < 3/2, Vb lebih positif dari Va maupun Vc,

sehingga dioda D2 konduksi serta D1 dan D3 mem-blok. Fasa b mensuplai

arus ib melalui D2, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang

muncul di beban adalah tegangan Vb.

Untuk 3/2 < wt < 13/6, Vc lebih positif dari Va maupun Vb,

sehingga dioda D3 konduksi serta D1 dan D2 mem-blok. Fasa c mensuplai

342 11 046 I-3


arus ic melalui D3, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang

muncul di beban adalah tegangan Vc.

Untuk 13/6 < wt < 17/6, siklus kembali berulang dimana Va

lebih positif dari Vb maupun Vc, sehingga dioda D1 kembali konduksi serta

D2 dan D3 mem-blok. Demikian seterusnya.

Dari pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa dalam satu siklus

ketiga dioda konduksi secara berurutan dimana setiap dioda akan konduksi

selama 1/3 siklus (atau selama t = 2/3w). Terlihat dari gambar 1.2 bahwa

dalam satu siklus dihasilkan tiga buah pulsa. Oleh sebab itu penyearah ini

disebut juga penyearah tiga-fasa tiga-pulsa. Persamaan untuk tegangan

output adalah:

Va = Vm sin wt untuk /6 < wt < 5/6

Vb = Vm sin (wt - 2/3) untuk 5/6 < wt < 3/2

Vc = Vm sin (wt - 2/3) untuk 3/2 < wt < 13/6............ (3-4)

Jika f dan T berturut-turut adalah frekuensi dan periode gelombang

tegangan input, serta f dan T berturut-turut adalah frekuensi dan periode

gelombang tegangan output beban), maka dari gambar 1.2 terlihat bahwa:

WT = 2 ............................................................................ (3-5)

dan

WT = 2/3 .......................................................................... (3-6)

Sehingga:

342 11 046 I-4


T = T/3 ............................................................................... (3-7)

dan

F = 1/T = 3/T = 3f ............................................................. (3-8)

Jadi dapat disimpulkan bahwa frekuensi gelombang output adalah 3 kali

frekuensi gelombang input.

Dengan menggunakan rumus harga rata-rata dan harga efektif, maka untuk

penyerah tiga-fasa setengah gelombang ini didapatkan:

3 V m 3
V dc = =0,827 V m ................................................ (3-9)
2

1
3 3 2
V rms =V m [0,5+ ] =0,8407V m ................................. (3-10)
8

Jika Vs adalah harga efektif tegangan input per fasa, maka persamaan (3-9)

dan (3-10) diatas dapat dinyatakan lain:

Vdc = 1,1695 Vs .................................................................... (3-11)

Vrms = 1,189 Vs ..................................................................... (3-12)

Untuk beban resistif dengan resistansi R, berlaku:

Idc = 0,827 Im ......................................................................... (3-12)

Irms = 0,8407 Im ..................................................................... (3-13)

Dimana:

Harga maksimum arus beban = Vm/R

Dalam gambar terlihat pula bahwa arus dioda sama dengan arus sekunder

(input) per fasa. Besarnya adalah:

Is = Id (rms) = 0,4854 Im ........................................................ (3-15)

342 11 046 I-5


Is (av) = Id = 0,2757 Im .......................................................... (3-16)

4.3 DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1.3 Diagram rangkaian penyearah tiga-fasa setengah gelombang

tak terkendali

4.4 ALAT DAN BAHAN

a. Osiloskop 1 buah
b. Regulator ac tiga-fasa 1 buah
c. Dioda 3 buah
d. Ampremeter 3 buah
e. Voltmeter 4 buah
f. Tahanan geser 2 buah
g. Kabel Secukupnya
h. Trafo 1 buah
i. Multimeter 1 buah

4.5 PROSEDUR PERCOBAAN

342 11 046 I-6


a. Membuat rangkaian seperti pada gambar 1.3 dimana beban yang digunakan

tahanan geser 2 x 75/3A [Rm adalah adapter tahanan rendah untuk melihat

bentuk gelombang arus. Jika tidak ada, gunakanlah tahanan geser untuk

mendapatkan nilai resistansi 1].


b. Dalam keadaan output regulator ac tiga-fasa minimum, lalu menghidupkan

saklar S, kemudian menaikkan tegangan antar-fasa dari output regulator (Vp)

hingga mencapai 60 V.
c. Mencatat tegangan fasa pada sekunder transformator 3-fasa (Vs) .
d. Mencatat harga rata-rata dari tegangan output, arus beban,arus input, dalam

salah satu fasa, dan arus dalam dioda (terlihat pada penunjuakan V 2, A2 dan

A1). Lalu memasukkan data anda kedalam tabel yang telah disediakan.
e. Dengan menggunakan osilokop 2 saluran, bentuk gelombang dari tegangan

beban, arus beban, arus input diamati dan digambarkan dalam salah satu fasa

dan arus dalam salah satu dioda. Catatan: harus dijaga dalam penggunaan

probe agar terminal (+) tidak terhubung singkat dangan terminal (-).
f. Mencatat harga efektif (rms) dari tegangan output, arus beban, arus input

dalam salah satu fasa dan arus dalam salah satu dioda.[lihat penunjukan V2,

A2 dan A1]. Lalu memasukkan data kedalam tabel yang telah disediakan.
g. Langkah no.3 sampai no.6 diatas diulangi hingga tegangan output regulator

antar-fasa (Vp) sebesar 20 V, 30 V dan 40 V.


h. Tegangan output regulator diatur kembali dan membuka saklar S.

Selanjutnya percobaan selesai.

4.6 TABEL PENGAMATAN

Tabel hasil pengamatan


Vp Vs Vdc Idc Is(av) Id Vrms Irms Is Id(rms)
(V) (V) (V) (A) (A) (A) (V) (V) (A) (A)
h

342 11 046 I-7


342 11 046 I-8

Anda mungkin juga menyukai