Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LABORATURIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

No. Percobaan : 08
Penyearah Gelombang Penuh Dengan Jembatan

NAMA PRAKTIKAN : MUHAMAD ALDI RAMDHAN


NAMA REKAN KERJA : 1. HILDA SAMIRA
2. TAZKIA ARINI

KELAS/KELOMPOK : TT-2B / 7
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : Kamis, 27 Juni 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : Rabu, 3 Juli 2019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Daftar isi
1. TUJUAN.................................................................................................................................... 2
2. DASAR TEORI ........................................................................................................................ 2
3. PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN............................................................... 4
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN ............................................................................... 5
5. DATA HASIL PERCOBAAN ................................................................................................. 5
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 6
7. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 8
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 12

1
PELIPAT GANDA TEGANGAN
1. TUJUAN

 Mempelajari karakteristik pelipat-ganda tegangan.


 Melihat perbedaan macam-macam rangkaian pelipat-ganda
tegangan.

2. DASAR TEORI
A. Pelipat Tegangan (Voltage Multiplier) Setengah
Gelombang
Pelipat tegangan dengan dioda berfungsi untuk melipat gandakan
suatu tegangan input menjadi tegangan output DC yang lebih
besar. Dengan menggunakan rangkaian pelipat tegangan (voltage
multiplier) pada skunder trafo yang relatif kecil dapat diperoleh
tegangan searah keluaran sebesar dua, tiga, empat atau lebih kali
lipat tegangan input. Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat
dengan komponen dasar dioda dan kapasitor, dengan konfigurasi
setengah gelombang dan gelombang penuh. Rangkaian ini banyak
digunakan pada pembangkit tegangan tinggi namun dengan arus
yang kecil seperti pada catu daya tabung gambar. Berikut contoh
rangkaian pelipat tegangan 2 kali setengah gelombang dengan
dioda.
Pada saat tegangan skunder trafo berpolaritas positip (setengah
siklus positip), maka dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak
menghantar. Secara ideal dioda yang sedang menghantar dianggap
hubung singkat. Oleh karena itu C1 diisi tegangan melalui D1
hingga mencapai Vm dengan polaritas seperti ditunjukkan pada
gambar berikut.

2
Pada saat setengah siklus berikutnya yaitu siklus negatif, maka
dioda D1 tidak menghantar dan dioda D2 menghantar. Oleh karena
itu kapasitor C2 diisi tegangan dari skunder trafo sebesar Vm dan
dari C1 sebesar Vm, sehingga total sebesar 2 Vm.

B. Pelipat Tegangan (Voltage Multiplier) Gelombang Penuh


Pelipat tegangan gelombang penuh pada prinsipnya sama dengan
pelipat tegangan setengah gelombang, yaitu melipat gandakan
suatu tegangan input pada outputnya. Rangkaian pada gambar
berikut adalah contoh dari pelipat tegangan dua kali gelombang
penuh. Rangkian dasar pelipat tegangan dua kali gelombang penuh
dapat disusun dengan 2 buah dioda dan 2 buah kapasitor yang
diberi tegangan input arus bolak balik (AC). Selama siklus positip
dari skunder trafo dioda D1 menghantar dan C1 mengisi tegangan
hingga Vm, sedangkan dioda D2 tidak menghantar (gambar
prinsip kerja 1). Selama siklus negatip dioda D2 menghantar dan
C2 mengisi tegangan hingga Vm,
sedangkan dioda D1 tidak menghantar Tegangan puncak inverse
(PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm. Berikut gambar prinsip
kerja rangkaian pelipat tegangan dua kali gelombang penuh.

3
ada beban, maka tegangan pada ujung C1 dan C2 adalah 2 Vm.
Jika beban dipasang pada output, maka bentuk gelombang pada
ujung C1 dan C2 adalah seperti halnya pada kapasitor yang
diumpankan dari penyearah gelombang penuh. Perbedaannya
adalah bahwa pada rangkaian pelipat tegangan ini C1 dan C2
berhubungan secara seri, sehingga nilainya lebih kecil dari
masing-masing C.

3. PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


NO Alat – alat dan komponen Jumlah
1 Trafo step down 12 - 6 v 1

2 Osiloskop 1
3 Multimeter(KeySight U1282A) 1
4 Dioda silikon 2
5 Resistor 1k Ω dan 10k Ω 1
6 Kapasitor 47uF 2
7 Protoboard 1
8 Kabel-kabel penghubung

4
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
A. RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN ½ GELOMBANG

1. Buatlah rangkaian pada gambar 1 dengan Rl 10k, kapasitor C1


dan C2 sebesar 47uF, tegangan input Vac.
2. Dengan menggunakan osiloskop, ukurlah tegangan input AC
antar titik x dan titik y {Vin (p)}dan tegangan ripple peak to
peak {Vac(pp)}
3. Ukurlah tegangan output pada Rl {Vout(dc)} dan tegangan
pada kapasitor C1 dan C2 dengan multimeter dc.
4. Gambar bentuk gelombang VC1, VC2 dan Vout{dc}.
5. Hitunglah Vout(dc) disbanding Vin(p) dan frekuensi
Ripple

B.RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN


GELOMBANG PENUH

6. Buatlah rangkaian seperti gambar 2 dengan resistor Rl 10k Ω,


kapasitor C1 dan C2 sebesar 47uF, tegangan input sebesar 6
Vac, lalu ulangi langkah 3-5.
7. Ganti resistor Rl 10k Ω menjadi 1kΩ lalu ulangi langkah 3-5

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 1. Rangkaian Pelipat Ganda Tegangan Setengah
Gelombang
Vin Vin Vout Vc1 Vc2
Vout(dc) Frekuensi
(pp) (p) (dc) Vin(p) Ripple
16 vpp 8vp 14 v 7.066 13.906 1.75 50 hz

5
Tabel 2. Rangkaian Ganda Tegangan Gelombang Penuh
R Vin Vin Vout Vc1 Vc2 Vout(dc) Frekuensi
(Ω) (pp) (p) (dc) Vin(p) Ripple
10 16 8vp 13.5 6.720 6.723 1.6875 100 hz
k vpp
1k 16 8vp 10.5 5.337 5.343 1.3125 100 hz
vpp

6. ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Bandingkan hasil pengukuran pada tabel 1 dan tabel 2.


Jelaskan !
Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan
pada tabel 1. Dapat dilihat bahwa nilai Vout = 16 Vpp dari
tegangan awalnya 8Vpp ini berarti adanya peningkatan
(penggandaan) tegangan. Besar kelipatannya dari
tegangan awal sebesar 1.75 kali, seperti yang ditunjukan
pada rumus Vout(dc)/Vin (p). Ketika tegangan awal
mengisi C1 sebesar Vm, lalu ketika sampai di C2, C1
sekarang berubang menjadi tegangan sumber Vm
ditambah tegangan sumber dari trafo CT. sehingga nilai
pada C2 sebesar 2Vm.
Pada Tabel 2 gelombang yang dihasilkan adalah
gelombang penuh. Pada rangkaian ini dilakukan
penggantian nilai R yang akhirnya mempengaruhi nilai
arus dan tegangan, sebagaimana dirumuskan V = I.R .
Pada rangkaian ini frekuensi ripple-nya menjadi dua kali
lipat dari yang setengah gelombang, dimana fripple
gelombang penuh sebesar 100Hz.

6
2. Jelaskan pengaruh kapasitor C1 dan C2 pada rangkaian!
Salah satu cara teknik double voltage adalah dengan
menggunakan kapasitor. Positif kapasitor diisi dengan
tegangan positif melalui dioda, sedang negatif kapasitor
dihubungkan dengan osilator yang membentuk pulsa
persegi. Saat pulsa osilator negative, maka kapasitor diisi.
Saat pulsa osilator positif, maka tegangan kapasitor naik
dua kali. Jadi pengaruh kapasitor C1 dan C2 disini untuk
menyondol

atau melipat gandakan tegangan sehingga menghasilkan


tegangan 2 kali. Supaya hasil double voltage ini rata perlu
disalurkan ke kapasitor lainnya melalui dioda.

3. Gambarkan rangkaian pelipat 3 kali tegangan input dan 4


kali tegangan input !

4. Jelaskan pengaruh perubahan nilai R pada rangkaian


pelipat ganda tegangan gelombang penuh.
Jika tidak ada beban, maka tegangan pada ujung C1 dan
C2 adalah 2 Vm. Jika beban dipasang pada output, maka
bentuk gelombang pada ujung C1 dan C2 adalah seperti

7
halnya pada kapasitor yang diumpankan dari penyearah
gelombang penuh. Jadi pengaruh perubahan nilai R pada
rangkaian pelipat ganda tegangan gelombang penuh ialah
berpengaruh pada hasil tegangan yang dihasilkan oleh
output.Semakin tinggi nilai tahanan maka akan semakin
besar pula Vout (dc) yang dihasilkan.

5. Jelaskan cara kerja rangkaian pelipat ganda tegangan !


Pada saat siklus positif dari skunder trafo, dioda D1
menghantar dan C1 mengisi tegangan hingga Vm,
sedangkan dioda D2 tidak menghantar. Saat siklus negatif
diode, D2 menghantar dan C2 mengisi tegangan hingga
Vm, sedangkan dioda D1 tidak menghantar. Tegangan
puncak inverse (PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm.

6. Berapakah PIV (peak inverse voltage) dioda saat tidak


konduksi ?
PIV(peak inverse voltage) dioda saat tidak konduksi ialah
0V

7. KESIMPULAN

 Pelipat tegangan dengan dioda berfungsi untuk melipat


gandakan suatu tegangan input menjadi tegangan output
DC yang lebih besar.

 Jika nilai tahanan pada rabgakaian semakin besar, maka


nilai Vout nya juga aka semakin tinggi.

 Pelipat tegangan gelombang penuh pada prinsipnya sama


dengan pelipat tegangan setengah gelombang, yaitu
melipat gandakan suatu tegangan input pada outputnya.

8
LAMPIRAN

9
10
11
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/25634681/LAPORAN_LABORATORIUM_RANGK
AIAN_PELIPAT_GANDA_TEGANGAN_PNJ
 http://mumtazfadheel.blogspot.com/2016/07/percobaan-viii-rangkaian-
pelipat-ganda.html

 https://elektronika-dasar.web.id/pelipat-tegangan-voltage-multiplier-
gelombang-penuh/

12

Anda mungkin juga menyukai