PERCOBAAN VI
RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN
Nama Praktikan
Kelas/Kelompok
TT3D/02
29 September 2015
6 Oktober 2015
PERCOBAAN 6
RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN
1. TUJUAN
1 buah
2. Multimeter
1 buah
3. Osiloskop
1 buah
4. Diode silicon
2 buah
5. Resistor 1 k dan 10 k
1 buah
6. Capasitor 47 F
2 buah
3. DASAR TEORI
Pelipat Tegangan (Voltage Multiplier) Setengah Gelombang
Pelipat tegangan dengan dioda berfungsi untuk melipat gandakan suatu tegangan
input menjadi tegangan output DC yang lebih besar. Dengan menggunakan rangkaian
pelipat tegangan (voltage multiplier) pada skunder trafo yang relatif kecil dapat diperoleh
tegangan searah keluaran sebesar dua, tiga, empat atau lebih kali lipat tegangan input.
Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat dengan komponen dasar dioda dan kapasitor,
dengan konfigurasi setengah gelombang dan gelombang penuh. Rangkaian ini banyak
digunakan pada pembangkit tegangan tinggi namun dengan arus yang kecil seperti pada
catu daya tabung gambar. Berikut contoh rangkaian pelipat tegangan 2 kali setengah
gelombang dengan dioda.
Pada saat tegangan skunder trafo berpolaritas positip (setengah siklus positip),
maka dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak menghantar. Secara ideal dioda yang
sedang menghantar dianggap hubung singkat. Oleh karena itu C1 diisi tegangan melalui
D1 hingga mencapai Vm dengan polaritas seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Pada saat setengah siklus berikutnya yaitu siklus negatip, maka dioda D1 tidak
menghantar dan dioda D2 menghantar. Oleh karena itu kapasitor C2 diisi tegangan
dari skunder trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm, sehingga total sebesar 2 Vm.
sedangkan dioda D1 tidak menghantar (gambar prinsip kerja 1). Tegangan puncak
inverse (PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm. Berikut gambar prinsip kerja rangkaian
pelipat tegangan dua kali gelombang penuh.
Jika
tidak
ada beban, maka tegangan pada ujung C1 dan C2 adalah 2 Vm. Jika beban dipasang
pada output, maka bentuk gelombang pada ujung C1 dan C2 adalah seperti halnya
pada kapasitor yang diumpankan dari penyearah gelombang penuh. Perbedaannya
adalah bahwa pada rangkaian pelipat tegangan ini C1 dan C2 berhubungan secara seri,
sehingga
nilainya
lebih
kecil
dari
masing-masing
C.
Vin
Va (pp)
Vout
Vc1
Vc2
Vout
(dc)
Vin
5,8 Vac
14,2
14 Vdc
7 Vdc
13 Vdc
1,4 Vdc
Ripple
50 Hz
f ripple
100 Hz
100 hZ
7. ANALISA
1. Bandingkan hasil pengukuran pada tabel 1 dengan tabel 2 ! Jelaskan !
2. Jelaskan pengaruh kapasitor C1 dan C2 pada rangkaian !
3. Gambarkan rangkaian pelipat 3 kali tegangan input dan 4 kali tegangan input !
4. Jelaskan pengaruh perubahan nilai R pada rangkaian pelipat ganda tegangan
gelombang penuh !
Jawaban :
1. Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan didapat hasil pengukuran
yang cukup signifikan pada antara tabel 1 dengan tabel 2. Hal ini karena pada tabel
1 merupakan rangkaian pelipat ganda tegangan untuk setengah gelombang,
dimana saat tegangan skunder trafo berpolaritas positif (setengah siklus positif),
maka dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak menghantar. Sedangkan saat
setengah siklus berikutnya yaitu siklus negatif, maka dioda D1 tidak menghantar
dan dioda D2 menghantar. Oleh karena itu kapasitor C2 diisi tegangan dari skunder
trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm, sehingga total sebesar 2 Vm. Tetapi
output diberi resistor beban (RL), jadi tegangan pada ujung C2 turun selama siklus
positif dan diisi kembali hingga 2 Vm selama siklus negatif. Untuk tabel 2
merupakan hasil dari rangkaian pelipat ganda tegangan untuk gelombang penuh,
dimana saat siklus positif dari skunder trafo dioda D1 menghantar dan C1 mengisi
tegangan hingga Vm, sedangkan dioda D2 tidak menghantar. Saat siklus negatif
dioda D2 menghantar dan C2 mengisi tegangan hingga Vm, sedangkan dioda D1
tidak menghantar. Tegangan puncak inverse (PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm.
Tetapi pada intinya, pelipat tegangan gelombang penuh dengan pelipat tegangan
setengah gelombang, sama sama melipat gandakan suatu tegangan input pada
outputnya.
2. Salah satu cara teknik double voltage adalah dengan menggunakan kapasitor.
Positif kapasitor diisi dengan tegangan positif melalui dioda, sedang negatif
kapasitor dihubungkan dengan osilator yang membentuk pulsa persegi. Saat pulsa
osilator negative, maka kapasitor diisi. Saat pulsa osilator positif, maka tegangan
kapasitor naik dua kali. Jadi pengaruh kapasitor C1 dan C2 disini untuk menyondol
3.
TUGAS
1. Jelaskan cara kerja rangkaian pelipat ganda tegangan !
2. Berapakah PIV (peak inverse voltage) dioda saat tidak konduksi ?
Jawaban :
1. Pada saat siklus positif dari skunder trafo, dioda D1 menghantar dan C1 mengisi
tegangan hingga Vm, sedangkan dioda D2 tidak menghantar. Saat siklus negatif
diode, D2 menghantar dan C2 mengisi tegangan hingga Vm, sedangkan dioda D1
tidak menghantar. Tegangan puncak inverse (PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm.
KESIMPULAN
-
Pelipat tegangan dengan dioda berfungsi untuk melipat gandakan suatu tegangan
input menjadi tegangan output DC yang lebih besar.
Jika nilai tahanan pada rabgakaian semakin besar, maka nilai Vout nya juga aka
semakin tinggi.
Pelipat tegangan gelombang penuh pada prinsipnya sama dengan pelipat tegangan
setengah gelombang, yaitu melipat gandakan suatu tegangan input pada outputnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/pelipat-tegangan-voltage-multipliergelombang-penuh/
LAMPIRAN