Anda di halaman 1dari 11

Kelompok : - ALI RAMADHAN (5215152906)

- BAGASKARA RAMADHAN (5215152867)

- FATURRAHMAN (5215150123)

- MUHAMMAD MARWAN S (5215152998)

I. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui manfaat dioda sebagai penyearah.


2. Mampu merancang rangkaian penyearah setangah gelombang dan
gelombang penuh.
3. Menganalisa rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh.
4. Mengetahui cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh.

II. Bahan Praktikum

1. Transformator
2. Dioda semikonduktor
3. Resistor
4. Projectboard
5. Multimeter
6. Oskiloskop

III. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang ? Gambarkan


rangkaian dan bentuk gelombang input/ outputnya!
2. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh center tap?
Gambarkan rangkaian dan bentuk gelombang input/ outputnya!
3. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan
dioda (diode bridge). Gambarkan rangkaian dan bentuk gelombang input/
outputnya!

Jawab

1. Rangkaian penyearah setengah gelombang digambarkan pada ilustrasi


gambar dibawah ini. Tegangan input dengan arus bolak-balik melewati satu
dioda penyearah kemudian pada outputnya tampak melewatkan "gunung"
dari sinyal sinus dan menghambat fase "lembah"-nya. Hal ini
mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki
banyak riak (riple) dan membutuhkan kapasitor yang besar untuk
meng-"halus"-kannya.

Perhitungan tegangan DC keluaran dari penyearah setengah gelombang mengacu


pada kondisi saat fasa on dan off pada gelombang output. Pada saat fase
positif, dioda menghantar sehingga tegangan keluaran saat itu sama dengan
Vmax dari sinyal input. Kemudian saat fase negatif, dioda tidak menghantar
sehingga tegangan keluaran pada fase ini sama dengan nol.
2. Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat dijelaskan seperti
berikut :

Mengenai trafo diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal
output yang terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama
namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg primer) berada pada
siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik
OB akan terjadi siklus negatif. Akibatnya D1 akan mengalami panjaran
maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami panjaran balik (reverse
bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke beban dan
kembali ke titik center tap.

Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan
terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif.
Akibatnya D2 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D1
mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui
D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa
tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa
memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui
arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan
seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut

3. Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk
setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator
pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda bridge,
perhatikanlah kedua gambar berikut.

Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan
kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D
mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda
tersebut bersifat sebagai isolator.
Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C
mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.

Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan
beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan
DC). Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda
(dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

IV. Hasil Percobaan


A. Penyearah Setengah Gelombang
1. Tegangan keluaran pada T 1 dengan multimeter = 12 VAC
2. Tegangan pada R1 menggunakan multimeter = 5 VDC
3. Tegangan keluaran pada T 1 menggunakan oskiloskop = 30 Vpp
4. Tegangan keluaran pada R1 menggunakan oskiloskop = 14 Vpp
5. Simulasi rangkaian pada program EWB

B. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Center Tap


1. Tegangan keluaran pada T 1 dengan multimeter = 12 VAC
(keterangan : CT dan + 12 V )

2. Tegangan pada resistor menggunakan multimeter = 9 VDC


3. Tegangan keluaran pada T 1 menggunakan oskiloskop = 30 Vpp
4. Tegangan keluaran pada R1 menggunakan oskiloskop = 9 Vpp
5. Simulasi rangkaian pada program EWB

C. Penyearah gelombang Penuh dengan Dioda Bridge


1. Besar tegangan pada T 1menggunakan multimeter = 11,6 VAC
2. Besar tegangan pada R1menggunakan multimeter = 9 VDC
3. Besar tegangan keluaran pada T 1menggunakan oskiloskop = 12 Vpp
4. Besar tegangan keluaran pada R1menggunakan oskiloskop = 5 Vpp
5. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB

D. Laporan Akhir
1. Gambarkan bentuk gelombang dari hasil percobaan yang telah
dilakukan.

Gelombang keluaran pada T1 full wave

Gelombang keluaran pada R1 full wave


2. Lakukan analisa dari ketiga percobaan diatas.

a.Input pada rangkaian tersebut adalah arus bolak balik (Alternating Current). Dan
dihasilkan output arus searah (Direct Current), karena hanya menggunakan 1 buah
dioda. Dioda tersebut berfungsi sebagai penyearah. Saat siklus positif (aliran
tegangan positif) arus dapat melewati dioda (diteruskan ke R1), sehingga
gelombang pada siklus positif keluar sebagai output. Namun saat siklus negatif,
arus tidak mengalir, karena terhalang dioda. Oleh karena itu outputnya bernilai
nol. Siklus positif dan negatif berlangsung secara terus menerus, sehingga didapat
bentuk gelombang keluaran berupa bukit tanpa lembah. Selang antar bukit itulah
jeda yang disebabkan siklus negatif tidak dapat mengalir karena adanya dioda,
sehingga gelombang keluaran hanya setengah gelombang.
Sehingga didapat Tegangan keluaran pada T 1 dengan multimeter = 12
VAC,tegangan pada R1 menggunakan multimeter = 5 VDC,tegangan keluaran
pada T 1 menggunakan oskiloskop = 30 Vpp,tegangan keluaran pada R1
menggunakan oskiloskop = 14 Vpp

b. Adanya 2 dioda menyebabkan CT menjadi common ground. Siklus dari CT


tidak mengalir karena terhalang oleh kedua dioda. Sedangkan dua siklus yang
lainnya diteruskan ke Resistor 1 dengan arah yang sama. Sehingga, gelombang
keluaran semuanya berupa bukit (input berupa gelombang sinusoidal / AC). Oleh
karena itu, rangkaian diatas dinamakan penyearah gelombang penuh dengan
Transformator Centre Tap. Walaupun otputnya sudah berupa DC, namun
keluarannya belum efektif, karena tegangan ripplenya masih cukup besar.

Sehingga didapat Tegangan keluaran pada T 1 dengan multimeter = 12


VAC,tegangan pada R1 menggunakan multimeter = 9 VDC,tegangan keluaran
pada T 1 menggunakan oskiloskop = 30 Vpp,tegangan keluaran pada R1
menggunakan oskiloskop = 9 Vpp

c. Penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output
transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi
forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi
puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4
pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level
tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. 

Sehingga didapat Tegangan keluaran pada T 1 dengan multimeter = 11,6


VAC,tegangan pada R1 menggunakan multimeter = 9 VDC,tegangan keluaran
pada T 1 menggunakan oskiloskop = 12 Vpp,tegangan keluaran pada R1
menggunakan oskiloskop = 5 Vpp

3. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan diatas.


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
manfaat dioda sebagai penyearah tegangan yaitu mengubah tegangan bolak-balik
(AC) menjadi tegangan searah (DC). Prinsip kerja dari penyearah setengah
gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari
gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari
gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan
sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga
sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan.
Sedangkan prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas
dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif,
maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias
sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1
ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi
puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi
reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2,
D4. Dan pada penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja
karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti
pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal
output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa
180°. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak
positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada
kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi
puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output
pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan
D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2.

     Pada percobaan yang kami lakukan pada rangkaian penyearah setengah


gelombang diperoleh tegangan yang diukur menggunakan multitester lebih kecil
dari tegangan yang diukur dengan osiloskop. hal ini disebabkan kurang telitinya
praktikan dalam mengukur tegangan menggunakan multitester dan tidak tepat
dalam memilih skala. Transformator biasa juga digunakan pada saat mengukur
tegangan pada rangkaian gelombang penuh dengan dioda bridge yang diperoleh
tegangan pada pada sumber tegangan jika diukur menggunakan multitester
hasilnya lebih kecil dari pada menggunakan osiloskop, sedangkan tegangan pada
hambatan jika diukur menggunakan multitester hasilnya lebih besar dari pada
menggunakan osiloskop. Ini disebabkan karena kurang telitinya praktikan melihat
skala yang tertera pada osiloskop dan menghitung skala pada multitester.
Transformator center tap digunakan pada rangkaian penyearah gelombang penuh
dengan melibatkan 2 dioda. Pada percobaan ini juga dihasilkan tegangan pada
sumber tegangan jika diukur menggunakan multitester hasilnya lebih kecil dari
pada menggunakan osiloskop, sedangkan tegangan pada hambatan jika diukur
menggunakan multitester hasilnya lebih besar dari pada menggunakan osiloskop.

Anda mungkin juga menyukai