NIM : 2018005031
Tugas Elektronika I
setengah gelombang.
Pada setengah gelombang, diode akan berfungsi sebagai penghantar pada siklus
positif dan tidak berfungsi sebagai penghantar pada siklus negatif, sehingga dinamakan
sebagai penyearah setengah gelombang. Berikut ini gambar output penyearah setengah
gelombang 3 siklus.
Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dua buah dioda dapat dilakukan
pada transformator CT (Center Tap) sedangkan penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan 4 buah dioda dapat dilakukan pada transformator non CT.
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dua buah dioda pada
transformator CT dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Cara Kerja :
Fungsi dari transformator CT tersebut untuk menghasilkan dua buah signal sinus dengan
fase yang berkebalikan. Satu lilitan akan menghasilkan fase yang sama dengan signal input
dan satu lilitan lainnya akan menghasilkan fase yang berkebalikan dengan signal input.
Dengan dua signal tegangan AC tersebut yang saling berbeda fase ini maka kedua
dioda masing-masing akan berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang dan bekerja
secara bergantian. Satu dioda akan menyearahkan siklus positif dari atas lilitasn dan satu
dioda kemudian bergantian menyearahkan siklus positif dari lilitan bawah yang merupakan
kebalikan fase dari siklus negatif signal input AC.
Cara kerja :
Pada transformator non CT terdapat tegangan pada sisi A dan pada sisi B. Misalnya pada
periode pertama pada sisi A adalah tegangan positif dan pada sisi B adalah tegangan
negatif maka dioda D1 dan D4 dapat menghantarkan atau dilewati arus karena kedua dioda
ini pada posisi forward bias (bias maju). Sedangkan dioda D2 dan D3 akan berada pada
posisi reverse bias (bias mundur) sehingga tidak akan dapat dilewati arus. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Pada saat periode kedua maka sisi A akan menjadi tegangan negatif dan sisi B akan
menjadi tegangan positif maka dioda D2 dan D3 dapat menghantarkan atau dilewati arus
karena kedua dioda ini pada posisi forward bias (bias maju). Sedangkan dioda D1 dan D4
akan berada pada posisi reverse bias (bias mundur) sehingga tidak akan dapat dilewati
arus. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
C. GELOMBANG WHEATSTONE
Sebuah jembatan Wheatstone adalah rangkaian sirkuit khusus yang dapat digunakan
untuk mengukur daya tahan, kapasitansi, atau induktansi. Jembatan Wheatstone sangat
berguna bila diperlukan pengukuran nilai sebuah hambatan. Jembatan Wheatstone atau
jembatan lengan empat, ditemukan oleh C. Wheatstone pada tahun 1843. Jembatan
wheatstone paling banyak digunakan untuk mengukur nilai resistansi di atas 1 Ω. Jembatan
Wheatstone memiliki keakuratan sekitar 0,1 persen, sehingga membuat nilai resistansi
diperoleh jauh lebih akurat dibanding nilai yang didapat dari berbagai jenis meter. Sedangkan
untuk tahanan yang nilainya di bawah 1 Ω, maka dapat digunakan Jembatan Kelvin.
Wheatstone terdiri dari sumber tegangan dan dua pemisah tegangan paralel, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Jembatan dikatakan seimbang saat V12 = 0. Pada kondisi
seimbang, tegangan V3 dibagi dalam jalur yang terdapat resistor Ra dan Rb dengan
perbandingan yang sama seperti pada jalur yang terdapat resistor Rc dan Rx, sehingga
dimungkinkan menghitung nilai resistansi Rx yang tidak diketahui berdasarkan nilai
resistansi Ra, Rb dan Rc
Kita dapat menemukan Rx dalam hal Ra Rb dan Rc menggunakan hubungan pembagi
tegangan,