d. Pokok-Pokok Materi
1) Rangkaian penyearah
2) Rangkaian penguat
Uraian Materi
a. Rangkaian Penyearah
Penyearah setengah gelombang
Dioda semikonduktor banyak digunakan sebagai penyearah. Penyearah yang
paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang, yaitu yang terdiri dari sebuah
dioda. Melihat dari namanya, maka hanya setengah gelombang saja yang akan
disearahkan. Gambar 3.1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang.
= = = 0,707
√2
Tegangan (arus) efektif atau rms (root-mean-square) adalah tegangan (arus)
yang terukur oleh voltmeter (amper-meter). Karena harga Vm pada umumnya jauh lebih
besar dari pada Vg (tegangan cut-in dioda), maka pada pembahasan penyearah ini Vg
diabaikan.Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal
input berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke
beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal inputberupa siklus negatif maka dioda mendapat
bias mundur sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi)
ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan arus beban (i) pada Gambar 3.3.
dimana:
=
+
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya
nilainya lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya
besar sekali atau dalam pembahasan ini dianggap tidak terhingga, sehingga arus dioda
tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada Gambar 3.1. (c) bentuknya sudah
searah (satu arah) yaitu positif semua. Apabila arah dioda dibalik, maka arus yang
mengalir adalah negatif. Frekuensi sinyal keluaran dari penyearah setengah gelombang
ini adalah sama dengan frekuensi input (dari jalajala listrik) yaitu 50 Hz. Karena jarak
dari puncak satu ke puncak berikutnya adalah sama.
Bila diperhatikan meskipun sinyal keluaran masih berbentuk gelombang, namun
arah gelombangnya adalah sama, yaitu positif (Gambar 3.1.(c)). Berarti harga rata-
ratanya tidak lagi nol seperti halnya arus bolak-balik, namun ada suatu harga tertentu.
Vdc = Idc.RL
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bisa diabaikan, maka:
Vm = Im.RL
Sehingga:
.
=
= = 0,318
Dari gambar 3.3 terlihat gelombang keluaran penyearah yang tidak bagus,
karena ada bagian yang kosong. Untuk memperbaiki gelombang tersebut maka perlu
ditambahkan kapasitor seperti pada gambar 3.4 berikut:
Bentuk gelombang sinyal pada dioda seperti Gambar 3.6 dengan anggapan
bahwa Rf dioda diabaikan, karena nilainya kecil sekali dibanding RL. Sehingga pada saat
siklus positif dimana dioda sedang ON (mendapat bias maju), terlihat turun tegangannya
adalah nol. Sedangkan saat siklus negatif, dioda sedang OFF (mendapat bias mundur)
sehingga tegangan puncak dari skunder trafo (Vm) semuanya berada pada dioda.
dan
2 .
= . =
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bisa diabaikan, sehingga:
2
= = 0,636.
Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm.
Misalnya pada saat siklus positif, dimana D1sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati
(OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut
adalah dua kali dari tegangan sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda
dalam rangkaian penyearah dengan trafo CT adalah:
= 2.
Gambar 3.12. Ilustrasi aliran dan gelombang arus beban saat siklus negatif
Harga 2Vg ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah dioda yang
berhubungan secara seri.
Disamping harga 2Vg ini, perbedaan lainnya dibanding dengan trafo CT adalah harga
PIV. Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini PIV masing-
masing dioda adalah:
=
Tegangan luaran (output) efektif, Vo,rms dan Arus luaran efektif, Io,rms :
− sin 2
, = = +
4 8
,
, =
b. Rangkaian Penguat
Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika
yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio,
amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk analog dari sumber suara yaitu
memperkuat signal/gain arus (I) dan tegangan (V) listrik berbentuk sinyal AC dari
inputnya menjadi arus listrik AC dan tegangan yang lebih besar, juga dayanya akan
menjadi lebih besar di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan
istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain
power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.
Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di
bagian inputnya (Pin) dalam bentuk bentuk frekuensi listrik AC. Ukuran dari gain (G) ini
satuannya adalah decibel (dB). Dalam bentuk rumus dinyatakan sebagai berikut:
G(dB)=10log(Pout/Pin)).
Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian
inputnya.
Sebelum dayanya dikuatkan pada Power Amplifier ada bagian pengatur suara
yaitu biasanya terdiri dari Volume, Bass, Trible, balance, loudness. Dalam bagian
rangkaian Power Amplifier pada proses penguatan audio ini terbagi menjadi dua
kelompok bagian penting yaitu bagian penguat signal tegangan (V) disebut driver
kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus atau
penguat daya susunannya transistor paralel, masing-masing transisistor berdaya besar
dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sekarang ini
banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer.
Penguat Operasional
Notasi Sirkuit
Aplikasi sirkuit
Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai
jenis sirkuit listrik. Di bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat
operasional dalam contoh sirkuit:
1) Komparator (pembanding)
2) Penguat pembalik
=−
Di mana,
- Zin = Rin(karena V−adalah bumi maya (bahasa Inggris: virtual ground)
- Sebuah resistor dengan nilai Rf || Rin≜Rf Rin / (Rf + Rin), ditempatkan di antara
masukan non-pembalik dan bumi.
Walaupun tidak dibutuhkan, hal ini mengurangi galat karena arus bias masukan.
Bati dari penguat ditentukan dari rasio antara Rf dan Rin, yaitu:
=−
Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah pembalikan dari
masukan. Contohnya jika Rf adalah 10.000 Ω dan Rin adalah 1.000 Ω, maka nilai
bati adalah -10.000Ω / 1.000Ω, yaitu -10.
3) Penguat non-pembalik
= 1+
4) Penguat diferensial
+
= −
+
Sedangkan untuk R1 = R2dan Rf = Rgmaka bati diferensial adalah:
= ( − )
5) Penguat penjumlah
=− + + ⋯+
=− ( + +⋯+ )
= −( + +⋯+ )
Keluaran adalah terbalik.
Impedansi masukan dari masukan ke-n adalah Zn = Rn (di mana V- adalah bumi
maya)
6) Integrator
7) Diferensiator
=−
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Modul Elektronika Analog dan Digital.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. 2003
Daniel Adam Steck. Analog and Digital Electronics. Department of Physics 1274 University
of Oregon Eugene, Oregon 97403-1274 dsteck@uoregon.edu. 2015
Michael Tooley, BA. Rangkaian Elektronik, Prinsip dan Aplikasi. Penerbit Erlangga. 2003.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penguat
https://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional
LINK VIDEO:
https://www.youtube.com/watch?v=ToiHHjee1TE
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ToiHHjee1TE"
frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>
https://www.youtube.com/watch?v=PfWmIQfYIRI
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PfWmIQfYIRI"
frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>
https://www.youtube.com/watch?v=-LLJMWZTrBM
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-LLJMWZTrBM"
frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>
https://www.youtube.com/watch?v=7FYHt5XviKc
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7FYHt5XviKc"
frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>