Anda di halaman 1dari 42

KEGIATAN BELAJAR 1

PEMELIHARAAN MOTOR ARUS BOLAK-BALIK

A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan peserta mampu :
1. Menyebutkan definisi perawatan dan perbaikan mesin arus bolak balik 3
fasa dan mesin arus searah,
2. Menjelaskan konsep-konsep dalam mengorganisasi perawatan dan
perbaikan mesin arus bolak balik 3 fasa dan mesin arus searah.
3. Menentukan langkah-langkah tindakan perbaikan mesin arus bolak
balik 3 fasa dan mesin arus searah.
4. Memelihara dan memperbaiki motor arus bolak balik 3 fasa jenis rotor
sangkar dan mesin arus searah

B. Uraian Materi
1. Pendahuluan

Bilamana motor listrik mendapatkan pemeliharaan secara teratur


maka kerusakan motor akan menjadi sangat kecil kemungkinannya.
Memang terjadinya kerusakan tidak dapat dihindarkan sama sekali
karena semua peralatan listrik dibatasi oleh jam pemakaian. Prinsip
utama yang perlu dihindarkan di sini adalah terjadinya kerusakan motor
sebelum waktunya. Untuk itu, tindakan yang paling penting dalam
pemeliharaan adalah segera mengidentifikasi gangguan yang terjadi dan
secepat mungkin melakukan tindakan untuk mengatasinya.
Kegiatan pemeliharaan motor mencakup identifikasi gangguan
dan penyebabnya melalui serangkaian pemeriksaan visual dan
pengujian-pengujian dan perawatan rutin untuk mencegah timbulnya
kerusakan.

2. Definisi Pemeliharaan/Perawatan
Perawatan adalah usaha yangilakukan secara rutin agar peralatan
atau sistem dalam keadaan siap pakai. Dalam prakteknya kegiatan
2

perawatan dapat dibedakan yaitu perawatan Pencegahan


(Preventive Maintenance), perawatan Perbaikan (Corrective
Maintenance)

a. Perawatan Pencegahan
Adanya Perawatan rutin yang meliputi: Pemeriksaan; pengujian,
pembersihan, perbaikan ringan, pengecatan, pelumasan dan
pengaturan.
PERAWATAN pencegahan menjamin kelancaran operasi dan
pencegah terjadinya kerusakan total (break down).
Dengan adanya rencana dan program perawatan pencegahan yang
baik memungkinkan mendeteksi secara dini gangguan-gangguan yang
mungkin timbul dan selanjutnya dapat mengambil tindakan
penyelamatan.
Kegiatan Perawatan Pencegahan antara lain:
1) Perawatan reguler:
Meliputi pembersihan, pelumasan dan pengaturan.hal ini
dilakukan untuk mengurangi gangguan mesin listrik pada waktu
mesin sedang bekerja atau dioperasikan. Kondisi frekuensi
pelaksanaannya tergantung pada kondisi peralatan dan situasi
lingkungan.
2) Perawatan Penggantian (Preventive replacement)
Yaitu penggantian bagian-bagian mesin-mesin listrik yang
dipakai dalam sistem setelah habis masa pakainya (lewat umur).
3) Proses identifikasi dan pencarian gangguan.
b. Perawatan Perbaikan
Memperbaiki atau mereparasi peralatan mesin–mesin listrik yang
mengalami gangguan atau kerusakan, hal ini dilakukan jika mesin
tidak bisa dioperasikan dan perlu ada tindakan lebih lanjut,

3. Konsep-Konsep yang berhubungan Perawatan


Dalam mengorganisasi perawatan ada 3 konsep utama
yang harus diperhatikan oleh pemakai, yaitu:
3

a. Keandalan (Reliability)
Setiap peralatan atau Mesin-mesin telah direncanakan pabrik
secara khusus agar dapat bekerja secara optimal dalam jangka
waktu tertentu. Dengan kata lain umur peralatan itu terbatas sesuai
perencanaannya
Apabila dalam jangka waktu tersebut angka kerusakannya tinggi
dikatakan bahwa kendalam mesin tesrsebut rendah. Sebaliknya bila
jarang atau bahkan tidak pernah rusak maka dikatakan keandalannya
tinggi.
Tingginya keandalan suatu mesin tergantung pada kondisi
peralatan dan cara perawatannya. Perawatan diperlukan untuk
menjaga biaya perawatan mencapai tingkat yang paling ekonomis,
baik peralatan yang sedang beroperasi, peralatan cadangan (stand
by) dan peralatan yang masih disimpan di gudang.
b. Ketersediaan (Availability)
Pada situasi tertentu menuntut suatu sistim dapat bekerja secara
terus menerus. Situasi yang demikian ini membutuhkan ketersediaan
peralatan yang tinggi.
c. Keterpeliharaan (Maintenability)
Keterpelihraan tidak sama dengan Pemelihraan, keterpeliharaan
berhubungan dengan perencanaan dan rancangan peralatan, sedang
PERAWATAN adalah kegiatan nyata dari perbaikan atau reparasi.
Meningkatkan keterpelihraan dapat menaikkan harga peralatan atau
mesin –mesin, tetapi dapat menurunkan biaya operasi perawatan
Suatu peralatan yang dirawat dengan baik memungkinkan untuk
dapat diperbaiki kembali bila terjadi kerusakan.

4. Konsep-Konsep yang berhubungan Perawatan


Pemakai peralatan harus bersedia memikul biaya perawatan, baik
untuk perawatan pencegahan maupun untuk biaya perawatan
perbaikan. Jika pemakai tidak melaksanakan perawatan pencegahan
secara rutin maka kemungkinan peralatan akan mengalami kerusakan
lebih besar dan tentu saja memerlukan biaya operasional yang lebih
besar pula. Sebaliknya bila pemakai memahami organisasi perawatan
4

secara rutin dan teratur, maka kerusakan akan jarang terjadi atau
bahkan tidak pernah terjadi, sehingga tidak ada biaya perbaikan. Tetapi
dalam kasus ini biaya perawatan akan besar.
Besarnya biaya pemeliharan tersebut di atas ditentukan oleh:
1. Frekuensi kerusakan Waktu perbaikan
2. Upah
3. Bahan/spare part Transportasi.

5. Laporan Kerusakan
Data kerusakan/gangguan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan
harus dicatat/ditulis pada lembaran-lembaran khusus yang kuat dan
digantungkan pada peralatan tersebut. Hal ini kelihatannya sepele tetapi
kalau dilaksanakan dengan teratur akan sangat besar faedahnya.
Terutama untuk tindakan perawatan selanjutnya. Informasi yang
diberikan akan sangat membantu dalam merencanakan kegiatan
Perawatan selanjutnya dan juga pengembangan produksi.
Untuk itu laporan kerusakan/gangguan harus dikerjakan dengan baik
dan teratur serta jelas informasinya.
Informasi yang harus dicatat antara lain:
1. Jenis kerusakan/gangguan Sifat Lokasi
2. Kondisi lingkungan
3. Tindakan yang telah diambil Personil yang menangani
4. Peralatan yang digunakan Suku cadang yang dipakai Waktu
perbaikan

6. Tinjauan Umum Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan


Agar pekerjaan perbaikan dapat terlaksana dengan baik dan efisien
maka dituntut beberapa kemampuan yang harus dipunyai personil yang
bersangkutan yaitu:

1. Pengetahuan tentang pemeliharan dan perbaikan mekanik dan


kelistrikan dari peralatan atau mesin-mesin yang ada
5

2. Pengetahuan dan keterampilan menggunakan alat/instrumen yang


relevan
3. Pengetahuan dasar-dasar (prinsiple) sehingga dapat menjelaskan
penyebab gangguan dan akibat yang dapat ditimbulkannya.
4. Kempuan untuk manarik kesimpulan dari hasil pengujian yang
dilakukannya.
5. Mempunyai motivasi dan tanggung jawab terhadap tugasnya.
Pencarian kerusakan (fault finding) dan pekerjaan perbaikan (repair
work) dalam kondisi normal di industri tidak boleh dilakukan dengan
sembrono/ceroboh.

a. Prosedur
Untuk meningkatkan efisiensi kerja diperlukan penganalisaan
waktu atau elemen waktu yang ditunjukkan dan dengan melakukan
persiapan dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan melalui
prosedur opersioanal terstandar atau disebut Standart operational
proedure ( SOP )

Faktor utama yang penting adalah:


a. Personil yang terampil dan penuh tanggung jawab
b. Dokumentasi dan gambar-gambar atau petunjuk-
petunjuk yang lengkap dan mudah dilihat.
c. Alat dan instrumen yang memadai
d. Suku cadang
e. Pencatatan kerusakan.
Ketrampilan (skill) dari personil yang menangani perbaikan
akan berakibat terhadap waktu perbaikan pada tingkat yang utama.
Jadi personil dengan ketrampilan tinggi merupakan syarat mutlak.
Apalagi kalau di tambah dengan instruksi atau petunjuk yang
memadai maka kombinasi ini akan mengambil efisiensi kerja
optimal.

Dalam proses perbaikan diperlukan kerja yang sistimatis


sehingga diagnosa yang dilakukan lebih akurat dan cepat di
6

samping itu kerja sistimatis akan mengurangi bahaya kerusakan


yang lebih fatal.

b. Hubungan Perawatan dan Perbaikan dengan K3


Dalam melakukan Perawatan dan perbaikan mesin-mesin
listrik tentu sangat berhubungan erat dengan bahan dan alat kerja.
Hubungan penggunaan bahan praktek terhadap etika
lingkungan adalah tatanan dan arah prilaku praktis manusia dalam
mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.
Kita harus bertanggung jawab khususnya terhadap
lingkungan lokal kita sendiri. Agar lingkungan kita bersih, sehat,
alamiah, maka kita harus tidak pernah membuang sampah, limbah
seenaknya sehingga dapat merusak sumber daya alam dan
lingkungan. Pengggunaan bahan seperti oli pelumas, bensin,
terpentin kertas prespon, kawat tembaga dan lain-lain yang
berkaitan dengan perawatan dan perbaikan mesin listrik, perlu
mendapat perhatian secara khusus, yaitu:
a. Limbah sisa pelumas, bensin atau minyak isolasi perlu ditampung
secara khusus dan tidak dibuang pada sembarang tempat karena
akan merusak kualitas tanah dan air tanah.
b. Limbah/sampah kertas, tembaga dll dipilah dan ditempatkan pada
bak sampah secara terpisah dan mingkin dapat dipakai ulang atau
didaur ulang.

7. Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan


1. Perawatan dan perbaikan Motor Induksi
Bila kumparan stator dihubungkan pada sumber tegangan 3 fasa,
maka pada kumparan stator akan terjadi flux medan magnit putar. Pada
rotor tedapat kumparan, sehingga berdasarkan prinsip Faraday,
kedalam kumparan rotor tersebut terinduksi ggl. Secara singkat prinsip
kerja dan terjadinya slip motor dapat kita tuliskan dengan blok diagram
di bawah ini:
7

Terjadi induksi GGl pada


rotor sebesar Er dengan
SUMBER Timbul medan putar arus Ir
AC pada stator sebesar
ns=120f/
3 FASA p

Berdasarkan prinsip
gaya Lorentz, pada rotor
timbul gaya (F) dan
Torsi
Selama motor berputar
Loop ini selalu terjadi setiap
saat Jika Tm>Tl, makaRotor
berputar hingga nr =

Ns>Nr terjadi Slip Bila nr = ns


Nr Turun Er=0, Ir=0, F = 0
Torsi = 0

Gambar 1.1. Diagram Alir Prinsip kerja Motor Induksi

Kumparan rotor motor induksi biasanya dihubung singkat melalui


dua buah cincin, khusus untuk rotor sangkar, maka pada rotor tersebut
akan mengalir arus yang cukup tinggi. Sesuai dengan prinsip Lorentz
maka pada kumparan rotor akan mengalir arus listrik bolak-balik yang
selanjutnya menghasilkan medanmagnit rotor. Interaksi antara medan
magnit putar stator dan medan magnit rotor akan menghasilkan torka
putar Tm. Bila torka yang dibangkitkan cukup besar (Tm>Tl), maka rotor
akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan motor-motor listrik pada
umumnya dibedakan atas pekerjaan perawatan motor listrik dan
pekerjaan perbaikan/ pekerjaan melilit kembali kumparan fasa motor.
Khusus untuk pekerjaan melilit kembali dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
tahap melepas kumparan fasa stator yang telah rusak, tahap melilit
kembal, dan tahap pengujian hasil pekerjaan melilit.
8

Tabel 1.1 Tahapan Membongkar Kumparan Fasa Stator

No. Tahapan Pekerjaan Cara melakukan

1 Penempatan Kumparan
fasa Stator

2 Melepas Pulley

3 Melepas Mur & Baut


Pengikat

4 Melepas Rotor & Stator

5 Melepas Kumparan–
Kumparan Stator

(Setyo Budi Santoso, 2005:16)


9

a. Melilit Motor Induksi 3 Fasa


Motor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh alur–alur stator dibagi tiga sama banyak
G
sehingga masing–masing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak /

2.P.3 kumparan. Apabila jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan
G
mempunyai kumparan sebanyak / 2.P.m
Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada
didepan kutub U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal
tersebut dikarenakan masing–masing fasa mempunyai kumparan
G
bagian sebanyak / 2.P.m , maka pada tiap kutub masing–masing fasa
G
akan menempati alur sebanyak / 2.P.m alur. Apabila banyaknya alur
pada tiap kutub untuk masing–masing fasa diberikan tanda g, maka
G
jumlah alur perkutub perfasa yaitu: g / 2.P.m alur.

Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada


prinsipnya sama dengan motor 1 fasa, perbedaannya ialah pada jumlah
belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masing–masing belitan
o 2
ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120 el jadi /3 jarak kutub
2
atau = /3 langkah belitan (Yg)

Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis
apabila dilaksanakan (dibuat) 3 fasa. Sebab apabila dilaksanakan
dengan 2 atau 1 fasa, maka motor tersebut harus menggunakan
kondensator (capasitor) dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal tersebut
akan sangat merugikan, akibat dari sifat–sifat kondensator. Untuk
memperjelaskan keterangan tersebut diatas, berikut ini ada beberapa
contoh motor–motor 3 fasa yang akan dilakukan penggulungan kembali.

Rumus untuk melilit stator motor AC

O
P  G KAR 
360 R
2p G

G KAL  KAR.P
Q 
2p .m
10

O
G 120
K  KP 
2p KAL

 2.G
Untuk doubel layer K
2. P

P = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2


G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub  p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajat
radial KAL = Kisar alur dalam derajat
listrik Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub

Contoh

a. Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga


fasa, frekuensi 50 Hz. Dililit tahap tunggal
Perhitungan:

P  G  24  6 --------> Langkah 1 -7
2P 4

Q  G  24  2 --------> 2 Kump tiap kelompok


2 P.M 4.3

K  G  24  6 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub


2P 4

O O

KAR     15 R


360 R 360 R
O

6 24
o
KAL = KAR.p = 15 x 2 = 30 Listrik

 120 O L  120 
KP 4 --------> kisar fasa 1 – 5
KAL 30
11

Daftar Lilitan

U X
1-7 13 - 19
2-8 14 - 20
5 - 11 17 - 23
6 - 12 18 - 24
V Y
9 - 15 21 - 3
W 10 - 16 22 - 4 Z

Gambar 1.2. Bentangan Belitan Satu Lapis (Single Layer) Model 1


(Setyo Budi Santoso, 2005:34)

Daftar Lilitan

U 1-7 13 - 19 2 - 20 14 - 8 X
2-8 14 - 20 1 - 19 13 - 7

V 5 - 11 17 - 23 6 - 24 18 - 12 Y
6 - 12 18 - 24 5 - 23 17 - 11

W 9 - 15 21 - 3 22 - 16 10 - 4 Z
10 - 16 22 - 4 21 - 15 9-3
12

Dapat juga dengan cara sebagai berikut

U 1-7 14 - 8 13 - 19 2 - 20 X
2-8 13 - 7 14 - 20 1 - 19

V 5 - 11 18 - 12 17 - 23 6 - 24 Y
6 - 12 17 - 11 18 - 24 5 - 23

W 9 - 15 22 - 16 21 - 3 10 - 4 Z
10 - 16 21 - 15 22 - 4 9-3

Gambar Bentangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

UZVXWY

Gambar 1.3. Bentangan Belitan Satu Lapis (Single Layer) Model 2


(Setyo Budi Santoso, 2005:35)

b. Motor AC beralur 36, dibuat 2 pasang kutub, 3 fasa frekuensi 50 Hz,


dililit tahap tunggal (single layer)
Perhitungan:

P  G  36  6 --------> Langkah 1 -7
2P 6

Q  G  36  2 --------> 2 Kump tiap kelompok


2 P.M 6.3
13
G 36
K  6 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub
2P 6

KAR  OR360OR10OR
360

G 36
o
KAL = KAR.p = 10 x 3 = 30 Listrik

O
KP 120 L  120  4 --------> kisar fasa 1 - 5
KAL30

Daftar Lilitan

U 1-7 13 - 19 25 - 31
X
2-8 14 - 20 26 - 32

V 5 - 11 17 - 23 29 - 35
6 - 12 18 - 24 30 - 36 Y

9 - 15 21 - 27 33 - 3
W 10 - 16 22 - 28 34 - 4 Z

Gambar Bentangan

Gambar 1.4. Bentangan Belitan Satu Lapis Motor 36 Alur


(Setyo Budi Santoso, 2005:36)
14

Contoh:

Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 jalur stator, akan digulung kembali


dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan kumparan spiral, agar
dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz.
Buatlah skema belitan dan diagram bentangan dari kedua bentuk kumparan
tersebut?

Penyelesaian

60.f 60 x 60
P= /n= / 3000 = 1 Jumlah pasang kutub = 1
G 24 24
g= / 2.m.p = /2x3x1= /6=4 Jumlah alur/kutub/fasa = 4
G 24
Yg = / 2.p = / 2 x 1 = 12 Langkah Belitan = 12
2 2
Yf = / 3X Yg = / 3 x 12 = B (1-9-17) Pergeseran tempat = 8 (1-9-17)

Gambar 1.5 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil perhitungan
diatas. Gambar 1.5a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk
concentric, sedangkan gambar 15b adalah skema belitan untuk
kumparan bentuk jerat (spiral). Sedangkan gambar 1.5a dan gambar
1.5b adalah diagram bentangan dari skema belitan gambar 1.5a dan
gambar 1.5b.

Gambar 1.5. Skema Belitan Kumparan Belitan Terpusat

(Setyo Budi Santoso, 2005:38)


15

Keterangan: Ujung – Ujung U – X = Fasa Pertama

Ujung – ujung V – Y = Fasa kedua

Ujung – Ujung W – Z = Fasa ketiga

Untuk memperjelas skema belitan dari gambar 1.5a dan gambar 1.5b,
berikut ini gambar 1.6 dan gambar 1.7 merupakan bentangannya.

U V W X Y Z
Gambar 1.6. Bentangan Belitan Kumparan Concentric 1 Jalan
(Setyo Budi Santoso, 2005:38)

Diagram bentangan kumparan sepusat (concentric) 1 jalan

UZV W X

Gambar 1.7. Diagram–bentangan kumparan jerat (spiral) 1 jalan


(Setyo Budi Santoso, 2005:38)
16

c. Pemeliharaan dan Perbaikan mesin arus bolak balik 3 fasa


Persoalan pokok yang dihadapi di industri ialah bagaimana
caranya menyusun sistim manajemen dalam menjalankan dan
memelihara peralatan listrik. Hal ini sangat penting bagi kelancaran dan
kelangsungan proses produksi di industri. Proses kerja industri yang
banyak didasarkan atas kerja peralatan listrik harus terjamin
kontinuitasnya. Pengaturan kerja itu berdasarkan persoalan.
1. Kesinambungan kerja peralatan tercapai tanpa gangguan.
2. Pendayagunaan peralatan secara optimal.
3. Cara kerja yang ekonomis.
4. Biaya operasional semurah-murahnya.
5. Keselamatan kerja harus terjamin dari bahaya listrik.
Salah satu peralatan yang mendukung pada penggerak
peralatan mesin-mesin prouksi adalah elektro motor dan sebagian
besar elektro motor yang banyak digunakan adalah jenis motor induksi
3 fasa. Sehingga pemeliharaan dan perbaikannya harus betul-betul
terjadwal pada kartu pemeliharaan.
Untuk mengaplikasikan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, di
bawah ini diperlihatkan, contoh pembuatan kartu pemeliharaan dan
perbaikan

DATA MOTOR

1. Jenis / Type : 7. Jumlah Fasa :


2. No. Seri 8. Putaran/menit
Pabrik : 9. Frekuensi :
3. Daya 10. Faktor Daya
Nominal : 11. dst :
4. Teganagan
5. Arus : :
Nominal
6. Hubungan / :
Conection

Jenis kegiatan pemeliharaan Hari / Tanggal Instruktur /


Pemeliharaan Teknisi
Harian / Mingguan / Bulanan
17

1. Pemberian Grease
(stempet) pada bantalan
peluruh (laher)/pelumasan:
2. Penggantian bantalan
peluruh (laher) / over hole
3. Pengukuran temperature
o
(0 C)
4. Pengukuran arus
beban penuh
5. Pengukuran putaran rotor

6. Cleaning Service
(pembersihan)
7. Centering poros

8. Pengukuran tahanan isolasi

9. Pengecekan rangkaian

10. Penggantian Komponen


yang habis pakai

Contoh. Tabel Kartu Perbaikan (Kartu Reparasi)

Data Motor
1. Jenis / Type : 7. Jumlah Fasa :
2. No. Seri Pabrik 8. Putaran/menit
3. Daya Nominal : 9. Frekuensi :
4. Teganagan 10. Faktor Daya
5. Arus Nominal : 11. dst :
6. Hubungan /
Conection :

Data Komponen Perbaikan Rewinding Stator Motor Induksi


18

Contoh Tabel Troble Shorting (Penanganan gangguan dan cara perbaikannya)


untuk motor induksi

Jenis Kemungkinan
TROBLE Cara Perbaikannya
Motor penyebabnya
Motor Motor tidak 1. Sekering putus / 1. Ganti sekering baru ;
induksi 3 mau distart MCB belum ON / MCM di-ON kan /
fasa rusak. diganti yang baru.
2. Cek kabel line
2. Kabel penghubung dengan AVO meter,
putus. jika putus ganti yang
baru
3. Sakelar TPST 3. Cek dengan AVO
rusak jika rusak ganti
dengan yang baru

4. Kumparan stator 3 4. Cek terminal : u – v –


fasa lepas semua / w dan z – x – y
putus dengan AVO meter,
jika terlepasdari
terminalnya,
hubungkan sesuai
dengan data motor.
5. Motor kelebihan 5. Hilangkan beban
beban lebih, sesuai dengan
kemampuan motor.

Motor berputar 1. Salah satu fasa 1. Cek sumber


dengan sumbernya hilang tegangan dan
kecepatan 2. Kumparan stator perbaiki
tidak normal dalam hubungan 2. Betulkan hubungan
Y, seharusnya kumparan statornya
hubungan  dengan mengubah
letak terminalnya
Kumparan 1. Beban lebih 1. Hilangkan beban
stator terlalu 2. Pendinginan lebih
panas kurang 2. Adakan pendinginan
yang baik
3. Stator disambung 3. Periksa dan betulkan
, seharusnya Y sambungan
terminalnya dengan
hubungan Y
19

2. Perawatan dan perbaikan Mesin DC

Suatu mesin listrik pada intiya dapat dianggap terdiri dari bagian-
bagian yang diam yang dinamakan stator (rangka atau ganbar) dan suatu
bagian yang berputar dinamakan rotor, pada mesin arus searah lazim
disebut jangkar. Dalam konversi energi, baik dari energi listrik ke energi
mekanik (motor) atau dari energi mekanik ke energi listrik (Generator)
selalu melalui suatu medium medan magnit. Dalam hal ini ada 3
parameter yang selalu berinteraksi yaitu:
1. Fluksi magnit
2. Konduktor berarus
3. Gerak (force)
4. Konduktor berarus
5. Gerak (force)

Ketiga parameter tersebut dipenuhi dengan adanya:


1. Kumparan medan
2. Kumparan jangkar
3. Sistim poros dan bantalan

Mesin listrik arus searah terdiri dari lima bagian utama yaitu:
1. Poros yang terbuat dari baja
2. Inti rotor terbuat dari plat dinamo
3. Kumparan Rotor
4. Kumparan medan
5. Komutator dilengkapi dengamn lamel-lamel sebagai terminal
kumparan jangkar motor

a. Stator/Rangka gandar

Pada mesin arus searah, gandar berfungsi sebagai bagian dari


rangkaian magnetik yang biasanya di buat dari besi tuang. Pada
gandar terdapat seperangkat kutub-kutub medan yang dibuat dari inti
laminasi baja pelat dan kumparan medan dipasngkan pada kutub-
kutub medan tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.
20

Gambar 1.8. Stator dan rangka gandar

Sepatu kutub dibuat dari besi lapis yang cukup tipis (plat dinamo)
yang dijadikan satu, dimasukkan kedalam kumparan magnitnya yang
telah di bungkus isolasi yang memadai. Sepatu kutub ini dipasangkan
pada rangka (yoke) yang sekaligus jadi badan mesin dengan dua buah
baut. Bagian dalam badan mesin (yoke) dibubut agar sepatu kutubnya
mempunyai celah udara serapat mungkin (minimum) dan lingkaran
dalam betul-betul bulat. Dalam rangka ini ditempatkan sejumlah
pasang sepatu kutub.

Pasangan kutub U dan S selalu berurutan seperti letak sepatu


kutubnya dan ujung-ujung kawat kumparannya dihubungkan satu pada
yang lain sehingga keluar hanya 2 ujung dan dipasang pada kotak
klem dengan tanda huruf simbol F1 dan F2; pada kotak/plat klem itu
juga ditempatkan klem untuk kabel peralatan sikat yang berhubungan
dengan jangkar (armature) atau rotor dan diberi huruf simbol A1 dan
A2.

b. Kumparan Medan

Kumparan medan juga dikenal dengan kumparam penguat untuk


menghasilkan medan magnit pada kutub uama ( main pole ) .gambar
2.3 menunjukkan penepatan kumparan medan pada inti kutub.
21

Gambar 1.9 Penempatan kumparan medan

c. Rotor atau Jangkar

Rotor mesin arus searah dilengkapi dengan komutator dengan


lamel-lamel sebagai terminal kumparan jangkar motor dan
dipasangkan pada poros. Rotor atau jangkar dibuat dari plat-plat tipis
baja campuran dalam bentuk tertentu. Alur-alur pada jangkar dibuat
untuk meletakkan lilita jangkar , lihat gambar 1.10

Gambar 1.10. Konstruksi Rotor/jangkar Mesin DC


22

a. Bantalan (Bearing)

Bantalan pada motor/dinamo berfungsi sebagai:

1. Memperlancar gerak putar poros

2. Mengurangi gesekan putaran dan perlu diberi pelumas

3. Penstabil poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal


poros motor.
Menurut tipe bantalan (bearing) dapat dibedakan antara lain:

1. Bantalan peluru
2. Bantalan roller
3. Bantalan bos

b. Tutup (End plate)

Gambar 1.11. Konstruksi Detail Mesin Arus Searah

Pada setiap motor atau generator arus searah pada umumnya


mempunyai 2 (dua) buah tutup, masing masing ditempatkan pada dua
sisi rangka dan diikat dengan baut. Kedua tutup tersebut befungsi
sebagai dudukan bantalan poros motor/dinamo, titik senter antara
rotor/poros dengan rumah stator, dan pelindung bagian dalam
motor/dinamo.
23

c. Bagian Mekanik Sikat Arang

Sikat karbon ditempatkan diatas perputaran komutator berfungsi


sebagai jaringan untuk memindahkan arus antara jangkar dan
kumparan medan. Peralatan sikat, terdiri dari pemegang sikat (A) yaitu
tempat dudukan sikat yang diikatkan pada rangka mesin, (B) Sikat
arang , (C) Komutator dan (D) Pegas. Dengan tekanan pegas sikat
arang akan selalu menekan pada komutator tanpa mengganggu
kelancaran putaran rotor. Setiap sikat terpasang pada dudukan sikat ,
yang disatukan dengan pegas untuk mempertahankan tekanan sikat
yang konstan pada komutator. Perlengkapan (Rigging Brush)
digunakan untuk dukungan pemegang sikat terdiri dari sepatu dan
gagang sikat.
Bagian-bagian mekanik sikat arang dapat dilihat pada gambar
2.5.

Gambar 1.12. Bagian mekanik sikat arang

Sekalipun sudah dibentuk, nyatanya kita tidak dapat membuat


sikat arang berbentuk lengkungan seperti lengkungan komutatornya
terutama ujung-ujung sikat arangnya. Bersihkan selalu serbuk arang
dan abrasip lainnya dengan memakai sikat halus atau alat pengisap
debu
24

c. Perawatan Dan Perbaikan Mesin Arus Searah

Kalau kita akan membahas tentang motor dan generator listrik


serta prosedur perawatannya maka tidak akan terlepas dari ketiga
parameter yang meliputi:

Masalah kelistrikan

Yang akan membahas tentang macam-macam kumparan medan dan


macam- macam kumparan jangkar serta cara melilitnya. Disamping itu
prosedur perawatannya. Kemudian masalah mekanik Yang akan
membahas mengenai macam-macam bantalan, poros dan
pelumasannya serta prosedur perawatannya.
Faktor utama yang harus di perhatikan dalam melaksanakan
program perawatan adalah selalu menjaga kebersihan motor listrik
atau generator baik bagian mekaniknya maupun bagian kelistrikannya.
Pada prinsipnya semua mesin yang mendapatkan pelayanan dan
perawatan yang layak yakni kebersihannya selalu dijaga,
pelumasannya tepat dan selalu dijaga serta mendeteksi sejak dini
terhadap adanya kelainan-kelainnan yang mungkin timbul maka akan
sedikit atau bahkan mungkin dapat dihindari dari gangguan selama
mesin itu dioperasikan.
Pemeriksaan mesin secara berkala merupakan bagian perawatan
rutin dan berkala yang harus dilakukan. Pemeriksaan dapat dilakukan
secara visual, mesin-mesin harus dibersihkan dari debu dan kotoran
,terminal motor dipriksa dan diuji kelayakannya dan juga bagian
mekanik lainnya. Semua hasil pemeriksaan , pengukuran dan
pengontrolan selama mesin beroperasi harus dicatat dan dibuat pada
buku laporan perawatan. Dari hasil pemeriksaan ini dapat diketahui
dan disusun daftar kerusakan dan nantinya dilanjutkan pada dokumen
perbaikan .
25

d. Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Mesin Arus Searah

Rangkaian kelistrikan internal terdiri dari dari dua bagian yaitu


rangkaian jangkar, terdiri dari kumparan jangkar, komutator, sikat, dan
hubungan antar kumparan. Rangkaian penguat medan , umumnya
rangkaian penguat medan dihubungkan seri dengan jangkar motor
atau jangkar generator
Rangkaian kelistrikan eksternal diambil dari sambungan– sambungan
kawat hububngan internal dari rangkaian jangkar dan rangkaian
penguat medan atau semua rankaian ke kotak hubung atau termial
mesin listrik. Arah putaran motor dapat dilihat dari arah polaritas
sambungan jangkar pada terminal/sambungan eksternal . Gangguan
pada motor listrik arus searah lebih mudah diatasi atau diketahui
penyebabnya dari pada gangguan pada generator arus searah.
Kebanyakan gangguan yang timbul pada mesin-mesin listrik adalah
sebagai berikut:
Hubungan singkat lilitan ke lilitan dan rangka. Ada lilitan yang putus
dalam rangkaian lilitan rotor atau jangkar dan lilitan medan Timbulnya
bunga api pada sikat-sikat di sebabkan karena salah letak atau kurang
tekanan antara sikat dan permukaan komutator Hubung singkat antar
laminasi-laminasi dalam inti stator, rotor atau jangkar.

Permukaan komutator tidak rata.


Ikatan atau sambungan ujung-ujung kumparan pada termianal
longgar/tidak kokoh secara mekanis maupun elektris. Pemeriksaan
dapat dilakukan secara visual. Kemudian dapat dilanjutkan
pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur. Semua hasil
pengukuran dan pengontrolan dicatat atau didata untuk memudahkan
penentuan langkah perbaikan
26

b. Perawatan dan Langkah Perbaikan komutator

a) Komutator tidak rata/cacat

Ketidak rataan yang berlebihan dapat menimbulkan percikan


bunga api pada sikat-sikat. Terlihat jelas gerakan naik dan turunya
sikat arang pada pemegangnya saat jangkar berputar lambat
(mendekati berheti), adalah merupakan indikasi kerusakan
kkomutator. Untuk menentukan ketidak rataan ini dapat menggunakan
dial indikator. Pemeriksaan harus meliputi seluruh permukaan
komutator. Untuk memperbaikinya bila memungkinkan
menggerinda/mengasahnya tanpa melepas jangkar, tetapi dengan
cara lain komutator dapat diperbaiki dengan menggunakan mesin
bubut

Gambar. 1.13. Letak sikat pada komutator

b) Komutator dengan lamel yang rendah/tipis


Menipisnya lamel-lamel dapat disebabkan oleh percikan
bunga api yang berlebihan dari beberapa penyebab pada saat
mesin berputar, bunga api yang menyebabkannya ini, menjadikan
lamel makin lama makin buruk dan dapat merambat ke lamel-lamel
yang lain. Lemel yang menjadi tipis karena terbakar oleh bunga api
akan menjadi hitam/kotor.
27

Hal ini biasanya akan dirasakan kasar oleh sikat-sikat pada


saat mesin berputar pelan, untuk itu dial indikator harus digunakan
untuk menentukan tingkat kerendahan/tipisnya lamel. Selain dari itu
pengasahan atau pembentukan komutator akan membawa lamel
menjadi tipis.

c) Komutator dengan lamel yang menonjol


Lamel yang menonjol akan menyebabkan bunga api pada
sikat-sikat karena mengangkat sikat dari lamel terdahulu sebelum
mencapai komutasi lengkap pada lamel tersebut. Suara klik dan
kadang-kdang cacatnya sikat arang menyertai lamel yang menonjol
ini. Lamel yang menonjol akan menyebabkan pergerakan sikat di
dalam pemegangnya dan hal ini dapat diperiksa dengan dial
indikator. Pengasahan atau pembentukan akan mengikis lamel
yang menonjol, tetapi komutator juga harus diperkuat/dipererat.

d) Lamel-lamel yang miring

Kemiringan yang melebihi dari ketebalan satu segmen mika


cenderung menyebabkan percikan bunga api. Besarnya kemiringan
ini dapat diperiksa dengan tepi yang lurus dan derajat kemiringan
yang berlebihan hanya dapat diperbaiki dengan cara membentuk
kembali komutator tersebut. Penghitaman atau komutator yang
telah berlubang pada permukaan komutator dapat dipulihkan
dengan cara mengampelas atau membubut permukaannya sampai
batas diameter tertentu. Permukaan komutator haruslah benar-
benar berbentuk silinder

e) Perbaikan dan Perawata Sikat Arang

Perlu diingat bahwa sikat-sikat harus bebas bergerak pada


arah panjang sikat. Sikat-sikat yang terpasang erat/kokoh pada
pemegangnya tidak dapat mengikuti ketidak beresan pada
komutator dan hal ini akan menyebabkan timbulnya bunga api
28

antara sikat dan komutator. Tekanan pegas sikat harus selalu sama
pada semua sikat , tujuannya untuk membuat pendistribusian rata
arus listrik pada sikat-sikat. Sikat-sikat yang tidak menempel
dengan tepat pada permukaan komutator mudah menimbulkan
bunga api. Pengampelasan yang teliti pada kedua arah putaran
diperlukan untuk membuat kedudukan sikat betul-betul baik
Tidak samanya jarak antara sepasang sikat disekeliling
komutator kadang-kadang mengakibatkan buruknya komutasi.
Jarak sikat yang dimaksud adalah sepanjang keliling komutator dari
satu ujung sikat pada satu penopang sampai ujung sikat pada
penopang berikutnya. Pemegang sikat yang terlalu bebas bergerak
dapat menyebabkan: Jarak sikat tidak sama, Kedudukan sikat tidak
tepat/buruk, dan Lemahnya kontak antara sikat dan komutator

Kesemuanya ini dapat mengakibatkan timbulnya bunga api


dan juga dapat menyebabkan tidak stabilnya kecepatan putaran
dan tegangan. Pemegang sikat yang terlalu dekat atau terlalu jauh
dari komutator akan menyebabkan jarak sikat yang tidak sama dan
sudut sikat yang terjadi terhadap komutator jadi salah. Kedua
keadaan ini mungkin menyebabkan buruknya komutasi. Pemegang
yang disetel terlalu jauh dari komutator dapat mengakibatkan sikat
bergetar dan patah.

f) Memeriksa Kumparan Jangkar dan Kumparan Medan

Gangguan kelistrikan yang terjadi pada mesin-mesin arus


searah dapat kita bagi menjadi dua bagian yaitu bagian penguat
atau pada kumparan medan, Bagian rotor atau pada kumparan
jangkar
Pada generator atau dinamo bila tegangan menjadi nol atau
tegangan tidak keluar hal ini disebabkan oleh adanya kumparan
magnit atau kumparan medan yang putus, periksalah hubungan
rangkaian kumparan medannya. Dari rumus E= C Φ n volt dapat
diketahui bahwa jika arus medan (Im) sama dengan nol artinya arus
29

medan tidak mengalir, maka garis gaya magnit (Φ) tidak terbangkit Φ

= 0 akibatnya. tegangan generator tidak tebangkit. Untuk

mengetahui gangguan pada kumparan medan periksa kumparan


medan dengan multimeter apakah putus atau tidak, jika baik
kemudian periksa tahananan pengasut penguat medannya . Secara
umum pada kumparan medan jarang mengalami gangguan, yang
sering mengalami gangguan adalah kumparan jangkarnya.
Kerusakan isolasi kumparan motor dan generator seringkali
disebabkan oleh adanya uap air atau minyak yang masuk ke
kumparan yang menyebabkan kumparan jangkar, hubung singkat
kumparan jangkar tebuka/putus, dan tahanan isolasi kumparan
menurun Hubung singkat kumparan dengan bodi. Memeriksa
Kumparan Magnit atau kumparan medan
kuatnya kutub magnit dapat menyebabkan naiknya tegangan
pada saat kecepatan bertambah Sebaliknya bila kutub magninya
lemah dapat menyebabkan tegangan yang dihasikan berkurang
serta timbulnya bunga api pada sisi lamel-lamel dan juga bunga api
membesar dengan kenaikan beban.
Bilamana kutub magnitnya lemah, kecepatan motor akan naik
pada tegangan yang tetap dan hal ini tidak diinginkan. Kuat atau
lemahnya kutub tergantung pada jumlah lilitan kumparan medan
dan pengawatan dari kumparan harus diperiksa berdasarkan
diagram pengawatan yang ditetapkan. Bila gangguan ini terjadi
misalnya bila kecepatan motor tidak benar atau tegangan keluaran
pada generator tidak benar atau tidak sesuai segera dilakukan
pemeriksaan
Kumparan medan yang terhubung singkat dapat ditest
dengan AVO meter, dengan membandingkan nilai tahanannya, jika
lebih rendah menandakan kumparan terhubung singkat. Untuk
melilit kembali kumparan kutub , langkah–langkah berikut ini dapat
ditempuh. Lepaskan dahulu kumparan kutubnya dari inti kutub dan
ukur penampang inti kutubnya. Buatlah cetakan/mal yang sesuai
dengan ukuran inti kutubnya. Hitung jumlah Kumparan kutubnya
dan kemudian lakukan menggulung ulang sesuai dengan data yang
30

diperoleh. Generator tidak dapat mengeluarkan tegangan atau


motor tidak berputar, jika pengkutuban dan letak sikat sudah benar
maka kemungkinan gangguan terjadi pada jangkarnya. Gangguan
pada jangkar ini diantaranya adalah: Lilitan jagkar terbuka/putus,
Lilitan jangkar hubung singkat, dan Lilitan jangkar salah sambung.
Untuk dapat menganalisa gangguan pada kumpran jangkar ,
maka perlu mengetahui beberapa cara pemeriksaan komutator dan
kunparan jangkar itu sendiri. Komutator harus bulat dan rata
,sehingga kedudukan sikat tetap stabil setiap saat. Antara lamel
penyekatnya harus baik, lamel tidak boleh menonjol keluar atau
kedudukan lamel lebih tinggi dari penyekat mika. Sebuah lilitan
jangkar yang terbuka dapat ditandai oleh timbulnya bunga api
disekeliling komutator, berputarnya mesin yang hanya sebentar dan
biasanya ditandai atau terbakarnya lamel pada salah satu sisi yang
terbuka.
Dengan melakukan pengukuran tahanan dari lamel ke lamel
disekeliling komutator akan menunjukkan komponen yang terbuka
atau ditunjukkan dengan tahanan yang besar antara lamel ke lamel

Lilitan Jangkar hubung singkat

Jika terjadi hubung singkat pada kumparan, hubungan singkat


terhadap bodi atau poros, pemeriksaan dapat dilakukan dengan
alat ukur Megger atau dengan menggunakan growler seprti
ditunjukkan pada gambar 3.12 dan gambar 3.13. amel dengan
badan/bodi tidak boleh ada hubungan, sebab hal ini dapat
menyebabkan hilangnya tegangan sikat. Sebuah motor yang
jangkarnya terhubung singkat bila distrat akan berputar perlahan
dan ketika tahanan startnya terlewatkan akan terjadi pertambahan
putaran cepat sekali denga kemungkinan timbulnya kilatan bunga
api, sehingga Kumparan yang terhubung singkat menjadi panas.
Pada generator Kumparan jangkar yang terhubung singkat dapat
menyebabkan tegangan menjadi rendah. Selain dengan indikator
31

diatas untuk mengetahui pada bagian mana Kumparan jangkar ada


yang terhubung singkat dapat diperiksa dengan menggunakan
Growler. Growler adalah sebuh trafo, yang pada salah satu bagian
dari intinya terbuka dan berbentuk V ,sehingga dapat ditempatkan
jangkar yang akan diperiksa. Dengan pertolongan Grolwer ada
tidaknya hubungan singkat Kumparan jangkar dapat dideteksi. Jika
mistar baja bergetar menandakan Kumparan tersebut hubung
singkat. Growler ini bekerja seperti transformator dimana Kumparan
jangkar sebagai Kumparan sekunder.(Azas Kumparan induksi)

Lilitan jangkar salah sambung

Lilitan jangkar salah sambung terhadap komutator dapat


menjadi sumber gangguan pada komutasi. Salah satu jenis
gangguan yang terjadi ketika gerak maju lilitan di sekeliling jangkar
berlawanan dengan yang diharapkan. Salah sambungan ini dapat
menyebabkan putaran motor dan polaritas generator menjadi
terbalik. Untuk memeriksa kesalahan sambungan belitan perhatikan
langkah belitannya.

g. Memeriksa dan mengganti sikat mesin Arus searah


Tujuan untuk mengidentifikasi kerusakan/gangguan yang
terjadi pada sikat arang dengan menggunakan alat yang tepat.
Siapkan mesin DC motor atau generator dan seperangkat alat-alat
kerja yang diperlukan, kemudian lakukan langkah-langkah kerja
berikut ini dengan memperhatikan keselamatan kerja

3) Memeriksa dan Mengganti Sikat Arang

Sikat arang harus segera diganti sebelum jadi terlalu pendek.


Caranya Buka plat penutup sikat arangnya, Lepaskan kabel flexi
sikat dari klemnya. Periksa bahwa sikat arang dapat masuk dalam
32

kotaknya dengan bebas, bila perlu diperkecil, gunakan kikir halus.


Perhatikan agar bidang sisi arang tetap sejajar sesamanya.

Bersihkan serbuk arang yang lengket pada komutator dan


sekitarnya memakai cairan pembersih.

Periksa tekanan pegas. Bila dapat distel, atur sampai tekanan


minimum yang dapat mencegah loncatan api pada komutator.

Buat laporan kerja setela selesai

Angkat pegas penekan sikat dan geserkan kesamping. Hati-hati


jangan sampai merusak pegas. Keluarkan sikat arang yang telah
rusak atau mulai kependekatan.
Masukkan sikat arang yang baru dan bentuk ujung sikat sesuai
dengan bentuk busur komutator memakai kertas pasir /ampelas
yang digulungkan pada komutatornya, sementara rotor diputar,
tekan perlahan bagian atas sikatnya.

4). Pemeriksaan gangguan Mekanik

Selain masalah kelistrikan gangguan yang terjadi pada mesin arus


searah adalah gangguan tehadap gagian-bagian mekaniknya.
Gangguan mekanik tersebut dapat terjadi pada kerusakan bantalan
poros terutama disebabkan oleh adanya pasir atau kotoran-kotoran
lain dalam bantalan. Bantalan seperti ditunjukkan pada gambar 3.17
berfungsi sebagai peluncur gerak putar poros , mengurangi
gesekan dan penstabil posisi rotor terhadap gaya horizontal dan
vertikal

e. Pekerjaan merawat dan menggulung ulang mesin searah

1) Prosedur menggulung ulang


33

Untuk melakukan menggulung ulang kembali kumparan jangkar


mesin arus searah langkah-langkah berikut ini dapat ditempuh:

a) Mengambil data, yang perlu dicatat dalam data pada plat


nama mesin, jumlah alur.

b) Membonkar kumparan. Data yang diambil adalah jumlah lilitan


tiap kumparan peralur jangkar, tipe sambungan, langkah
kumparan, jenis isolasi dan diameter kawat.

c) Membuat kumparan dapat menggunakan mesin penggulung


atau digulung langsung dengan tangan.

d) Menyambung ujung-ujung kumparan. Setiap sambungan


disolder dan sesuai dengan langkah kumparan.
e) Testing kumparan. Setelah selesai menggulung ul;ang perlu
dilakukan pengujian meliputi: tes hubung singkat, tes
rangkaian terbuka, tes hubungan ke bodi/rangka dan tes
polaritas.
f) Memberi lak isolasi pada seluruh lilitan kumparan.

2) Prosedur menggulung ulang

Perbedaan antara Kumparan gelung (lingkar) dan gelombang


harus benar-benar dimengerti. Pada buku mesin arus searah
materi ini dapat dipelajari secara mendalam.

Macam kumparan jangkar diantaranya:


a. Kumparan gelung tunggal dan ganda
b. Kumparan gelombang tunggal dan ganda. Perbedaan ini
hanya terletak bagaimana menghubungkan ujung-ujung
Kumparan pada lamel-lamel kolektornya.
34

Bentuk dari kumparan di atas ditunjukkan pada gambar 1.14

Gambar 1.14. Bentuk kumparan jangkar

3) Kumparan Gelung

Pada Kumparan gelung ada tiga cara yaitu ; gelung tunggal,


gelung ganda dua dan gelung ganda tiga. Ciri-ciri Kumparan
gelung tunggal ialah bila ujung-ujung Kumparan mula dan ujung-
ujung Kumparan akhir dari satu kumparan dihubungkan pada
lamel yang bersampingan bersampingan

Kisar pertama selalu positif (maju)

Kisar keduanya selalu negatif (mundur)

Kisar pertama selalu positif (maju)

Kisar keduanya selalu negatif (mundur)


35

Gambar 1.15 Konstrusi kumparan gelung 4 kutub

Gambar 1.16. bentangan kumparan gelung tunggal

Pada Kumparan gelung ganda dua, ujung akhir dari kumparan


Kumparan dihubungkan pada dua langkah lamel dimana ujung
kumparan Kumparan permukaan dihubungkan. Disebut Kumparan
gelung, karena letak kumparan adalah berjajar dengan jarak tertentu.
Langkah kumparan adalah berjajar dengan jarak yang tertentu.
36

Langkah kumparan maju diberi tanda Y1 dan langkah berikutnya


(mundur) diberi tanda Y2.

Selisih antara Y1 dan Y2 menentukan juga macam kumparan


(single, double atau triple). Harga Y1 dan Y2 haruslah merupakan
bilangan bulat dan ganjil. Bila dihubungkan dengan kumparan yang
terdekat, akan membentuk Kumparan gelung tunggal (Yc = 1) (jarak
antara kutub U dan kutub S yang berdekatan 180 ˚L).

Yg G/P
dengan G=Jumlah Alur
P = Jumlah kutup
Cs 2K/G
dengan Cs=Jumlah sisi
kumparan tiap alur
K = Jumlah lamel
Y1= Cs . Yg ± 1

Sehingga:
2 .K
Y1 G Yg ±1

Y2 = 2 Yc – Y1 Yc = 1

Y2 = 2 – Y1

Untuk Kumparan gelung majemuk


Dapat dihitung Y2 = 2m – Y1

Contoh bentuk konstruksi dan bentangan kumpran gelung


majemuk ditunjukkan pada gambar 5.4 dan 5.5
37

Gambar 1.17. Konstruksi Kumparan Gelung Majemuk

Gambar 1.18. Bentangan Kumparan Gelung Majemuk

2) Kumparan Gelombang
38

Perbedaan Kumparan gelung dan Kumparan gelombang terletak


pada posisi melekatkan ujung-ujung Kumparan kumparan pada
lamelnya

Kumparan gelombang ada 3 macam, yaitu :

1. Kumparan gelombang tunggal

2. Kumparan gelombang ganda, dua atau tiga.

Kisar pertama dan kisar kedua selalu positif, Langkah kumparan


baik gelung maupun gelombang adalah sama

Y1 = Cs . Yg±1

Pada Kumparan gelombang ujung-ujung kumparan tidaklah


terletak pada lamel berikutnya, tetapi langkahnya mendekati 360°.

a) gelombang tunggal = 2 / Langkah komutator

Kalau jaraknya kurang dari 360° L, maka akan terjadi Kumparan


gelombang majemuk sehingga diperoleh
Y2 = 2 Yc – Y1

Y2 merupakan langkah berikutnya adalah maju, sehingga berlaku

Y1 = 2Yc – Y2

Bentuk konstrusi dan bentangan kumparan gelombang ditunjukkan


pada gambar berikut ini.
39

Gambar 1.19. Kumparan gelombang tunggal

Gambar 1.20. Bentangan kumparan gelombang tunggal

f. Menggulung Ulang Kumparan Jangkar


40

Jangkar mesin listrik arus searah, sebagai motor maupun sebagai


generator pada prinsipnya sama. Yang dimaksud membelit kembali jangkar
mesin arus searah bukanlah merencanakan Kumparan jangkar, tetapi
mengembalikan sesuai dengan Kumparan jamgkar seperti semula dalam
arti ukuran kawat, langkah Kumparan dan bahan yang digunakan.

1) Membongkar dan Pengambilan data

Untuk melakukan perbaikan dan menggulung ulang Kumparan


jangkar lagkah kerja berikut ini dapat ditempuh
a) Usahakan dahulu jangkar keluar dari rumah statornya.
b) Perhatikan sebelum membongkar tutup mesin harus diberi
tanda terlebih dahulu pada rangka terhadap tutup mesin,
tujuannya adalah waktu memasang kembali kesalahan pasang
dapat dihindari.
c) Lepaskan ujung-ujung kawat Kumparan jangkar terhadap lamel-
lamel dengan solder dan kerjakan dengan hati-hati..
d) Keluarkan pasak dari alur jangkarnya
e) Mengambil data:

2) Menggulung Ulang

Setelah data-data diperoleh tahap selanjutnya menggulung-ulang


Kumparan jangkar. Untuk jangkar mesin listrik arus searah
kapasitas kecil dan sedang dapat dilakukan menggulung ulang
secara langsung pada alur jangkarnya, seperti terlihat pada gambar
berikut
41

Gambar 1.21. Menggulung Secara Langsung

Seperti kita ketahui bahwa Kumparan jangkar ada yang


menggunakan Kumparan batang terutama pada mesin listrik arus
searah kapasitas besar. Pada umumnya kerusakan Kumparan
jangkar jenis batang hanya pada isolasi Kumparan saja. Untuk
perbaikannya, setelah batang-batang Kumparan dapat dikeluarkan
dari alur-alur jangkarnya kemudian isolasinya diganti dengan yang
baru.

Bila kumparan harus diganti kawat Kumparan tidak dipasang


langsung, tetapi terlebih dahulu digulung pada mal atau cetakan
42

untuk mendapatkan gulungan yang tepat sesuai dengan langkah


Kumparannya yang ditempatkan pada alur-alurnya jangkar.

Syarat-syarat menggulung ulang:

a. Ukuran kawat dan jumlah lilitan yang akan dipasang harus sesuai.

b. Kumparan harus rapih dan beraturan dan memenuhi


persyaratan untuk ruang yag tersedia.

c. Kumparan harus tahan terhadap gaya sentrifugal yang terjadi


karena berputarnya jangkar dan isolasi yang digunakan harus
cocok dengan tegangan serta kenaikan panas yang terjadi pada
mesin (motor atau generator)

Ujung-ujung kawat Kumparan jangkar harus sedekat mungkin


dengan batang komutator tempat dimana ujung-ujung kawat tersebut
disambungkan.

Anda mungkin juga menyukai