Anda di halaman 1dari 5

PERAWATAN BERKALA PERALATAN

Merawat berarti memelihara, menjaga atau pun mengurus. Perawatan adalah usaha
yang dilakukan untuk menjaga atau memelihara. Perawatan peralatan adalah usaha
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memperpanjang umur dan fungsi dari
suatu alat. Perawatan dilakukan agar peralatan dapat digunakan lebih lama
waktunya dan tetap dapat berfungsi dengan baik. Dengan demikian dapat
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan apabila peralatan tersebut
rusak dan harus membeli baru. Dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik,
pada mesin maupun peralatan menjamin bahwa mesin dan peralatan tersebut selalu
siap pakai dan akan mempunyai umur pemakaian yang lebih panjang. Jadi
perawatan peralatan bengkel adalah proses merawat/menjaga peralatan bengkel
agar tetap dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
Bengkel otomotif sekolah biasanya mempunyai tenaga perawatan atau laboran.
Tugasnya antara lain sebagai berikut:
 Mempersiapkan alat praktik
 Mempersiapkan fasilitas praktik,
 Memeriksa kelayakan alat.
 Mempersiapkan bahan praktik
 Melayani peminjaran dan pengembalian alat praktik

Namun di dalam bengkel umum, tenaga laboran tidak ada. Seluruh proses
perawatan peralatan dilakukan sendiri oleh mekanik yang menggunakannya.
Dengan demikian, proses pembersihan, penataan, dan kalibrasi dilakukan oleh
mekanik itu sendiri., Sebelum pemakaian, mekanik harus mempersiapkannya.
Setelah selesai menggunakan, mekanik harus membersihkan dan mengembalikan
ke tempat semula.

Dalam beberapa bengkel besar ada helper yang akan membantu melakukan
pekerjaan pekerjaan mekanik. Termasuk pekerjaan untuk menyiapkan dan
membersihkan peralatan yang digunakan oleh mekanik.

Tujuan Perawatan Berkala

Perawatan secara berkala terhadap peralatan mempunyai beberapa tujuan, yaitu


sebagai berikut:
 Memperpanjang usia kegunaan peralatan Dengan perawatan yang rutin dan
baik sesuai dengan tuntutan peralatan, akan membuat peralatan tetap baik
dan bisa digunakan.
 Menjamin peralatan yang siap pakai untuk penggunaan berikutnya, sehingga
aktivitas berikutnya yang membutuhkan peralatan tersebut tidak terganggu.
 Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat, misalkan peralatan cadangan.
 Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
 Menghemat waktu, biaya, dan material karena tidak ada kerusakan pada
peralatan
 Kerugian material maupun personel akibat kerusakan peralatan dapat
dihindari karena terjadinya kerusakan dapat dicegah

Dengan perawatan berkala pada peralatan akan memberikan beberapa keuntungan.


Keuntungan- keuntungan dari perawatan yang baik sebagai berikut:
 Berkurangnya kemungkinan terjadinya kerusakan yang mendadak.
 Anggaran perawatan dapat ditekan.
 Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat diminimalisasi.
 Kesiapan dan keandalan peralatan dapat dijamin
 Memberikan informasi jadwal perawatan peralatan, misalnya penggantian
komponen.

Pedoman Perawatan

Beberapa pedoman yang dapat digunakan setiap orang atau karyawan dalam
penggunaan peralatan. Pedoman ini juga merupakan panduan untuk merawat
peralatan yang digunakan. Pedoman-pedoman perawatan peralatan secara umum,
yaitu sebagai berikut:
1. Setiap peralatan harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering.
2. Periksalah peralatan pada saat akan menggunakan dan periksa kembali setelah
penggunaan
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
4. Bersihkan peralatan sebelum dan sesudah digunakan
5. Seandainya terdapat kantong sampah pada peralatan, kosongkan dan bersihkan
setelah digunakan.
6. Pada saat menggunakan kabel roller, gulung kembali setelah digunakan dan
simpan ke tempat semula
7. Bersihkan lokasi kerja setelah menggunakan peralatan di sekitar lokasi tersebut
8. Lepaskan selang, pipa maupun aksesori pada vacuum cleaner, dan disimpan
dalam keadaan bersih dan kering.
9. Jangan meninggalkan peralatan yang tersambung listrik, apabila telah selesai
digunakan
10. Laporkan kepada pimpinan apabila terdapat masalah pada peralatan agar
segera diambil tindakan selanjutnya
Jenis-Jenis Perawatan

Pada pelaksanaannya, perawatan berkala peralatan bengkel dapat digolongkan


menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :

1. Perawatan yang Direncanakan

Perawatannya yang direncanakan merupakan perawatan yang dilakukan sesuai


dengan jadwal yang telah ditentukan. Aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum
terjadinya kegagalan sistem atau kerusakan pada komponen. Frekuensi perawatan
disesuaikan dengan sifat dan karakteristik peralatan itu sendiri. Rentang waktu
pelaksanaan dapat menggunakan satuan jam kerja, tahun kerja atau menggunakan
jumlah penggunaan.

Perawatan ini lebih dikenal dengan istilah perawatan preventif. Tujuan dari
perawatan ini adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan.
Perawatan digunakan untuk membuat peralatan selalu siap pada saat akan
digunakan Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada perawatan preventif yaitu
sebagai berikut.
1. Inspeksi, Pekerjaan inspeksi dibagi dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Inspeksi bagian luar untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan
yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya suara dan
getaran yang tidak normal, asap dll.
b. Inspeksi bagian dalam untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang
dipasang pada bagian dalam, seperti roda gigi, ring, packing, bantalan, dan
lain-lain.

2. Pelumasan. Komponen komponen mesin yang bergesekan harus diberi


pelumasan agar dapat bekerja dengan baik dan awet. Jenis pelumas yang
diberikan harus sesuai karakteristik kerja bagian tersebut.
3. Penjadwalan. Jadwal program perawatan perlu disiapkan dan harus ditaati
dengan baik.
4. Pencatatan. Berikut beberapa jenis catatan yang diperlukan dalam perawatan
ini :
a. Buku manual operasi.
b. Manual instruksi perawatan
c. Kartu riwayat mesin
d. Daftar permintaan suku cadang.
e. Kartu inspeksi.
f. Catatan kegiatan harian.
g. Catatan kerusakan

Catatan catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan


dan keputusan - keputusan yang akan diambil.
5. Analisis. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada catatan-catatan pada poin
diatas. Analisis digunakan untuk menentuan tindakan perawatan berikutnya.
Beberapa kegiatan dalam analisi ini yaitu sebagai berikut :
 Mengubah proses
 Merancang kembali komponen yang gagal
 Mengganti dengan komponen yang turun

2. Perawatan Berjalan
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan - peralatan yang harus beroperasi
terus-menerus. Dalam sebuah bengkel jarang yang ada peralatan ini, tetapi
dalam baberapa hal, genset dapat dimasukkan dalam ketegori ini. Perawatan ini
juga dilakukan secara terjadwal. Perawatan in dilakukan ketika peralatan sedang
digunakan atau dioperasikan. Artinya perawatan dilakukan pada saat peralatan
dilakukan untuk bakerja sesuai dengan fungsinya.

3. Peralatan Prediktif/Predictive Maintenance)


Perawatan untuk mengetahui kelainan atau gangguan yang mungkin terjadi pada
peralatan. Gangguan yang mungkin terjadi adalah gangguan fisik atau gangguan
pada sistem peralatan. Perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca
indra atau alat - alat monitor yang canggih.

4. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)


Perawatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan
kemudian memperbaikinya sehingga mesin atau peralatan dapat beroperasi
normal kembali. Corrective maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau
peralatan yang sedang beroperasi tetapi tidak normal.

5. Perawatan yang Tidak Direncanakan (Breakdown Maintenance)


Tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan - kerusakan.
Perawatan ini dapat dilakukan setiap saat terjadi gangguan, karena gangguan
bisa terjadi kapanpun. Guna mengantisipasi kejadian ini, maka perlu disiapkan
spare part yang paling rawan rusak dari peralatan tersebut. Hal ini untuk
meminimalisasi waktu perbaikan dan penggantian.
Budaya Perawatan

Dalam upaya menjaga kebersihan dan menjaga peralatan ada beberapa cara yang
dilakukan. Cara-cara ini diharapkan menjadi bagian dari budaya bengkel. Cara
penerapanya dimasukkan dalam aturan kerja bengkel yaitu sebagai berikut :
1. Pemisahan, yaitu dengan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsi atau
jenisnya. Sehingga memudahkan dalam pengambilan dan perawatan.
2. Penataan, penataan peralatan dilakukan untuk memudahkan sistem kerja.
Dengan penataan yang sesuai dengan besar kecilnya volume peralatan akan
mempermudah di dalam perawatan dan pembersihan.
3. Pembersihan, setiap selesai melakukan kegiatan, maka peralatan harus
dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula.
4. Pengecekan, melakukan pengecekan fungsi peralatan sebelum dan selesai
pemakaian untuk memastikan bahwa peralatan tersebut masih berfungsi dengan
baik.
5. Pembiasaan, semua aktivitas yang dilakukan dengan tertib dan teratur
hendaknya dijadikan suatu kebiasaan (habbit).
6. Pendisiplinan, apabila sudah terbiasa melakukan perawatan dan pemeliharaan,
maka akan menjadi proses pendisiplinan diri dalam melakukan kegiatan
tersebut.
7. Pembudayaan, kegiatan yang dilakukan secara disiplin dan terus menerus akan
menjadi budaya kerja

Anda mungkin juga menyukai