Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN

1.1. Pengertian dan Tujuan Perawatan

a. Pengertian Perawatan

Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga
mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan.

Dari pengertian di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti
cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan
usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam
keadaan siap pakai.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Perawatan berencana

2. Perawatan darurat

Beberapa istilah tentang perawatan, antara lain :

- Perawatan pencegahan (preventive)

Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.

- Perawatan dengan cara perbaikan (corrective)

Perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk
memenuhi kondisi standard peralatan tersebut.

- Perawatan jalan (running)

Perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai

- Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down)

- Perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak sedang dipakai.

b. Tujuan Perawatan

Tujuan perawatan antara lain :

- Untuk memperpanjang usia pakai peralatan

- Untuk menjamin daya guna dan hasil guna


- Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan

- Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan

1.2. Jenis Perawatan Peralatan

Dalam prakteknya perawatan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra perawatan dan
perawatan pencegahan.

a. Perawatan sebelum dioperasikan (pra-perawatan)

Perawatan peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi
dengan efektif. Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat rencana perawatannya. Perawatan dapat
berupa jadwal pembersihan, penggantian pelumasan dan

uji coba peralatan tanpa beban. Peralatan yang baru dihidupkan hendaknya tidak langsung dibebani.
Peralatan dibiarkan hidup beberapa menit, sementara itu diadakan itu diadakan pengecekan pada
bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan, barulah peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit
sampai pada beban yang diharapkan.

b. Perawatan Pencegahan.

Telah disebutkan di depan bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah. Terjadinya kerusakan, tetapi
perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam pelaksanaan perawatan agar
peralatan senantiasa siap pakai.

Perawatan pencegahan ini meliputi :

1). Perawatan harian

Maksudnya ialah kegiatan perawatan yang dilaksanakan setiap/selama peralatan dioperasikan. Kegiatan
ini umumnya dilaksanakan olehpemakai peralatan.

Macam-macam kegiatan perawatan harian :

a). Selama peralatan bekerja maka pemakai harus selalu memeriksa/mengganti situasi kerjanya, bahkan
sejak peralatan mulai bekerja.

Cara memeriksa/mengamati yaitu dengan cara :

- Lihat, maksudnya cara kerja peralatan diperhatikan, barangkali ada sesuatu yang kelihatan tidak
semestinya.

- Rasa, maksudnya selama mesin bekerja perlu dirasakan barangkali ada getaran suhu meningkat, bau
yang aneh dan sebagainya.
- Dengar, maksudnya cara kerja peralatan didengarkan barangkali ada suara-suara asing yang
menandakan kelainan.

b). Pencegahan Beban Lebih

Setiap peralatan yang dioperasikan harus dijaga agar beban tidak melebihi kapasitas/kemampuan yang
termasuk beban lebih.

Misalnya : Putaran peralatan terlalu tinggi, muatan terlalu berat, suhu terlalu tinggi, dan sebagainya.

c). Pelumasan

Semua peralatan yang berputar atau bergerak bergesekan perlu diberi pelumasan. pelumasan ini
berfungsi untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan dan berfungsi mendinginkan. Untuk
pelumasan perlu dipilih bahan pelumas yang cocok dengan komponen yang dilumas.

d). Pendinginan.

Umumnya peralatan yang bekerja pada suhu tinggi dan bergerak memerlukan pendinginan, dengan
pendinginan berarti suhu terkendali hingga laju kerusakan terkendali pula.

e). Pencegahan Korosi.

Pada umumnya peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari logam/baja ada kecenderungan berkarat
(korosi). Proses korosi akan terjadi bila logam bereaksi dengan oksigen, air atau bermacam-macam asam.
Korosi sangat merugikan karena cepat merusak peralatan. Oleh sebab itu korosi harus dicegah.

Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara :

● Kebersihan, yaitu menjaga peralatan tetap bersih selalu dibersihkan sehabis dipakai.

● Melindungi logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi antara lain dengan mengolesi oli,
mengecat, melapisi dengan anti karat.

2). Perawatan Berkala

Maksudnya ialah perawatan yang dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang diprogramkan.

Macam-macam kegiatan perawatan berkala antara lain :

● Pemeriksaan secara periodik

Maksudnya ialah memeriksa peralatan terhadap bagian-bagiannya untuk diadakan perawatan


pencegahan. Pemeriksaan dapat dilakukan 3 bulanan, 6 bulanan atau 1 tahunan.

● Penyetelan bagian-bagian/komponen.
Selama peralatan beroperasi, dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya
getaran, perubahan suhu, keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut kendor atau posisi komponen
bergeser. Untuk itu perlu distel kembali agar kembali seperti semula.

● Penggantian komponen

Dari hasil inspeksi, mungkin ditemukan ada komponen-komponen yang perlu diganti karena aus, patah
atau bengkok hingga tak dapat berfungsi dengan baik. Untuk itu perlu penggantian komponen. Dalam
melaksanakan perawatan berkala ini, harus bekerja berdasarkan petunjuk perawatan.

1. 3. Alat/Bahan Keperluan Perawatan dan Perbaikan

Jenis maupun jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan perbaikan sangat
tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Misalnya diperlukan
sejumlah kunci pas atau ring dari bermacam-macam ukuran, atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran
atau pelumas dari jenis tertentu.

Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah tangga antara lain :

● Alat-alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau, solder, kwas dan
sebagainya

● Alat-alat ukur dan tester seperti multimeter, megger, tang amper, tespen dan lainnya-lainnya.

● Power supply AC/DC untuk pengetesan.

Sedangkan bahan-bahan keperluan perawatan dan perbaikan antara lain:

- Bahan pembersih seperti :detergen, karosen, tinner, alkohol, dan sebagainya

- Bahan pelumas seperti : oli dan grease (gemuk)

- Bahan pencegah korosi seperti : lak, cat, dll

- Bahan suku cadang, mulai dari peralatan penunjang sampai dengan suku cadang peralatan utama
seperti : mur, baut, self-tapping, selongsong asbes, kabel, zekering dan sebagainya.

1.4. Diagnosa Gangguan

Yang dimaksud dengan diagnosa untuk mencari kerusakan ialah menganalisis peralatan dalam keadaan
rusak ataupun mengalami gangguan untuk diketahui pada bagian mana terjadinya kerusakan dan apa
penyebabnya. Keahlian dan pengalaman mendiagnosa, memungkinkan dapat menemukan kesalahan /
kerusakan dengan cepat dan tepat.

Agar hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, diperlukan pula pengetahuan
tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :

- Cara kerja peralatan


- Petunjuk pengoperasian peralatan (operation manual)

- Petunjuk perawatan (maintenance manual)

Langkah-langkah mendiagnosa gangguan pada peralatan :

1. Periksa peralatan secara fisik

2. Periksa rangkaian/hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai kebagian yang
memungkinkan untuk diperiksa

3. Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti

4. Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya

5. Perhatikan dan catat setiap kelaianan dari peralatan

6. Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang pernah dilakukan
(bila ada)

7. Analisa dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat.

Menurut Lindley R. Higgis & R. Keith Mobley, Perwatan/pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan
keadaan awalnya. Maintenance atau pemeliharaan juga dilakukan untuk menjaga agar peralatan tetap
berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh penggunannya. Pemeliharaan yang efektif akan
mengarah pada hal-hal sebagai berikut :

a. Kapasitas pekerjaan terpenuhi secara maksimal

b. Kemampuan untuk menghasilkan hasil kerja dengan toleransi khusus atau level kualitas tertentu.

c. Dapat meminimalkan biaya per unit kerja.

image

Gambar 1. Suasana bengkel

d. Dapat mengurangi resiko kegagalan dalam memenuhi keinginan pelanggan yang berkaitan dengan
kapasitas kerja dan kualitas hasil kerja. e. Dapat menjaga keselamatan pegawai, lingkungan kerja dan
masyarakat sekitar dari bahaya yang mungkin muncul dengan adanya proses kerja.

f. Dapat memastikan sekecil mungkin resiko yang dapat membahayakan lingkungan di sekitar bengkel
kerja/pabrik.
Pemeliharaan terencana

Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan untuk
mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam
pemeliharaan terencana terdapat instrument pengendalian dan instrument pencatatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari instrument
manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan
pemeliharaan korektif.

Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa instrument yang dilakukan sebelumnya.
Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi
normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah mengecek, melihat, menyetel,
mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan penggantian suku cadang berat.

Pemeliharaan preventif membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang
menjadi ketentuan pabrik pembuatnya. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan
preventif dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh dari
pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat tersebut. Apabila
pemeliharaan preventif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan informasi tentang kapan
mesin atau alat akan diganti sebagian komponennya.

Pemeliharaan rutin dilakukan secara instrumen dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan
bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti : instrumen 1 bulanan = 1 B, 3
bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau instrumen waktu 120.000 jam, 5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal
pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan instrumen yang diletakkan di ruang penanggung jawab dan
pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan.

Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari
data yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan waktu pakai alat, sehingga dapat
direncanakan untuk menggantinya pada saat yang ditentukan. Sebelum instrumen pemeliharaan
terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk
itu, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu daftar inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan di
atas.

Hal tersebut merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun
instrumen pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat
berguna untuk instrumen pemeliharaan terencana. Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut
dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok
alat-alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-alat ukur dan sebagainya.

Jenis-jenis Maintenance (Perawatan) Mesin/Peralatan Kerja – Yang dimaksud dengan Maintenance


adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga Mesin/peralatan dalam kondisi
yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan
kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan
mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat
melakukan produksi dengan optimal.

Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas, produktivitas dan efisiensi
produksi akan meningkat dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan.

Pada dasarnya Maintenance atau Perawatan Mesin/Peralatan kerja memerlukan beberapa kegiatan
seperti dibawah ini :

– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan

– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)

– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)

– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen

Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)

Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:

1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)

Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin
atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya
operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena
akan terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai Kualitas
ataupun Output Produksi.

2. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)


Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh
Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan
pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace
terdiri dua jenis, yakni :

a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)

Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan
pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal
untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi.
Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.

b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)

Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum
terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan
pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan
kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive
Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).

3. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab
kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi
normal kembali. Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang
sedang beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).

Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total
Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan
rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).

Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)

Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :

Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.

Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.
Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.

Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)

Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

Perawatan Mesin DefinisiPerawatan

Perawatan menurut supandi (1990) adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yangdiperluk anuntu
kmenjag aatau mempertahan kankuali tasperala tanagar tetapBekerja dengan baik seperti dalam kondisi
sebelumnya. Daripengertian tersebut diatas bisa ditarik beberapa kesimpulan, itu :

•Fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi.

•Per ala tanyan gdap digali una kanteru sunt ukber pro duk siada lahmemiliki il adanyaperawatan.

•Ak ti vi ta spe ra wat anba ny akmenjadi rh ub un ga nera tde ng anpe ma ka ia n peralatan,bahan


pekerjaan, cara penanganan dan berbaring-berbaring.

•Akt ivi tasper awa tanhar kitadik rol ontber dasa rka npad akon dis iyan g pulih.

7 istilahperawatan bisa diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk tetap ataumemper baikisetiap
fasil itas,seperti bagia ndari pabrik, peralat sebuah,gedung Besertaisinya, jadi mencapai standar yang
bisa diterima. Dalamhal ini gabungan dari istilah “Perawatan” dan "Perbaikan" (

pemeliharaan danudara rep

) seri nggali una kankar enasan gatera thub ung ann ya.Mak suddar saya penggabungantersebut adalah:

Perawatan sebagai aktivitas untuk Menghindari Kerusakan.

Perbaikan sebagai aktivitas untuk memperbaiki Kerusakan. Tujuanmenunggu Kegiatan perawatan (

pemeliharaan

) adalah sebagai berikut : a.Memun gkink anterca painy akualitas prod ukdan kepua sanpe langg anmela
lui diterbitkan,pelayanan (
layanan

) dan meneruskan peralatan secara tepat. b.Meminimalkan biaya total produksi yang secara langsung
dapat disetujuidengan pelayanan dan perbaikan. c.Mem per pan Januari gwaktu pa kaisua tumesi natau
per ala tan . d.Me mi ni mu mk anfre ku en sida nku at ny aga ng gu an -g an gg ua nter ha da p
prosesoperasi. e.Me nj ag aag arsi ste msaya seorangda nsaya nc misalnya ahbe rk em ba ng ny aga ng gu
an keamanan.f.Menin gkatk anka pasitas ,melecut uktiv itas,d anefis iensi darisi batangy anga
da.Untukbisa tetap / mempertahankan kondisi mesin-mesin dalam keadaan siap pakai,pada Umum
langkah-lang kahyang bisa dilakukan adalah :

Mengadakan pemeriksaan yang teratur untuk Menghindari terjadinya kerusakan.

Mendesain mesin dan peralatan yang bisa menunjang kemudahan Pemeriksaandan perbaikan mesin-
mesin tersebut.

Menye diaka nperlen gkap anperawa tanyang cukup bagi petug sebagai teknisi.

Menggunakan kebijakan perawatan penundaan dengan mengganti komponen-kompon enyang kritis


sebelum meningkat Kerusakan total.

Mem elih arasuk ucad angseh ing gasela luber adadal amkon dis i baikdan siap pakaiSecaraumum,
ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan bisa dibagi menjadidoa cara : 1.Per awa tan yan g dir
enc ana kan (

Berencana Pemeliharaan

). Pe ng atau ga ni sa si anpe ke rj aa npe ra wa ta nya ngdi la ku ka nde ng an pertimbanganke masa


depan, terkontrol dan disajikan. 2.Per awa tan yan gti dak dir enc ana kan (

Tidak terencana Pemeliharaan

). Carapekerjaan perawatan darurat yang tidak pindah (

Keadaan darurat yang tidak direncanakan pemeliharaan


). Bentu k-ben tukperawa tan(Sup andi; 1 990)dibag sayakedal ambebera pakelom pok yaitu: a.Pe ra wa
ta nP re ve nt jika(

Perawatan dan Perbaikan

Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan maksud menjaga

peralatan atau mesin agar dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan yang dimaksud

dengan perbaikan adalah pemulihan suatu kondisi peralatan atau permesinan yang

telah mengalami kerusakan atau penurunan performa sehingga tetap atau

mendekati keadaan semula.

Adapun tujuan dari perawatan dan perbaikan alat ini adalah :

1. Agar proses dumping ini dapat beroperasi denga baik dan tepat memenuhi

kebutuhan yang diinginkan sebagai suatu media pembelajaran.

2. Agar proses dumping ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang

panjang.

3. Untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan saat pegoperasian


proses dumping.

4. Menghemat biaya yang dikeluarkan untuk mengganti komponenkomponen yang rusak.

Untuk merawat alat simulasi ini dengan baik, maka perlu

diperhatikan hal-hal di bawah ini :

1. Tempat Penyimpanan

Sistem dumping pada motor roda tiga ini dianjurkan untuk

disimpan di tempat yang tidak lembab dan basah. Hal ini untuk mencegah

terjadinya korosi pada alat ini. Apabila alat ini tidak digunakan pada waktu

yang lama, sebaiknya diberikan pelumas pada komponen-komponen yang

rentan dan mudah korosi seperti engsel, dongkrak sekru jack semua itu

untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen yang sensitif

terhadap korosi.

2. Pemeriksaan
Sistem dumping pada motor roda tiga ini perlu dilakukan

pemeriksaan secara continue, tujuan dilakukan pemeriksaan adalah agar alat tersebut tetap lancar dan
bekerja dengan baik ketika dioperasikan.

Salah satu pemeriksaaan yang dilakukan pada alat tersebut ini bisa berupa

pemeriksaan terhadap dongkrak apakah dongkrak terjadi kerusakan karena

akan mengakibatkan tidak maksimal pada saat membuang Material

tersebut.

3. Perbaikan

Dalam pegoperasian pada motor roda tiga ini tentu dapat

mengalami kerusakan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atau

penggantian komponen.

4.3.1 Perawatan Setiap Bagian-Bagian

Dilakukan secara rutin pada setiap komponen-komponenya. Adapun caracara yang dilakukan untuk
merawat komponen-komponen tersebut antara lain :

1. Dongkrak adalah komponen yang berfungsi sebagai mekanisme pengankat


sistem dumping.

Gambar 4.24 Dongkrak

Cara merawat Dongkrak :

a. Periksa Dongkrak apakah ulir dongkrak mengalamin aus pada ulir.

b. Periksa motor listrik DC apakah mengalamin aus pada Gear.

c. Selalu oles kan grace pada ulir dongkrak dan gear.

d. Jangan terlalu lama menahan beban, jika sudah sampai pada tempat yang akan dipindahkan sebaiknya
cepat diturankan Material tersebut.

2. Kerangka adalah komponen yang berfungsi sebagai penahan bak dan dudukan

dongkrak.

Gambar 4.25 Kerangka

Pada kerangka digunakan besi hollow lebar 60mm & tinggi 40mm seperti pada

(Gambar 4.24). salah satu penyebab kerusakan pada kerangka adalah korosi.

Adapun cara-cara merawat kerangka antara lain :

a. Dilapisi dengan cat untuk menghindari korosi.

b. Dibersihkan setelah digunakan.

c. simpan di tempat yang tidak lembat.

3. Engsel

Gambar 4.26 Engsel

Cara merawat Engsel :

a. Dilapisi dengan cat untuk menghindari korosi.

b. Dibersihkan setelah digunakan bisa menggunakan solar untuk bagian sudut

yang susah di bersihkan.

c. Diberi pelumasan secara merata ke bagian engsel, dapat menggunakan kuas

sehingga pelumasan rata.

4.3.2 Perbaikan Setiap Bagian-Bagian


Dalam perbaikan setiap bagian-bagian pada motor roda tiga ini terdapat

bagian yang diperbaiki dengan cara membongkar bagian tersebut dan

menggantinya dengan yang baru.

a. Bagian yang rusak

1. Dongkrak

 Gejala Kerusakan

Pada saat pengoperasian Dongkrak, Dongkrak tidak bekerja dengan

maksimal atau Dongkrak tidak naik.

 Penyebab

Ulir dongkrak mengalami keausan.

 Cara Perbaikan

a. Buka Mur pada bak dan rangka bawah dengan mengunakan kunci

ring pas 22 mm.

b. Setelah mur baut di buka, angkat dongkrak tersebut lalu ganti

dengan yang baru.

2. Kerangka

 Gejala Kerusakan

Pada saat dioperasikan kerangka bawah tidak kokoh.

 Penyebab

Kerangka bawah mengalami retak dan korosi.

 Cara Perbaikan
a. Sambunglah kerangka yang mengalami keretakan dengan cara pengelasan.

b. Apabila kerangka bawah mengalami korosi lakukankanlah

pengamplasan setelah dicat kembali.

Pengertian Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif

Pengertian Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif - Menurut Vincent Gasper , perawatan
( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan
fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan
menghasilkan out put sesuai dengan yang dikehendaki . Sistem perawatan dapat dipandang sebagai
bayangan dari sistem produksi , dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat
tinggi maka akan lebih intensif . (Vincent Gasper , 94 , Hal ; 513 )

Perawatan juga dapat didefinisikan sebagai , suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar
terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan .

Pada dasarnya terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu :

Menekan ( memperpendek ) periode kerusakan ( break down period ) sampai batas minimum dengan
mempertimbangkan aspek ekonomis .

Menghindari kerusakan ( break down ) tidak terencana , kerusakan tiba – tiba .

Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan ,
yaitu :

1. Perawatan yang bersifat preventif

Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak .
pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan -
kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas –
fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu
diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat . Hal ini
memerlukan suatu rencana dan jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam fasilitas –
fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “ critical unit “ sedangkan ciri – ciri dari fasilitas
produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan :

Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja

Mempengaruai kualitas produksi yang dihasilkan

Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi

Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal

Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan lagi
sebagai berikut :

Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan secara rutin ( setiap
hari ) . Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar , dan lain sebagainya
.

Perawatan periodic , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau
dalam jangka waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin , lalu meningkat setiap500 jam sekali ,
dan seterusnya . Misalnya pembongkaran silinder , penyetelan katup – katup , pemasukan dan
pembuangan silindermesin dan sebagainya .

Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :

Distribusi dari kerusakan

Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari
kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana
perawatan yang benar – benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .

Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu , perbaikan , hendaknya diantara kedua
waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik maksimal . jika ternyata jumlah
waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan kerusakan tiba – tiba , maka tidak
ada manfaatnya yang nyata untuk mengadakan perawatan preventif , lebih baik ditunggu saja sampai
terjadi kerusakan .

Walaupun masih ada suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah kerugian
akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi bianya – biaya :

Buruh menganggur

produksi terhenti
biaya penggantian spare part

Kekecewaan konsumen

maka walaupun waktu untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan waktu untuk
menyelesaikan kerusakan , perawatan preventif masih dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan .

2 . Perawatan yang bersifat korektif

Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak . Pada dasarnya aktivitas yang
dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau
kelainan pada fasilitas atau peralatan . kegiatan ini sering disebut sebagai kegiatan perbaikan atau
reparasi .

Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan
yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan
preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak . jadi dalam
hal ini , kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan , baru kemudian
diperbaiki atau dibetulkan

Tujuan Perawatan

Secara umum perawatan m,empunyai tujuan – tujuan yang menurut A. S Corder adalah untuk :

1.Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian , pelayanan
dan pengoperasian peralatan secara tepat .

2.Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem .

3.Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan

4.Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan
perbaikan

5.Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber sistem yang ada .

6.Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.

7.Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya .

8.Agar mampu mengerjakan tugas –tugas perawatan .

Anda mungkin juga menyukai