Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PERAWATAN PERBAIKAN PERALATAN LISTRIK DENGAN


PEMANAS

Kompetensi Dasar

3.1 Menerapkan cara perawatan peralatan listrik yang menggunakan pemanas.


3.2 Menerapkan prosedur perbaikan peralatan listrik yang menggunakan pemanas.
4.1 Melakukan perawatan peralatan listrik yang menggunakan pemanas.
4.2 Melakukan perbaikan peralatan listrik yang menggunakan pemanas.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu :


1. Menjelaskan pengetian perawatan perlatan listrik yang menggunakan pemanas
2. Menjelaskan cara perawatan peralatan listrik yang menggunakan pemanas
3. Mengidentifikasi macam-macam peralatan listrik yang menggunakan pemanas
4. Mengidentifikasi gambar-gambar peralatan listrik yang menggunakan pemanas
5. Mengidentifikasi jenis-jenis setrika listik
6. Mengidentifikasi jenis-jenis pemanggang roti
7. Mengidentifikasi rice cooker
8. Mengidentifikasi coffe maker
9. Mengidentifikasi microwave
10. Mengidentifikasi dispenser
11. Mengidentifikasi coffee maker

Materi Pembelajaran

A. Pengertian dan Tujuan dari perawatan


1. Pengertian perawatan
Suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga
mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan merupakan pengertian dari
perawatan. Pengertian di atas menjelaskan bahwa kegiatan perawatan merupakan
usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem selalu
dalam keadaan siap dipakai. Perawatan itu sendiri dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Perawatan berencana
b. Perawatan darurat

Ada beberapa istilah tentang perawatan, antara lain :

1
a. Perawatan pencegahan (preventive), merupakan perawatan yang dilakukan terhadap
peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.
b. Perawatan dengan cara perbaikan (corrective), merupakan perawatan yang dilakukan
dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk memenuhi
kondisi standard peralatan tersebut.
c. Perawatan jalan (running), merupakan perawatan yang dilakukan selama peralatan
dipakai
d. Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down), merupakan perawatan yang dilakukan
pada saat peralatan tidak sedang dipakai.

2. Tujuan dari perawatan


Pada perawatan itu sendiri mempunyai tujuan, antara lain

a. Dengan adanya perawatan dapat memperpanjang usia pakai peralatan


b. Dengan adanya perawatan dapat menjamin daya guna dan hasil guna.
c. Dengan adanya perawatan dapat menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya
peralatan.
d. Dengan adnya perawatan dapat menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan.

3. Jenis perawatan untuk peralatan


Dalam prakteknya bahwa perawatan peralatan dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu pra perawatan dan perawatan pencegahan.

a. Pra perawatan (perawatan sebelum dioperasikan)


Pada perawatan peralatan sebelum dioperasikan mempunyai tujuan yaitu untuk
menjamin peralatan agar dapat beroperasi dengan efektif. Untuk memudahkan
pengecekkan, maka dibuat rencana perawatannya. Dimana perawatan dapat berupa
jadwal pembersihan, penggantian pelumasan dan uji coba peralatan tanpa beban.
Pada peratan yang baru dihidupkan hendaknya jangan dibebani terlebih dahulu..
peralatan dibiarkan hidup untuk beberapa menit, dan sementara itu diadakan
pengecekkan pada bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan, barulah
peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan.
b. Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih
serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah terjadinya kerusakan, tetapi perawatan
pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam

2
pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap dipakai. Perawatan pencegahan
ini meliputi :
1) Perawatan harian, adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan setiap atau selama
peralatan dioperasikan. Macam-macam kegiatan perawatan harian, salah satunya
adalah selama peralatan bekerja, maka si pemakai harus selalu memeriksa atau
mengganti situasi kerjanya, bahkan sejak peralatan mulai bekerja. Cara
memeriksa atau mengamati yaitu dengan cara ;
a) Lihat, yaitu cara kerja peralatan diperhatikan, mungkin ada sesuatu yang
kelihatan tidak semestinya.
b) Rasa, yaitu selama mesin bekerja perlu dirasakan, mungkin ada getaran suhu
meningkat, bau yang aneh dan sebagainya
c) Dengar, yaitu cara kerja peralatan didengarkan, mungkin ada suara asing
yang menandakan kelainan.
2) Pencegahan beban lebih. Setiap peralatan yang dioperasikan harus dijaga agar
beban tidak melebihi kapasitas atau kemampuan yang termasuk beban lebih. Misal,
putaran peralatan terlalu tinggi, muatan terlalu berat, suhu terlalu tinggi dan
sebagainya.
3) Pelumasan. Semua peralatan yang berputar atau bergerak dan bergesekan perlu
diberi pelumasan, yang fungsi untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan dan
berfungsi mendinginkan. Untuk pelumasan perlu dipilih bahan pelumas yang cocok
dengan komponen yang dilumas.
4) Pendinginan. Peralatan yang bekerja pada suhu tinggi dan bergerak memerlukan
pendinginan, dengan pendinginan berarti suhu terkendali hingga laju kerusakan
terkendali juga.
5) Pencegahan korosi. Peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari logam atau baja
ada kecenderungan berkarat (korosi). Pada proses korosi akan terjadi bila logam
bereaksi dengan oksigen, air maupun bermacam-macam asam. Korosi sangat
merugikan, karena cepat merusak peralatan. Oleh karena itu korosi harus dicegah.
Untuk pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara
:
a) Kebersihan, yaitu menjaga peralatan tetap bersih dan selalu dibersihkan
setelah peralatan dipakai.
b) Melindungi logam supaya tidak terkena zat-zat penyebab korosi, antara lain
dengan mengolesi oli, mengecat, melapisi dengan anti karat.
6) Perawatan berkala, yaitu perawatan yang dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan jadwal yang diprogramkan. Macam-macam kegiatan perawatan berkala
antara lain :

3
a) Pemeriksaan secara periodik, yaitu memeriksa peralatan terhadap bagian-
bagiannya untuk diadakan perawatan pencegahan dan pemeriksaan yang
biasa dilakukan 6 bulanan atau tahunan.
b) Penyetelan bagian-bagian atau komponen. Selama peralatan beroperasi,
dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya getaran,
perubahan suhu, keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut kendor atau
posisi komponen bergeser. Untuk itu perlu disetel kembali supaya kembali
seperti semula.
4. Penggantian Komponen
Hasil dari inspeksi, kemungkinan telah ditemukan adanya komponen-komponen yang
perlu diganti karena aus, patah atau bengkok, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dengan itu perlu penggantian komponen. Dalam melaksanakan perawatan berkala ini, harus
bekerja berdasarkan petunjuk perawatan.

5. Alat dan bahan untuk keperlaun perawatan dan perbaikan perlatan listrik
Jenis atau jumlah alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan
perbaikan sangat tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan
perbaikan. Misalnya diperlukan sejumlah kinci pas atau ring dari bermacam-macam ukuran
atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis tertentu.

Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah tangga antara lain
yaitu :

a. Alat–alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau,
solder, kwas dan sebagainya
b. Alat-alat ukur dan tester seperti : multimeter, megger, tang amper, tespen dan lainnya.
c. Power supply (catu daya) AC/DC untuk pengetesan.

Sedangkan bahan-bahan keperluan perawatan dan perbaikan antara lain :

a. Bahan pembersih seperti : detergen, kerosen, timer, alkohol dan sebgainya


b. Bahan pelumas seperti : oil dan grease (gemuk)
c. Bahan pencegah korosi seperti : lak, cat dll
d. Bahan suku cadang mulai dari peralatan penunjang sampai dengan susku cadang
peralatan utama seperti : mur, baut, self-tapping, selongsong asbes. Kabel sekering dan
lainnya.

6. Pengenalan cara perawatan dan perbaikan peralatan listrik pemanas


Pada era sekarang ini, jumlah kebutuhan sehari-hari sudah banyak dijumpai
penggunaan alat-alat yang memerlukan energi listrik. Pada umumnya penggunaan

4
energi listrik itu dirubah menjadi energi cahaya, energi panas atau energi mekanis. Yang harus
diperhatikan adalah dalam teknik penyambungan alat-alatnya, pada jaringan listrik harus dijamin
keselamatan kerja terutama pada pemakaiannya.
Untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pemakaian peralatan listrik, berikut diuraikan cara
kerja dan bagian-bagian yang penting yang harus diketaui oelh pemakai peralatan listrik tersebut. Sehingga
dapat mempermudah perbaikannya apabila suatu saat terjadi kerusakan.

7. Diagnosa Masalah
Mendiagnosa untuk mencari kerusakan yaitu menganalisis peralatan dalam keadaan rusak atau
memgalami gangguan untuk mengetahui pada bagian mana terjadi kerusakan dan apa penyebabnya.

Keahlian dan pengalaman mendiagnosa, memungkinkan dapat menemukan kesalahan atau


kerusakan dengan cepat dan tepat.

Supaya hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, maka diperlukan
pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :

a. Cara kerja pada peralatan.


b. Petunjuk pengoperasian peralatan (operation manual)
c. Petunjuk perawatan (maintenance manual)

Langkah-langkah mendiagnosa gangguan pada peralatan :

a. Periksa peralatan secara fisik.


b. Periksa rangkaian atau hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai kebagian yang
memungkinkan untuk diperiksa.
c. Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti.
d. Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya.
e. Perhatikan dan catat setiap kelainan dari peralatan.
f. Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang pernah dilakukan.
g. Analisis dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat.

Anda mungkin juga menyukai