Anda di halaman 1dari 15

Nomor : PN/KMP/003/2022

Revisi ke : 0
Berlaku tanggal : 3 Januari 2023

PANDUAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA


UPTD PUSKESMAS JIKEN
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS JIKEN

Jl. Raya Blora – Cepu KM 13 Kec. Jiken Telp (0296) 527575, 5300521
Email: jikenpuskesmas@yahoo.co.id
JIKEN – BLORA 58372
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Kegiatan pelayanan kesehatan sangat memerlukan sarana dan prasarana. Sementara
itu, saran dan prasarana akan mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sejak
barang diterima dari penjual atau pemborong, sejak itu pula barang tersebut akan
mengalami penyusutan kualitas. Baik kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana
akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaannya secara baik. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana secara kontinu.
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan
agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara
berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan
pencegahan dari kerusakan suatu barang. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya
yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaaan
baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Menurut Soenarto, pemeliharaan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan
prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan
demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat
menghemat biaya pembelian barang baru.

B. Landasan Hukum

1. UU Nomor 36 thn 2009 Tentang Kesehatan


2. UU no 29 thn 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Permenkes no 43 thn 2019 tentang Puskesmas

C. Pengertian
Menurut Sarjiman pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat
diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan agar sarana
atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan
dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya keruskan atau gejala kerusakan serta
untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih fatal.
Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kegiatan untuk melaksanakan
pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik
dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
pendidikan. pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan
suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan
mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut
tetap dalam keadaan baik.

D. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


1. Tujuan Pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:
a. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan dan isinya;
b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi atau jasa;
c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu;
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.
2. Manfat Pemeliharaan
Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun
untuk pengawai yang menangani peralatan tersebut.

a. Manfaat bagi negara, yaitu :


1) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu
mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat;
2) Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang
berarti sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin;
3) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol
sehingga menghindari kehilangan;
4) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang;
5) Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.
b. Manfaat bagi pegawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup pelayananya adalah terhadap semua unit yang menggunakan peralatan serta
bangunan dan lingkungan Puskesmas. Meliputi :
1. Semua prasarana penunjang yang ada di :
a. Ruang Kantor dan Tata Usaha/Ruang Administrasi
b. Ruang Periksa Umum, Periksa Gigi dan KIA Gizi
c. Ruang Laboratorium
d. Ruang UGD dan Perawatan/Ranap
e. Ruang Pertemuan
f. Ruang Loket
g. Ruang UKP, UKM
h. Ruang Obat
i. Ruang Karyawan lainnya.
2. Bangunan fisik gedung, sarana sanitasi dan pagar yang meliputi :
a. Gedung Rawat Jalan dan Perkantoran
b. Gedung Rawat Inap
c. Gedung UGD
d. Pagar batas
e. WC dan Kamar Mandi
3. Lingkungan sekitar Bangunan
a. Halaman
b. Jalan masuk-keluar
c. Pekarangan
d. Tempat Parkir
4. Kriteria yang digunakan dalam hal pemeliharaan yaitu :
a. Pemeliharaan Terencana meliputi :
1) Peralatan Perkantoran
 Komputer, laptop printer
 Alat Pendingin Ruang (AC dan Kipas Angin)
 Meja Kerja
2) Perawatan Kendaraan Operasional
 Mobil Pusling
3) Gedung dan bangunan
 Perawatan Gedung dan pagar
 Kebeersihan Halaman
 Kebersihan Ruang
 Kebersihan Kamar Mandi
b. Pengujian & Kalibrasi terhadap peralatan medis yang wajib dilakukan pengujian
dan kalibrasi minimal 1 tahun sekali sesuai dengan Permenkes No.
363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
c. Pemeliharaan tidak Terencana terhadap semua peralatan dimana pemeliharaan
tersebut dilakukan hanya pada peralatan yang darurat membutuhkan perbaikan
atau perawatan sebelum jadwal yang ditentukan.
5. Penyusunan Prosedur tetap pemeliharaan dan penggunaan peralatan medis.
6. Pendokumentasian dalam pemeliharaan peralatan medis seperti :
- Inventarisasi Peralatan
- Label Pemeliharaan Alat
- Catatan Pemeliharaan Alat - Daftar Keagenan Peralatan - Pelaporan dan Evaluasi
BAB III
KEGIATAN PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA

A. Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pemeliharaan dilakukan agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi
dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan atau hambatan, maka
barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus-menerus untuk
menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu atau perusak. Dengan demikian kegiatan
rutin harus dilakukan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula
(running well)

Pemeliharaan dapat dibagi menjadi :

1. Berdasarkan kurun waktu


Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan, dengan dua cara :
a. Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan atau sesudah dipakai).
Dilaksanakan oleh pengawai yang menggunakan barang tersebut dan
bertanggung jawab atas barang itu, misalnya pengemudi mobil pemegang mesin
TIK, mesin stensil dan sebagainya, harus memelihara kebersihan dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil.
b. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu
tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual), misalnya 2 atau 3 bulan sekali
dan sebagainya (seperti mesin tulis) atau setelah jarak tempuh tertentu
(kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu (mesin statis) dapat dilakukan
sendiri oleh pemegangnya atau penanggung jawabnya atau memanggil ahli
untuk melakukannya.

2. Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek :
a. Usia barang secara fisik
Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu
tertentu dalam penggunaaannya. Untuk peralatan dan mesin kondisi usang itu
sangat relativ, karena itu perlu disepakati batas-batasnya.

b. Usia barang secara administratif


Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya
secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah
mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya
barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan
untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya
perawatannya juga akan lebih besar. Masa pemakaian barang yang berwujud
seperti kendaraan dinas selama 5 atahun.

c. Pemeliharaan dalam aspek hukum


Ditujukan untuk memperjelas dan mempertegas kepemilikan barang sehingga
tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan seperti ini dapat berbentuk:

1) Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah;

2) Surat izin mendirikan dan penggunaaan barnag bangunan;

3) Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan suart-surat


lainnya.

3. Pemeliharaan dari segi penggunaan


Barang yang digunakan harus sesaui dengan fungsinya sehingga dapat
mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misal : penggunaan komputer yang
digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya. Penggunaan barang
pada umumnya dibedakan pada dua hal, yaitu : memperlakukan dan menjalankan.
Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kita campuradukan
pengertiannya karena dalam kenyataannya ada alat-alat yang tidak pernah dijalankan
tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut perlu disepakati perbedaan antara menggunakan,


memperhatikan, dan menjalankan. Menggunakan adalah pengertian secara umum
untuk memanfaatkan suatu barang. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus
dalam menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau
tidak, yang dipengaruhi oleh selera pribadi barang. Sedangkan menjalankan adlah
pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya
ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak.

4. Pemeliharaan menurut keadaan barang


Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhdapa
barang habis pakai dan barang tak habis pakai.
a. Pemeliharaan barang habis pakai

Pemeliharaan ini merupakan penyimpanan sebelum barang tersebut


dipergunakan.
b. Pemeliharaan barang tahan lama

Bahan tahan lama dapat dikelompokkan menjadi :


1) Mesin Elektrik
Mesin elektrik memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan
berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pengawai yang diserahi
tugas dan tanggung jawab terhadap alat-alat tersebut. Contoh pemeliharaan
pada mesin-mesin yang dimiliki :
a) Komputer dan Note Book
Pemeliharaan sehari-hari untuk Komputer dapat dilakukan dengan
membersihkan debu dan kotoran lain yang melekat, memeriksa Printer
apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak, setiap habis dipakai,
dibersihkan keyboardnya. Sedangkan pemeliharaan berkala dapat
dilakukan apabila setiap hari dipakai terus-menerus, sekurang-kurangnya
sebulan sekali dikontrol catridenya, dan apabila tinta sudah dinisi, dan
apabila perlu perbaikan segera diperbaiki oleh tenaga ahli.
b) Mesin Pendingin
Mesin pendingin yang ada meliputi kipas angin dan Air Conditioner
(AC).
Untuk pemeliharaan kipas angin adalah dengan membersihkan dari debu
yang menempel pada kipas dan filter pengaman dengan menggunakan
lap kain.
Untuk AC dengan membersihkan wadah pelindung dari debu dan kotoran
dengan menggunakan lap kain
Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli.
c) Alat Pengeras Suara
Cara pemeliharaannya adalah dengan menghidupkan alat hanya apabila
akan dipergunakan. Dan segera mematikan kembali apabila selesai
dipergunakan. Kabel arus dan kabel untuk mic harus selalu disimpan
dengan rapi agar tidak mudah rusak.
Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli.
d) LCD Proyektor
Cara pemeliharaan LCD Proyektor adalah dengan cara memperhatikan
dengan baik tata cara penggunaannya yaitu dengan cara :
 Pastikan kabel power sudah tersambung ke LCD, dan juga kabel
VGA/RGB yang ke LCD sudah disambung sebelum kabel power
LCD anda sambungkan ke saklar listrik.
 Usahakan jangan memindah atau mengangkat LCD saat LCD sedang
di gunakan. Karena lampu LCD sangat sensitif dan bisa
mengakibatkan lampu LCD anda putus.
 Jika arus listrik terputus, mungkin karna listrik padam atau penyebab
lainnya, cabutlah kabel power LCD dari saklar listrik. Masukan
kembali apabila arus listrik sudah stabil kembali.
 Jangan mematikan LCD dengan mencabut kabel power dari saklar
listrik.
 Apabila sudah mematikan LCD, tunggu sampai lampu indicator
berwarna hijau atau kipas pendingan sudah mati, kemudian baru di
angkat saat kondisi LCD sudah dingin.
Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli.
e) Kulkas/Pendingin
Cara pemeliharaan Kulkas
1. Bersihkan dinding bagian dalam kulkas setidaknya satu bulan sekali
agar kulkas tidak menimbulkan bau tidak sedap.
2. Bersihkan belakang (kompresor) dari debu. Sebelum dibersihkan
sebaiknya cabut kabel dari stop kontak terlebih dahulu.
3. Bersihkan bagian luar kulkas untuk menjaga penampilan luarnya .
4. Jangan mencungkil bunga es dengan benda tajam kaena akan
merusak evaporator. Untuk mencairkan bunga es cukup matikan
listik atau menekan tombol agar bunga es mencair.
5. Usai dibersihkan, atur suhu secara benar, yaitu medum untuk freezer
dan minimum atau maksimal untuk refrigerator. Hal ini perlu karena
bila suhu pada freezer diatur aksimum maka refrigerator akan
berkurang dinginnya.
6. Setelah kulkas selesai dibersihkan, jangan langsung mengisinya
dengan barang. Biarkan suhu dingin di dalamnya stabil terlebih
dahulu (sekitar 20-30 menit) baru setelah itu mengisinya.
7. Bungkus atau tempatkan di tempat khusus bahan makanan yang akan
menimbulkan bau atau meninggalkan kotoran.
8. Jangan pernah menaruh makanan yang masih panas ke dalam kulkas,
karena akan membuat kompresor bekerja lebih keras.
9. Jangan menaruh kulkas di dekat sumber panas, misalnya kompor.
Hal ini bertujuan agar kulkas lebih tahan lama dan mampu
mendinginkan dengan sempurna.
10. Jika kulkas diletakkan di kitchen set, berikan ruang masing-masing 5
cm untuk kestabilan sirkulasi udara pada kulkas.

Agar Kulkas Tetap Awet


Sama halnya dengan benda elektronik lainnya, perlu perlakuan khusus
agar kulkas tetap awet dan tahan lama serta bersih terjaga.

1. Buka Kulkas Seperlunya. Kulkas jangan terlalu lama dibuka, hal itu
akan menambah beban kerja mesin pendingin. Selain itu, mesin juga
mudah rusak dan tarikan listrik juga akan bertambah.
2. Simpan Sesuai Tempatnya. Jangan meletetakkan makanana di
freezer karena sisa makanan akan sulit dibersihkan. Botol atau gelas
juga disarankan untuk tidak diletakkan di dalam freezer, sebab kaca
dapat pecar saat air didalamnya membeku.
3. Cairkan Bunga Es. Bunga es yang berlebihan akan mengurangi
kinerja optimal kulkas, cairkan bunga es dengan menekan tombol
otomatis peleburan atau dengan mencabut sambungan listrik.
4. Hindari Benda Panas. Jangan masukkan makanan dan minuman
panas ke dalam kulkas, selain akan meningkatkan kinerja kulkas,
kulkas juga akan menyerap listrik lebih banyak.
5. Penyimpanan Yang Efektif. Perhatikan juga masa penyimpanan atau
kadaluarsa bahan makanan.

Bersihkan Secara Rutin. Caranya adalah cabut saklar listrik dan


keluarkan seluruh isi kulkas, termasuk wadah plastik yang dapat dilepas.
Lalu gunakan air hangat untuk membersihkan bagian luarnya. Segera
bersihkan bekas tumpahan makanan dan minuman agar tidak membekas
secara permanen

2) Kendaraan
Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan
perbaikan terhadap kerusakan seperti:
a) Membersihkan kendaraan

b) Memeriksa air radiator (mobil)

c) Memeriksa minyak motor

d) Memeriksa dan membersihkan air accu


e) Memeriksa kondisi ban

f) Jika terdapat suatu kerusakan, melaporkan ke unit yang mengurus


kendaraan untuk mendapat perbaikan.

3) Genset
Cara Pemeliharaan Genset adalah
a) Mesin genset harus selalu dipanaskan selama + 15 menit setiap pagi.
b) Mesin genset beserta ruanganya harus selalu dibersihkan terutama dari
debu kotoran pada mesin.
c) Cek keadaan Oli genset dengan cara mencabut batang level oli, pastikan
level oli berada di posisi HIGH atau FULL, jika kurang dari tanda maka
tambahkan oli (diesel SAE 40) hingga mencapai tanda dan jangan sampai
melebihi dari tanda
d) Cek air accu harus selalu dalam keadaan penuh tepat berada dibawah
batas FULL,

4) Alat-alat laboraturium
Pemeliharaan alat-alat laboraturium dilakukan setiap hari untuk sebagian
memerlukan pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah
pecah harus diperhatikan penempatan alat-alat tersebut denagn cara
membuatkannya kotak-kotak khusus, kewajiban terhadap pemeliharannya
dilakukan oleh tenaga teknis dan bukan tenaga administratif.
5) Gedung-gedung
Pemeliharaan gedung dilakuakan setiap hari dengan cara melakukan
pembersihan, perbaikan berkala dilakukan setiap tahun dilakukan
pengapuran dan perbaikan terhadap kerusakan. Perbaikan terhadap
kerusakan dilakukan dengan cara perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan
kecil-kecil dan perbaikan berat dilakukan seperti rehabilitasi. Perbaikan
sehari-hari dan berkala, perbaikan ringan dibebankan pada anggaran rutin,
dan rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan.
Pemeliharaan gedang menjadi tanggung jawab kepala Puskesmas. Petugas
Kebersihan dan keamanan adalah orang yang bertuagas sehari-hari dalam
memelihara kebersihan, keamanan, dan berada dibawah pengamatan kepala
Puskesmas.
6) Pemeliharaan ruang
Petugas kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga
kebersihan alah dsemua unsur yang ada dilingkungan. Ruangan harus selalu
bersih dan terpelihara, terjaga kebersihannya, kerapihan, keindahan, dan
keharumanya.
Petugas melaksanakan tugas menyapu dan merapikan ruang pada setiap
hari.
7) Pemeliharaan Lingkungan Puskesmas
Pemeliharaan lingkungan Puskesmas dikerjakan oleh petugas kebersihan.
Pelaksanaannya dilakukan setiap hari dua kali kegiatan yaitu pada pagi
sebelum jam kerja dan siang/sore setelah selesai jam kerja.
Kegiatan merapikan dan merawat tanaman dilakukan setiap hari oleh
petugas kebersihan, dan sebulan sekali diadakan perapian taman untuk
tanaman yang memerlukan pemangkasan dan lain-lan.
Pemeliharaan pagar Puskesmas dilakukan oleh tenaga kebersihan dengan
cara membersihkan dari debu, yang dilaksanakan dua minggu sekali dan
dilaksanakan pengecatan pagar setiap 2 tahun sekali.

B. Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pekerjaan Pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Perawatan terus-menerus (teratur, rutin)
Perawatan terus menerus atau pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang
dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan dan
triwulan bahkan tahunan. Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan
prasarana agar tetap dalam kondisi nyaman dan bertahan lama.
Kegiatan pemeliharaan rutin dapat menjadi srana guru dalam mendidik karakter
siswa sesuai dengsn nilai-nilai universal nilai-nilai yang dapat diharapkan muncul
dalam diri siswa diantaranya, peduli lingkungan, tanggung jawab dan disiplin.
Karakter peduli lingkungan dapat muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk
menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan sekolah agar tetap sehat nyaman
untuk beraktifitas. Karakter bertanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan
kepada siswa rasa memiliki terhadap sekolah harus dimiliki oleh seluruh warga
sekolah. Sementara karakter disiplin muncul melalui penjadwalan dan pengawasan
piket pemeliharaan sekolah.
Daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk menjaga sarana dan prasarana tetap
dalam keadaan baik sebagai berikut:
a. Menyapu dan mengepel lantai ruang-ruang dan bagian beranda setiap hari
supaya kebersihan tetap tejaga;
b. Pelihara kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga
lainnya;
c. Setelah selesai kegiatan pelayanan periksalah kondisi seluruh bagian bangunan
sekolah serta kamanannya;
d. Bersihkan WC setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih;
e. Jika terdapat wastafel dan saluran pembuangan lainnya sebaiknya dibersihkan
setiap hari;
f. Perksa dan rawaat seluruh komponen-komponen gedung, beri pelumas pada
engsel daun pintu dan jendela, dan lain-lain secara teratur;
g. Periksa dan rawat peralatan dan perlengkapan kebersihan setiap hari;
h. Potong dan rapihkan rumput yang tumbuh disekeliling bangunan setiap hari;
i. Bersihkan dan periksa parit/ saluran pembuangan air disekeliling sekolah setiap
minggu;
j. Kumpulkan sampah yang ada, bakar sampah-sampah tersebut pada tempat
sampah setiap hari atau setiap minggu (tergantung banyaknya sampah) dan
timbun abuya.
2. Perawatan berkala
Perawatan berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada
kerusakan agar saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Kegiatan perbaikan misalnya seperti :

a. Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan


lainnya yang sudah terlihat kusam;
b. Perbaikan mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang;
c. Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara;
d. Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran;
e. Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas;
f. Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air
hujan/air tergenang.
3. Perbaikan darurat
a. Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan
berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya;
b. Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai.
4. Perawatan preventif
Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan
sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan
sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan
prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya.
Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek,
menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya.
Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut:
Atap bangunan yang salah satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila
tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakanpada bagian bangunan yang lain
seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon dan isi ruangan akan cepat rusak.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan preventif.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun program preventif di Puskesmas;


b. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di Puskesmas yang terdiri atas:
Kepala Kepala Tata Usaha dan Bagian Sarpars dan Petugas yang ditunjuk (OB);
c. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan
dan fasilitas Puskesmas;
d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-
masing bagian di Puskesmas;
e. Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja
peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana
dan prasarana Puskesmas.

Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara


periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik Puskesmas, dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan,
membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan
SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
BAB V
PENUTUP

Setiap kegiatan pemeliharaan peralatan dari mulai perencanaan,pelaksanaan dan


hasilnya harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan kepada pejabat pemberi tugas
sesuai dengan penugasannya. Pada setiap bulan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas hasil
pemeliharaan yang telah dilakukan, kemudian minimal 1 tahun sekali dievaluasi sebagai dasar
pertimbangan perencanaan pemeliharaan periode selanjutnya.
Dokumentasi dan pengumpulan data terkait dengan pemeliharaan sarana prasarana
adalah sebagai berikut:
1. Pengisian form pemeriksaan dan perawatan alat yang diisi oleh petugas teknisi biomedis
yang melakukan kegiatan pemeliharaan oleh petugas pemeliharaan
2. Memberikan label pada setiap peralatan yang telah dilakukan pemeriksaan.
3. Sertifikat kalibrasi pada setiap alat yang telah dilakukan kalibrasi yang dinyatakan lulus
uji atau laik pakai.
4. Pelaksanaan kegiatan pelatihan terhadap teknisi dan user peningkatan pengetahuan akan
peralatan medis
5. Pengisian form perbaikan dan penambahan oleh unit peminta atau pelapor yang
digunakan sebagai laporan apabila terjadi kerusakan peralatan medis ataupun
permintaan pekerjaan penambahan (upgrade) peralatan medis.
6. Pengisian pada laporan harian masing-masing petugas pemeliharaan sesuai dengan
kegiatan yang telah dilakukan setiap hari.
7. Pengisian form hasil kalibrasi untuk setiap peralatan khusunya medis pada saat
peralatan tersebut dilakukan kalibrasi baik oleh petugas eksternal maupun internal.
8. Pengisian form hasil pekerjaan perbaikan ekternal oleh petugas teknisi ekstenal alat
bilamana fasilitas tersebut diperbaiki oleh pihak eksternal.

KEPALA UPTD PUSKESMAS JIKEN,

Apt.DADANG KUN SEPTIANTO,S.Farm


NIP. 19820928 201001 1 019

Anda mungkin juga menyukai