Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

UNIT TEKNISI MEDIK

PATAR ASIH
JL. BAKARAN BATU NO. 188
DELI SERDANG – INDONESIA
2020
PROGRAM KERJA
ELEKTROMEDIK

I . Pendahuluan
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit
maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karenanya kondisi maupun
fungsi peralatan kesehatan harus baik dan dapat mendukung pelayanan
kesehatan tersebut.
Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan
baik dan terpadu, sejak perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan
pemeliharaan. Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya
akan berdaya guna secara optimal dalam penyelenggaraan pelayaan kesehatan.
Peralatan kesehatan merupakan investasi yang sangat mahal. Oleh
karenanya harus dikelola dengan baik dan dipertahankan tingkat kehandalannya.
Pengelolaan peralatan dirumah sakit harus dilakukan oleh seluruh unit terkait
dengan melibatkan manajemen rumah sakit. Agar peralatan dapat dikelola
dengan baik diperlukan adanya kebijakan pemerintah, dalam hal ini Manajemen
rumah sakit dalam pengelolaan peralatan. Kebijakan pengelolaan alat diawali
sejak perencanaan pengadaan sampai dengan proses penghapusan. Semua unit
terkait dengan pengelolaan peralatan harus memahami kebijakan manajemen
rumah sakit dan melaksanakannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

II . Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayaan kesehatan kepada masyarakat yang
dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersedianya fasilitas rumah
sakit. Fasilitas rumah sakit perlu di kelola sebaik-baiknya dan diupayakan agar
selalu dalam keadaan layak pakai sehingga siap operasional untuk menjamin
kualitas dan kesinambungan pelayaan kesehatan.
Fasilitas rumah sakit adalah perangkat keras rumah sakit meliputi sarana,
prasarana, peralatan yang digunakan untuk pelayaan. Pelayanan kesehatan
merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayaan kesehatan.Oleh karenanya kondisi maupun fungsi alat
kesehatan harus baik dan dapat mendukung pelayaan.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan pengelolaan peralatan
dengan baik dan berkesinambungan. Dalam hal ini adalah pemeliharaan yang
dilakukan oleh Teknisi Elektromedis Rumah Sakit. Pemeliharaan dapat
dilakukan dengan baik dengan didukung tersedianya beberapa aspek, yaitu:
1. Sumber daya manusia yang terampil, yaitu Teknik Elektromedis Rumah Sakit
2. Peralatan kerja yang memadai
3. Dokumen teknis, terdiri dari service manual, standar prosedur operasional
pengoperasian alat, standar prosedur operasional pemeliharaan alat.
4. Mekanisme kerja yang sesuai dengan jadwal pemeliharaan alat.
5. Bahan pemeliharaan material bantu.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Petugas Teknisi Elektromedis mampu melaksanakan pengelolaan fasilitas
rumah sakit secara optimal dengan mempertimbangkan beban tugas dan
kemampuan yang dimiliki.
2. Tujuan khusus Petugas mampu :
a. Melaksanakan pengelolaan peralatan medis sesuai kebijakan Rumah
Sakit.
b. Memahami pengenalan alat
c. Memahami pengertian dan konsep standar prosedur operasional
d. Mengetahui pengoperasian peralatan medik sesuai standar prosedur
operasional.
e. Melaksanakan pemeliharaan peralatan medik sesuai standar prosedur
operasional

f. Melaksanakan pemantauan fungsi gas medik


g. Melaksanakan norma keselamatan kerja sesuai dasar-dasar norma
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian


1. Inventarisasi alat kesehatan di rumah sakit
Peralatan kesehatan di inventaris dan diisi kode penomeran sesuai dengan
kode inventaris kekayaan Negara yang dilakukan oleh penanggungjawab
aset rumah sakit dan salinannya diserahkan ke kepala seksi pemeliharaan
sarana kesehatan untuk digunakan sebagai dasar untuk penyusunan jadwal
pemeliharaan alat.

2. Pemilihan peralatan kesehatan


Pemilihan peralatan kesehatan akan diadakan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan perkembangan rumah sakit.

3. Perencanaan kebutuhan peralatan kesehatan


a. Pengadaan peralatan harus diawali dengan perencanaan yang baik,
sehingga peralatan yang diadakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
b. Perencanaan melibatkan pengguna alat/user untuk penyusunan
profesional spec dan penyusunan technical spec melibatkan unsur
teknisi.
c. Peralatan yang akan diadakan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1) Memenuhi standar keselamatan
2) Telah memenuhi uji produk dan teknis, dibuktikan dengan
sertifikat.
3) Terdaftar pada Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.
4) Teknologi pada alat sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

4. Pemeriksaan/pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan kesehatan dan gas sentral adalah pengecekan
fungsi bagian-bagian alat, penggantian bahan, pemeliharaan, pelumasan,
pengecekan kinerja alat, penyetelan / adjustment, kalibrasi internal /
verifikasi, dan pengukuran aspek keselamatan seperti pengukuran arus
bocor, pembumian / arde. Pemeliharaan dapat

dilakukan secara berjangka setiap sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam
bulan sekali, atau setahun sekali. Pemeliharaan peralatan medis rutin
dilakukan sesuai dengan jadwal agar kondisi peralatan dapat terpantau dan
selalu dalam kondisi layak pakai yang dilakukan oleh teknisi elektromedik
dan pemeliharaan harian untuk pembersihan body alat dilakukan oleh
pengguna peralatan.
Seksi pemeliharaan sarana kesehatan rumah sakit menyusun
perencanaan pemeliharaan peralatan medis dan gas sentral dalam 1 tahun
kedepan yang meliputi :
a. Jadwal Pemeliharaan berkala
b. Penyiapan bahan pemeliharaan yang diperlukan selama 1 tahun.
c. Penyiapan suku cadang / aksesoris yang diperlukan untuk perbaikan alat
yang mengalami kerusakan ( pemeliharaan korektif terencana).
Dalam pelaksanaan pemeliharaan alat kesehatan memerlukan
fasilitas kerja yang memadai. Fasilitas kerja yang diperlukan untuk
menunjang pelayanan teknis pemeliharaan alat, meliputi :
a. Alat kerja:
1) Tool set
2) Alat kerja Mekanik
b. Alat Ukur :
1) Multi meter
2) Electrical Safety Analyser
c. Dokumentai teknik, terdiri dari :
1) Standar Prosedur Operasional Pemeliharaan.
2) Standar Prosedur Operasional Perbaikan dan lembar kerja
perbaikan alat.
3) Buku Operasional Manual.
4) Service Manual.
5) Schematic / wiring diagram

Setiap kegiatan pelayanan teknis harus dilengkapi dengan pelaporan


yang dapat dimengerti baik oleh pemberi tugas, manajemen rumah sakit,
maupun unit pelayanan terkait. Jenis laporan, antara lain :
a. Kartu pemeliharaan alat
b. Ceklist pemeliharaan alat
c. Laporan kerja perbaikan alat
Setiap laporan harus disimpan di ruang kerja teknisi.
Salah satu tugas teknisi elektromedik adalah memberikan pembinaan
teknis kepada operator / pengguna alat, dalam hal :
a. Pemeliharaan harian
Salah satu jenis pemeliharaan berkala adalah : “pemeliharaan harian”.
Tugas ini
diserahkan kepada operator/pengguna alat, berupa : melakukan
pembersihan alat bagian luar dan dilaksanakan setiap hari sebelum dan
sesudah alat digunakan untuk pelayanan. Gunakan bahan pembersih
yang benar.
b. Aspek keselamatan

Dalam mengoperasikan alat, operator harus memperhatikan aspek


keselamatan bagi pasien dan petugas, terhadap semua kemungkinan
yang dapat terjadi. Aspek keselamatan yang harus diperhatikan,
meliputi :
1) Bahaya listrik
2) Bahaya radiasi
3) Bahaya mekanik
4) Bahaya terhadap bahan kimia
Bila aspek keselamatan tersebut diperhatikan dengan baik, maka
pelayanan kesehatan akan dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.
5. Uji Fungsi untuk Alat Baru
Proses uji coba alat dilakukan setelah dilakukan proses instalasi dan
uji fungsi dari supplaier dan pihak rumah sakit.
a. Tujuan uji fungsi, adalah :
1) Memberikan kesempatan kepada operator untuk membiasakan
pengoperasian alat, dengan pasien / beban sesuai kebutuhan.
2) Mengetahui kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat sesuai
spec.
b. Materi pelatihan uji fungsi bagi tenaga operator/pengguna alat adalah :
1) Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman
2) Pengoperasian alat secara optimal
3) Aspek keselamatan
4) Pemelihaaan harian, penyimpanan alat dan penggantian bahan
operasional serta bahan habis pakai
5) Penyusunan standar prosedur operasional pengoperasian alat (SPO)
c. Sedangkan materi pelatihan untuk teknisi adalah :
1) Cara pengoperasian alat
2) Penjelasan fungsi masing-masing bagian alat.
3) Penyusunan program pemeliharaan berkala
4) Perbaikan ringan
5) Pengenalan dan penggatian suku cadang
6) Penyusunan standar prosedur operasional pemeliharaan alat.

6. Kalibrasi
Peraturan Menteri Kesehatan NO. 363/MenKes/Per/IV/1998. Tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Dengan adanya permenkes
tersebut, maka setiap alat ukur yang digunakan untuk pelayanan harus
dilakukan pengujian dan kalibrasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
Yang diperkenankan untuk melaksanakan pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan adalah institusi penguji yang telah terakreditasi, baik swasta
maupun pemerintah. Setiap alat yang telah dikalibrasi akan diberi lebel
“LAIK PAKAI” dan “TIDAK LAIK PAKAI” serta sertifikat kalibrasi.
Tugas dan kewajiban rumah sakit, selaku pengguna alat didalam
pengkalibrasian alat adalah :
a. Menyusun rencana pengujian dan kalibrasi alat-alat kesehatan yang di
miliki rumah sakit dari daftar inventarisasi peralatan yang ada di rumah
sakit.
b. Setelah pelayanan pengujian dan kalibrasi selesai, setiap alat akan
mendapat label dan sertifikat. Pasang label pada alat, sehingga
masyarakat pelanggan dapat melihat label tersebut dan mengetahui
bahwa alat yang digunakan telah dikalibrasi dan laik pakai.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Invetaris
i. Alat diberi nomor inventaris dan dicatat pada daftar
inventarisasi kekayaan Negara. Tugas ini dilakukan oleh
bendaharawan barang atau petugas yang mengelola barang di
rumah sakit.
ii. Alat diserahkan kepada unit pelayanan/instalasi yang akan
menggunakan alat. Penyerahan alat dengan berita acara serah
terima. Sejak saat penyerahan alat itu tanggung jawab
pengelolaan menjadi tanggung jawab kepala unit/instalasi
yang bersangkutan dan dicatat dalam kartu inventaris ruangan.
iii. Foto copy kartu inventaris ruangan di serahkan ke teknisi
untuk digunakan sebagai bahan membuat jadwal
pemeliharaan.

b. Pemilihan Peralatan medis


Setelah data permintaan peralatan dari masing-masing unit dikumpulkan,
maka dilakukan pemilihan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan rumah sakit

3. Perencanaan kebutuhan peralatan medis


a. Mengumpulkan data permintaan peralatan dari masing-masing
unit/instalasi (user)
b. Menyusun spec. peralatan yang di butuhkan dan sudah disetujui.

4. Pemeliharaan peralatan medis


Pemeliharaan rutin/berkala peralatan medis dan gas senral dilakukan sesuai
dengan jadwal pemeliharaan yang telah disusun dan disetujui oleh kepala
seksi pemeliharaan sarana kesehatan rumah sakit, sedangkan pemeliharaan
harian peralatan medis akan dilakukan oleh operator/pengguna alat, yang
dilakukan setiap sebelum pemakaian dan setelah pemakaian alat. Teknisi
elektromedik melaksanakan program pemeliharaan meliputi : pemeliharaan
berkala, perbaikan, dan disertai laporan. Hasil pemeriksaan/pemeliharaan
diisi pada kartu pemeliharaan alat dan ceklist alat.

5. Uji fungsi untuk peralatan baru


Saat penerimaan peralatan baru dilakukan uji fungsi dan uji coba peralatan
yang di pandu oleh supplaier alat tersebut. Uji fungsi dan uji coba di ikuti
teknisi dan pemakai/user.
Materi pelatihan uji fungsi dan uji coba:
a. Cara pemakaian/pengoperasian alat
b. Fungsi masing-masing bagian alat
c. Pemeliharaan harian,penyiapan alat dan pengganti bahan operasional
serta bahan abis pakai.
d. Pemeliharaan berkala, dan kalibrasi
6. Kalibrasi
Pada saat kalibrasi akan dilakukan maka :
a. Teknisi mengumpulkan dan mendata peralatan yang akan di kalibrasi.
b. Teknisi melaporkan data alat-alat yang akan dikalibrasi kepada Kasi
Pemeliharaan Sarana Kesehatan Rumah Sakit.
c. Kasi Pemeliharaan Sarana Kesehatan menghubungi pihak kalibrator atau
pihak ketiga untuk rencana pelaksanaan kalibrasi.

VI. Sasaran

1. Inventaris alat – alat Kesehatan 100%


2. pemeliharaan alat Kesehatan 100%
3. Perencanaan kebutuhan 90%
4. Pemeriksaan alat Kesehatan 100%
5. Uji Fungsi Alat Kesehatan yang baru 100%
6. Kalibrasi Alat – alat Kesehatan 100%
7. Pengadaaan Manset Monitor sebahagian sudah terpenuhi 70%
8. Pengadaan Manset tensimeter Manual sudah terpenuhi 70%
9. Penggantian karet Sheel Stetoskope Dewasa sudah terpenuhi 100%
10. Penggantian karet sheel Stetoskope Anak sudah terpenuhi 100%

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun rincian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

TAHUN 2020
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melaksanakan penerimaan, INSIDENTIL
pemakaian, pemeliharaan dan
kajian penghapusan
2 Membuat system penjadwalan SETIAP HARI
pemeliharaan, penyusunan protap
terkait pengelolaan peralatan medic
3 Mengawasi inventaris setiap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ruangan

4 Kalibrasi alat dengan owner BPFK PERTAHUN


VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya

Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan alat medik dilakukan oleh Kepala


Pemeliharaan Sarana Kesehatan Rumah Sakit setiap akhir bulan dengan
memeriksa laporan ceklist masing-masing alat, laporan kerusakan alat dan
ditandatangani.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pencatatan yaitu pengisian kartu laporan kerja pemeliharaan agar dapat


diketahui kronologis kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan terhadap
suatu alat. Pemeliharaan berkala pencatatannya dengan mengisi ceklist masing-
masing alat dan di laporkan kepada kasi pemeliharaan sarana kesehatan rumah
sakit setiap bulan.
Kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan dari mulai perencanaan,
pelaksanaan dan hasilnya harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan oleh
dan kepada pejabat pemberi tugas sesuai dengan penugasannya. Kemudian
secara berkala, laporan dievaluasi sebagai dasar pertimbangan perencanaan
pemeliharan periode selanjutnya.

Deli Serdang , Desember 2020


Petugas Pemeliharaan Sarana Kesehatan
Rumah Sakit Patar Asih

Lampita Simbolon
Koordinator Elektromedis
RENCANA ANGGARAN TEKNISI MEDIK TAHUN 2020

NO PERMINTAAN KETERANAGAN RUANGAN JUMLAH HARGA @


1 Kalibrasi Alat alat Belum adanya UGD,ICU,OK,RA ± 120 UNIT Rp.
kedokteran yang Kalibrasi alat WAT JALAN, 28.000.000,-
ada diruangan. kedokteran. LAB, DAN
RUANGAN
RAWAT INAP
2 Penggantian Ruller Processing RADIOLOGI 4 PCS Rp.
processing film di film 35.000.000,-
ruangan Radiologi RUSAK/
Penggantian yang
baru
3 Grounding Flat Kelengkapan alat KAMAR BEDAH 2 UNIT Rp.
Diatermi agar dapat digunakan 2.500.000,-
(KARET)
4 EKG Untuk penggantian RAWAT JALAN 1 UNIT Rp.
EKG Rawat jalan 13.000.000,-
yang sudah Rusak
5 Lemari Medis 2 Untuk Penyimpanan Elektromedik 1 UNIT Rp.
Pintu Alat – Alat baru / 5.500.000,-
Stock
6 Tenaga ATEM Sehubungan dengan 3 Orang Rp.
adanya peraturan 9.565.800,-
Bersama Menteri
kesehatan No 46
Tahun 2014 dan No
23 tahun 2014
jumlah Teknik
Elektromedik di
Rumah sakit type C
sebanyak 4 orang,
dan kebutuhan
tenaga dalam
pelaksanaan kerja
tugas harian tenaga
tenaga profesi
Teknik Elektromedik
yang lebih baik di
Rumah Sakit Patar
Asih. Hal ini
bertujuan untuk
membantu
menyelesaikan
program kerja
Tenaga Teknisi
Elektromedik.
7 Gudang Khusu Untuk penyimpanan 1 Rp.
Alat – alat Medis alat – alat medic 50.000.000,-
8 Tempat tidur Untuk pemenuhan LT3 8 Buah Rp. 88.000.000
pasien untuk ruangan baru
ruangan baru
9 Narkas Pasien Untuk pemenuhan LT3 8 Buah Rp
ruangan baru 24.000.000
10 Roda Bed Biasa Untuk Penggantian LT2,LT3,UGD,IC 20 SET Rp
Roda bed yang rusak U 20.000.000
11 Roda Bed Cup Untuk penggantian LT2,LT3,UGD,IC 15 SET Rp
Roda bed yang rusak U 22.500.000
12 Standar Infuse Untuk pemenuhan LT3 8 PCS Rp 7.200.000
Roda ruangan baru
JUMLAH TOTAL Rp.
426.755.587,-

Anda mungkin juga menyukai