PENGELOLAAN
PERALATAN MEDIK
RS KUSTA SUMBERGLAGAH
PEDOMAN
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK
INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA
RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan sangat besar perannya dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.Sebagai institusi pemberi jasa kesehatan,
rumah sakit perlu memperhatikan mutu agar dapat memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Rumah sakit yang memenuhi standar mutu dilengkapi
dengan ketersediaan peralatan medik guna keperluan diagnosa,
terapi dan rehabilitasi.Mengingat alat kesehatan difungsikan untuk
keperluan tersebut maka 2 (dua) faktor yang menjadi persyaratan
utama tidak boleh diabaikan yaitu keselamatan pasien (patient
safety) dan ketepatan (accuracy).
Ketersediaan alat kesehatan di rumah sakit umumnya
membutuhkan biaya investasi cukup tinggi, oleh sebab itu harus
dimanfaatkan secara optimal sehingga pembiayaan menjadi
efektif (cost effective).Agar peralatan yang digunakan di rumah
sakit dalam kondisi aman, tepat dan efektif, maka sangat
dibutuhkan kegiatan pengelolaan yang tepat.
Pengelolaan merupakan suatu kegiatan dari mulai
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan dan
penghapusan peralatan medik dengan tujuannya agar alat
kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal (utility), layak pakai
(safe) dan tepat (accurate). Optimalisasi penggunaan (utility)
bertujuan agar usia pakai lebih besar dari biaya investasi
(pembelian), sedangkan laik pakai bertujuan agar pengguna alat
mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang bermutu.
World Health Organization menyebutkan bahwa hampir 50%
peralatan medik di negara berkembang tidak dapat digunakan,
hal ini disebabkan karena perencanaan yang tidak tepat, tidak
dilakukannya pemeliharaan, tidak adanya ketersediaan sumber
daya yang mengoperasikan. Indonesia sebagai negara
berkembang bisa dikategorikan masuk ke dalam kondisi tersebut
mengingat kegiatan perencanaan dan pemeliharaan peralatan
medik tidak berjalan dengan optimal.
2. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Pengelolaan peralatan medik dalam rangka menunjang
pemenuhan kebutuhan sesuai dengan mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui
pemeliharaan alat medis
b. Alat medis yang berada didalam rumah sakit dapat
terpelihara sesuai dengan rencana program
c. Alat medis dalam kondisi laik pakai ( aman dan akurat )
d. Alat medis selalu siap pakai untuk menunjang pelayanan
e. Usia teknis alat dapat tercapai
5. Landasan Hukum
Beberapa landasan hukum keteknisian medis ( elektromedis )
yaitu :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 371 tentang standar
profesi teknisi elektromedis
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 363/Menkes/Per/IV/1998
tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan
BAB II STANDART KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan unit elektromedis sepenuhnya pada
pengelolaan alat medis di rumah sakit yang terbagi dalam struktur
unit yaitu seorang supervisor dan beberapa staf teknisi dengan
tugas sebagai berikut:
1. Supervisor unit
a. Merencanakan kebutuhan SDM unit dan
pengembangannya
b. Bersama unit kepegawaian ikut membantu proses seleksi
pegawai baru unir elektromedik serta orientasi.
c. Menyusun program kerja pengelolaan alat medis dan
anggaran
d. Bersama unit pengadaan dan pengguna alat melakukan
rencana pengadaan alat medis baru
e. Bersama teknisi melakukan kegiatan pemeliharaan alat
medis
f. Merencanakan program kalibrasi alat medis
g. Melakukan pengawasan jalannya program kerja dan
penggunaan anggaran
h. Melakukan penilaian terhadap kinerja unit
i. Mengadakan training / review penggunaan alat medis
untuk pengguna alat
j. Melakukan evaluasi dan pelaporan
2. Staf Teknisi
a. Bertanggung jawab kepada supervisor
b. Melakukan kegiatan pemeliharaan alat medis
c. Melakukan pencatatan setiap pekerjaan yang dilakukan
d. Melaporkan jika adanya permasalahan dalam pelaksanaan
pekerjaannya
e. Membantu supervisor melakukan kegiatan admisnistrasi
unit
f. Membantu supervisor menyusun laporan tahunan
C. Pengaturan Jaga
Dalam pelaksanaan pekerjaannya, unit elektromedis
menerapkan jadwal jaga dalam 1 sift yaitu pada sift pagi yaitu
mulai jam 07.30 WIB s/d 16.00 WIB. Dan jika ada permasalahan
menyangkut alat medis di luar jam kerja, maka teknisi
elektromedis harus siap dipanggil (on call)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Standar Ruang
1. Ruang Administrasi adalah ruang pencatatan dokumentasi
kegiatan unit elektromedis, perlengkapan yang disediakan
yaitu : ATK, Komputer, Printer, Line Telephone,
2. Almari Buku & Peralatan adalah ruang tempat menyimpan
buku dokumentasi pekerjaan unit, buku servis manual alat
medis, buku penunjang servis, buku-buku pelatihan
elektromedis, serta tempat penyimpan peralatan servis
mekanik, elektronik
3. Meja Kerja adalah ruang teknisi dalam melakukan kegiatan
perbaikan alat medis. Di dalamnya dilengkapi dengan mesin
bor duduk, blower heater, adaptor, dan peralatan elektronik,
mekanik lainnya.
4. Almari Penyimpan Alkes Sementara adalah ruang tempat
menyimpan Alat medis yang belum selesai proses
pengerjaannya karena sparepart belum tersedia.
B. Standar Fasilitas
Fasilitas kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksananya
pemeliharaan peralatan kesehatan meliputi :
1. Ruangan tempat bekerja, terdiri dari workshop/bengkel,
gudang dan ruang administrasi.
2. Peralatan kerja terdiri dari tool set elektrik, tool set elektronik,
tool set mekanik, dan berbagai alat ukur serta alat kalibrasi.
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
3. Kalibrasi/Verifikasi
Teknisi elektromedis melakukan upaya agar alat medis dapat
dilakukan kalibrasi setiap tahun, sebagaimana Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tanggal 8 April 1998
tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Sehingga dapat
diketahui tingkat akurasi output dari masing-masing alat medis,
dan alat medis dinyatakan aman dalam pelayanan.