Anda di halaman 1dari 12

2022

LSP-P2 KESEHATAN

SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI


ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN ALAT
ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

Skema Okupasi Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi


Sederhana merupakan skema sertifikasi okupasi yang dikembangkan oleh komite
skema sertifikasi LSP-P2 Kesehatan. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu
pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2019
Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas
Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok Aktivitas Kesehatan Manusia
Bidang Kesehatan Elektromedis; dan Keputusan Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM
Kesehatan Badan PPSDMK Nomor HK.02.03/2/5891/2021 Tentang Penetapan
Kemasan Unit Kompetensi Skema Sertifikasi LSP Kesehatan. Skema sertifikasi ini
digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Elektromedis
Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana dan sebagai acuan
dalam asesmen oleh LSP Kesehatan dan asesor kompetensi.

Ditetapkan tanggal: Januari 2022 Disahkan tanggal: Januari 2022


Oleh: Oleh:

dr. Trisa Wahyuni Putri, M.Kes drg. Diono Susilo, MPH


Ketua Komite Skema Ketua LSP Kesehatan

Nomor Dokumen : DM.01.06/2/ /2022


Nomor Skema : 19/IKATEMI-02/I/2022
Nomor Salinan : 0
Status Distribusi : √ Terkendali
Tak terkendali
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

1. LATAR BELAKANG
1.1 Disusun guna memenuhi peraturan perundangan yang menyatakan bahwa
setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pengakuan kompetensi yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman
kerja dan pemenuhan peraturan tentang sertifikasi kompetensi Tenaga
Kesehatan Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik
Teknologi Sederhana.
1.2 Disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten di
sektor kesehatan Elektromedik yang banyak dibutuhkan pada saat ini dan
masa yang akan datang.
1.3 Disusun untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi kompetensi oleh LSP
Kesehatan.
1.4 Skema sertifikasi ini diharapkan menjadi acuan pengembangan pendidikan
dan pelatihan berbasis kompetensi.
1.5 Dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar kerja
regional, nasional dan internasional di sektor kesehatan Elektromedik.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Ruang Lingkup pengguna skema sertifikasi ini adalah keluaran skema
sertifikasi ini diseluruh lembaga layanan kesehatan pada bagian pelayanan
Elektromedik.
2.2 Ruang Lingkup skema meliputi unit kompetensi yang diperlukan untuk
pemenuhan kompetensi pada jabatan Elektromedis Pelaksana pada
Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1 Memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja pada jabatan
Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi
Sederhana .
3.2 Sebagai acuan bagi asesor dan LSP dalam melaksanakan sertifikasi
kompetensi jabatan Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat
Elektromedik Teknologi Sederhana.

1
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

4. ACUAN NORMATIF

4.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan;
4.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
4.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
4.4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan;
4.5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
4.7 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.8 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan;
4.9 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang Ijin
Penyelenggaraan Praktik Tenaga Elektromedis;
4.10 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Elektromedis;
4.11 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 135 Tahun
2019 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Aktifitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok
Aktifitas Kesehatan Manusia Pada Bidang Kesehatan Profesi
Elektromedis;
4.12 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4/BNSP/VII/2014
Tentang Pedoman Pengembangan dan Perbaikan Skema Sertifikasi;

2
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

4.13 Keputusan Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Badan


PPSDM Kesehatan Nomor HK.02.03/2/5891/2021 Tentang Penetapan
Kemasan Unit Kompetensi Skema Sertifikasi LSP Kesehatan.

3
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1 Jenis Kemasan : KKNI / Okupasi / Klaster
5.2 Nama Skema : Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat
Elektromedik Teknologi Sederhana
Rincian Unit Kompetensi
NO. KODE UNIT KOMPETENSI
1. Q.86EMS00.004.1 Melaksanakan Upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dalam Bidang Elektromedik
2. Q.86EMS00.006.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Ukur
pengujian/kalibrasi
3. Q.86EMS00.008.1 Menyusun laporan Elektromedik

4. Q.86EMS01.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Bedah dan


Anestesi Teknologi Sederhana
5. Q.86EMS01.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi Alat Bedah
dan Anestesi Teknologi Sederhana
6. Q.86EMS01.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Bedah dan
Anestesi Teknologi Sederhana
7. Q.86EMS01.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Bedah dan
Anestesi Teknologi Sederhana
8. Q.86EMS02.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Diagnostik
Teknologi Sederhana
9. Q.86EMS02.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi Alat
Diagnostik Teknologi Sederhana
10. Q.86EMS02.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Diagnostik
Teknologi Sederhana
11. Q.86EMS02.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Diagnostik
Teknologi Sederhana
12. Q.86EMS03.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Laboratorium
Klinik Teknologi Sederhana
13. Q.86EMS03.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi
Laboratorium Klinik Teknologi Sederhana
14. Q.86EMS03.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Laboratorium
Klinik Teknologi Sederhana
15. Q.86EMS03.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Laboratorium
Klinik Teknologi Sederhana
16. Q.86EMS04.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Life Support
Teknologi Sederhana
17. Q.86EMS04.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi Alat Life
Support Teknologi Sederhana
18. Q.86EMS04.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Life Support
Teknologi Sederhana
19. Q.86EMS04.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Life Support
Teknologi Sederhana
20. Q.86EMS05.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Radiologi
Teknologi Sederhana
21. Q.86EMS05.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi Alat
Radiologi Teknologi Sederhana

4
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

NO. KODE UNIT KOMPETENSI


22. Q.86EMS05.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Radiologi
Teknologi Sederhana
23. Q.86EMS05.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Radiologi
Teknologi Sederhana
24. Q.86EMS06.001.1 Melaksanakan Pengoperasian Alat Terapi
Teknologi Sederhana
25. Q.86EMS06.002.1 Melaksanakan Pemantauan Fungsi Alat Terapi
Teknologi Sederhana
26. Q.86EMS06.003.1 Melaksanakan Pemeliharaan Alat Terapi
Teknologi Sederhana
27. Q.86EMS06.004.1 Melaksanakan Perbaikan Alat Terapi Teknologi
Sederhana

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1 Memiliki Ijazah minimal Diploma 3 Elektromedik;
6.2 Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Elektromedis yang diterbitkan oleh
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) / Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia (KTKI) dan masih berlaku;
6.3 Memiliki portofolio pernah melaksanakan Perbaikan alat elektromedik
minimal 3 (tiga) macam alat Elektromedik teknologi sederhana atau
Memiliki sertifikat kompetensi atau kepesertaan pelatihan Perbaikan Alat
Elektromedik Teknologi Sederhana.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1 Hak Pemohon
7.1.1 Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai
dengan skema sertifikasi
7.1.2 Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi
7.1.3 Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan
dengan alasan permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus
sepanjang integritas tidak dilanggar serta mempertimbangkan aturan
yang bersifat nasional
7.1.4 Memperoleh hak banding terhadap keputusan sertifikasi
7.1.5 Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.6 Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai Elektromedis
Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana.

5
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

7.2 Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Melaksanakan keprofesian dibidang Elektromedik Teknologi
Sederhana.
7.2.2 Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.3 Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat
kompetensi
7.2.4 Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan
adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggungjawabkan

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Biaya sertifikasi kompetensi pada skema ini, mengacu pada ketentuan
yang berlaku di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
8.2 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang
tidak mengikat.
8.3 Biaya tersebut belum termasuk biaya akomodasi dan transport asesor
apabila dilakukan diluar lokasi TUK yang ditetapkan LSP Kesehatan dan
atau sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku.

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1 Proses Pendaftaran
9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen Skema Okupasi
Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik
Teknologi Sederhana ini yang mencakup persyaratan dan ruang
lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya
sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL-01) yang
dilengkapi dengan bukti:
a. Copy ijazah Diploma 3 Elektromedik;
b. Copy STR yang diterbitkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI) / Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)
dan masih berlaku;

6
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

c. Loogbook pernah melaksanakan Perbaikan alat elektromedik


minimal 3 macam alat Elektromedik teknologi sederhana atau
Copy sertifikat kompetensi atau kepesertaan pelatihan
Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana.
9.1.3 Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL-02) dan
dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung.
9.1.4 LSP Kesehatan menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi
bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam skema sertifikasi.

9.2 Proses Asesmen


9.2.1 LSP Kesehatan merencanakan proses asesmen Skema Okupasi
Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik
Teknologi Sederhana secara obyektif dan sistematis dengan bukti
terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.2 LSP Kesehatan menugaskan Asesor Kompetensi untuk
melaksanakan Asesmen.
9.2.3 Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana
bukti tersebut akan dikumpulkan.
9.2.4 Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana
asesmen dan proses asesmen dengan peserta sertifikasi.
9.2.5 Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari
dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen
Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan dengan melakukan
wawancara.
9.2.6 Pelaksanan Asesmen untuk Skema Okupasi Elektromedis
Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana
dapat dilakukan sekaligus sesuai unit kompetensi yang ditetapkan
dalam skema.
9.2.7 Asesor menyampaikan rekomendasi kepada LSP Kesehatan hasil
proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti Valid, Asli,

7
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

Terkini dan Memadai (VATM) apabila peserta dinyatakan Kompeten


(K) dan bagi peserta yang belum memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan Belum Kompeten (BK) dan bagi yang BK diminta
untuk mengikuti proses lanjut.

9.3 Proses Uji Kompetensi


9.3.1 LSP Kesehatan melaksanakan Uji kompetensi Skema Okupasi
Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik
Teknologi Sederhana dirancang untuk menilai kompetensi secara
praktek, tertulis, lisan, pengamatan atau cara lain yang andal dan
objektif.
9.3.2 Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Skema
Okupasi Elektromedis Pelaksana pada Perbaikan Alat Elektromedik
Teknologi Sederhana diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat.
9.3.4 Asesor mengumpulkan bukti melalui uji praktek, tulis, lisan, diperiksa
dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti.
9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi
aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.6 Asesor menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada LSP
Kesehatan.

9.4 Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP Kesehatan menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan
selama proses uji kompetensi mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding.
9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh tim
teknis pengambilan keputusan berdasarkan rekomendasi dan

8
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

informasi yang dikumpulkan oleh asesor melalui proses uji


kompetensi.
9.4.3. Tim teknis LSP Kesehatan yang bertugas membuat keputusan
sertifikasi harus memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman
dalam proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan
sertifikasi telah dipenuhi dan ditetapkan oleh LSP Kesehatan.
9.4.4. Keputusan sertifikasi dilakukan melalui rapat pleno tim teknis
dengan melakukan verifikasi rekomendasi dan informasi uji
kompetensi dan dibuat dalam Berita Acara.
9.4.5. Keputusan pemberian sertifikat dibuat dalam Surat Keputusan LSP
Kesehatan berdasarkan berita acara rapat tim teknis.
9.4.6. LSP Kesehatan menerbitkan sertifikat kompetensi kepada peserta
yang ditetapkan kompeten dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP
dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga) tahun.
9.4.7. Sertifikat diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.

9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1 Pembekuan Sertifikat
Pembekuan sertiikat oleh LSP Kesehatan apabila:
a. Peserta menyalahgunakan sertifikat kompetensi;
b. Peserta memberikan persyaratan yang berkaitan dengan
sertifikasi yang menurut LSP Kesehatan dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah.
9.5.2 Pencabutan
Pencabutan sertifikat oleh LSP Kesehatan apabila:
a. Masa berlaku sertifikat habis
b. Peserta melaporkan kehilangan sertifikat kompetensi
c. Menerima laporan pengaduan pelanggaran kode etik dari
organisasi profesi

9
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

9.6 Surveilan Pemegang Sertifikat/Pemeliharaan sertifikat


9.6.1. Pelaksanaan surveilen oleh LSP dimaksudkan untuk memastikan
terpeliharanya kompetensi kerja pemegang sertifikat kompetensi.
9.6.2. Surveilan dilakukan secara priodik minimal sekali dalam satu tahun
setelah diterbitkannya sertifikat kompetensi.
9.6.3. Proses surveilan dilakukan dengan metode analisis logbook,
konfirmasi dari atasan langsung atau konfirmasi pihak ketiga,
kunjungan ke tempat kerja maupun metode lain yang
memungkinkan untuk memastikan keterpeliharaan kompetensi
pemegang sertifikat kompetensi.
9.6.4. Hasil surveilan dicatat dalam database pemegang sertifikat di LSP
Kesehatan, baik secara manual maupun secara sistem informasi.

9.7 Proses Sertifikasi Ulang


9.7.1. Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonan sertifikasi ulang
untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat kompetensi dilakukan
minimal 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku sertifikat berakhir.
9.7.2. Proses Pendaftaran sertifikasi ulang dilakukan sesuai dengan
klausul 9.1
9.7.3. Proses asesmen / uji kompetensi sertifikasi ulang dilakukan sesuai
klausul 9.2 dan 9.3
9.7.4. Proses pengambilan keputusan sertifikasi ulang dilakukan sesuai
dengan klausul 9.4

9.8 Penggunaan Sertifikat


Pemegang sertifikat kompetensi Okupasi Elektromedis Pelaksana pada
Perbaikan Alat Elektromedik Teknologi Sederhana harus menandatangani
persetujuan untuk:
9.8.1 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi.
9.8.2 Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan.
9.8.3 Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP
Kesehatan dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan

10
SKEMA OKUPASI ELEKTROMEDIS PELAKSANA PADA PERBAIKAN
ALAT ELEKTROMEDIK TEKNOLOGI SEDERHANA

dengan sertifikasi yang menurut LSP Kesehatan dianggap dapat


menyesatkan atau tidak sah.
9.8.4 Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan
dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Kesehatan setelah
dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat
kepada LSP Kesehatan yang menerbitkannya.

9.9 Banding
9.9.1. LSP Kesehatan memberikan kesempatan kepada peserta untuk
mengajukan banding apabila keputusan sertifikasi dirasa tidak
sesuai dengan keinginannya.
9.9.2. Banding dilakukan maksimal 1 (satu) hari sejak keputusan sertifikasi
ditetapkan.
9.9.3. LSP Kesehatan menyediakan formulir yang digunakan untuk
pengajuan banding.
9.9.4. LSP Kesehatan membentuk tim banding yang ditugaskan untuk
menangani proses banding yang beranggotakan personil yang tidak
terlibat subjek yang dibanding yang dijadikan materi banding.
9.9.5. LSP Kesehatan menjamin bahwa proses banding dilakukan secara
objektif dan tidak memihak.
9.9.6. Keputusan banding selambat-lambatnya 14 hari kerja terhitung sejak
permohonan banding diterima oleh LSP Kesehatan.
9.9.7. Keputusan banding bersifat mengikat kedua belah pihak.

11

Anda mungkin juga menyukai