Anda di halaman 1dari 11

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Lab. : Elda & Kontrol PENGUAT OPERASI Nomor : 06


SEBAGAI PENGUAT
Prodi : Tek. Otomasi INVERTING & NON-
INVERTING Semester : III
Industri

I. Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan praktikum diharapkan praktikan dapat :
I.1 Merangkai penguat operasi (Op-Amp) sebagai penguat inverting dan non-
inverting.
I.2 Mengamati fungsi kerja masing-masing penguat.
I.3 Menghitung besar penguatan pada masing-masing penguat.

II. Teori Singkat


Penguat operasi yang umumnya dikenal dengan nama Op-Amp adalah suatu
rangkaian penguat yang telah dibentuk dalam rangkaian terintegrasi IC. Pada dasarnya
peguat ini terdiri dari penguat differensial dengan nilai penguatan yang sangat tinggi
serta impedansi masukan yang juga tinggi, penguat penyangga (buffer) dan pada
bagian keluaran terdiri dari driver (pengendali) dengan nilai resistansi keluaran yang
sangat rendah. Op-Amp memiliki dua jalur masukan, yaitu masukan terbalik
(inverting) dan masukan tidak terbalik (non-inverting).
Parameter penguat operasi pada umumnya adalah :
- Penguat tegangan terbuka sangat besar, yaitu sekitar 100.000 kali.
- Impedansi masukan yang cukup tinggi dengan nilai tipikal 1 MΩ.
- Impedansi keluaran sangat rendah, dengan nilai tipikal pada rentang puluhan
ratusan Ω.
- Perbandingan penolakan terhadap sinyal mode bersama (CMRR) lebih dari 90 dB.

Karena penguat loop terbuka dan impedansi masukannya yang sangat besar, maka
penguat operasi ini sangat mudah untuk dikonstruksi agar berfungsi sebagai penguat
yang kita inginkan dengan cara menambah beberapa tahanan luar. Beberapa
pemakaian Op-Amp yang umum antara lain sebagai penguat inverting, penguat non-
inverting, penguat penjumlahan dan penguat selisih.Penguat inverting, dikonstruksi
dari Op-Amp dimana tegangan masukannya diberikan pada terminal inverting
rangkaian penguat ini ditunjukan pada gambar dibawah, dengan penguatan tegangan :
AV = Vout / Vin = -(RF / Rin).

Gambar II.1 Penguat Inverting

1
Penguat non-inverting merupakan suatu penguat Op-Amp dengan sinyal masukan
pada terminal non-inverting. Rangkaian penguat ini ditunjukan pada gambar dibawah,
dengan penguatan tegangan : AV = Vout / Vin = 1 + (RF / Rin).

Gambar II.2 Penguat Non-Inverting

III. Alat dan Bahan

1. Catu daya DC ± 15 volt : 1 buah


2. Resistor 330 KΩ : 2 buah
3. Resistor 100 KΩ : 2 buah
4. Resistor 47 KΩ : 2 buah
5. Resistor 1 Ω : 2 buah
6. Potensiometer 10 KΩ : 2 buah
7. IC LM 741 : 1 buah
8. Multimeter : 1 buah
9. Oscillator 2 kanal : 1 buah
10. Generator fungsi : 1 buah
11. Papan percobaan : 1 buah
12. Kabel penghubung.

IV. Langkah Percobaan


4.1. Buat rangkaian seperti gambar dibawah, kemudian ukur tegangan
keluaran bila tegangan masukan diberikan sesuai tebel berikut.

Gambar IV. 1 Rangkaian pengukuran penguat Inverting DC

2
Tabel Pengamatan DC (+)

Masukan Teg. Keluaran (Volt) Penguatan (Volt)


Iin
Vin (V) Vd (V) Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
(µA)
1 0,2 mv 11 -3,4 -3,3 -3,4 -3,3
2 0,5 mv 22 -7 -6,6 -3,5 -3,3
3 51,2 mv 34 -10,5 -9,9 -3,5 -3,3
4 108,2 mv 42 -12,5 -13,2 -3,125 -3,3
5 0,6 45 -12,5 -15 -2,5 -3,3
6 0,7 49 -12,5 -15 -2,08 -3,3

Tabel Pengamatan DC ( ) ˗
Masukan Teg. Keluaran (Volt) Penguatan (Volt)
Iin
Vin (V) Vd (V) Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
(µA)
-1 -0,2 mv -11 3,4 3,3 3,4 3,3
-2 -0,5 mv -22 7 6,6 3,5 3,3
-3 -51,2 mv -34 10,5 9,9 3,5 3,3
-4 -108,2 mv -42 12,5 13,2 3,125 3,3
-5 -0,6 -45 12,5 15 2,5 3,3
-6 -0,7 -49 12,5 15 2,08 3,3

Grafik DC

20

15

10

0
Vin

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 Vout (V)
-5

-10

-15

-20
Vout

3
4.2. Amati bentuk gelombang tegangan masukan dan keluaran dengan menggunakan
oscilloscope pada tegangan masukan 1Vpp pada frekuensi 10KHz.

Gambar IV. 2 Rangkaian pengukuran penguat Inverting AC

 Pada saat frekuensi 10 KHz

 Pada saat mencapai batas kerja ( frekuensi 28 KHz)

4
 Pada saat frekuensi 100 KHz

4.3. Buat rangkaian seperti gambar dibawah, kemudian ukur tegangan keluaran bila
tegangan masukan diberikan sesuai tabel.

Gambar IV. 3 Rangkaian pengukuran penguat Non-Inverting DC

Tabel Pengamatan DC (+)

Masukan Teg. Keluaran (Volt) Penguatan (Volt)


Iin
Vin (V) Vd (V) Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
(µA)
1 0,5 mv 12 4,4 4,3 4,4 4,8
2 0,35 mv 25 8 7,6 4,1 4,8
3 31 mv 64 12,2 10,9 4,06 4,8
4 0,7 80 13,8 14,3 3,45 4,8
5 -1,2 105 13,8 15 2,76 4,8

5
6 -2,2 115 13,8 15 2,3 4,8

Tabel Pengamatan DC ( ) ˗
Masukan Teg. Keluaran (Volt) Penguatan (Volt)
Iin
Vin (V) Vd (V) Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
(µA)
-1 -0,5 mv -12 -4,4 -4,3 -4,4 -4,8
-2 -0,35 mv -25 -8 -7,6 -4,1 -4,8
-3 -31 mv -64 -12,2 -10,9 -4,06 -4,8
-4 -0,7 -80 -13,8 -14,3 -3,45 -4,8
-5 1,2 -105 -13,8 -15 -2,76 -4,8
-6 2,2 -115 -13,8 -15 -2,3 -4,8

Grafik DC

20

15

10

0
Vin

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 Vout (V)
-5

-10

-15

-20
Vout

4.4. Amati bentuk gelombang tegangan masukan dan keluaran dengan menggunakan
oscilloscope pada tegangan masukan 1Vpp pada frekuensi 10KHz.

6
Gambar IV. 1 Rangkaian pengukuran penguat Non-Inverting AC

 Pada saat frekuensi 10 KHz

7
 Pada saat mencapai batas kerja ( frekuensi 25 KHz)

 Pada saat frekuensi 100 KHz

8
V. Pertanyaan

5.1. Hitung faktor penguatan masing-masing penguat !

Jawab :

a.) Pada penguat Non Inverting di peroleh persamaan :

Rf
AV = +1
Rin

330
= +1
47

= 8,021 kali

b.) Pada penguat Inverting di peroleh persamaan :

Rf
AV = - ( )
Rin

330
=- ( )
100

= - 3,3 kali

5.2. Berikan penjelasan pengaruh polaritas penguat terhadap sinyal yang dihasilkan !

Jawab :

Bila polaritas dan amplitudo kedua masukan sama, keluarannya akan nol.
Hubungan polaritas masukan inverting terhadap masukan non-inverting
menyebabkan keluaran berbeda fasa 180o.

5.3. Hitung resistansi masukan penguat inverting dan non-inverting !

Jawab :

Ada dua buah impedansi masukan penguat, yaitu pada IC dan pada
rangkaian .

 Pada Zin untukIC didapat persamaan :

Vd
Zin IC = (Ω)
Iin

 Pada Zinuntuk rangkaian di dapat persamaan :

Vin
Zin Rangkaian = (Ω)
Iin

9
Hasil perhitungan dimasukan ke tabel dibawah ini :

a.) DC (+)

Inverting Non-Inverting
ZinIC (Ω) ZinRangkaian (Ω) ZinIC (Ω) ZinRangkaian (Ω)
18,182 90909,09 41,667 83333,33
22,727 90909,09 14,000 80000
1505,88 88235,3 484,375 46875
2576,19 95238,15 8750 50000
13333,33 111111,11 11430 476190
14285,71 122448,97 19130 521740

b.) DC (-)

Inverting Non-Inverting
ZinIC (Ω) ZinRangkaian (Ω) ZinIC (Ω) ZinRangkaian (Ω)
-18,182 -90909,09 41,667 83333,33
-22,727 -90909,09 14,000 80000
-1505,88 -88235,3 484,375 46875
-2576,19 -95238,15 8750 50000
-13333,33 -111111,11 11430 476190
-14285,71 -122448,97 19130 521740

5.4. Dari percobaan dan data yang anda peroleh, berikan kesimpulan anda !

Jawab :

- Karakteristik penguatan inverting yaitu bentuk sinyal keluarannya terbalik dengan


sinyal input namun amplitudonya besar, sedangkan karakteristik penguatan non-
inverting adalah penguatannya dapat diketahui dengan bertambah tingginya
amplitudo dan bentuk sinyalnya sama seperti sinyal awal.
- Pengaruh frekuensi nya adalah semakin besar frekuensi yang diberikan pada
rangkaian meliputi inverting dan non-inverting menyebabkan respon penguatan
tidak maksimal.
- Penguat tegangan (Av) pada Op-Amp Inverting sebesar 3,3 kali.
- Penguat tegangan (Av) pada Op-Amp Non-Inverting sebesar 8,021 kali.

Daftar Pustaka :
- Millman & Halkias, Integrated Electronics.

10
- Allen Mottershead, Electronics Devices and Circuits.
- Ralph J Smith, Circuits, Devices and System.

11

Anda mungkin juga menyukai