Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA AIR BAK DI WC KAMPUS STIKes

PERINTIS PADANG

Gema Pranata Taufik


NIM. 101030841101064
Pembimbing: 1. Dra. Suraini, M.Si
2. Erawati, M.Biomed

ABSTRAK sel,baik dalam suasana anaerob.salah satu


bentuk yang di timbulkan oleh Candida
Candida albicans adalah jamur yang albicans adalah sariawan, merupakan penyakit
dapat di temukan di alam bebas dan juga kelainan mulut yang sering ditemukan pada
tumbuh sebagai saprofit pada berbagai alat manusiadisebabkan oleh kelainan pencernaan
tubuh manusia tanpa menyebabkan penyakit, oleh mikroorganisme karena tidak terjaganya
akan tetapi pada keadaan tertentu bisa berubah kebersihan mulut. Pertumbuhan Candida
menjadi pathogen dan menyebabkan albicans berlebihan disebut Candidiasis
Candiddiasis. (Suprihatin,1982).
Telah dilakukan penelitian untuk Candidiasis dapat terjadi apabila ada
mengetahui adanya jamur Candida albicans faktor predisisi,baik endogen maupun
yang terdapat di air bak penampungan WC eksogen.Candidiasis ini juga erat hubungannya
Umum STIKes Perintis Padang. dengan higyene dan sanitasi lingkungan yang
Penelitian ini dilakukan pada bulan 26 buruk,terutama di daerah yang beriklim tropis
Juni sampai 29 Juli 2015 di Labortorium dan tingkat kesadaran dan sanitasi lingkungan
STIKes Perintis Padang dan pemeriksaan yang buruk(Agus,2009).
sampel dilakukan pada mdium sabauraud Infeksi Candida albicans pada manusia
dextrose agar pengamatan di lakukan secara dapat di temukan dengan cara endogen dan
makroskopis dan mirkoskopis dan di identifikasi eksogen. Infeksi secara endogen terjadi apabila
memakai pewarnaan gram dan pembentukan Candida albicans telah berada di dalam tubuh
tabung kecambah. manusia tanpa menimbulkan keluhan(saproba)
Dari hasil penelitian yang dilakukan lalu menjadi patogen akibat adanya faktor
terhadap 12 sampel hanya 4 sampel yang di dalam tubuh,misalnya kehamilan,penularan
temukan jamur Candida albicans. imunisasi tubuh,diabetes secara eksogen dan
anak balita untuk mendeteksi secara dini adanya bila terjadi kontak dengan alat yang tercemar
gangguan pertumbuhan anak balita. seperti benda-benda yang di gunakan,
makanan,udara dan air yang telah
terkontaminasi(Jawetz,2002).
PENDAHULUAN Memilih air bak di wc kampusStikes
Candida albicans yang terdapat di dalam Perintis Sumbar karena air bak di wc tersebut
ilmu kedokteran ditemukan manusia di seluruh secara umum banyak di gunakan oleh
dunia,terutama menimbulkan penyakit pada mahasiswa,Sehingga diduga tingkat pencemaran
golongan usia lanjut baik pria maupun wanita. terhadap jamur Candida albicans akan menjadi
Candida albicans ini dapat menyebabkan lebih tinggi.
penyakit yang beragam tergantung dari alat Berdasarkan latar belakang tersebut
yang dikenainya dan bersifat akut dan penulis melakukan penelitian tentang
menahun(Putra,2000). identifikasi jamur Candida albicansyang
Candida albicans merupakan salah satu terdapat pada air bak di wckampus STIKes
infeksi, Candida albicans terdapat di berbagai Perintis Sumbar.
bagian tubuh manusiaseperti dijumpai di dalam
mulut,tenggorokan,usus besar,kulit dan vagina.
Jamur ini merupakan mikroorganisme anaerob
fakultatif yang mampu melakukan metabolisme
TINJAUAN PUSTAKA albicans tumbuh pada media soubaraud dengan
suhu 35-37C. Koloninya dapat tumbuh pada
Candida albicans hari kedua dan ketiga,berwarna putih dan
Candida albicans merupakan organisme mempunyai bau seperti ragi dan ukuran
berbentuk lonjong yang berkembang biak 4mikrometer. Pada sediaan apus eksudat,
dengan cara bertunasdan mudah tumbuh pada Candida albicans sebagai ragi lonjong bertunas
suhu 25 sampai 37 C pada agar glukosa menyerupai hifa(Agus,2009).
sabouraud. Secara morfologi Candida albicans
berbentuk bulat,lonjong dan oval dengan ukuran
2,5x5 mikrometer sampai dengan2-5,5
mikrometer,namun ukuran ini tergantung pada
umumnya.cara hidup Candida albicans ada dua
macam yaitu sebaga saprofit yang terdapat pada
tubuh manusia tanpa menimbulkan gejala
apapun,sedangkan sebagi parasit dapat
menimbulkan infeksi(Suprihatin,1982)
Klasifikasi Candida albicans:
Kindom:Fungi Gambar 2. Koloni Candida albicans
Phylum:Deuteromycota
Subphylum:Blastomycotina Sifat Candida albicans
Klass:Endomycetes Candida albicans memperbanyak diri
Ordo:Endomycetales dengan membentuk tunas,maka spora jamur
famili:Crptococaceae disebut blastospora atau sel ragi.jamur
genus:Candida membentuk hifa semu(pseudohifa) yang
spesies:Candida albicans sebenarnya adalah rangkaian blastopora yang
juga dapat bercabang-cabang dan dapat
Salah satu penanda invasi Candida membentuk hifa sejati.berdasarkan bentuk-
albicansadalah perubahan khamir kedalam bentuk jamur tersebut maka di katakan bahwa
bentuk hifa(filamen). Perubahan bentuk khamir jamur Candida albicans menyerupai ragi.
kehifa sangat di pengaruhi oleh lingkungan. Spesies Candida albicans pada umumnya tidak
Mikro sel inang yang terdeteksi oleh Candida membentuk akspora pada medium
albicans selama proses incasi merupakan faktor miskin,misalnya kentang atau wortel yang di
penting dalam menentukan infeksi den masak di dalam autoclave.Candida albicans
penyebaran Candida albicans pada jaringan mudah tumbuh pada medium dengan variasi pH
inang(Putra,2000) yang luas.
B.Sifat Khusus
Candida albicans jauh lebih sering dari
spesies lainnya yang menyebabkan infeksi
simpomatik dan di anggap sebagai spesies
penyebab utama Cadidiasis. Jamur ini dapat
tumbuh sebagai saprofit pada kulit,mulut
selaput vagina dan feses. Usus merupakan
sumber infeksi terpenting untuk manusa, pada
medium tertentu seperti agar tepung jagung atau
agar tajin(rice cresm agar) atau agar dengan 1%
Gambar 1.Candida albicans tween 80,terbentuk kalmidospora terminal
berbanding tebal,dengan garis tengah 8-12
Karakteristik,Kultur Dan Biokimia mikron, dalamwaktu24-36 jam. Jamur tumbuh
Candida albicans dapat meragikan sebagai kelompok-kelompok blastospora yang
glukosa dan maltose yang dapat menghasilkan di rangkaikan oleh hifa semu(Harahap,2001)
asam dan gas dan tidak bereaksi dengan laktosa,
hal inilah yang dapat membedakan Candida Patogenesis
albicans dengan jamur lainnya.Candida
Candidiasis dapat terjadi apabila ada dan jamur. Pada pemeriksaan vulva tampak
faktor presisposisi,baik eksogen maupun merah dan bengkang dan fisura(Dewi,2002)
endogen. C. BalanitaAtau Balanopotitis
A. Faktor Endogen Penderitamendapat infeksi karena
1. Perubahan fisik kontak seksual dengan wanitanya yang
Siklus menstruasi menderita vulvuvaginitis. Lesi yang terdapat
2. Perubahan non fisiologis pada Glans fenis dan Sulkul korona liusglandia.
Malnutrisi,defisiensi riboflavis Pada pemeriksaan tampak Glans fenis dan
Kelainan endokrin Preputium eritemosa di sertai vesikel-vesi
Keganasan:karsinoma,leukemia D. Cadidiasis Mukokutan Kronik
Keadan umum yang kurang baik Peyakit ini timbul karena adanya fungsi
Penyakit kronik leukosit dan sistem humoral,biasanya terdapat
Penyakit devisiensi imun pada penderita dengan bermacam-macam
B. Faktor Eksogen defisiensi yang bersifat genetik.
1. Iklim,panas dan kelembaban yang 2. Candidiasis Kutis
menyebabkan prespitasi meningkat A. Candidiasis Intertriginosa
2. Kebersihan kulit Lesi di daerah lipatan kulit ketiak,lipat
3. Kontak dengan penderita paha,lipat payudaraantara jari tangan atau
4. Penyalagunaan narkotika intra vena kaki,Glans penis dan Umbilicus,berupa bercak
5. Tindakan peritonel dialysis, pasca yang berbatas tegas,bersisik basah dan
operasi dan luka bakar eritmatosa, penderita biasanya merasakan rasa
(Kuswadji,1999) terbakar.
B. Candidiasis Perianal
Candidiasis juga erat hubungannya dengan Lesi berupa maserasi seperti infeksi
higyene dan senitasi lingkungan yang buruk, demotosit tipe basah.
terutama di daerah-daerah yang beriklim C. Paronika Dan Onikomikosis
tropis,Indonesia termasuk daerah yang beriklim Sering di derita oleh orang-orang yang
tropis dengan tingkat perkisaran penduduk yang pekerjaannya berhubungan dengan air,bentuk
masih sangat rendah terhadap infeksi Candida ini sering di dapat terutama menyerang
albicans(Agus,2009) perempuan dewasa. Lesi ini berupa
kemerahan,pembengkakkan yang tidak
Masifestasi Klinik bernanah,kuku menjadi tebal,mengeras dan
Masifestasi klinik yang terjadi berkeluk-keluk,kadang-kadang berwarna
tergantung pada tempat yang di kenainya,di kecoklatan,tidak rapuh,tetap berkilat dan
antaranya sebagai berikut : terdapat sisa jaringan di bawah kuku seperti
1. Candidiasis Selaput Lendir pada posteriol dan lateral.
A. Peleche D. Candidiasis Kutis Genitalisata
Pada penderita Diabetes militus Candida Lesi biasanya terdapat pada lipatan
albicans dapat menimbulkan kelainan berupa payudara,Intergluteal dan Umbilkus. Lesi
sudut mulut yang pecah dan terlihat basah berupa ekzetoid dengan vesikel-vesikel dan
dengan daerah hipertensi disekitarnya.lesi juga pastula-pastula. Penyakit ini sering terdapat
berupa fisura pada mulut dan mengalami pada bayi,karena ibunya menderita Candidiasis
masereasi basah dan dasarnya eritomatosa. vagina atau mungkin gangguan imunologis.
B. Keluhan E. Candidiasis Granolomatosa
Gatal di daerah vulva pada yang berat Fhouser dan rothman melaporkan
terdapat pula rasa panas, nyeri dan dispaneuria. bahwa penyakit ini sering menyerang anak laki-
Flour albus pada candidiasis vagina berwarna laki
kekuningan tanda yang khas adalah di sertai Diagnosis
gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu yang Diagnosis Candidiasis ditegakkan bila di
berwarna putih kekuningan. gumpalan berasal temui Candida dalam jaringan atau bahan yang
dari masa yang terlepas dari dinding vulva atau di ambil secara aseptik (darah,cairan abses,urin
vagina terdiri dari bahan nekrotik,sel-sel epitel dengan fungsi dan lain-lain). Bila dalam bahan
klinis(sputum,tinja,urin tamping,usap tenggorok sebanyak 250 ml dan dibawa ke Laboratorium
dan lain-lain)sering di temukan Candida sebagai Mikrobiologi STIKes Perintis Padang.
salah satu penyebab infeksi a. Sterilkan semua peralatan yang
1. Kulit digunakan
Kerokan kulit di ambil daerah yang media SDA yang sudah steril
akti,di buat sediaan KOH 10% dengan dimasukan kedalam cawan petri steril,
menambahkan satu tetes larutan tersebut pada kemudian inkubasi pada suhu 37 C
beberapa butir sisik kerokan kulit di atas kaca selama 1x24 jam.
objek,kemudian ditutup dengan kava b. Pengambilan sampel
penutup,setelah di panaskan di atas api sebentar sampel diambil dari air bak wc
untuk melisihkan kulit,maka sediaan dapat kampus kira-kira 250 ml. Sampel ini
diperiksa ,pada pemeriksaan dengan mikroskop diambil dibagian tepi-tepi bak, kemudian
tampak candida sebagai ragi atau hia semu. dimasukkan kedalam botol. Untuk
2. Sputum jamur, media pembenihan yang
Diperiksa langsung dengan meletakkan digunakan adalah SDA
satu tetes di atas kaca objek dan tutup ditutup c. pembuatan media SDA
dengan kaca tutup untuk memudahkan dapat Ditimbang bubuk SDA 16,5
ditambahkan dengan KOH10%,setelah itu di gram kemudian dimasukkan kedalam
panaskan di atas nyala api. Sedian siap diperiksa erlenmayer dilarutkan dengan aquades
jamur terlihat sebagai sel ragi dan hifa semu sebanyak 50 ml kemudian dimasak
3. Tinja hingga bubuk SDA larut seluruhnya dan
Dapat dibuat sediaan eosin,lugol atau ditambahkan 0,1 gram tablet
sediaan KOH,jamur terlihat sebagai sel ragi atau kloremfenikol. Setelah masuk tutup
hifa. mulut erlenmayer denagn kapas lalu
4. Urin disterilakn media ersebut dalam autoclav
Satu tetes endapan urin diletakkan di selama 15 menit dan mdia siap
atas kaca objek dan di tutup dan ditutup dengan digunakan.
kaca penutup, sediaan dapat langsung diperiksa, d. isolasi jamur
Candida juga terlihat sebagai ragi atau hifa Dari sampel air bak wc kampus
semu. perintis padang diambil 10 ml
5. Sekret atau bercak putih pada vagina dimasukkan kedalam tabung reaksi,
atau mulut,dibibir,lidah maupun selaput kemudian disentrivuge 3000 rpm selama
lender lainnya 15 menit. Kemudian dibuang semua air
Di ambil dengan swab dan di tersebut dan diambil supernatannya,
buat suspensi dalam air garam faal. Satu supernatan diambil menggunakan kapas
tetes di letakkan pada kacaobjek dan lidi steril kemudian dimasukkan
ditutup dengan kaca tutup dan sediaan kedalalm media SDA dan di
siap di periksa. Untuk mempermudah komogenkan, inkubasi selama 24 jam.
menentukan jamur,dapat di tambahkan Setelah tumbuh jamur kemudian
satu tetes KOH 10%. diamati:
1. Makroskopis
1). Bentuk koloni
METODE PENELITIAN 2). Warna koloni
3). Permukaan koloni
Penelitian ini bersifat 2. Pemeriksaan mikroskopis
EksperimentalSampel yang digunakan dalam Pengamatan mikroskopis dilakukan
penelitian ini adalah air bak di wc kampus I dengan cara:
Stikes Perintis Sumbar sejumlah 12 wc Diambil satu tetes laktofenol di
mahasiswa dan dosen. teteskan pada kaca objek, kemudian
Sampel diambil dari bagian tepi-tepiair diambil koloni jamur dengan ose
bak wc kampus I Stikes Perintis Padang dicampurkan dengan laktofenol,
sedian ditutup dengan deglass, lihat
dibawah mikroskop pembesaran Berdasarkan penelitian yang dilakukan
10x40 amati marfologi yang di laboratorium Biomedik STIKes Perintis
ditemukan. Padang dari sampel yang diambil di Air Bak
e. Identifikasi WC Kampus yang berda di sekitar lingkungan
Untuk identifikasi Candida albicans yang kampus 1 STIKes Perintis Padang yang
dapat dilakukan : berjumlah 12 Air Bak, pengambilan dilakukan
1). Pewarnaan gram dengan cara botol/ wadah yang sudah
Pewarnaan gram adalah pewarnann untuk disterilkan dan air bak yang diambil diposisi
identifikasi bakteri yang bisa digunakan untuk tepi-tepi bak, lalu disentrifuge kemudian
identifikasi candida sp. Interfrestasi: Candida diambil dengan kapas lidi steril/ Swab lalu
albicans bersifat gram positif bewarna merah ditanam pada media SDA yang memberikan
dan berbentuk bulat. hasil sebagai berikut:
2). Prosedur pewarnaan gram
a.sedian yang sudah di fiksasi digenangi Tabel hasil identifikasi Candida
gentian fiolet (gram A)sampai menutup albicans Pada Air Bak WC Kampus I STIKes
seluruh sediaan dan diamkan selam 1 menit. Perintis Padang
b.dicuci dengan air mengalir
c.kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan No Air Bak Keterangan
gram b selama 1 menit WC
d.cuci dengan air mengalir 1. Air Bak 1 Ditemukan Candida
e.kemudian diggenangi dengan perwanaan albicans
gram c selama 30 detik sampai tidak ada 2. Air Bak 2 Ditemukan Candida
warna merah yang luntur. albicans
f.cuci dengan air mengalir 3. Air Bak 3 Tidak ditemukan Candida
g.lalu lanjutkan dengan pewarnaan safranin( albicans
gram d) selama 30 detik 4. Air Bak 4 Tidak ditemukan Candida
h.cuci dengan air mengalir keringkan dan albicans
amati dibawah mikroskop. 5. Air Bak 5 Tidak ditemukan Candida
3). Pembentukan Kecambah (Gram Tubes) albicans
Prinsip tes: 6. Air Bak 6 Ditemukan Candida
Jamur akan lebih produktif albicans
menghasilkan filament (Gram Tubes) bila 7. Air Bak 7 Terkontaminasi
diinkubasi pada suhu 30C dengan serum yang 8. Air Bak 8 Ditemukan Candida
mengandung kompleks asam amino dan albicans
karbohidrat yang tinggi. Membentuk tabung 9. Air Bak 9 Tidak ditemukan Candida
kecambah (Gram Tubes) apabila sel ragi albicans
dibiarkan dalam serum diinkubasi selama 2 10. Air Bak 10 Tidak ditemukan Candida
jam pada suhu 30C. albicans
4). Cara kerja tes tabung kecambah 11. Air Bak 11 Tidak ditemukan Candida
Dimasukan satu koloni Candida albicans albicans
kedalam serum yang ada dalam tabung reaksi, 12. Air Bak 12 Tidak ditemukan Candida
kemudian diinkubasi dalam incubator 30C, albicans
setelah itu koloni diambil lalu letakkan diatas
kaca objek dan diamati dibawah mikroskop Dari tabel 4.1 terlihat dari 12 Air Bak
perbesaran 100x, amati terbentuknya tabung WC Kampus 1 STIKes Perintis Padang yang
kecambah. diidentifikasi ditemukan Candida albicans
sebanyak 4 Bak yaitu Air Bak 1,2,6, dan 8
dengan persentase 33,33%, sedangkan yang
tidak ditemukan Candida albicans didapat
persentase 66,67%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Setelah dilakukan peninjauan langsung ke Andika.C Putra. 2000. Efek Anti Ekstrak
bak penampungan WC kampus 1 stikes perintis Elatosterna Acuminate (Poir) Brong
padang serta melakukan identifikasi secara terhadap Candida Albican.
mikroskopis dan makroskopis dilaboratorium Dona Farila Agus.2009.Identifikasi jamur
Mikrobiologi Stikes Perintis Padang maka candida sp yang terdapat di Air bak
penulis akan mencoba membahas hasil penampungan toilet Umum di Fakultas
penelitian untuk mengidentifikasi Candida Kedokteran Unand
albicans yang terdapat dibak penampungan wc Indah Purnama Sari.1984.Perbedaan Kadar
mahasiswa/i dan dosen kampus 1 Stikes Perintis Hambat Minimal (KHM) Sabun Sulfur
Padang. Terhadap Pertumbuhan Candida albicans
Air bak yang di ambil begitu kotor dan (invitro).Jakarta :EGC
bau,itu karna air tersebut berasal dari air rawa Jewetz,Melinick& Adelberg.mikrobiologi
oleh sebab itu air nya begitu kotor,oleh sebab itu kedokteran.edisi 20
peneliti tertarik meneliti air bak kampus. Kuswadji.1999.Ilmu Penyakit Kulit dan
Identifikasi Candida albicans dikatakan Kelamin Edisi-3.Jakarta: Fakultas
positif apabila ditemukan gambaran coloni Kedokteran UI
Candida albicans pada medium agar Sabarout Marwli Harahap,editor.penyakit menular
Dexrose agar. seksual.
Dari informasi yang didapatkan dari
petugas yang bertanggung jawab membersihkan
bak, ternyata bak penampungan mahasiswa/i
dan dosen kampus 1 Stikes Perintis Padang
umumnya dibersihkan satukali dalam 1 minggu,
oleh sebab itu hal ini dapat memungkinkan
tumbuhnya mikroorganisme termasuk Candida
albicans yang tergolong kedalam jamur yang
tumbuhnya cepat.
Air bak 1,2,6, dan 8 positif (+) karena
kurang bersihnya air bak tersebut dibandingkan
dengan bak yang lainnya, maka karna itu
ditemukan Candida albicans.
Sedangkan air bak 3,4,5,9,10,11, dan 12
negatif (-) karena situasi baknya lebih bersih
dibandingkan pada air bak 1,2,6 dan 8 dan tidak
ditemukan Candida albicans.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan tentang identifikasi jamur Candida
albicans pada Air Bak Di WC Kampus Stikes
Perintis Padang dapat disimpulkan :
1. Pada air bak dilaboratorium Stikes
Perintis Padang yang ditemukan hanya
pada air bak lantai 3 nomor 1, dan 2.
2. Pada air bak prodi dan mushallah Stikes
Perintis Padang yang tumbuh didapatkan
hanya pada air bak prodi gizi dan
mushallah nomor 6 dan 8.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai