Anda di halaman 1dari 47

PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK

& SISTEM UTILITAS DI RS


KALAU TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Bejo Utomo
Alamat Jl.Donoroso Ngempon kidul Bergas
Kab semarang
SERTIFIKAT PELATIHAN
1 1. Ahli K3 Umum Kemenaker
2. Ahli K3 FASKES BNSP
3. Training Of Trainer (TOT) Kemenkes
4. Pelatih Tenaga Kesehatan (Kemenkes)

ORGANISASI
2 1. Sekjen KAK3RS PUSAT
2. Div Hukor INOSPRO & PERSAKMI

HP
3 +82 82220268720

Email
5
syafinazukhrufi@gmail.com
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3. Peraturan menteri Kesehatan nomor 45 tahun 2015 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
elektromedis;
4. Peraturan menteri Kesehatan nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan;
5. Peraturan menteri Kesehatan nomor 65 tahun 2016 tentang Standart Pelayanan Elektro medik;
6. Peraturan menteri Kesehatan nomor 66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Rumah Sakit;
7. Pedoman Operasional dan pemeliharaan peralatan kesehatan tahun 2001 Dirjen Pelayanan
Medik;
8. Pedoman pengelolaan peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tahun 2015 Dirjen
Bin Upaya Kesehatan Kemenkes RI;
9. PERMENKES No. 31 tahun 2018 ttg Aplikasi Sarana dan Prasarana;
10. Permenkes nomor 40 tahun 2020 tentang Pedoman sarana dan prasarana bangunan rumah
sakit.
DEFINISI
Peralatan Kesehatan
Instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan
pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

Peralatan Medis
Peralatan medis adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan terapi,
rehabilitasi dan penelitian medik, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Health Tehnology Asessment (HTA)
evaluasi sistematik terhadap sifat/karakter, efek, serta dampak sebuah
teknologi kesehatan yang dilakukan secara multi disipliner untuk menilai
dampak dan manfaat teknologi tersebut dari sisi sosial, ekonomi, organisasi,
serta etik.
Pemeliharaan
Suatu rangkaian kegiatan baik preventif maupun korektif yang dilakukan untuk
menjaga peralatan medis bermutu, aman dan laik pakai.
Pengujian
Keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran satu
atau lebih sifat, karakteristik dari suatu produk, proses, output untuk
membandingkan hasil pengujian dari alat ukur dengan standar untuk satuan
ukuran yang sesuai guna menetapkan sifat ukurnya atau menentukan besaran
atau kesalahan pengukuran.
Kalibrasi
Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara besaran yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran atau
besaran yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan besaran yang
sebenarnya dari besaran yang diukur.

Uji Fungsi
Pengujian alat kesehatan secara keseluruhan, melalui uji bagian
bagian alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu)
tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui kinerja dan
kemampuan alat dalam hal fungsi komponen dan keluaran. Uji fungsi
dilaksanakan sebelum alat diterima oleh Panitia Penerima Barang.
Uji Keselamatan
Uji keselamatan adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap
produk untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang
ditimbulkan sebagai akibat penggunaan produk tersebut.

Uji Coba
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat dengan
beban sebenarnya (misalnya pasien), setelah uji fungsi dilakukan dengan
hasil baik. Uji coba dilaksanakan oleh operator yang telah dilatih, untuk
membiasakan penggunaan alat sesuai prosedur kerjanya dalam waktu
tertentu atau berdasarkan jumlah pemakaian.
Recall
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada suatu
peralatan kesehatan, bila tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
atau dapat menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya. Suatu
produk yang ditarik dari peredaran, akan diteliti ulang oleh produsen
sehingga dapat ditentukan apakah Produk tersebut akan diperbaiki atau
dimusnahkan.

Utilitas
sistem danperalatan yang mendukung pelayanan mendasar perawatan
kesehatan yang aman.
SNARS EDISI 1

STANDAR MFK 8
RS MERENCANAKAN DAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PROGRAM PEMERIKSAAN, UJI COBA DAN PEMELIHARAAN
PERALATAN MEDIS DAN MENDOKUMENTASIKAN HASILNYA
STANDART AKREDITASI STARKES
PROSES PENGELOLAAN ALKES
Ruang lingkup manajemen keselamatan peralatan medis adalah:
1. Dimulai dari Perencanaan Pengadaan ( HTA)
2. Penerimaan barang dan Instalasi
3. Iventarisasi & Penilaian Risiko
4. Pelatihan & Pengoperasian
5. Penyimpanan & Dekontaminasi
6. Pemeliharaan / Inspeksi
7. Perbaikan
8. Kalibrasi / Pengujian
9. Pengujian Staff pemeliharaan
10.Recall
11.Penggudangan
12.ASPAK
1. PTK / HTA
Dalam perencanaan pembelian peralatan medis perlu dipertimbangkan aspek
keselamatan dari alat medis yang akan dibeli, mis:
1. Sistem keselamatan pengoperasian
2. Emergency stop
3. Alarm / sensor keselamatan
4. Kemudahan perawatan
5. Keselamatan listrik
6. Sistem otomatis
7. Keselamatan pasien
8. Dll

PERLU ADANYA KAJIAN / PENILAIAN TEHNOLOGY KESEHATAN


2. PENERIMAAN BARANG & INSTALASI
Proses penerimaan peralatan medis melalui 3(tiga) tahapan, yaitu:
1) Pemeriksaan Fisik
Kegiatan yang meliputi penilaian fisik alat, kelengkapan alat. Tujuan dari Pemeriksaan ini adalah
untuk mengecek kesesuaian:
•Merk, tipe/model, jumlah
•Bagian bagian alat
•Aksesori yang dipesan
•Kelengkapan dokumen teknis yang terdiri dari:
1) Certificate of Origin
2) Test Certificate
3) Manual (operation, service, installation, wiring/schematic diagram)
LANJUTAN
2) Uji Fungsi
Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja alat sesuai dengan yang Diharapkan atau sesuai
dengan standard keamanan dan standard dari pabrikan. Pelaksanaan uji fungsi sebagai berikut:
a. Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat (tombol, saklar, indikator, putaran motor,
pengereman, dll)
b. Kinerja output
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil keluaran dari alat (missal: X-ray,
temperature, putaran, energy, daya hisap, sistem perekaman, dll). Pada pengujian
keluaran ini, supplier harus melakukan pengukuran, dengan menggunakan alat ukur yang
sesuai dengan keluaran yang dihasilkan setiap jenis alat.
c. Pengujian aspek keselamatan, meliputi:
Arus bocor
Impedansi kabel pembumian
Nilai tahanan hubungan pembumian
Radiasi bocor dan paparan radiasi
Anaesthesia gas scavenging sistem
Kesetimbangan/balancing
Sistem pengamanan tertentu
3. IVENTARISASI & PENILAIAN RISIKO
• Inventori peralatan medis merupakan data detil peralatan medis yang
berkaian dengan aspek tenis maupun administrasi setiap tipe/model
peralatan medis.
• Inventori harus selalu dikelola/update sehingga data yang terdapat dalam
inventori merupakan kondisi terkini .
• Inventori dapat memberikan informasi sebagai berikut:
Technical assessment, merek dan tipe peralatan beserta jumlah dan
status kondisi peralatan.
1. Memberikan informasi dasar untuk pengelolaan aset, termasuk membantu
penjadwalan pemeliharaan preventif, penelusuran pemeliharaan, perbaikan, dan
penarikan kembali/recall.
2. Memberikan infomasi keuangan guna mendukungan penilaian budget dan
ekonomi.
DATA ALKES DALAM IVENTORY
PENGKAJIAN RISIKO ALKES
FORMULIR IVENTARIS
4. PELATIHAN & PENGOPERASIAN
Pelatihan operator dan tenaga teknik (elektromedis)
Kegiatan pelatihan sebaiknya dilakukan setelah uji fungsi dan sebelum kegiatan uji coba
dilakukan.
Pelatihan operator meliputi:
•Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman
•Pengoperasian peralatan secara optimal
•Pemeliharaan harian, penyimpanan alat dan penggantian bahan habis pakai
•Penyusunan standard operating procedur(SOP)

Pelatihan teknisi/elektromedis meliputi:


•Cara pengoperasian peralatan
•Penjelasan fungsi masing masing bagian alat
•Mempelajari schematic diagram
•Troubleshooting/mendeteksi kerusakan
•Pengukuran dan kalibrasi
•Pemeliharaan preventif
•Penggantian suku cadang
LANJUTAN

Persyaratan pengoperasian mencakup seluruh aspek yang berhubungan dengan pengoperasian peralatan yang terdiri dari:
• Sumber daya manusia
• Kelengkapan alat/aksesori
• Bahan operasional
• Sarana pendukung
TAHAPAN PENGOPERASIONALAN ALKES
1.PERSIAPAN PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIS
Kegiatan persiapan pengoperasian peralatan medis meliputi kegiatan:
• Pemeriksaan kelengkapan peralatan.
• Pemeriksaan fasilitas penunjang.
• Penyiapan bahan operasional.
2. PELAKSANAAN PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIS
Dalam pelaksanaan pengoperasian peralatan medis, perhatikan :
• Protap pelayanan yang berlaku.
• Hubungan antara peralatan medis dan pasien.
• Pengoperasian alat pada saat dilakukan tindakan.
• Pengawasan terhadap fungsi dan suplier
5. PENYIMPANAN & DEKONTAMINASI
PENGEMASAN /PENYIMPANAN
Setelah peralatan medis selesai digunakan, dilakukan
kegiatan pengemasan/perapian, dimana kegiatan ini
sangat berpengaruh terhadap usia peralatan medis,
kegiatan pengemasan/perapian meliputi :
–Mematikan peralatan medis sesuai prosedur.
–Melepaskan hubungan peralatan medis dari catu daya.
–Membersihkan peralatan medis maupun aksesories yang
habis dipakai.
–Meletakan peralatan medis di tempatnya.
–Mencatat beban kerja peralatan medis.
LANJUTAN

DEKONTAMINASI
Tingkat dekontaminasi tergantung pada jenis peralatan medis dan prosedur tertentu.
Tingkat dekontaminasi adalah:
1) Pembersihan.
2) Pembersihan diikuti dengan desinfeksi.
3) Pembersihan diikuti dengan sterilisasi.
Pilihan metode dekontaminasi
Metode dekontaminasi yang paling tepat tergantung pada banyak faktor termasuk:
1) Instruksi dari produsen, instruksi tersebut diperoleh pada saat acceptance test.
2) Sifat dari kontaminan.
3) Penggunaan maksimal dari masing-masing peralatan.
4) Toleransi panas, tekanan, kelembaban atau kimia masing masing peralatan.
5) Pengadaan peralatan pengolahan.
6) Risiko yang terkait dengan proses dekontaminasi.
7) Sifat fisik dari peralatan tersebut, misalnya ukuran.
6. PEMELIHARAAN / INSPEKSI
• Program pemeliharaan peralatan medis yang efektif terdiri
dari perencanaan yang memadai, manajemen dan
pelaksanaan.
• Pemeliharaan peralatan medis dapat dibagi menjadi dua
kategori utama yaitu:
–Inspeksi dan pemeliharaan preventif (IPM)
–Pemeliharaan korektif /Corrective Maintenance (CM)
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• IPM mencakup semua kegiatan yang dijadwalkan
untuk memastikan fungsi peralatan dan mencegah
kerusakan atau kegagalan.
• Inspeksi adalah kegiatan terjadwal yang diperlukan
untuk memastikan peralatan medis berfungsi
dengan benar. Ini mencakup pemeriksaan kinerja
dan keselamatan.
• Kegiatan inspeksi dapat dilakukan bersamaan
dengan kegiatan pemeliharaan preventif,
pemeliharaan korektif, atau kalibrasi, tetapi juga
dapat dilakukan tersendiri yang dijadwalkan pada
interval tertentu.
• Penggunaan prosedur yang benar dan tepat untuk
pemeliharaan peralatan akan dapat meningkatkan
meningkatkan kinerja peralatan yang handal dan
benar berfungsi baik.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Rentang waktu inspeksi dan pemeliharaan peralatan
kesehatan didasarkan pada kriteria yang direkomendasikan
pabrikan seperti tingkat risiko dan pengalaman dari rumah
sakit.

• Semua peralatan termasuk dalam program ini diperiksa


dan diuji sebelum penggunaan awal dan pada interval
yang ditetapkan, biasanya disebut sebagai perawatan
pencegahan (PM).

• Jadwal pemeliharaan peralatan kesehatan yang


sistematis menjamin peralatan tersebut aman digunakan
dan memperoleh pemanfaatan maksimal dengan biaya
yang wajar. Keuntungan lain adalah meminimalkan risiko
klinis dan fisik.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Setiap peralatan kesehatan mempunyai klasifikasi
risiko berdasarkan:
1. Fungsi peralatan kesehatan : penghantar energi,
pemantau pasien, atau peralatan untuk
kenyamanan pasien.
2. Risiko fisik
3. Preventif pemeliharaan
4. Riwayat insiden
• Masing-masing peralatan kesehatan mempunyai
bobot pada kategori fungsi, risiko fisik dan
kebutuhan pemeliharaan.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Dari 4 kelompok di atas ditentukan/dihitung pemeliharaan preventif yang
didasarkan pada EM (Equipment Management) :

EM = FUNGSI + RISIKO + PEMELIHARAAN + INSIDEN

Frekuensi Inspeksi :
• A = Annual (Dilakukan 1 tahun sekali)
• S = Semi annual (Dilakukan 6 bulan sekali)
• T = Three yearly (Dilakukan 4 bulan sekali)

• Nilai EM < 12 diinspeksi sesuai keperluan


• Nilai EM 12 - 14 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap setahun sekali.
• Nilai EM 15 – 19 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap enam bulan
sekali.
• Nilai EM ≥ 20 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap empat bulan sekali.
FUNGSI
RISIKO
Jadwal Maintenance ( sampel )
JADWAL PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
Rumah Sakit
Cari Mutu No.Dokumen :

Tgl Terbit Revisi Hal


Januari Tahun 2009 00 1 Of 1
BULAN PEMELIHARAAN
NO JENIS KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agt Sept Okt Nov Des

1 IGD

Ventilator IVENT No:............

Ventilator IVENT No: ………. .

Outlet Gas Medis

Meja Poerasi

Bed tranport Pasient

Bed Elevator

2 Poli. Rehab Medik

Audiometri dewasa

Audiometri anak

Tretmile

XXXXXXX

XXXXXXX

XXXXXXX
Label PM

212
4
FORMULIR PEMELIHARAAN
7. PERBAIKAN
8. KALIBRASI / PENGUJIAN
Pengujian dan kalibrasi wajib dilakukan terhadap alat kesehatan
dengan kriteria :
a. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi.
b. Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi telah
habis.
c. Diketahui penunjukkannya atau keluarannya atau kinerjanya atau
keamanannya tidak sesuai lagi, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
d. Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
e. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun
sertifikat dan tanda masi berlaku.
f. Atau jika tanda laik pakai pada alat kesehatan tersebut hilang
atau rusak, sehingga tidak dapat memberikan informasi yang
sebenarnya.
9. PENGUJIAN STAFF PEMELIHARAAN
10. RECALL & PELAPORAN INSIDEN
11. PENGGUDANGAN/PENGHAPUSAN
Penghapusan adalah Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan logistik dan peralatan dalam rangka pembebasan barang
milik/kekayaan negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Tujuan penghapusan adalah sebagai berikut :


1) Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban administrasi petugas terhadap logistik dan peralatan yang dikelola, yang sudah
ditetapkan untuk dihapuskan/ dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Menghindari pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan dan lain-lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara.
3) Menjaga keselamatan agar terhindar dari pencemaran lingkungan.
c. Kegiatan Penghapusan adalah sebagai berikut :
1) Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-alasannya.
2) Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu sampai pelaksanaan pemusnahan.
3) Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.
4) Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang.
5) Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan logistik
dan peralatan yang akan dihapuskan.
6) Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.
7) Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat yang berwenang.
Exp FORMULIR PENGGUDANGAN
Form :
INSTALASI SARPRAS RS …………………………..
Logo rs
FORMULIR PENGGUDANGAN Rev :

Hari : Tanggal :
Bersama ini telah dilakukan penggudangan peralatan yang tidak laik pakai berupa :

No Nama Alat No Iventaris Th perolehan Merk Type Jumlah Keterangan

Admin Sarpras Yang Mengambil Unit /bagian alat

………………………. ……………………………… …………………………………….


12. ASPAK
• ASPAK merupakan aplikasi web based sistem informasi
data sarana, prasarana dan peralatan kesehatan secara on-
line.
• Dengan ASPAK dimungkin sarana pelayanan kesehatan
khususnya rumah sakit milik pemerintah dapat menyimpan
data SPA secara langsung di server ASPAK sehingga monitoring
data peralatan kesehatan dapat dengan cepat dilakukan.
ASPAK dapat diakses secara lagsung di alamat
www.aspak.buk.depkes.go.id atau melalui situs
www.buk.depkes.go.id.
FORMULIR - FORMULIR
SEDIAKAN DAN SIAPKAN PADA SETIAP UNIT KERJA/PELAYANAN

1. COVER
2. IVENTARISASI UNIT
3. PENILAIAN RISIKO ALKES UNIT
4. JADWAL MAINTENANCE
5. FORMULIR INSPEKSI / MAINTENANCE JENIS ALAT
6. SERTIFIKAT KALIBRASI
7. WORK ORDER
8. FORM LAPORAN INSIDEN
KESIMPULAN PERAN PETUGAS K3
PENGAWASAN & INSPEKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERALATAN
1. DATA PERALATAN & UPDATE DATA
2. RISIKO – RISIKO PERALATAN
3. BUKTI DOKUMEN PM & EM
4. LEGALITAS
5. PELAPORAN KEJADIAN / INSIDEN
6. PEMUSNAHAN / PENGGUDANGAN
TIADA KATA INDAH SELAIN DOA
TUHANKU AMPUNI AKU – SAYANGI AKU – CUKUPANLAH
KEKURANGANKU – ANGKATLAH DERAJATKU – BERILAH
AKU REZEKI – BERILAH AKU PENTUNJUK – SEHATKAN
AKU DAN MAAFKAN AKU
“ Bacaan Diantara dua sujud”

Anda mungkin juga menyukai