Anda di halaman 1dari 22

PERAN MANAJEMEN FASKES

DALAM PEMENUHAN MUTU PELAYANAN


DAN KREDENSIAL
SESUAI KELAS RAWAT INAP STANDAR

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK

Direktur Utama

Disampaikan pada Kelas On-Line PERSI Wilayah Bali


Jakarta, 20 Februari 2023
AGENDA

1. Pendahuluan
2. Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Peserta JKN
3. Peran Manajemen Faskes
Dalam Pemenuhan Mutu
dan Kredensial Sesuai
Kelas Rawat Inap Standar
4. Penutup

2
CAPAIAN KEPESERTAAN JKN
Komposisi Segmen Kepesertaan
Cakupan Kepesertaan JKN Kabupaten/Kota

2%
12
%

17% 45%

8%

16%
Persentase Cakupan
Kepesertaan JKN
50%-70% cakupan penduduk
71%-80% cakupan penduduk
50%-70%
81%-94%cakupan
cakupan penduduk PBI APBN PBPU PPU PNS
penduduk
95%-100% cakupan penduduk Pemda
PPU BU PBPU BP

•Jumlah cakupan kepesertaan JKN sampai dengan 31 Desember 2022 sebesar 248.771.083 jiwa (90,34% jumlah
penduduk)
•Jumlah Kabupaten/Kota dengan cakupan kepesertaan lebih dari 95 persen penduduk sebanyak 325 Kabupaten/Kota
•Komposisi segmen kepesertaan terbesar adalah PBI APBN (45%) kemudian disusul PPU BU dan PBPU Pemda
8
Sumber: Luaran bi.bpjs-Kesehatan.go.id
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC)
Cakupan Kepesertaan JKN dibandingkan dengan Populasi
BPJS KESEHATAN SUKSES MENGGERAKKAN PEMDA UNTUK
Penduduk Indonesia (dalam juta jiwa)
MENGINTEGRASIKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATANNYA KE
DALAM JKN. TAK HANYA ITU, KEPATUHAN PEMDA PUN MENINGKAT
DALAM MENJALANKAN INSTRUKSI PRESIDEN DEMI
MEWUJUDKAN CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA
ADA POLITICAL WILL DARI PEMDA UNTUK
MEMPRIORITASKAN JAMINAN KESEHATAN DALAM
PEMBANGUNAN DAERAHANYA.

PERBANDINGAN DENGAN NEGARA LAIN,

Trend Pemda Berkomitmen Tinggi dalam Mencapai Cakupan


UHC (minimal kepesertaan 95%) di wilayahnya 2014-2022

4
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN JKN
(dalam periode hampir satu DEKADE implementasi)
No Pemanfaatan JKN-KIS 2014 2019 2020 2021 2022
1 Kunjungan di FKTP(Puskesmas/Dokter Praktik Perorangan/Klinik Pratama)*
a. Kunjungan Sakit 66,8 Juta 180.366.531 146.153.301 152.066.393 205.638.520
b. Kunjungan Sehat 157.327.851 137.838.667 159.762.111 189.295.658
2 Kunjungan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit 21,3 Juta 84.749.44 69.669.287 72.764.716 95.939.516
3 Kasus Rawat Inap di Rumah Sakit 4,2 Juta 4 9.036.492 8.231.562 12.002.860
11.012.17
1
Total Pemanfaatan/Tahun Saat awal
92,3 Sebelum
Juta 433.455.997 Saat pandemi
362.697.747 Setelah
392.824.782 502.876.554
berjalan pandemi pandemi
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PENYAKIT KATASTROPIK
2019 2020 2021 2022
No Katastropik
Kasus Biaya (Rp) Kasus Biaya (Rp) Kasus Biaya (Rp) Kasus Biaya (Rp)
1 2 7 8 9 4 10 11 12 13
1 Cirrhosis Hepatis 183.531 310.924.725.446 156.764 243.561.588.177 160.152 238.497.880.605 193.989 330.141.240.894
2 Gagal Ginjal 1.763.518 2.321.341.773.983 1.602.059 1.922.208.770.804 1.417.104 1.781.134.745.860 1.322.798 2.155.722.153.130
3 Haemophilia 70.999 405.670.839.460 74.651 443.271.576.975 98.225 590.659.296.753 116.767 650.237.687.391
4 Jantung 13.041.463 10.275.991.842.618 11.592.990 8.296.354.456.255 12.934.931 8.671.706.289.303 15.495.666 12.144.178.940.852
5 Kanker 2.452.749 3.543.100.599.385 2.294.114 3.133.505.324.175 2.595.520 3.500.655.437.003 3.147.895 4.500.644.713.754
6 Leukaemia 134.271 361.056.430.870 127.731 355.103.388.288 137.749 364.611.205.552 146.162 428.664.608.792
7 Stroke 2.127.609 2.549.057.628.672 1.789.261 2.136.374.082.295 1.992.014 2.163.344.987.900 2.536.620 3.234.880.831.088
8 Thalassaemia 224.886 509.199.118.050 234.888 524.181.344.896 281.577 604.616.997.602 305.269 614.932.375.764
Total 19.999.026 20.276.342.958.484 17.872.458 17.054.560.531.865 19.617.272 17.915.226.840.578 23.265.166 24.059.402.551.665

Kondisi sebelum pandemi Saat pandemi Setelah pandemi


5
PERLUASAN AKSES PELAYANAN
KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PESERTA TERDAFTAR TENAGA DOKTER UMUM
JENIS FKTP
PESERTA RERATA JUMLAH RASIO
DPP 8,498,618 1,727 5,542 1,533 Berdasarkan proporsi jenis
KLINIK POLRI 1,249,952 2,232 903 1,384 FKTP, jumlah kerja sama FKTP
KLINIK PRATAMA 29,913,414 4,861 19,155 1,562
KLINIK TNI 1,691,019 2,861 1,089 1,553
terbanyak adalah Puskesmas
PUSKESMAS 158,904,419 15,468 25,119 6,326 yaitu sebesar 43,8%
RS D PRATAMA 103,439 2,406 163 635
JUMLAH 200,360,861 8,888 51,971 3,855
DRG 4,475,328 3,770

FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN


23.730FKTP
2.963 FKRTL
Kementerian
TNI
POLRI Swasta;
Pemda 63% Berdasarkan proporsi kepemilikan, jumlah
Swasta
kerja sama FKRTL terbanyak adalah
BUMN/BUMD
dengan sektor swasta yaitu sebesar 63%

6
FOKUS UTAMA BPJS KESEHATAN
TAHUN 2023
Peningkat
an Kualitas
5 FOKUS Peningkatan
Kapabilitas
Layanan oleh
Internal dan
UTAMA Badan dalam
Menyelenggarak
Ekosistem
JKN Melalui
BADAN an Program
Inovasi serta JKN
Digitalisasi Peningkatan
Engagement
Peningkatan
Pemangku
Perluasan
Kepentingan dan
Peserta Penguatan
Menuju Menjaga Komunikasi
Cakupan Kesinambung Organisasi
Semesta an Finansial
JKN

7
PERAN STAKEHOLDER
DALAM PROGRAM JKN
 Kemenkes  Faskes
 Kemendiknas  Kemkes
 Pemda  Lembaga
pembiayaan
Seluruh stakeholder dan
 Organisasi Profesi
 Asosiasi Faskes  Lembaga penduduk Indonesia
konsumen

INPUT PROSES OUPUT OUTCOME


 Pendidikan tenaga
kesehatan  Pelayanan
 Ketersediaan tenaga Kesehatan PELAYANAN Peningkatan
KESEHATAN YANG Derajat
kesehatan  Pembiayaan BERKUALITAS DAN Kesehatan
 Ketersediaan faskes Kesehatan TERJANGKAU
Masyarakat
 Regukasi terkait  Monitoring Indonesia
standardisasi, nakes,
Evaluasi
faskes, pelkes,
remunerasi, nakes, obat BPJS Kesehatan membeli layanan
kesehatan bermutu
8
AGENDA

1. Pendahuluan
2. Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Peserta JKN
3. Peran Manajemen Faskes
Dalam Pemenuhan Mutu
dan Kredensial Sesuai
Kelas Rawat Inap Standar
4. Penutup

9
ISU TENTANG AKSES DAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN BAGI PESERTA JKN

RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN


 Diskriminasi pelayanan
(Ketidakpastian waktu layananan, Kenyamanan ruang tunggu)
 Komitmen FKRTL
(Pelayanan prima, Ketersediaan obat, Waktu kontak pelayanan)
 Sistem Rujukan
Kemudahan pelayanan rujukan dan kemudahan Peserta dalam mencari FKRTL tujuan
rujukan*)

RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN


 Diskriminasi pelayanan
 Ketersediaan tempat tidur rawat inap, Visite Dokter,
Respon Perawat, Ketersediaan obat
 Biaya tambahan diluar ketentuan, pembatasan hari
rawat, kejelasan rujukan ke FKRTL lain

10
UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan kualitas layanan peserta BPJS Kesehatan tanpa diskriminasi dengan


memastikan terlaksananya kepatuhan dari fasilitas kesehatan yang bekerjasama.

Peningkatan kemudahan pelayanan kesehatan melalui sistem rujukan berbasis


kompetensi yang terintegrasi, simplifikasi pelayanan rujukan bagi pasien HD rutin, Thalassemia
mayor, Hemofilia

Perluasan akses layanan kesehatan melalui peningkatan kerja sama dan pemerataan
distribusi faskes sesuai kebutuhan peserta dan kualitas yang terstandardisasi (SDM Kesehatan,
sarana & prasarana Kesehatan), perluasan Faskes Bermitra Tahun 2023

Penguatan ekosistem digitalisasi layanan melalui perluasan implementasi dan


pemanfaatan antrian online, transparansi informasi pelayanan fasilitas kesehatan,
implementasi teleconsulting dan telemedicine dalam memudahkan pelayanan kesehatan
kepada peserta.

11
PETA JALAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN JKN

202
202
TEMA TAHUNAN BPJS 202 6
202 5 Kapabilitas
KESEHATAN 2021-2026 4 Pemantapan Badan yang
202 3 kuat dan
Penguatan kualitas
2 finansial layanan penyelenggara
202 Penguatan
Dana kesehatan an jaminan
1 Penguatan implementasi
Jaminan dan kesehatan yang
Peningkatan Engagemen penegakan
Sosial pemerataan terintegrasi
kualitas t kepatuhan
dalam rangka akses dengan seluruh
pelayanan Stakeholder peserta dan
menjamin peserta pemangku
melalui dalam pemberi kerja
keberlanjutan terhadap kepentingan
optimalisasi meningkatka dalam rangka
program JKN layanan
digitalisasi n efektivitas mencapai “TRANSFORMASI MUTU PELAYANAN”
kesehatan
layanan dan pelaksanaan Universal
integrasi sistem Program Health PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN
TI dalam JKN Coverage PENEGAKAN KEPATUHAN MELALUI
TRANSFORMASI STRUKTURAL DAN KULTURAL
ekosistem JKN

1
2
AGENDA

1. Pendahuluan
2. Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Peserta JKN
3. Peran Manajemen Faskes
Dalam Pemenuhan Mutu
dan Kredensial Sesuai
Kelas Rawat Inap Standar
4. Penutup

13
PERSYARATAN KREDENSIAL-REKREDENSIAL
FASKES KERJA SAMA
Permenkes Nomor 71
PERSYARATAN WAJIB Tahun 2013 PERSYARATAN TEKNIS
Surat Ijin Operasional dan penetapan Sumber Daya Manusia (Medis dan
kelas RS, SIP tenaga Kesehatan yang Non Medis), Sarana Prasarana,
berpraktik, NPWP badan, PKS Peralatan, Lingkup Pelayanan,
jejaring, Akreditasi, Pernyataan Komitmen Pelayanan
komitmen mematuhi JKN .

Kredensialing-Rekredensialing dilaksanakan oleh


BPJS Kesehatan – Dinas Kesehatan – Asosiasi Faskes
PENILAIAN
• Sangat Direkomendasikan
Terdokumentasi melalui Aplikasi • Direkomendasikan
• Direkomendasikan dengan
kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan juga harus mempertimbangkan aksesibilitas, catatan perbaikan
• Kurang direkomendasikan
kecukupan antara jumlah Fasilitas Kesehatan dengan jumlah Peserta yang harus
dilayani, kapasitas Fasilitas Kesehatan, serta jumlah penduduk di wilayah tersebut
(Permenkes No. 99/2015 Pasal 5 ayat 2)

14
KRITERIA KELAS RAWAT INAP
STANDAR
SK DIRJEN YANKES Nomor HK.02.02/I/1811/2022 Sesuai
tentang SK Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan
Juknis Kesiapan Sarpras RS dalam Penerapan KRIS JKN menjadi acuan bagi pemerintah pusat, pemda provinsi,
1. Komponen bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat porositas pemda kabupaten/kota, rumah sakit, dokter, tenaga
yang tinggi. kesehatan lain, dan pemangku kepentingan terkait dalam
2. Ventilasi Udara
3. Pencahayaan Ruangan: standar 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk
melakukan penilaian kesiapan Kelas Rawat Inap Standar
pencahayaan tidur Jaminan Kesehatan Nasional
4. Kelengkapan Tempat Tidur: Setiap tempat tidur di ruang rawat inap memiliki • Uji Coba dilaksanakan pada 4 RS vertikal yaitu:
2 kotak kontak dan tidak boleh percabangan/sambungan langsung tanpa
pengamanan arus serta bel perawat/nurse call Yang terhubung dengan pos
1. RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makasssar;
perawat/nurse station 2. RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon;
5. Nakas per Tempat Tidur 3. RSUP Surakarta; dan
6. Suhu dan Kelembaban Ruangan: suhu harus berada pada rentang 20°C hingga 4. RSUP Dr. Rivai Abdullah Palembang
26°C (Suhu kamar). Kelembaban ruangan adalah ≤ 60%
7. Ruang rawat dibagi berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Penyakit (Infeksi, Non
Infeksi), dan ruang rawat gabung
• Perluasan Uji Coba pada 10 RS lainnya termasuk
8. Kepadatan Ruang Rawat (kamar) dan Kualitas Tempat Tidur (TT): jarak antar milik swasta
tepi TT, Ukuran TT, Jumlah maksimal tempat tidur per ruang rawat inap 4 TT
9. Tirai/Partisi Antar Tempat Tidur: Rel dibenamkan menempel di plafon atau Untuk Kerja Sama Tahun 2023, BPJS
menggantung dengan jarak tirai 30 cm dari lantai dan panjang tirai (bagian
non porosif) minimal 200 cm Kesehatan menilai kriteria kenyamanan dan
10. Kamar Mandi Dalam Ruangan Rawat Inap keselamatan ruang rawat inap pada
11. Kamar Mandi Sesuai Dengan Standar Aksesabilitas
12. Outlet Oksigen kredensial dan rekredensial
15
RAWAT INAP KELAS STANDAR DALAM PERSPEKTIF
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN BAGI PESERTA
JKN
KEPENTINGAN PESERTA
BPJS Kesehatan mewakili kepentingan Peserta dalam membeli pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan medisnya. Orientasi Peserta dalam mengaskes pelayanan kesehatan: kemudahan akses,
mendapatkan informasi jelas dan jujur mengenai kesehatannya, mendapatkan layanan bermutu
(Permenkes No. 4/2018 tentang Kewajiban RS dan Kewajiban Pasien)

ASPEK PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN (RUMAH SAKIT)


Sasaran Keselamatan Pasien wajib diterapkan di rumah sakit untuk mencegah Komitmen Mutu
Layanan Faskes
terjadinya insiden keselamatan pasien serta meningkatkan mutu pelayanan
tertuang di dalam
kesehatan sesuai dengan standar WHO Patient Safety Perjanjian Kerja Sama
dengan Faskes
DIGITALISASI PADA SELURUH PROSES BISNIS PENGELOLAAN
LAYANAN KEPADA PESERTA DAN FASILITAS KESEHATAN
Pemberian informasi dan penanganan pengaduan Peserta berbasis digital, Pengelolaan kerja sama
Faskes, Digitalisasi Pengelolaan Klaim (Virtual Claim, Verifikasi Digital, Digital Validation), SEP elektronik,
Teknologi UR analisis untuk pengendalian dan Pemantapan pencegahan kecurangan, Implementasi
artificial intelligence untuk peningkatan mutu pelayanan

16
PERAN MANAJEMEN FASKES DALAM
PEMENUHAN MUTU DAN KREDENSIAL SESUAI
KELAS RAWAT INAP STANDAR
KESIAPAN RUMAH SAKIT
• Kriteria kelas rawat inap standar merupakan standar
keselamatan dan kenyamanan pasien mengacu
pada perundang-undangan Implementasi Kelas Tata Kelola
• Faktor terpenting adalah kesiapan seluruh FKRTL Rawat Inap Standar penyelenggaraan program
mengimplementasikan kriteria kelas rawat inap HARUS dipastikan tidak Jaminan Kesehatan dan
mengurangi Mutu Sistem pembayaran harus
standar, termasuk pembiayaannya
Pelayanan Kesehatan mampu menjamin:
• Paparan Kemenkes dan DJSN pada RDP Komisi IX
bahwa dari segi pemenuhan kriteria KRIS, kesiapan
rumah sakit masih beragam. Sustainability Rumah Sakit
PERAN MANAJEMEN FASKES Sustainability Program JKN
• Pada tahun 2023, masih terdapat yang 315 RS dengan skor hasil
kredensial rekredensial belum direkomendasikan, tetapi tetap dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
kerja sama dengan komitmen perbaikan layanan. Terdapat pula 125 bertanggung jawab atas ketersediaan
rumah sakit belum sesuai standar kesesuaian kelas Fasilitas Kesehatan sebagai penyelenggara
• Dibutuhkan peran dari Manajemen Faskes untuk pemenuhan standar pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan
persyaratan wajib dan melakukan monitoring perbaikan terhadap program Jaminan Kesehatan
komitmen layanan

17
AGENDA

1. Pendahuluan
2. Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
Peserta JKN
3. Peran Manajemen Faskes
Dalam Pemenuhan Mutu
dan Kredensial Sesuai
Kelas Rawat Inap Standar
4. Penutup

18
TANTANGAN

REGULASI YANG MASIH BERLANJUT PROSESNYA DI TAHUN


2023
 RUU Omnibus Law Kesehatan (penolakan oleh Organisasi
Profesi yaitu IDI, PPNI)
 Saat ini masih berlangsung proses revisi Peraturan
Presiden tentang Jaminan Kesehatan. Beberapa klausul
yang masih menjadi dibahas pada tingkat Pimpinan
adalah tentang Kebutuhan Dasar Kesehatan, Kelas Rawat
Inap Standar, pelayanan kesehatan Pekerja Migran
Indonesia
 Revisi Permenkes yang mengatur tentang Sistem Rujukan
Perarangan
 Sedang disusun standar untuk pemetaan center-center
penyelenggaraan pelayanan canggih contohnya Sustainabilitas Program
kateterisasi, kemoterapi oleh Kementerian Kesehatan
 Mulai tanggal 18 Februari 2023 sudah tidak ada lagi
dan Kelembagaan
diskresi untuk perizinan. Diskresi Akreditasi RS masih
sampai dengan 31 Desember 2023

19
HARAPAN
PENYESUAIAN TARIF Mendorong Penguatan Kualitas
PELAYANAN KESEHATAN JKN Pelayanan Bagi Peserta JKN di FKTP
dan FKRTL

Mudah Cepat Setara


 Akses layanan kesehatan  Antrian pelayanan di Faskes Tidak terdapat
 Adminitrasi layanan Kesehatan (pelayanan medis, tindakan perbedaan pelayanan
medis, pelayanan obat) kesehatan di Fasilitas
 Mendapatkan informasi Kesehatan

Dukungan Manajemen Fasilitas Kesehatan untuk Pemenuhan Standar Persyaratan


Wajib dan Teknis untuk Menjamin akses dan Mutu kepada Peserta
20
21
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN

22

Anda mungkin juga menyukai