Anda di halaman 1dari 16

MEKANISME PEMBIAYAAN

DAN TATALAKSANA
SKRINING KESEHATAN
DALAM JKN

dr. Rahmad Asri Ritonga


Asisten Deputi Bidang Pembiayaan Manfaat
Kesehatan Primer

Disampaikan dalam “Pertemuan Evaluasi Program P2PTM Tahun 2021”


Bekasi, 21 Oktober 2021
AGENDA

01 PENDAHULUAN

02 MEKANISME PEMBIAYAAN &


TATALAKSANA SKRINING KESEHATAN

03 PENUTUP

2
KONTRIBUSI JKN KIS UNTUK INDONESIA

3
CAPAIAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Cakupan Kepesertaan Proporsi Biaya


FKTP Kerjasama
Program Jaminan Kesehatan s.d. Sept 2021 Pelayanan Kesehatan
(sd September 2021)

226,30 Juta
Jiwa
22.965 Biaya Pelkes
84% Rujukan
FKRTL Kerjasama
s.d. Sept 2021

2.677 16%
Biaya pelkes
Primer

83,40% Dari total jumlah


penduduk
Tantangan penguatan pelayanan primer sebagai
*Sumber data Dukcapil (Semester II 2020):
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 271.349.889 jiwa
gate keeper pelayanan kesehatan
Sumber: LPP dan SSBI

4
PEMBIAYAAN KATASTROFIK
Pembiayaan Katastrofik Tahun 2019-2020
Pembiayaan Katastrofik dalam JKN

100,000,000,000,000 35%
31% 30%
90,000,000,000,000
27% 30%
80,000,000,000,000 26% 26% 26% 25%
70,000,000,000,000 25%
60,000,000,000,000 20%
50,000,000,000,000
40,000,000,000,000 15%
30,000,000,000,000 10%
20,000,000,000,000 Proporsi Pembiayaan Penyakit Kanker termasuk dalam dua
10,000,000,000,000
5%
Katastrofik Tahun 2020 terbesar pembiayaan katastrofik,
- 0% THALASSAEMIA
3%
CIRRHOSIS HEPATIS
2%
dengan proporsi biaya sebesar 18%
dari total biaya katastrofik.
GAGAL GINJAL
biaya biaya biaya biaya biaya biaya biaya STROKE
13%
11%

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 HAEMOPHILIA


2%
LEUKAEMIA
2%

Biaya Katastropik Biaya Total % dari biaya pelkes rujukan


KANKER
18%
Perlu upaya Promotif Preventif
untuk pencegahan dan
Proporsi biaya katastrofik terus meningkat berkisar pengendalian penyakit katastrofik
25-31% dari total biaya pelayanan kesehatan. JANTUNG
49%
AGENDA

01 PENDAHULUAN

02 MEKANISME PEMBIAYAAN &


TATALAKSANA SKRINING KESEHATAN

03 PENUTUP

6
DASAR REGULASI PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF
Undang-Undang No 40 Tahun 2004 Tentang SJSN
Undang-Undang No 36/2009 Tentang Kesehatan
Pasal 22 Ayat (1)
Pasal 47
“Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa
“Upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang
dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan.”
diperlukan.”

PP No 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Perpres No 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
1) SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang 1) Pasal 46: Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan
2) SPM wajib diselenggarakan oleh semua daerah. perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif, termasuk pelayanan obat, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
Permendagri No 100 Tahun 2018 tentang Penerapan SPM kebutuhan medis yang diperlukan.
Pembiayaan Penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah dibebankan pada 2) Pasal 48: Manfaat pelayanan promotif dan preventif
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran meliputi pemberian pelayanan:
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, dan sumber a. penyuluhan kesehatan perorangan;
lainnya yang sah dan tidak mengikat. b.imunisasi rutin;
c. keluarga berencana;
d.skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang SPM Bidang Kesehatan atau skrining kesehatan tertentu; dan
a.Pelayanan kesehatan ibu hamil; e. peningkatan kesehatan bagi Peserta penderita penyakit
b.Pelayanan kesehatan ibu bersalin; kronis.
c.Pelayanan kesehatan bayi baru lahir; SINERGI antara SPM & JKN 3) Pasal 52: Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin, meliputi:
d.Pelayanan kesehatan balita; agar Optimal huruf u: Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program
e.Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; lain
f.Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
g.Pelayanan kesehatan penderita hipertensi; Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2019
h.Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus; tentang Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan dan Pelayanan Penapisan atau
i.Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat; Skrining Kesehatan Tertentu serta Peningkatan Kesehatan bagi Peserta
j. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis;dan
Pelayanan Promotif PreventifPenderita Penyakit
bersifat Upaya KronisPerorangan (UKP), meliputi:
Kesehatan
k. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
1. Skrining Riwayat Kesehatan;
melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)
2. Pelayanan Penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu
yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
3. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik
PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF JKN
Dasar Hukum: Peraturan Presiden No 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 48

Peserta JKN

SEHAT BERISIKO SAKIT


Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Prevention
Promosi Penapisan/ Skrining PROLANIS PRB
a. Skrining Riwayat Risiko
Kesehatan Kesehatan Sedang/ Kesehatan 1. Konsultasi Kesehatan Pelayanan Obat untuk 9
Tinggi penyakit:
1. KIE Kesehatan 1. Skrining DM (GDP-GDPP) 2. Pemeriksaan Penunjang
1. DM 2. Skrining Kanker Serviks (IVA/ (GDP, HbA1c, Kimia 1. DM
2. Media Promkes 2. Hipertensi
2. Hipertensi Risiko Papsmear) Darah)
3. Olahraga 3. Jantung
3. Ginjal Kronik Rendah 3. Krioterapi 3. Pelayanan Obat
4. Jantung Koroner 4. Skrining Kanker Payudara 4. Edukasi dan Senam 4. Asma
(Sadanis) Prolanis 5. PPOK
b. Imunisasi Rutin 5. Pemantauan Status 6. Epilepsi
c. Pelayanan KB Kesehatan 7. SLE
8. Skizofrenia
Sehat Sakit 9. Stroke
PERILAKU
HIDUP SEHAT STATUS KESEHATAN PESERTA
TERKENDALI
PENJAMINAN PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF JKN PROMPREV PEMERINTAH:
1) Kapitasi: Promosi Kesehatan, Skrining Riwayat
Promprev akan optimal apabila ada 1. SPM Bidang Kesehatan
Kesehatan, Skrining Kanker Payudara, jasa KOLABORASI & DUKUNGAN 2. Implementasi Germas
pelayanan imunisasi rutin dan KB Pemda & stakeholder terkait 3. PIS PK
4. Penyediaan vaksin dan alokon
2) Non Kapitasi: Skrining DM, IVA/Papsmear, Krioterapi,
5. Upaya Kesehatan Masyarakat lain
Prolanis, PRB
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN
Primary Prevention
Skrining Riwayat Kesehatan Progres Capaian Skrining Riwayat Kesehatan
1,400,000
1. Pengisian pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri 1,255,407
sendiri, keluarga dan pola konsumsi makanan di Fitur 1,200,000

Jumlah Peserta Skrining


Skrining Riwayat Kesehatan untuk mengetahui risiko Target 1 Juta
1,000,000
penyakit DM, Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung
Koroner. 800,000

559,706
2. Dapat diakses oleh Peserta JKN 1x setahun. 600,000

3. Hasil Skrining Riwayat Kesehatan dapat 400,000


218,139 195,675
dikonsultasikan ke FKTP melalui Telekonsultasi/ 200,000
kunjungan langsung.
-
2018 2019 2020 s.d Sept 2021
Akses Skrining Riwayat Kesehatan, melalui: Tahun

Aplikasi Mobile JKN


HASIL SKRINING
• Di masa pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan berkomitmen
meningkatkan pelayanan Skrining Riwayat Kesehatan 15% Risiko Hipertensi
Website BPJS Kesehatan
sebagai dukungan pencegahan fatalitas komorbid Covid-19, 7% Risiko Jantung Koroner
dengan target 2021 sebanyak 1Juta.
3% Risiko Diabetes Mellitus
Chat Asisstance BPJS Kesehatan • Capaian s.d Sept 2021 sebesar 1,2Juta (120%), dengan
(CHIKA) hasil tertinggi adalah risiko Hipertensi (15%). 3% Risiko Ginjal Kronik
PELAYANAN PENAPISAN/ SKRINING KESEHATAN
Secondary Prevention

SKRINING DM KRITERIA PENJAMINAN PELAYANAN PENAPISAN/


• Dilakukan melalui Pemeriksaan GDP-GDPP kepada peserta berisiko DM berdasarkan SKRINING KESEHATAN
hasil anamnesa FKTP. Peserta yang dijamin:
• Tarif Non Kapitasi Ro 10.000 – 20.000 per pemeriksaan a. Peserta yang belum mendapatkan pelayanan
penapisan/skrining kesehatan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Pusat dan/atau Pemda.
b. Peserta yang belum terdiagnosa DM, Kanker Serviks/
SKRINING KANKER SERVIKS Kanker Payudara

• Skrining kanker serviks dilakukan kepada seluruh peserta JKN berjenis kelamin Pelayanan skrining yang dilakukan diluar FKTP terdaftar harus
perempuan yang pernah berhubungan seksual dan berisiko. mendapatkan Surat Pengantar Skrining dari FKTP tempat
• Skrining kanker serviks dilakukan melalui IVA atau Papsmear. peserta terdaftar.

• Skrining kanker serviks dapat dilakukan oleh FKTP dan jejaring, Laboratorium Pelayanan Skrining DM dan IVA yang dilaksanakan dalam
Kerjasama. UKBM di Puskesmas, Posbindu PTM karena sudah masuk
• Peserta dengan hasil IVA (+) dilakukan terapi krioterapi. dalam mekanisme pembiayaan Program Pemerintah Pusat
dan/atau Pemda sesuai regulasi yang diacu, maka tidak dapat
• Pembiayaan Non Kapitasi: IVA (Rp 25.000), Papsmear (Rp.125.000), Krioterapi dijamin JKN.
(Rp150.000)
Apabila pembiayaan Skrining bagi peserta JKN di Puskesmas
oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemda tidak tersedia/ habis,
SKRINING KANKER PAYUDARA maka dapat dilakukan rujukan horizontal ke FKTP atau
• Skrining kanker payudara dilakukan kepada seluruh peserta JKN. Biasanya Laboratorium kerja sama lainnya.
dilaksanakan bersamaan dengan IVA/ Papsmear.
Pelayanan skrining yang dilakukan dengan pengerahan massa
• Skrining kanker payudara dilakukan melalui pemeriksaan secara klinis (Sadanis). yang terorganisir tidak dapat dijamin JKN.
• Pembiayaan: Kapitasi
EVALUASI PELAYANAN PENAPISAN/ SKRINING KESEHATAN
Secondary Prevention
CAPAIAN PESERTA SKRINING DIABETES MELLITUS

5.201
Hasil:
FKTP yang melaksanakan Skrining
4.706 60% Kriteria Normal
Kanker Serviks
Peserta Skrining DM 10% Diagnosa Prediabetes
30% Diagnosa DM

3.654 Puskesmas
CAPAIAN PESERTA SKRINING KANKER SERVIKS (36% dari Puskesmas Kerjasama)
Hasil:
1.763.874
Peserta IVA &
90% Negatif 795 Klinik Pratama
Papsmear 10% Positif (14% dari Klinik Pratama Kerjasama)

Peserta Krioterapi: 4.100 322 Dokter Praktik Mandiri


(7% dari DPP Kerjasama)

CAPAIAN PESERTA SKRINING KANKER PAYUDARA


430 Laboratorium Kerjasama
Hasil:
1.466.312 99% Sehat Sumber: data hasil profiling FKTP pada aplikasi HFIS sd Agustus 2021
Peserta Sadanis
1% Terdeteksi Benjolan
Sumber: Data SSBI, pelayanan tahun 2014 s.d Agustus 2021
TANTANGAN PELAYANAN SKRINING KESEHATAN

ASPEK PEMBIAYAAN
ASPEK SUPPLY SIDE
 Mekanisme pengelolaan Non Kapitasi
 Keterbatasan Faskes yang mampu untuk Biaya Skrining Kesehatan pada
Skrining Kesehatan FKTP Pemerintah.
 Distribusi Faskes yang mampu Skrining  Ada beberapa sumber pembiayaan
Kanker Serviks dan Krioterapi dan belum untuk pelayanan Skrining DM dan IVA
merata yang berisiko tumpang tindih
 Distribusi dokter dan bidan belum penjaminan.
merata
 Disparitas kompetensi dokter dan bidan
.

ASPEK MEDIS
ASPEK NON MEDIS
• Kesesuaian pedoman pelaksanaan Skrining
 Pandemi Covid-19 menyebabkan keterbatasan Kanker Serviks dengan dengan Standar
pelayanan Skrining DM, Skrining Kanker Serviks Kompetensi Profesi Bidan terkini
dan Skrining Kanker Payudara oleh FKTP.
• Ketersediaan dan konsistensi atau
 Kesadaran dan kemauan peserta untuk Skrining kepatuhan Dokter terhadap pelaksanaan
DM dan Skrining Kanker Serviks. Clinical Pathway atau Panduan Praktek
 Sistem/ alur pelayanan Skrining Kanker Serviks. Klinis
 Disharmonisasi regulasi penjaminan pelayanan
Skrining Kesehatan pada SPM dengan JKN.
INTENSIFIKASI PROMOTIF PREVENTIF
DI MASA PANDEMI COVID-19
02
01 03
Perluasan Cakupan Penapisan/
Perluasan Akses Pelaksanaan Skrining Kesehatan
Intensifikasi Pengelolaan Penyakit
Skrining Riwayat Kesehatan Kronis

Skrining Riwayat Kesehatan dapat Pelayanan penapisan/ Skrining Kesehatan a. Penjaminan kegiatan kelompok Prolanis (edukasi

dengan fokus sasaran keluarga penderita dan senam/aktifitas fisik) termasuk kegiatan secara
diakses melalui:
online.
 FKTP penyakit kronis, untuk penyakit:
 Diabetes Mellitus (Pemeriksaan GDP & b. Telekonsultasi untuk pemantauan status Kesehatan
 Aplikasi Mobile JKN
peserta Prolanis.
 Website BPJS Kesehatan GDPP)
 Hipertensi (Pemeriksaan Tekanan Darah) c. Iterasi obat PRB 2 bulan bagi peserta Prolanis-PRB.
 Chat Asisstance BPJS Kesehatan
 Kanker Leher Rahim (IVA/Papsmear) d. Pemeriksaan penunjang Prolanis (GDP, HbA1C,
(CHIKA)
Kimia Darah) secara terjadwal.
 Kanker Payudara (Sadanis)
13
AGENDA

01 PENDAHULUAN

02 MEKANISME PEMBIAYAAN &


TATALAKSANA SKRINING KESEHATAN

03 PENUTUP

14
HARAPAN

Adanya harmonisasi regulasi penjaminan


01 pelayanan Promotif Preventif SPM dengan
JKN, seperti Skrining DM dan IVA. Kerjasama dan sinergi antar pemangku
kepentingan diperlukan untuk
memastikan keberlanjutan program
Peran Kementerian, Pemerintah Daerah dan JKN dan terlibat dalam upaya promotif
03 FKTP untuk mencapai target SPM
berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan.
preventif untuk mencegah peningkatan
kasus katastrofik. 02

Peran Kementerian/Lembaga, Pemerintah


04 Daerah, Organisasi Profesi dan Asosiasi Faskes
sangat diperlukan dalam peningkatan Pelayanan kepada Peserta JKN tetap
kompetensi tenaga kesehatan, pemenuhan
faskes, sarana prasarana dan obat dalam
mengutamakan upaya pencegahan
penyebaran Covid-19
05
rangka pengendalian dan pencegahan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai