Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI

PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT


DAN INTERVENSI LANJUT
MENUJU BABEL SEHAT
Dinas Kesehatan Provins Bidang yankes
S e k s i Ya n k e s P r i m e r

Disampaikan pada Pertemuan PIS-PK


Kabupaten Bangka Barat
04 Desember 2021
1 PENDAHULUAN
STRATEGI
2
PENINGKATAN IKS WILAYAH
DAN INTERVENSI LANJUT
3
PROGRES IMPLEMENTASI PIS-PK
4 PENUTUP
1
PENDAHULUAN
Fokus Pembangunan Prioritas Nasional:
Peningkatan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
PENYELARASAN VISI-MISI DAN JANJI PRESIDEN
Bidang Kesehatan: 2 Program Aksi; 9 Visi-Misi; 16 Janji

Program Aksi 1.1


Mengembangkan Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak (Menurunkan
Stunting)

Program Aksi 1.2


Mengembangkan Reformasi Sistem Kesehatan, dengan target investasi manusia
di bidang kesehatan

Daftar Visi-Misi/Janji Sumber Pencantuman dalam RPJMN 2020-2024


(Teknokratik)
Mengukur perubahan perilaku masyarakat
Program Indonesia Narasi Bab 4 (strategi): optimalisasi untuk hidup sehat sehingga diperoleh
Sehat dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar
Janji SDM unggul
Pendekatan Keluarga melalui pendekatan keluarga
(PIS-PK)

Indikator Renstra:
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan
cakupan 100% intervensi keluarga.
KETERKAITAN SPM, PIS-PK DAN GERMAS DI
TINGKAT OPERASIONAL/MASYARAKAT
HASIL PIS-PK MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM

PISPK Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS

PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam upaya perbaikan


pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota
PIS-PK DALAM MEWUJUDKAN CAPAIAN SPM

BERDAMPAK
PERUBAHAN IKS

PENINGKATAN
HASIL KUNJUNGAN
KUALITAS TERCAPAINYA SPM
KELUARGA
PELAYANAN

• DATA SASARAN RIIL SPM • INTERVENSI LANJUT


EVIDENCE BASED
2 STRATEGI PENINGKATAN IKS
DAN INTERVENSI LANJUT
STRATEGI PENINGKATAN IKS

3. PENINGKATAN
1. PENINGKATAN 2. PENINGKATAN
CAKUPAN 12
PELAYANAN KOORDINASI
INDIKATOR
1. PENINGKATAN PELAYANAN
• Pengembangan SDM (Kualitas dan Kuantitas)
Pelatihan KS (Kemampuan nakes untuk pembinaan keluarga,
Kunjungan &Intervensi Awal)
Pelatihan Teknis/Jabfung (kemampuan nakes pelaksana program,
Intervensi Lanjut)
Pelatihan manajemen PKM (Kemampuan manajer bagi dokter &
kapus)
• Pengembangan peralatan : APBN, APBD, CSR. KAPITASI
• Pengembangan sarana – prasarana : penghitungan&perencanaan SPA,
pemenuhan standar dengan dana trsbt.
• Pengembangan pembiayaan / dana / keuangan
Dana dekon, APBD, kapitasi, dak fisik dan non fisik, dana Desa, CSR
2. PENINGKATAN KOORDINASI

• integrasi program, SDM, Pembiayaan


• Peningkatan peran binwil dalm monev (tk pusat, provinsi, kab/kota,
pkm)
• Koordinasi lintas sectoral (pelaksanaan PIS-PK terintegrasi di tk PKM)
• Penguatan pemberdayaan masyarakat
3. PENINGKATAN CAKUPAN 12 INDIKATOR

12 INDIKATOR KS

KESGA & GIZI,


P2PM,
P2PTM & KESWA, INTEGRASI
PROMKES,
KESLING,
PEMBIAYAAN
TINGKATAN INTERVENSI

• Intervensi tingkat individual : individu / anggota keluarga / UKP


• Intervensi tingkat keluarga : keluarga /UKP&UKM
• Intervensi tingkat masyarakat : masyarakat / UKM
INTERVENSI LANJUT
• KB : edukasi ibu nifas, lomba kampong KB, lomba KB lestari
• Persalinan di Faskes : gift paket layanan persalinan, kelas ibu
• Bayi imunisasi dasar lengkap : pemberian sertifikat/piagam IDL, buku
KIA sebagai syarat masuk sekolah)
• Bayi ASI Ekslusif : Sertifikat lulus ASI Ekslusif, edukasi bumil prwtn PD
• Pertumbuhan balita terpantau : lomba balita sehat, lomba posyandu
• TB Paru: buat group wadah komunikasi untuk komunitas penderita n
keluarga, bawa pot sputum saat kunjungan
• HT : posbindu, prolanis, cek kesehatan gratis setiap jum’at
INTERVENSI LANJUT
• ODGJ : pembentukkan tim terpadu penanganan ODGJ, koordinasi RSJ
• Merokok : integrasi lintas sektoral KTR, pelayanan kestrad
• JKN : pendataan ulang kepesertaan JKN PBI koordinasi dinsos
• Sarana air bersih : koordinasi data keluarga ke kades untuk
pemanfaatan dana desa
• Jamban : integrase lintas sectoral (Dinas PU&CSR) pembuatan septic
tank komunal & pengadaan jamban
INTERVENSI BERBASIS WILAYAH

• Intervensi PIS-PK focus pada satu wilayah


• Prioritas utama daerah dengan IKS paling rendah
• Contoh Desa A….. untuk Puskesmas B …..
2
IMPLEMENTASI PIS-PK DALAM
MENINGKATKAN IKS WILAYAH
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN
MELALUI PIS-PK
12 INDIKATOR PIS-PK
PIS-PK 7 ASPEK PROMOTIF
– KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi
awal) dan bentuk
Pendekatan keluarga adalah intervensi lanjut
salah satu cara Puskesmas
– Advokasi pada lintas
untuk meningkatkan sektor terkait untuk
jangkauan sasaran & Gizi &
pemecahan masalah
Kesehatan ibu &
mendekatkan anak kesehatan

/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di ASPEK
wilayah kerjanya dengan Pengendalian penyakit PREVENTIF
menular & penyakit
mendatangi seluruh tidak menular • Skrining awal
keluarga (Total Coverage) penyakit dan
perilaku berisiko
• Pencegahan stunting
• Penurunan risiko
kematian ibu dan
Perilaku bayi
& kesehatan lingkungan
TAHAPAN PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)

ANALISA 1. Identifikasi masalah


SITUASI 2. Penetapan urutan
1. Pengumpulan prioritas masalah pohon masalah
data 3. Mencari akar Bergantung pada
2. Analisa data
3. Analisa
penyebab masalah kondisi “bio-
4. Menetapkan cara psiko-sosio-
masalah dari
penyelesaian kultural”
INARATA_PIS-PK sisi pandang
menghasilkan
masyarakat masalah
Cross-tab pada pemecahan
melalui Survei
aplikasi KS versi 2.0 masalah local
Mawas Diri
specific

Hasil PIS-PK memperkuat Puskesmas merencanakan kegiatan sesuai kebutuhan


APLIKASI KELUARGA SEHAT VERSI 2.0
• Lebih cepat, lebih akurat, bisa analisis sederhana
• Capaian bulan sebelumnya tercatat, sehingga bisa dilihat kembali (Aplikasi yang lama
sifatnya kumulatif, sehingga data capaian sebelumnya tidak bisa dilihat)
• Disajikan status kesehatan keluarga secara lengkap (keluarga sehat, keluarga pra sehat
dan keluarga tidak sehat)
• Ada tanggal lahir dan jenis kelamin sehingga bisa menghitung jumlah sasaran menurut
kelompok umur sesuai SPM bidang Kesehatan
• Bila bukan lagi sasaran, secara otomatis keluar dari sistem. Misalnya penimbangan balita,
bila anaknya sudah >5 tahun, otomatis tidak masuk perhitungan
• Bisa dilakukan tabulasi silang antar variabel sehingga bisa melakukan telaah lebih lanjut
dari data yang ada
• Sekarang bisa dibandingkan antar Puskesmas (aplikasi yang lama belum bisa)
INTEGRASI PROGRAM DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Masalah Indikator TB

Pemeriksaan BTA pada suspek


Jika hasil positif: berikan pengobatan dan
investigasi kontak

Program
Mengubah tingkat TB
kemandirian keluarga
Kolaborasi dgn pj Pemeriksaan status gizi
Perk
program, dokter, kesling esm Gizi pada penderita TB
dan gizi dlm penanganan as
kasus tsb.

Kesling

Pemeriksaan kondisi
tempat tinggal  rumah
sehat
PEMANFAATAN PROKESGA DAN INOVASI
KEGIATANNYA UNTUK MENINGKATKAN IKS

23
PERCEPATAN PERUBAHAN IKS
DENGAN ADANYA SINERGI LINTAS PROGRAM

RT • Hasil kunjungan keluarga segera


dilakukan intervensi lanjut yang di
analisa melalui manajemen
Intervensi Puskesmas
Lanjut • Intervensi lanjut untuk tingkat
LOKMIN
keluarga, kelompok/ masyarakat/
BULANAN & wilayah
TRIBULANAN RT • Perubahan kondisi kesehatan
ANALISA
DESA keluarga hasil intervensi lanjut ,
RW segera diperbaiki informasi
kesehatan keluarga pada kunjungan
Kunjungan
sebelumnya /di update.
Keluarga • Intervensi lanjut yang membutuhkan
PUSKESMAS
Intervensi awal dukungan LS dibahas pada Lokakarya
RT mini tribulanan.
• Setiap tahun hasil kunjungan
keluarga di update selain melihat
hasil intervensi lanjut, juga terkait
dengan DO indikator
PERCEPATAN PENINGKATAN IKS

dilakukan updating data setiap tahunnya karena Indikator yang ada di setiap keluarga, jika bermasalah
terdapat perubahan sasaran indikator* dan segera dilakukan intervensi akan berdampak
signifikan terhadap IKS
Peningkatan IKS Wilayah
Desa A di kecamatan B wilayah kerja Puskesmas C sudah total coverage

Masalah: >70% keluarga memiliki anggota rumah tangga


Penderita hipertensi yang berobat teratur 20.00% merokok
Keluarga mengikuti program KB 32.00%
Masalah: >30% keluarga memiliki masalah
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 34.00%
akses/penggunaan jamban dan air bersih
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 36.00%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 38.00% Intervensi lanjut tingkat wilayah: Pendekatan Wilayah
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 42.00% Melibatkan otoritas di wilayah tersebut: pemerintah
Desa
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 68.00% Contoh: Bentuk KTR melalui Perdes, pemanfaatan ADD
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 70.00% untuk jamban komunal dan akses air bersih
Manfaatkan forum yang ada dan implementasi MP
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 73.00%

Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 78.00%

Pertumbuhan Balita dipantau 79.00% Intervensi lanjut tingkat Keluarga


Sasaran by name, by address sesuai data yang ada
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 85.00%
dilakukan intervensi termasuk untuk perilaku.
0% 20% 40% 60% 80% 100%
SINERGI LS, MITRA DAN SWASTA
DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Indikator Pemantauan Pertumbuhan Balita

LS
Pem.Desa:
dukungan
pemanfaatan
Peningkatan DD/ADD
kapasitas
kader SWAST
Posyandu
A
Perusahaan:
dukungan
pemanfaatan
CSR
SINERGI LS, MITRA DAN SWASTA
DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Indikator Akses atau Menggunakan Jamban Sehat

LS
Unit Pengumpul Zakat
(UPZ)

Pencapaian Pembangunan sarana


sanitasi melalui dana
Desa ODF zakat
3 PROGRES
IMPLEMENTASI PIS-PK
PERGESERAN STATUS KELUARGA SEHAT

Sep-18 Maret 2020


No. Provinsi Perubahan
Sehat Pra-Sehat Tidak Sehat Sehat Pra Sehat Tidak Sehat
1 DKI JAKARTA 34.1% 61.6% 4.3% 41.8% 55.3% 2.9% 9.2%
2 SULAWESI UTARA 18.5% 64.3% 17.2% 21.3% 66.8% 11.9% 8.1%
3 BANTEN 14.0% 63.7% 22.3% 17.0% 65.3% 17.7% 7.7%
4 MALUKU 8.5% 60.1% 31.3% 10.1% 62.7% 27.2% 5.7%
5 SUMATERA BARAT 13.2% 61.0% 25.8% 14.7% 62.9% 22.4% 4.9%
6 SUMATERA UTARA 12.9% 67.2% 20.0% 15.6% 66.7% 17.8% 4.9%
7 JAMBI 13.0% 61.9% 25.1% 14.3% 62.7% 23.1% 3.3%
8 BALI 33.0% 61.6% 5.5% 34.6% 60.9% 4.6% 2.5%
9 SUMATERA SELATAN 16.7% 63.7% 19.6% 16.5% 66.1% 17.4% 2.0%
10 KEP. RIAU 23.6% 65.8% 10.6% 24.8% 65.1% 10.1% 1.7%
11 KALIMANTAN UTARA 21.3% 61.8% 16.9% 21.7% 62.2% 16.2% 1.1%
12 SULAWESI BARAT 14.3% 62.9% 22.8% 14.4% 63.4% 22.2% 0.7%
13 SULAWESI SELATAN 20.5% 66.4% 13.1% 20.5% 66.9% 12.6% 0.6%
14 LAMPUNG 12.3% 69.6% 18.2% 11.8% 70.8% 17.4% 0.3%
15 KEP. BANGKA BELITUNG 19.6% 67.3% 13.1% 20.8% 65.2% 14.0% 0.3%
16 RIAU 12.6% 65.0% 22.5% 12.5% 65.2% 22.3% 0.1%
INDONESIA 16.7% 65.8% 17.5% 16.9% 66.4% 16.7% 1.0%
4 PENUTUP
HARAPAN
STRATEGI PERCEPATAN INTERVENSI

1. Mendorong akselerasi intervensi lanjut terhadap hasil kunjungan


keluarga secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor di setiap
tingkatan.
2. Memanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam menyelesaikan
masalah terutama yang terkait indikator KS secara integrasi lintas
sektor dan lintas program di tingkat Puskesmas sesuai tahapan
manajemen Puskesmas serta pada setiap tingkatan.
3. Mengupdate informasi hasil kunjungan keluarga sesuai DO dan hasil
intervensi yang telah diberikan.
4. Mendorong pemenuhan pelayanan kesehatan dasar didukung dengan
peningkatan kompetensi faskes melalui pemenuhan sarana prasarana
SDM, alat kesehatan, farmasi dan sistem rujukan.
RENCANA TINDAK LANJUT

1. nhj
2. bvh
3. mzx
4. Nbsn
5. mnxma
Puskesmas Ajangale Kab. Bone, Sulsel:
Memadukan PIS-PK & MR dalam Family Folder

Semua keluarga sudah punya family folder, warna pita menunjukkan status kesehatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai