Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN PROVINSI BALI

TAHUN 2016

OLEH

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS NAKES DALAM KESPRO TERPADU


DENPASAR, 3 APRIL 2016
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-
2019

Pilar 2. Penguatan Yankes


Pilar 1. Paradigma Pilar 3. JKN
Sehat
Program Program
Program • Peningkatan Akses • Benefit
• Promotif – terutama pd FKTP • Sistem pembiayaan:
• Optimalisasi Sistem asuransi – azas gotong
preventif sebagai Rujukan royong
landasan • Peningkatan Mutu • Kendali Mutu &
pembangunan Kendali Biaya
Penerapan
kesehatan • Sasaran: PBI & Non
pendekatan PBI
• Pemberdayaan continuum
Penerapan of care
pendekatan
masyarakat continuum of care
Intervensi berbasis
• Keterlibatan lintas
resiko kesehatan
Intervensi berbasis
sektor (health
resiko risk)
kesehatan Tanda kepesertaan KIS
(health risk)

DTP
KELUARGA SEHAT K
KERANGKA PIKIR PENYELENGGARAAN PARADIGMA SEHAT

Penurunan AKI,AKB,Gizi
Buruk/Lebih, PTM,PM,
PeningkatanPHBS

Siklus KOMIT
MEN
Pemecahan Umpan Balik
Masalh Penghargaan
TATA KELOLA

Implementasi : Perencanaan-
Pelaksanaan & Monev

Sumber Metode &


Kebijakan
Daya Teknologi

PARADIGMA SEHAT
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF DI PUSAT-PROVINSI –KAB/KOTA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TH 2017

1. Meningkatkan Akses dan Mutu Fasyankes (Penguatan Fasyankes)


2. Meningkatkan Pengendalian Penyakit
3. Meningkatkan Kesehatan masyarakat (Pendekatan Keluarga)
4. Meningkatkan Kemandirian, Akses & Mutu Sediaan Farmasi (Obat,
Vaksin, Biosimilar) & Alkes
5. Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan
6. Meningkatkan Efektivitas Litbangkes
7. Meningkatkan Integrasi Perencanaan, Bimtek & Monev
8. Meningkatkan Dayaguna Kemitraan DN & LN
FOKUS PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

1. Program Prioritas:
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk Imunisasi)
b. Perbaikan Gizi khususnya stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/AIDS, Tuberkulosis &
Malaria)
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes
Melitus, Obesitas & Kanker)
2. Prioritas kegiatan diutamakan ke Promotif & Preventif, termasuk
kegiatan pro-aktif menjangkau sasaran ke luar gedung Puskesmas
3. Fokus utama pada Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Care)
4. Menjangkau sasaran utamanya dgn strategi pendekatan keluarga

5
SASARAN STRATEGIS RENSTRA DINKES PROVINSI BALI
2014-2018

1. Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan


2. Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
3. Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
4. Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit
Menular
5. Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

6
PENDEKATAN KELUARGA

PUSKESMAS  TIDAK HANYA YANKES DI DALAM GEDUNG 


JUGA KELUAR GEDUNG : - MENGUNJUNGI
KELUARGA-KELUARGA
TIDAK HANYA MENGANDALKAN UKBM YANG ADA
PENDEKATAN PELAYANAN YANG
MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM
SECARA BERKESINAMBUNGAN
DENGAN TARGET KELUARGA
DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL
KESEHATAN KELUARGA

7
TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA TERHADAP YANKES
YANG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT
Apa yang baru?
Pendekatan Keluarga
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti
pada program Perkesmas (perawatan kesehatan
masyarakat) dan PHBS tatanan rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus
mempunyai database kesehatan seluruh keluarga
di wilayah kerjanya
Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4
masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini 9
Kenapa harus pro-aktif ke keluarga?

Pro-aktif ke keluarga saat ini merupakan


keharusan, alasan rasionalnya sbb.:
Disampaikan 2 contoh masalah kesehatan
yang dalam Renstra 2015 – 2019 menjadi
prioritas
Masalah status gizi khususnya stunting
(pendek)
Penyakit Tidak Menular (PTM) khususnya
hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas

10
Pro-aktif menjangkau keluarga

Balita yang tidak datang penimbangan ke


posyandu, segera dilakukan kunjungan
rumah  agar dapat dilakukan deteksi dini
keadaan balita ybs.
Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk
menemukan 2/3 penderita PTM (hipertensi,
diabetes mellitus) yang belum sadar bahwa
mereka menderita PTM tersebut
Pendekatan keluarga secara total diperlukan

11
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga menggunakan/memiliki akses jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 12
Muatan lokal

Ke-12 indikator tersebut adalah indikator keluarga


sehat tingkat nasional
Daerah diperkenankan menambah muatan lokal
indikator keluarga sehat, contoh:
Stimulasi perkembangan balita (PAUD, taman
posyandu, SDTK anak, dll)
Pemberian tablet tambah darah bagi remaja
Perilaku tidur menggunakan kelambu untuk daerah
endemis malaria
Bebas jentik untuk daerah endemis demam berdarah
13
3 HAL YANG DIPERLUKAN
1. INSTRUMEN YG DIGUNAKAN DI TINGKAT KELUARGA, YAITU :
- PROFIL KESEHATAN KELUARGA (PROKESGA)
- PAKET INFORMASI KESEHATAN KELUARGA (PINKESGA)
2. FORUM KOMUNIKASI YANG DIKEMBANGKAN UNTUK KONTAK
DENGAB KELUARGA, YAITU :
- FGD MELALUI DASA WISMA/PKK
- KESEMPATAN KONSELING DI UKBM (MISAL: POSYANDU)
- FORUM-FORUM YANG SUDAH ADA DI MASYARAKAT
(REMBUG DESA, SANGKEBAN BANJAR, DLL.)
3. KETERLIBATAN TENAGA MASYARAKAT SEBAGAI MITRA, YAITU :
- KADER KESEHATAN
- PENGURUS ORGANISASI KEMASYARAKATAN SETEMPAT
(MISALNYA: PKK, KARANG TARUNA, STT, DLL.)

14
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)

15
Intervensi
Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok
sasaran:
Balita : Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
Usia Sekolah : UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
Remaja : UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
Usia Kerja : UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
Usia Lanjut : Posyandu usila/wulan/adiyuswa

Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi


kesehatan  paket informasi yang sesuai

Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena


data-base keluarga sudah ada
PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI BALI
Perencanaan Terintegrasi

A
Dinkes Prov/Kab/Kota , Dinsos, Dinas PU,
RS Sanglah , RS Prov, RS Kab/Kota, Penguatan
Poltekes, Univ Udayana, BPMPD, POLDA, Promotif dan PRIORITAS
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PKK Preventif: NASIONAL
“Gerakan
Masyarakat
Sehat

D B
Dinkes Prov/Kab/Kota , Peningkatan
Dinsos, BKKBN, RS Sanglah,Peningkatan Derajat
Peningkatan
Dinkes Prov/Kab/Kota ,
RS Prov, RS Kab/Kota, IBI, Pelayanan KB Akses dan
Univ. Udayana, BP3A dan Kesehatan Mutu Dinsos, Dinas PU,
Kesehatan dan Gizi Pelayanan RS Sanglah, RS Prov, RS
Reproduksi Masyarakat Kesehatan Kab/Kota, Poltekes,
Univ Udayana, KKP

Percepatan
PROGRAM Perbaikan Dinkes Prov/Kab/Kota , Dinsos,
PRIORITAS Gizi RS Sanglah, RS Prov, RS Kab/Kota,
Masyarakat Poltekes, Univ Udayana, Dinas Pertanian
PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI &
KABUPATEN/KOTA

1) Memetakan kondisi sumber daya puskesmas


(SDM, sarana & prasarana, alat kesehehatan &
obat )
2) Memenuhi kebutuhan sumber daya melalui
berbagai sumber pembiayaan (APBN, APBD dll)
3) Meningkatkan kapasitas SDM
4) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
5) Membina dan mengawasi (akreditasi
puskesmas, penggerakan Program Keluarga
Sehat dll)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai