Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH

Nomor : Ped/10

Revisi Ke : 00

Berlaku Tgl: 15 Januari 2023

PEMERINTAH KOTA TANGERANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH
JL. Ceremai Raya, Komplek Keuangan Kel. Karang Tengah, Kec. Karang Tengah
Kota Tangerang 15157 Telp. 021 – 7330387 email : karangtengahpkm@gmail.com

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 1


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Program Kesehatan Ibu dan Anak adalah salah satu upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Upaya
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan derajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan AKI
dan AKB. Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan nilai-nilai
organisasi yang mendukung visi dan misi puskesmas.

Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur, kehamilan,


persalinan, nifas dan menyusui. Untuk kesehatan anak ditandai dengan anak
yang memiliki kebugaran jasmani,kecerdasan intelektual,emosional dan
spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak-hak
anak, mulai dari bayi baru lahir sehat, mempertahankan hidup,tumbuh dan
berkembang secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas
sampai usia dewasa.

Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik. Hal ini
terlihat dari adanya peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu.
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2010 dan 2013, Cakupan ibu hamil
yang memperoleh pelayanan antenatal telah meningkat dari 92,7 % pada
tahun 2010 menjadi 95,2 % pada tahun 2013. Cakupan persalinan yang
ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi
86,9 % pada tahun 2013.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 21


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Untuk itu
perlu adanya pedoman pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
(http://www.depkes.go.id)

Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama yaitu


walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik,
tetapi cakupan dan kualitas pelayanan belum optimal, terbatasnya
ketersediaan sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal serta
masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
ibu.

Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012
oleh Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI, IBI, dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.
Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standar
pelayanan. Untuk itu diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat


kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 31


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
2. Tujuan khusus

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)


dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan
keluarga, dasawisma, posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri didalam lingkungan keluarga, dawis, posyandu dan karang
taruna serta disekolah taman kanak-kanak atau TK.
c. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak ba lita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan
keluarganya.

C. SASARAN
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak adalah :
1. Ibu ( hamil, bersalin, nifas, menyusui)
2. Anak (bayi, balita dan anak prasekolah)
3. Remaja dan WUS
4. PUS

D. RUANG LINGKUP
1. Pelayanan KIA dalam gedung
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS ).
c. Pelayanan Imunisasi

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 41


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
d. Pelayanan KB
e. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung
3. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas,
bayi, balita, remaja, PUS, WUS, anak prasekolah,
imunisasi BIAS).
4. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas,
kunjungan neonatal, kunjungan kasus resti ).
a. Penempelan stiker P4K.
b. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
c. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
d. Pembinaan Jejaring Bidan Praktek Mandiri(BPM)
e. Kerjasama lintas program dan lintas sektor

E. BATASAN OPERASIONAL
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang
KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem
tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal
penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon
rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi
KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pembinaan Jejaring dan pemuka masyarakat serta pembinaan
kesehatan di taman kanak-kanak.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 51


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu dan
Anak yang ada di Puskesmas :

PROGRAM KUALIFIKASI SDM SDM TERSEDIA


UPAYA KESEHATAN IBU 1. DIV KEBIDANAN 3 Bidan DIV KEBIDANAN,
DAN ANAK 2. DIII KEBIDANAN 1 Bidan DIII KEBIDANAN,

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:

PROGRAM PENANGGUNG JAWAB PROFESI


KIA RIEFNA YASMIN BIDAN
IMUNISASI DESTY R BIDAN
KB ANNISA ISTIQOMAH BIDAN
MTBS/MTBM RIEFNA YASMIN BIDAN
PELAKSANA KIA, KB, IMUNISASI BIDAN
PEMBINA KELURAHAN KARANG ANNISA ISTIQOMAH
TENGAH
PELAKSANA KIA, KB, IMUNISASI SITI NUR ASIAH PERAWAT
PEMBINA KELURAHAN KARANG
MULYA
PELAKSANA KIA, KB, IMUNISASI SITI HANI HARDIANTI BIDAN
PEMBINA KELURAHAN KARANG
TIMUR

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 61


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
C. JADWAL KEGIATAN

Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama


oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun
tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala Puskesmas.

Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada
awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.

Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan


dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas KARANG TENGAH. Adapun jadwal
kegiatan upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu jadwal rutin (POSYANDU)
dan jadwal kondisional.

JADWAL KESEHATAN IBU DAN ANAK

NO UPAYA KESEHATAN HARI JAM


1. ANTENATAL CARE Senin dan Kamis 07.30-14.30
2. IMUNISASI Selasa dan Jum’at 07.30-14.30
3. KB/IVA TEST Rabu 07.30-14.30
4. MTBS/MTBM Senin-Sabtu 07.30-14.30

JADWAL POSYANDU (jadwal terlampir)

D. BATASAN OPERASIONAL

1. Ibu hamil adalah tumbuhnya janin dalam rahim seorang ibu.


2. Ibu nifas adalah dimana ibu dalam masa sesudah persalinan dan kelahiran
bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
3. Bayi adalah anak usia 0-12 bulan.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 71


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
4. Balita adalah masa anak mulai usia 1-5 tahun, masa ini merupakan masa yang
paling penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan
intelektual.
5. Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau anak kecil
dengan ASI dari payudara ibu.
6. PUS adalah pasangan yang sudah menikah, pasangan suami istri dimana
keduaduanya masih hidup dengan batas umur 15-49 tahun.
7. WUS adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik
antara umur 20-45 tahun.
8. KB adalah usaha untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. ANC
(Antenatal Care) adalah pemeriksaan kehamilan yang diartikan sebagai
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
9. Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
10.Anak pra sekolah adalah anak yang memunyai usia di bawah tujuh tahun,
pada usia ini anak bisa diarahkan kearah yang positif atau kearah yang bisa
membantu perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta
yang diperlukan oleh anak tersebut.
11.Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan antigen serupa
tidak terjadi penyakit.
12.Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta prasekolah

A. Pelayanan Antenatal

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 81


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan).

Dalam penerapannya terdiri atas:


1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah,


hemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus
dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan atau kelompok ber- risiko,
pemeriksaan yang dilakukan adalah hepatitis B, HIV, Sifilis, malaria,
tuberkulosis, kecacingan dan thalasemia.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga


kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa frekuensi

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 91


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
pelayanan antenatal adalah minimal 6 kali selama kehamilan, dengan ketentuan
waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :

✔ Minimal 1 kali pada triwulan pertama.


✔ Minimal 2 kali pada triwulan kedua.
✔ Minimal 3 kali pada triwulan ketiga.

Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin


perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan
dan penanganan komplikasi.

B. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai


standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan
pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan meningkatkan cakupan KB
Pasca Persalinan dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3
kali dengan ketentuan waktu :

1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari


setelah persalinan.
2. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari
ke-28 setelah persalinan.
3. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari
ke-42 setelah persalinan.

Pelayanan yang diberikan adalah :


1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 101


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali , pertama
segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian
kapsul Vitamin A pertama.
6. Pelayanan KB pasca salin adalah pelayanan yang diberikan kepada Ibu
yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan
(sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan).
C. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai


standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah
lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :


1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 Jam
setelah lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8
sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.

Pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi


Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi:

Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM, Pemeriksaan tanda


bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan
rendah dan Masalah pemberian ASI. l Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila
belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir

Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif,


pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di
rumah dengan menggunakan Buku KIA. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 111


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
D. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.

Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang


dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang
normal , tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi. Oleh
karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang
adanya faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini
mungkin, merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian
ibu dan bayi yang dilahirkannya.

Faktor risiko pada ibu hamil adalah :


1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5
cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
5. Anemia dengan dari Hemoglobin < 11 g/dl.
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul
dan tulang belakang
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan
ini.
8. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain : tuberkulosis,
kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin (Diabetes
9. Mellitus, Sistemik Lupus Eritematosus, dll), tumor dan keganasan
10.Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik
terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat
kongenital
11.Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan seksio
sesarea, ekstraksivakum/ forseps.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 121


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
12.Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan paska persalinan, Infeksi
masa nifas, psikosis post partum (post partum blues).
13.Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan
riwayat cacat kongenital.
14.Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda, janin dampit, monster.
15.Kelainan besar janin : pertumbuhan janin terhambat, Janin besar.
16.Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia
kehamilan lebih dari 32 minggu.
Catatan : penambahan berat badan ibu hamil yang normal adalah 9-12 kg
selama masa kehamilan

Komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan nifas antara lain :


1. Ketuban pecah dini.
2. Perdarahan pervaginam :
l
3. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio plasenta Intra
Partum : robekan jalan lahir
4. Post Partum : atonia uteri, retensio plasenta, plasenta
inkarserata, kelainan pembekuan darah, subinvolusi uteri
5. Hipertensi dalam Kehamilan (HDK): Tekanan darah tinggi (sistolik > 140
mmHg, diastolik > 90 mmHg), dengan atau tanpa edema pre- tibial.
6. Ancaman persalinan prematur.
7. Infeksi berat dalam kehamilan : demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis.
8. Distosia: persalinan macet, persalinan tak maju.
9. Infeksi masa nifas.
A. Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar


yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 131


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari- 2 bulan.
2. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 - 5 bulan.
3. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 - 8 bulan.
4. Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 - 11 bulan.

Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap


pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan,
imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh
kembang.

Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan


terpenuhi. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

✔ Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4,


DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
✔ Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi
(SDIDTK).
✔ Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 - 11 bulan).
✔ Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di
rumah menggunakan Buku KIA.
✔ Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.

B. Pelayanan kesehatan anak balita

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual


berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period
dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara
serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 141


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-
fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak. Upaya deteksi dini
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini menjadi
sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah
gangguan ke arah yang lebih berat .

Bentuk pelaksanaan tumbuh kembang anak di lapangan dilakukan


dengan mengacu pada pedoman Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh
Kembang Anak (SDIDTK) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di
puskesmas

Bank Dunia, 1993 melaporkan bahwa MTBS merupakan intervensi yang


cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan
oleh Infeksi Pernapasan Akut (ISPA), diare, campak, malaria, kurang gizi dan
yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut.

Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita


sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai
standar yang meliputi :

1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang


tercatat dalam Buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah
pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat pada
Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut- turut
atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke
sarana pelayanan kesehatan.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
minimal 2 kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan
perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan
kemandirian minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK
diberikan di dalam gedung (sarana pelayanan kesehatan) maupun di luar
gedung.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 151


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan
pendekatan MTBS.

C. Pelayanan KB Berkualitas

Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan


menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian Ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup
memiliki anak.

Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan.


Bagi Pasangan Usia Subur yang ingin menjarangkan dan/atau
menghentikan kehamilan, dapat menggunakan metode kontrasepsi yang
meliputi :

- KB alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi, coitus


interuptus).
- Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).
- Metode KB non-hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan
tubektomi).
Disamping itu pengelola program KB perlu memfokuskan sasaran pada
kategori PUS dengan4 terlalu (terlalu muda, tua, sering dan banyak).

D. Kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak Luar Gedung

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 161


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Pelayanan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan 1. Pendataan Bumil dan Bufas


Ibu 2. Kelas Ibu hamil
3. Pemasangan Stiker P4K
4. PelacakanKematian IBU
5. Kunjungan Rumah Bumil dan Bufas
Resti
6. Sosialisasi Kespro dan TT pada Catin
Pelayanan Kesehatan 1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko tinggi
Anak 2. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak
pra sekolah / SDIDTK (TK,dan PAUD)
3. Kegiatan imunisasi dasar pada bayi dan imunisasi boster
pada balita dan anak sekolah
Pelayanan Keluarga 1. Pendataan sasaran KB
Berencana 2. Konseling dan penyuluhan
3. Pelayanan dengan momen khusus (Safari KB TNI, DLL)

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 171


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 181


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 191
UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas KARANG TENGAH memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:

Sarana Prasarana di Puskesmas KARANG TENGAH

No Nama Alat Jumlah Kondisi

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 201


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

A. LINGKUP KEGIATAN
Pelayanan KIA dalam gedung :
1. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui).
Prosedur : Pasien datang dari ruang pendaftaran diantar petugas dengan
membawa kartu family folder, di anamnesa, dilakukan tindakan pelayanan
sesuai SOP masing-masing.

2. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS)


Prosedur : Mengikuti alur bagan MTBM dan MTBS

3. Pelayanan imunisasi
Prosedur : melakukan anamnesa, Screening, Inform Consent kemudian
diberikan pelayanan

4. Pelayanan KB.
Prosedur : melakukan anamnesa, Screening dan Inform Concent kemudian
diberikan pelayanan.

5. Pelayanan kesehatan reproduksi.


Prosedur : melakukan anamnesa dan konseling.

Pelayanan KIA luar gedung :

1. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita,


remaja, PUS, WUS, anak prasekolah, dan anak sekolah).

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 211


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Prosedur : Pendataan dengan melibatkan kader kesehatan dan kader
posyandu serta instansi terkait setiap bulan dan untuk anak sekolah
dilakukan setiap awal tahun ajaran baru.
2. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas,
kunjungan neonatal, kunjungan kasus resti ).
Prosedur : Pelayanan sesuai dengan tatalaksana kasus masing-masing.
3. Penempelan stiker P4K.
Prosedur : Dengan melibatkan kader posyandu dan kader kesehatan dan
bidan desa ke semua sasaran ibu hamil dimasing-masing wilayah.
4. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
Prosedur : Pelayanan ANC sesuai standar minimal 10 T dan pelayanan KB
non MKJP. Khusus pelayanan imunisasi dilakukan di PKD sesuia jadwal dan
pelayanan imunisasi Puskesmas KARANG TENGAH dilaksanakan setiap
hari kamis.
5. Kelas ibu hamil
Prosedur : Melaksanakan kelas ibu hamil di tiga kelurahan dengan minimal
10 sasaran ibu hamil.
6. Kelas Bayi Balita
Prosedur : Melaksanakan Kelas Bayi balita di tiga kelurahan dengan minimal
sasaran 15 bayi/balita
7. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Prosedur : Bila ada kegiatan event tertentu misalkan safari KB TNI, dan lain-
lain.

B. METODE
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak
diperlukan peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 221


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Metode yang digunakan adalah:

a. Pendataan sasaran : kunjungan bumil, kunjungan ibu nifas, dan neonatal


b. Wawancara/anamnesa
c. Pemeriksaan :

● Bumil minimal pemeriksaan 10T.


● Bufas pemeriksaan : tensi, TFU, lochea, perdarahan, dan
sebagainya.
● Neonatus pemeriksaan : BB, TB, suhu, detak jantung,
respirasi, warna kulit, tali pusat, dan sebagainya.
● Penatalaksanaan kasus : sesuai dengan
penatalaksanaan masing-masing kasus.
● Pencatatan dan pelaporan

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan dalam gedung
a. Wawancara/anamnesa
b. Pemeriksaan
c. Penatalaksanaan kasus : secara procedural bila masih bisa
ditangani di Puskesmas dilakukan penatalaksanaan kasus di
Puskesmas KARANG TENGAH, bila tidak dapat ditangani
selanjutnya dilakukan tindakan rujukan.
d. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan luar gedung
a. Perencanaan (P1)
Petugas membuat rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak pada
RKA JKN (yang bersumber dari dana JKN) dan atau melalui RKA
BOK ( yang bersumber dari danan Bantuan Operasional
Kesehatan) berupa rencana tahunan: 1) Upaya kesehatan wajib :
- Menyusun usulan kegiatan

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 231


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
- Mengajukan usulan kegiatan
- Menyusun rencana pelaksana kegiatan
Upaya kesehatan pengembangan
- Kelas ibu hamil
- Kelas ibu balita
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan), petugas
melakukan kegiatan sesuai rencana.
Contoh:
✔ Kegiatan kunjungan bumil resti dengan Hepatitis, B20 atau kelas
ibu hamil.
✔ Membuat jadual kegiatan
✔ Mengkoordinasikan dengan bendahara JKN dan bendahara BOK
✔ Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
✔ Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1) Petugas Mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang
berupa pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan Pengawasan
terdiri dari:
- Internal : atasan langsung
- Eksternal : masyarakat, DKK, institusi terkait.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 241


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB V

LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanaannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing
organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program
Kesehatan Ibu dan Anak direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini
(Minlok) lintas program dan lintas sektoral sesuai dengan tahapan kegiatan dan
metode pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan
prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- komputer
Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
yang meliputi :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Timbangan
- Leaflet
- Buku catatan kegiatan
- Metlin
- Pita Lila

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 251


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Program KIA
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
mini lokakarya (Minlok) puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan
bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas
untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 261


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan
saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan –
tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 271


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam
mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 281


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering


disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang
dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini
lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan
tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola
limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang
benar.
Beberapa upaya untuk menjaga keselamatan kerja dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) antara lain:

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 291


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
1. Penggunaan APD ( Masker, Handscoon, celemek, Alas kaki )
2. Pengelolaan bahan yang terkontaminasi
3. Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 301


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan
upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana
dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator hasil pelaksanaan, kegiatan monitoring dan evaluasi
serta permasalahan yang ditemukan dapat dibahas pada tiap pertemuan
lokakarya mini tiap bulan.
5. Dokumentasi masing-masing kegiatan

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 311


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
BAB IX

PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
KARANG TENGAH. Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi nyata yang
ada di puskesmas sehingga masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan
masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil
yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas KARANG TENGAH agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang baik sehingga tujuan
pembangunan nasional di bidang kesehatan yakni meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dapat tercapai.

PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 321


UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023
PANDUAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK 33
UPT PUSKESMAS KARANG TENGAH TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai