Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PROGRAM KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN STATUS


KESEHATAN IBU DAN ANAK

DI SUSUN OLEH

NURUL AENI

NURDIA

PUTRI ERLITA

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS ST. FATIMAH MAMUJU


PRODI DIII KEBIDANAN
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Makalah ini yang berjudul PROGRAM KESEHATAN DALAM
MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN IBU DAN ANAK .

Dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik itu
dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan
datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga


tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
penulis mengucapkan terima kasih, semoga segala bantuan dari semua pihak
mudah – mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT..
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGNTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................

BAB II........................................................................................................................

TINJAUAN TEORI...................................................................................................

A. Defenisi..........................................................................................................
B. Tujuan program (KIA)...................................................................................
C. Prinsip pengolahan program (KIA)................................................................
D. Pelayanan dan jenis indikator (KIA)..............................................................
E. Manajemen kegiatan (KIA)............................................................................
F. Persyaratan dan mekanisme kartu insentif (KIA)..........................................
G. Target proram kesehatan ibu dan anak (KIA)................................................
H. Target proram kesehatan ibu dan anak (KIA)................................................

BAB III.......................................................................................................................

PENUTUP..................................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perbaikan status kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi


merupakan salah satu upaya pokok dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di Indonesia. Melalui sistim pengajaran dan penelitian, kita akan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dalam bidang
kesehatan ibu dan anak-kesehatan reproduksi sehingga mampu untuk
mengidentifikasi, membuat prioritas, merencanakan,
mengimplementasikan,mengembangkan, dan mengevaluasi program
penanggulangan masalah Ibu dan anak-Kesehatan Reproduksi, terutama
berkaitan dengan sasaran pembangunan global ( theMilenium develpoment
goals atau disingkat MDGS).Minat Kesehatan Ibu dan nak Kesehatan
reproduksi terdiri dari (3) bidang konsentrasi cabang keilmuan, yaitu' (1 )
Bidang Kesehatan Ibu dan anak (KIA )2,Bidang EpidemiologiReproduksi
dan Perinatal(ERP), dan Bidang Kesehatan Keluarga dan Kependudukan.(K3)

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesahatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,ibu bersalin ibu
menyusui,bayi dan anak balita serta anak sekolah.pemberdayaan masayarakat
bidang kia masayarakat dalam upayamengatasi situasi gawat darurat dari
aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.sistem ke siagaan
merupakan sistem tolong menolong,yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat,dalam hal pengunaan alat trnsportasi atau komunikasi (telpon
genggam,telepon rumah), pendanaan,pendonor darah, pencatatan pemantauan
dan informasi KB. Dalam pengertian tercakup pula pendidikan kesehatan
kepada masayarakat pemuka masayarakat serta menambah keterampilan para
dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak kanak.
Tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtra
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuhkembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia sepenuhnya.

Salah satu sasaran yang di tetapkan untuk tahun 2010 adalah


menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran
hidup,dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun
sampai ini sasaran tersebut belum tercapai.

B. Rumusun masalah
1. Apa yang di maksud kesehatan ibu dan anak ?
2. Bagaiman tujuan program kesehatan ibu dan anak ?
3. Bagaimana kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak ?
4. Bagaimana Pelayanan dan jenis indikator kesehatan ibu dan anak ?
5. Bagaimana Manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak ?
6. Bagaimana Persyaratan dan mekanisme kartu insentif kesehatan ibu
dan anak ?
7. Bagaimana Target program kesehatan ibu dan anak ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak
2. Untuk mengetahui tujuan program kesehatan ibu dan anak
3. Untuk mengetahui kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak
4. Untuk mengetahui Pelayanan dan jenis indikator kesehatan ibu dan
anak
5. Untuk mengetahui Manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak
6. Untuk mengetahui Persyaratan dan mekanisme kartu insentif
kesehatan ibu dan anak
7. Untuk mengetahui Target program kesehatan ibu dan anak
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Defenisi
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
meneteki,bayi dan anak balita serta anak prasekolah dalam Kia keluarga
mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak,
terutam pada tahap awal mauoun tahap tahap kritisnya,dan yang paling
berperan sebagai pendidik anak anaknya adalah ibu. Peran seprang ibu dalam
keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak anaknya dari usia
bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua
terutama ibunya(asfryati,2003)

B. Tujuan program KIA


Tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal,bagi ibu dan kelurganya untuk menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamian proses tumbuh kembangoptimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.sedangkan tujuan khusus kia adalah :
1. Meningkatnya kemampuan ibu ( pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan mengunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembina kesehatan keluarga,penguyuban 10
keluarga ,posyandu dan sebagainya
2. Meningkatnya upayapa pembinaan pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri didalam lingkungan keluarga paguyaban 10
keluarga posyandu,dan kurang balita serta di sekolah taman kanak kanak
atau tk.
3. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi,anak balita,ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu mendekati.
4. Meningkatnya mutu pelayanan peningkatan kesehatan iobu hamil, ibu
bersalin,nifas,ibu meneteki,bayi dan anak balita
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masayarakat keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prsekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

C. Prinsip pengolahan program KIA


Prinsip pengolahan program KIA adlah menetapkan dan peningkatan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efesien, pelayanan
KIA diutamakan pada kegiatan pokok:
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan
mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi tingginya
1. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada
peningkatan pertolongan oleh tenanga profesional secara berangsur.
2. Peningkatan deteksi deni resiko tinggi ibu hamil baik oleh kesehatan
maupun masayarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan
pengamatannya secara terus menerus
3. Peningkatan pelayanan neonatal ( bayi berumur kurang dari 1 bulan )
dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya

D. Pelayanan dan jenis indikator KIA


1. pelayanan antenatal
Adalah pelayanan kesehatan yang diberikakn ibu selama masa
kehamilanya sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Satandar
minimal “5 ” untuk pelayanan antenatal terdiri dari:
a. Timbung berat badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Pemberian imunisasi tt lengkap
d. Ukutr tinggi fundus uteri
e. Pemberian tabel zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
2. pertolongan persalinan
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalianan kepada
masayarakat:
a. Tenaga pprofesional
dokter spesialis kebidanan,dpkter umum,bidan, pembantu bidan
dan perawat
b. Dukun bayi:
Terlatih iyahlah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga
kesehatan yang di nyatakan lulus.
Tidak terlatih ialah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh
tenaga kesehatan dukun bayi yang sedang dilatih dan belum
dfinytakan lulus.
c. Deteksi dini ibu hamil beresiko:
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kemalian sekarang 2 tahunatau
lebih dari 10 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145cm
5. Berat badan kurang dari 38kg atau lingkar lengan atas kurang
dari 23,5 cm
6. Riwayat keluarga menderita kencing Manis, hipertensi dan
riwayat cacat kengenital
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau
panggul

Resiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan


dan normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayi.

Resiko tinngi pada kehamilan meliputi:

1. HB kurang dari 8 gram %


2. Tekanan darah tinngi yaitu sistole lebih dari 140 mmhg dan
diastol lebih dari 90 mmhg
3. Oedema yang nyata
4. Eklampsia
5. Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
8. Imfeksi berat atau seksis
9. Letak sungsang pada primigravida
10. Persalinana prematur
11. Kehamilan ganda
12. Janin yang besar
13. Penyakit kronis pada ibu antara lain jatung, paru, ginjal.
14. Riwayat obstertri buruk, riwayat bedah, sesar dan komplikasi
kehamilan
Resiko tinggi pada neonatal meliputi:
1. BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram
2. Bayi dengan tetanus neonatorum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari
setelah lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6. Bayi lahir dengan berat lebih 4000 gram
7. Bayi preterm dan post trem
8. Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
d. Indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Terdapat 6 indikator kinerja penilaiyyan standar pelayanan
minimal atau SPM untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang
wajib dilaksanakan yaitu:
1. Pengertian
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC
sesuai dengan standar 5T dengan frekuensi kunjungan minimal
4 kali selama hamil, dengan syarat trimester 1 minimal 1 kali,
trimester 11 minimal 1 kali dan trimester 111 minimal 2 kali,
standar 5t yang di maksud adalah:
a. Pemeriksaan atau pengukuran tinggi dan berat badan
b. Pemeriksaan atau pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan atau pengukurantinggi fundus
d. Pemberian imunisasi TT
e. Pemberian tablet besi
1. Definisi operasional
Perbandingan antara jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
ANC sesuai standar K4 disitu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu dengan penduduk sasaran ibu hamil
2. Cara perhitungan
Pembilang: jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
ANC sesuai satandar k 4 disitu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
3. Sumber data:
a. Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC
sesuai standar k4 diperoleh dari catatan register kohort ibu
dan laporan PWS KIA
b. Perkiraan penduduk sasaran ibu hamil diperoleh dari bidan
pusat statistik atau BPS kabupaten atau profensi jawa timur
4. Kegunaan
a. Mengukur mutu pelayanan ibu hamil
b. Mengukur tingkat keberhasilan perlindungan ibu hamil
melalui pelayanan satndar dan paripurna. Jumlah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai stndar K4
perkiraan penduduk.
c. Mengukur kinerja petugas kesehatan dalam penyelengaraan
pelayanan ibu hamil

E. Manajemen kegiatan KIA


Pemantauan kegiatan KIA dilakasakan melalui pemantauan
wilayah setempat KIA ( PWS KIA) dengan batasan :
Pemantauan wilayah setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan
kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain
yang terkiat dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara
teknis maupun nontekenis. Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-
indikator pemantauan teknis dan nonteknis yaitu;
1. Indikator pemantauan teknis :
indikator ini digunakan oleh oarah penegolala program dalam
lingkungan kesehatan yanag terdiri dari:
a. Indikator akses
b. Indikator cakupan ibu hamil
c. Indikator cakupan persaliana oleh tenaga kesehatan
d. Indikator pejaringan dini faktor resiko oleh masyarakat
e. Indikator penjaringan faktor reskio oleh tenaga kesehatan
f. Indikator neonatal
2. Indikator pemantauan nonteknis:
Indikator ini dimaksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan
maupun masalah operasional kegatan KIA kepada para penguasa
wilayah, sehingga di mengerti dan mendapatkan bantuan sesuai
keperluan. Indikator-indikator inidipergunakan dalam berbagaai tingkat
administrasi yaitu:
a. Indikator pemerataan pelayanan KIA
Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemantauan secara
teknis memodifikasinya menjadi inidkator pemerataan pelayanan
yang lebih di mengerti oleh para penguasa wilayah
b. Indikator efektivitas pelayanan KIA:
Untuk di pilih cakupan (coverage) dalam pemantauan secara teknis
dengan memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program
yang lebih di mengerti oleh para penguasa wilayah.
Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan
perbulan, perdesa serta diperguanakan dalam peretemuan-
pertemuan lintas sektoral untuk menunjukan desa-desa mana yang
masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sectoral ini harus di ikuti dengan
suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal:
Peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian
sumber daya setempat yang diperlukan

F. Persyaratan dan mekanisme kartu insentif(KIA)


1. kententuan kartu insentif anak (KIA)
a. sebagai kartu insentif anak yang yang berdomisili dikota surakarta.
b. memberikan fasilitas tertentu pada berbagai bidang sesuai
kebutuhan anak
c. KIA bisa digunakan pula sebagai kartu identitas anak memiliki
identitas resmi (KTP)
d. waktu penyelasian KIA untuk perseseorang 7 (tujuh) hari kerja dan
untuk kolektif 14 (empat belas) hari kerja
e. pembuatan KIA tidak di pungut biaya (geratis)
f. KIA dapat di peroleh dengan menunjukan akta kelahiran, hal ini
dimaksudkan agar:
1. orang tua memiliki kesadaran yang tinggi trhadap anaknya
untuk mencarikan akta kelahiran
2. mendukung RENSTRANS tahun 2011 bahwa semua anak
indonesia tercatat kelahirannya
3. mendukung RENSTRA kota surakarta tahun 2011, bahwa
semua anak surakarta tercatat kelahirannya
4. mendukung program surakarta sebagai kota layak anak.
5. meningkatkan kesejahtraan dan perlindungan anak untuk
menjamin kehidupan, pertumbuhan dan perkembangannya
secara wajar baik jasmani,rohani maupun sosial
2. persyaratan
a. mengisi permulir permohonan KIA
b. poto copy akta kelahiran anak
c. poto copy kartu tanda penduduk dan kartu keluarga orang tua
d. past foto anak berwarna ukuran 2x3 ( 2 lembar)
3. mekanisme
a. penduduk atau yang mewakili ( membawa kuasa) melapor kedinas
b. penduduk atau yang mewakili ( membawa kuasa) mengisi dan
menandatangani fermulir permohonan KIA
c. petugas dinas melakukan pervikasi dan palidasi berkas
permohonan
d. petugas melaukan perekaman data kedalam data base KIA.
e. dinas menerbitkan KIA dengan diberikan kepada pemohon.

G. Target proram kesehatan ibu dan anak (KIA)


Target program adalah meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat pada tahun
2014 dalam program gizi serta kesehatan ibu dan anak yaitu !
1. Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal care (KI) sebesar 100%
2. Persalinan ditanggung oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%
3. cakupan peserta Kb aktif sebesar 65%
4. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KNI)
sebesar 90% dan KN lengkap (KNI,KN2 Dan KN3) sebesar 88%
5. Pelayanan kesehatan anak balita sebesar 85%
6. balita ditimbang berat badannya ( jumlah balita ditimbang /balita
seluruhnya (D/S) sebesar 85%)
7. ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%
8. jumah Tangga yang mengonsumsi garam beryodium sebesar 90%
9. Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85?% dan balita
usia 6-59 bulan mendapatkan Kapsul vitamin A sebanyak 85%
10. cakupan Imunisasi Dasar lengkap kepada bayi 0-11 bulan sebesar
90%.
11. Penguatan Imunisasi rutin melalui Cerakan Akselerasi Imunisasi
Nasional (GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan dapat mencapai
universal child Immunization UCI sebanyak 100%
12. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
mendukung terwujudnya Desa dan Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%
H. Strategi Program Kesehatan ibu dan anak (KIA)
Strategi Promosi Peningkatan KIA serta pernepatan penurunan AKI dan
AKB adalah melalui Advokasi , Bina Suasana dan Pemberdayaan
masyarakat yang didukung oleh Kemitraan.
1. Advokasi
Advokasi merupakan upaya strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari para pengambil
keputusandan pihak terkait (stakeholders) dalam pelayanan KIA.
2. bina Suasana
bina Suasana merupakan upaya menciptakan opini publik atau
lingkungan social baik fisik, maupun non fisik, yang mendorong
individu, keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Perilaku hidup
bersih dan Sehat (PHBS) terkait dengan upaya peningkatan KIA serta
mempercepat penurunan AKI dan AKB. Bina suasana salah satunya
dapat dilakukan melalui sosialisasi kepada kelompok -kelompok
potensial, seperti organisasi kemasyarakatan, kelompok opini dan
media massa. bina suasana perlu dilakukan untuk mendukung
pencapaian target program KIA.
3. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menumbuhkan
kesadaran, kemauan, kemampuan masyarakat dalam mencegah dan
mengatasi masalah KIA. melalui kegiatan ini#,masyarakat
diharapkanmampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat di bidang KIA.
4. Kemitraa
Kemitraan dalam penanganan masalah KIA adalah kerjasama Formal
antara individu-individu, kelompok-kelompok peduli KIA atau
organisasi-organisasi kemasyarakatan, media massa dan swasta/dunia
usaha untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan KIA
dimasyarakat.
1) Konsentrasi Kesehatan Ibu dan anak(KIA)
Konsentrasi KIA memiliki fokus pada kebutuhan ibu dan anak secara
holistik ditingkatnasional maupun global. Konsentrasi ini memungkinkan
kita untuk mengkombinasikan minatnya antara ilmu kesehatan ibu dan
anak dengan pengetahuan lain yang lebih luas dan bersifat interdisipliner,
misalnya antara kesehatan masyarakat dengan ilmu kedokteran, biologi,
psikologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Konsentras i KIA
memilikicakupan perkuliahan secara multidisilpiner pada aspek-aspek
kesehatan dan kesejahteraanibu, bayi, anak dan remaja serta usia produktif
dan usia lanjut.
2) Konsentrasi Epidemiologi reproduksi dan printal (ERP)
Konsentrasi epidemiologi Reproduksi dan Perinatal memfokuskan
pada temuan terbaru secara epidemiologis tentang hubungan antara sebab-
akibat, etiologi, perilaku dan genetik serta mekanisme pencegahan
terhadap penyakit-penyakit reproduksi dan kondisi-kondisi perinatal.
Konsentrasi ini akan mencakup penelitian epidemiologi pada pembahasan
masalahkontrasepsi, kesuburan, kehamilan, menopause, STD,HIV/AIDS
aborsi, serta kondisi keganasan alat-alat reproduksi. Mahasiswa akan
diperkenalkan tentang metode yang digunakan dalam penelitian
epidemiologi reproduksi. Konsentrasi epidemiolgi reproduksi dan
perinatal akan melatih kita ke dalam proses penelitian, praktek dan
kebijakan untuk intervensi secara epidemiologis, termasuk kehamilandan
kelahiran, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan seksual,HIV/
AIDS serta isu kesehatan keluarga dan perilaku yang terkait di populasi.
3) Konsentrasi Kesehatan Keluarga dan kependudukan (k3)
Konsentrasi minat kesehatan keluarga dan populasi dirancang untuk
menyediakan pondasi yang kokoh bagi para pekerja kesehatan masyarakat
di seluruh dunia, khususnya di negara-negara miskin seperti Indonesia.
analisis demografi merupakan perangkat penting untuk pengukuran
mortalitas, fertilitas dan perilaku reproduksi
Pemeliharaan kesehatan ibu

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat


kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat
diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan.

upaya pemecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan.


GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan
nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta
masyarakat.Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk
menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan
pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendirian antara lain mempromosikan
kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita,keluarga dan
kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan
masyarakat.upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kebidanan meliputi

a. upaya Promotif
upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajad kesehatan yang optimal. sasarannya adalah kelompok orang
sehat.tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit
menurun. bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara
memelihara kesehatan
b. upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyaki tsasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi. tujuannya
untuk mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit
(primary prevention ) bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan
antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
c. upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit
menjadi lebih parah melalui pengobatan. sasarannya adalah kelompok
orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis tujuannya kelompok ini
mampu mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary
prevention ) bentuk kegiatannya adalah pengobatan.".
d. upaya rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan. sasarannya adalah kelompok
orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan
pencegahan kecacatan (tertiary prevention)

1. PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH


Promosi kesehatan untuk memelihara suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip
pranikah.Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan
para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan
perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada pararemaja di beri pengertian
tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi
kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.Promosi
kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja
wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang
kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual
para calon ibu. nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah
di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat
gangguan sistem reproduksi nyasegera di tangani. tangguan sistem
reproduksi tidak berdiri sendiri. tangguan tersebut dapat berpengaruh
terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila
masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan
keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang
pasilitas pelayanannya lebih lengkap. faktor keluarga juga turut
mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu
gerbang pernikahan bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk
memperkuat mentalremaja dalam memasuki masa perkawinan dan
kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di
anjurkan. tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui
secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja bila ditemukan penyakit
atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera
dilakukan bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di
upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya
tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja
yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus
memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Remaja yang menderita harus
menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV caranya adalah agar
menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah upaya
pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui
kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka,
organisasi panitia remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpu di
dalamorganisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan
kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di
lakukan dengan baik.Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya,
tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan
penyakit sistem reproduksi fakta perkembangan psikologisdan sosial perlu
diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh
kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis
danSosialnya alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang
berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan
kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri
mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membinakesehatan diperlukan.
Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja bimbingan
terhadap remaja antara lain mencakup:
a) Perkawinan yang sehat
bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan ,
menghadapi perkawinan,disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan
hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan
buah untuk menghasilkan turunan bayi yang dilahirkan juga adalah bayi
yang sehat dan direncanakan.
b) Keluarga yang sehat
Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara
mewujudkan serta membinanya.Keluarga yang diidamkan adalah kelurga
yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera jumlah
keluaga yang ideal adalah suami, istri dan anak. Keluarga bahagia adalah
keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada tuhan YME.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung
kehidupan anggota keluarganya.danmampu menabung untuk persiapan
masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan
mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
c) Sistem reproduksI dan masalahnya
Tidak semua remaja memahami sistem reproduksi manusia.
Membicarakan system reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan
remaja. Perubahan yang terjadi pada sistemreproduksi pada masa
kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan
jugadiberikan mengenai perawatan bayi gangguan sistem reproduksi
yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi
dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti
penyakit-penyakiit hubungan seksual,HIV/AIDS dan tumor
d) Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan atau
sebaliknya
Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit-
penyakit yang memberatkan kehamilan atau persalinan atau juga
penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan atau
persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan. Penyakit yang
perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain
penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi ,DM, anemia, tumor.
e) sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan
Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan
dan persalinan akibat perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu
kesehatan, misalnya pada masa hamil muda.

2. PROMOSI KESEHATAN SAAT HAMIL


Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian
ibu dan bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus
memiliki data ibu hamil yang berada di Wilayah kerjanya. Data ini dapat
diperoleh dari pencatatan yang dilakukan sendiri atua dari kantor desa/
kelurahan. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan
ibu hamil. Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan
dirinya sedini mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat
melalui kelompok ibu-ibu atau pemimpn desa. Pemeriksaan kehamilan
dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada trimester pertama satu kali,trimester
dua kali dan pada trimester tiga kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan dengan sering
dan intnsif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung ibu
hamil atau pendekatan dapat di lakuka melalui dukun terlatih, kader
posyandu,atau peminat KIA. Melalui pemeriksaan teratur dapat
diketatahui perkembangan kesehatan ibu dilakukan dengan mengunakan
pendekatan manajemen kebidanandidalam manjemen kebidanan
pemeriksaan kesehatan mengcangkup langkah identivikasi dan analisa
masalah serta penentuan diagnosa.pemeriksaan dimulai dengan
pengumpulan data subyektif yang dilakukan dengan wawancara atau
anamnesa, lalu dilanjutkan pengumpulan obyektif yang dilakukan dengan
pemeriksaan fisik,melakukan diagnosa rencana asuhan dan tindakan

3. PROMOSI KESEHATAN PERSALINAN


Persalinan adalah suatu hal yang dihayati.walaupun demikian ibu dalam
masa persalianan memerlukan bantuan bidan.kehadiran bidan sewaktu ibu
masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya dan
bantuan agar persalinan terjadi secara persiologis didalam kondisi
lingkungan yang sehat.
1. kalah pertama
awal kalah pertama ditunjukan dengan kontraksi uterus ringan rasa
sakit mulai dari punggung dan meluas keperut bawa, kontraksi ini
biasanya terjadi setiap 10 sampai 15 menit dan berlangsung selama 30
detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan campuran sedikit darah
pemerikasaan abdomen dilakukan untuk letak dan denyut jantung
bayi, denyut jantung bayi di periksa setip 4 jam.tanda vital ibu juga di
periksa setip 4 jam, ibu diberitahu bahwa persalinan mulai dan
upayakan ibu tenang
bila ketuban belum pecah ibu diperkenakan berjalan atau
melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semkain kuat setiap
3-5 menit. Pemeriksaan pemeriksaaan dalam dilakukan. Dalam
kondisi demikian serviks membuka dari 3 sampai 8cm. Diperiksa
apakah ketuban sudah pecah. Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak
enak, nyeri dan tekanan pada panggul bertambah. Bidan selalu berada
di sampaing pasien ibu ditenangkan diajari bernpas dengan dada
selama kontraksi. Ibu diajurkan tidur pada awal persalianan untuk
menyusun tenaga. Alat-alat persalinan di sediakan, demikian pula
tempat tidur dan tempat tidur bayi. Menjelang akhir kala salah satu
umumnya ibu semakin gelisah kadang-kadang tungkai dan tangan
bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu berkeringat, muka kemera
merahan dalam kondisi demikian ibu diminta bernapas dengan dada.
2. Kala II
Pada kala dua bidang melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Ibu di ajari cara mengedam pada waktu datangnya kontraksi
b. Ibu menarik nafas dalam-dalam dan menahan nafas dengan mulut,
kepala di angkat dan mengedam dengan kekuatan otot dan perut.
Pada saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar
panggul, ibu mengedam selama kontraksi dan beristirahat bila
kontraksi berhenti
c. Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina.
Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar tengkurap untuk
menjaga berlangsungnya peredaran darah. lendir dibersihkan dari
hidung dan mulut bayi.
d. bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian
diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD. Bweri ucapan
selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan dan jenisnya..
3. Kala tiga
Periode pada waktu kala ketiga ini berlangsung sekitar 1-20 menit,
kontraksi rahim dan tidak nyeri. tanda- tanda plasenta terlepas adalah
uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu
disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk mengeluarkan
plasenta darah keluar dari vagina.
4. Kala empat
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berkala,
perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain diperlukan.
dalam fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila
kehausan Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian pula tanda-
tanda vital.

4. PROMOSI KESEHATAN NIFAS


Dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan dan keluarganya. Ini
diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam
menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas ini ibu dan
keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukandan tidak boleh di
lakukan.

Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.


2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
setelah pasca persalinan ini, bidan sangat dibutuhkan dalam
menghadapi dan memantau ibu terutama selama 2 jam persalinan. hal ini
karena selama 2 jam pasca persalinan rentan akan komplikasi-komplikasi
pada ibu. dalam masa nifas, tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu
merasa capek dan lemah.
Keadaan fisik nya diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan
daerah vagina. Bila keadaan ibu tetap normal, dianjurkan bayi segera
diteteki lagi. Ibu dan bayi diberikesempatan beristirahat. Makan ringan
setiap waktu, bangun bila mau kencing, bayi tidak boleh diberi apapu
kecuali ASI. Ibu diberitahukan agar menjaga kesehatan perineum terutama
waktu buang air kecil dan air besar.
Berdasarkan program dan kebajikan teknis masa nifas, paling sedikit
dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir untuk mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Jadi ibu dan keluarga diberitahu untuk kontrol pada 6-8 jam setelah
persalinan, >6hari setelah persalinan, 2minggu setelah persalinan, 6
minggu setelah persalinan.

5. PROMOSI KESEHATAN MENYUSUI


Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengetahuannya mengenai
manfaat menyusui, khususnya ibu-ibu pasca persalinan tahu dan mau
menyusui anak-anaknya segera setelah lahir.Dalam promosi kesehatan
menyusui dini, bidan antara lain memberi dukungan dalam pemberian
ASI, memberitahu manfaat pemberian ASI, komposisi dalam ASI, hal-hal
yang mempengaruhi produksi ASI, tanda-tanda bayi cukup ASI, ASI
eksklusif, IMD (Inisiasi menyusui dini) , cara menyusui yang benar, dan
masalah dalam menyusui beserta cara mengatasinya.
Dengan di berikan pengetahuan tentang menyusu ini, diharapkan
tingkat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat. Ini berhubungan
dengan manfaat ASI sendiri yaitu menjaga tubuh agar tidak mudah
terserang penyakit (meningkatkan antibodi bayi).

Pelayanan Kesehatan reproduksi

Indonesia dengan situasi geografisnya terdapat 1300 pulau besar


dan kecil, penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat sosial
ekonomi dan pendidikan belum memadai,sehingga menyebabkan kurang
kemampuan dalam menjangkau tingkat kesehatan tertentu. Masalah
kesehatan reproduksi menjadi perhatian bersama dan bukan hanya
individu yang bersangkutan, karena dampaknya luas menyangkut berbagai
aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadapmasyarakat. Dengan
demikian kesehatan alat reproduksi sangat erat hubungannya dengan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA).

Indonesia merupakan negara berkembang dan anggota ASEAN


yang mempunyai angka kematian ibu (AKI) tertinggi.

Sedangkan angka kematian anak di Indonesia 70/1000 dengan


demikian masalah ini merupakan tantangan besar bagi upaya
meningkatkan sumber daya manusia. Sebagai ketetapan yang
dimaksudkan dengan kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang
Wanita untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur kesuburannya
(fertilitas) dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta
mendapatkan bayi tanpa risiko apapun atau Well health mother dan Well
born baby dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal.
Dalam survei yang dilakukan oleh WHO, menetapkan 5 jenis ketentuan
sebagai criteria klasifikasi Wanita yaitu kesehatan, perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, dan persamaan.

Sadar akan keadaan demikian, pemerintah dan diikuti oleh


kalangan swasta telah mendirikan pusat-pusat kesehatan untuk
mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat. di samping itu penyebaran
bidan di desa merupakan gagasan pemerintah untuk menggantikan peranan
dukun yang masih dominan di tengah masyarkat, sehingga mendapatkan
pelayanan yang bermutu dan menyeluruh. Meskipun angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian anak (AKA) masih belum dapat diturunkan
secara berarti. Keadaan ini dapat berubah bila mengikut sertakan
masyarakat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, dengan
secara aktif mengambil bagian untuk memelihara kesehatannya.Di
samping itu dalam pelayanan dan pertolongan persalinan telah diupayakan
denganmemakai sistem partograf WHO sehingga ibu hamil dan bersalin
dikirimkan pada tingkat garis Waspada. Keberhasilan dalam pelaksanaan
gagasan ini bergantung pada kemampua ndalam memberi pengawasan
selama hamil (antenatal)serta konsultasi gizi. Keluarga berencana juga
memegang peranan penting untuk dapat mengatur jarak
kehamilan,mengatur jumlah kehamilan (sehingga komplikasi dapat
ditekan), dan meningkatkan usia kawin dan hamil sampai mencapai masa
reproduksi sehat, dengan demikian kesehatanreproduksi merupakan
masalah vital dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan reproduksitidak
dapat diselesaikan dengan jalan melakukan tindakan kuratif (pengobatan),
tetapi merupakan masalah masyarakat yang masih dapat diperbaiki.
Indonesia dianggap telah berhasil untuk mengatur kesehatan
reproduksi melalui gerakan keluarga berencana, Melalui penurunan tingkat
kelahiran, ditambah makin meningkatnya kesehatan, AKI dapat menurun
secara berarti, sedangkan AKA dapat diturunkan menjadi 56/1000
persalinan.

Meskipun demikian upaya untuk meningkatkan derajat kehidupan


wanita melalui perluasan lapangan kerja, meningkatkan pendidikan, dan
persamaan kewajiban dan hak, masih memerlukan perjuangan untuk dapat
ikut serta menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan
wanita khususnya kesehatan reproduksi.di lain pihak yang mengecewakan
adalah makin meningkatnya faktor infeksi alat reproduksi,oleh karena
terjadi semacam revolusi seksual yang menjurus ke arah liberalisasi,
dengan makin derasnya arus informasi pada era globalisasi dunia.

Infeksi mempunyai akibat yangmenyedihkan pada kesehatan


reproduksi yang berakhir dengan infertilitas (emandulan) dan
meningkatnya kejadian kehamilan ektopik .

Untuk mencapai sasaran agar tercapai kesehatan alat reproduksi


sehingga dapat menghasilkan generasi sehat rohani dan jasmani, perlu
dilakukan berbagai upaya pencegahan dan diagnosis dini, melalui
pengobatan yang tepat dan berhasil guna. Dapat dikatakan alat reproduksi
adalah alat untuk prokreasi dan kreasi diupayakan semaksimal mungkin
sehingga tercapai Well health motherfir Well born baby.

Dengan tercapainya kesejahteraan masyarakat diharapkan tercapai


kesehatan reproduksi yang prima, dan dapat menghasilkan status politik,
sosial-ekonomi, budaya, ketahanan dan keamanan keluarga
(poleksosbudhankam) tinggi, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas
individu (manusia) dan akhirnya secara berantai dapat meningkatkan
kualitas masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian melalui pembangunan diharapkan dapat
mengubah lingkaran kemiskinan menjadi lingkaran kesejahteraan,
sehingga kesehatan umum masyarakat dan kesehatanreproduksi dapat
meningkatkan generasi yang berkualitas. Secara rinci dapat dikemukakan
bahwa pada masa remaja penekanannya pada bagaimana menghindari
bahaya infeksi alatreproduksi sehingga terhindar dari komplikasi, masa
reproduksi kesehatannya dapat dijagadengan memanfaatkan metode
keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval keharnilan dapat di
perhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas
generasi.

Pertolongan persalinan berorientasi pada well health mother for


well born baby melalui persalinan yang tidak menimbulkan trauma (tidak
membahayakan) dengan persalinan spontan, tindakan operasi ringan
persalinan dan seksio sesarea. Permintaan persalinan seksiosesarea
(melalui operasi dinding perut) akan meningkat, juga permintaan untuk
KB dengan metode operasi wanita (MOW) melalui teknik vasektomi.Pada
masa menopause, pascamenopause, dan senium penekanan ditujukan pada
penyakit degenerasi, sehingga diagnosis dini sangat penting.

BAB IV

PENUTUP

B. KESIMPULAN
Dengan adanya program KIA maka akan tercapai kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu
dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil bahagia Sejahtera
(NKKBS1) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang optimal
C. SARAN

Diharapkan setelah mempelajari makalah (program kesehatan


dalam meningkatkan status kesehatan ibu dan anak) pembaca khususnya
Mahasiswa/Akademi kebidanan dapat mengerti dan mampu
mengaplikasikan.

DAFTA PUSTAKA

Notoadmodjo,S.2018. Kesehatan Ibu dan Anak . jakarta.rineka cipta

Mubarak,dk.2007. kesehatan ibu dan anak KIA. Yogyakarta: graha ilmu

Kemetrian kesehatan RI. Rencana operasional Promosi kesehatan ibu dan anak
(www.promkes.depkes.go.id accesed 19 November 2014)

Anda mungkin juga menyukai