Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH

KEBUTUHAN GIZI REMAJA DAN

DEWASA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 9 :

NAMA 1. RUQAIYA SALIMA

2. ROUDATUL JANNAH

3. SARMILA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas

segala kebesaran dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini yang brjudul “kebutuhan gizi

remaja dan dewasa. ini dengan lancar.

Penyusunan Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata

kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi sebagai sarana untuk menambah

pengetahuan serta wawasan.

Kami juga berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan

tugas makalah ini pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Makalah ini

Kami sadar bahwa Makalah ini masih memiliki kelemahan dan

kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kekurangan

tersebut. kami juga senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik

dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya lebih baik lagi.

Harapan kami, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................i
B. Rumusan Masalah.................................................................................ii
C. Tujuan....................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Konsep Gizi Seimbang Bagi Remaja....................................................i
B. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Dan Remaja..................ii
C. Pengaruh Status gizi Terhadap Sistem Reproduksi Remaja.................iii
D. Kebutuhan Gizi Pada Remaja..............................................................iv
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Simpulan................................................................................................
B. Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting dan

mendapat perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan

pondasi bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh masalah gizi terhadap

pertumbuhan, perkembangan, intelektual dan produktivitas menunjukkan

besarnya peranan gizi bagi kehidupan manusia. Jika terjadi gangguan

gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih, pertumbuhan tidak akan

berlangsung optimal. Kekurangan zat gizi menyebabkan seseorang

mudah terkena infeksi dan jatuh sakit, sedangkan kelebihan zat gizi akan

meningkatkan resiko penyakit degeneratif di masa yang akan datang

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi mengungkapkan bahwa Indonesia

mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi

kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh sudah muncul masalah

baru yaitu berupa gizi lebih. Salah satu Salah satu kelompok usia yang

paling rentan mengalami masalah gizi ganda yaitu remaja. Remaja adalah
sumber daya manusia yang paling potensial dalam sebuah negara karena

remaja merupakan generasi penerus bangsa. Remaja akan menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas jika sejak dini terpenuhi kebutuhan

gizinya. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses

kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik

dan berkelanjutan. Gizi seimbang pada masa ini akan sangat menentukan

kematangan mereka di masa depan. Pada periode ini merupakan saat

yang tepat untuk membangun tubuh dan menanam kebiasaan pola makan

yang sehat, karena jika sejak remaja pola makan seseorang sudah tidak

sehat, maka hal tersebut akan berdampak pada kesehatan di masa yang

akan datang. Oleh karena itu, membiasakan pola makan sehat pada

remaja menjadi penting sebagai upaya untuk mencegah munculnya

masalah-masalah kesehatan pada masa dewasa dan tua nanti .

Menurut WHO/UNFPA, remaja adalah anak berumur 10-19 tahun.

Anak usia ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok umur 10-15

tahun dan 15-19 tahun. Usia 10-15 tahun, dikenal dengan masa

pertumbuhan cepat (growth spurt), merupakan tahap pertama dari

serangkaian perubahan menuju kematangan fisik dan seksual.

Pertumbuhan tersebut dialami baik oleh anak laki-laki maupun anak

perempuan menjelang dan pada saat pubertas. Secara alamiah anak

perempuan ( usia 8-13 tahun) lebih cepat mengalami pubertas dari pada

anak laki-laki (usia 10-15 tahun). Di atas usia 15 tahun, derajat

pertumbuhan badan mulai berkurang, kemudian berhenti diusia 18 tahun,


lalu remaja memasuki usia dewasa. Ciri khas remaja antara lain :

pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari teman

sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta

mampu berpikir abstrak. Usia remaja merupakan masa transisi dari masa

kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada usia remaja banyak perubahan

yang terjadi, selain perubahan fisik, mental, maupun sosial karena

bertambahnya jaringan lemak dalam tubuh, juga terjadi perubahan

hormonal. Perubahan-perubahan itu mempengaruhi kebutuhan

B. Rumusan Masalah

1) Konsep gizi seimbang bagi remaja

2) Factor yang memepengaruhi kebutuhan gizi remaja dan dewasa

3) Pengaruh status gizi terhadap sistem reproduksi remaja

4) Kebutuhan gizi pada dewasa

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui konsep gizi seimbang bagi remaja

2) Mengetahui facktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan gizi

remaja dan dewasa

3) Untuk mengetahui apa saja pengaruh gizi terhadap sistem

reproduksi remaja

4) Mengetahui apa saja kebutuhan gizi pada remaja


BAB II

PEMBAHASAN

A. Gizi Seimbang Bagi Remaja

Masa remaja amat penting diperhatikan karenamerupakanmasa

transisi antara anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan

sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Perhatian khusus

perlu diberikan kepada remaja perempuan agar status gizi dan kesehatan
yang optimal dapat dicapai. Alasannya remaja perempuan akanmenjadi

seorang ibu yang akan melahirkan generasi penerus yang lebih baik.

Kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk

deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja

juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan

sesudahnya. Apalagi masa remaja merupakan masa transisi penting

pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa. Gizi seimbang pada masa

tersebut akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan

Intinya masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat,

sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka

dapat tumbuh optimal. Apalagi dimasa ini aktifitas fisik remaja pada

umumnya lebih banyak. Selain disibukkan dengan berbagai aktifitas

disekolah, umumnya mereka mulai pula menekuni berbagai kegiatan

seperti olah raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras energi,

yang berujung pada keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi

seimbang.

Periode Window of Opportunity adalah kesempatan singkat untuk

melakukan sesuatu yang menguntungkan. Kesempatan tersebut harus

dimanfaatkan, karena bila terlewatkan, risiko akan terjadi dikemudian hari.

Istilah ini digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti astronomi,

ekonomi, 12kedokteran, dan kesehatan masyarakat termasuk gizi.

Dibidang gizi periode Window of Oppurtunity‘hanya’ berkisar dari sebelum

kehamilan sampai umur anak sekitar dua tahun. Jika calon ibu hamil
kekurangan gizi dan berkelanjutan hingga hamil, janin pun akan

kekurangan gizi. Hal ini dapat menimbulkan beban ganda masalah gizi,

yakni anak kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas,

serta ketika dewasa kegemukan dan berisiko terkena penyakit

degenerative

Penentuan kebutuhan akan zat gizi secara umum didasarkan pada

RecommendedDaily Allowances (RDA) yang disusun berdasarkan

perkembangan kronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi

energi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan, tidak berarti

kebutuhannya berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis,

biokimiawi, antropometris, diet serta psikososial. 3.Pemenuhan Gizi

RemajaEnergi dan protein yang dibutuhkan remaja lebih banyak dari pada

orang dewasa, begitujuga vitamin dan mineral.Seorang remaja laki-laki

yang aktif membutuhkan 3.000 kalori atau lebih perhari untuk

mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja putri

membutuhkan 2.000kalori perhari untuk mempertahankan badan agar

tidak gemuk. Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk metabolism karbohidrat

menjadi energi,asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah

merah, dan vitamin A untukpertumbuhan jaringan. Sebagaitambahan,

untuk pertumbuhan tulang dibutuhkan kalsium dan vitamin D yang cukup.

Vitamin A, C dan E penting untuk menjaga jaringan-jaringan baru

supayaberfungsi optimal. Dan yang amat penting adalah zat besi terutama
untuk perempuan dibutuhkan dalam metabolism pembentukansel-sel

darah merah.

Remaja membutuhkan energi dan nutrisi untuk melakukan deposisi

jaringan. Peristiwa ini merupakan suatu fenomena pertumbuhan tercepat

yang terjadi kedua kali setelah yang pertama dialami pada tahun pertama

kehidupannya. Nutrisi dan pertumbuhan mempunyai hubungan yang

sangaterat.Kebutuhan nutrisi remaja dapat dikenaldari

perubahantubuhnya. Perbedaan jenis kelamin akan membedakan

komposisi tubuhnya, dan selanjutnya mempengaruhi kebutuhan

nutrisinya.Kecukupan energidiperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan

proses metablisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan

energidapat dilihat dari BB-nya. Pada remaja perempuan usia 10-12

tahun, kebutuhan energinya sebesar 50-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan

usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia

10-12 tahun, kebutuhan energiya sebesar 55-60 kkal/kg BB/hari,

sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 45-55 kkal/kg BB/hari. (Dedehdkk,

2010:21)Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan,

perkembangan, aktifitas otot, fungsi metabolik lainnya (menjaga suhu

tubuh, menyimpan lemak tubuh), dan untuk memperbaiki kerusakan

jaringan dan tulang disebabkan oleh karena sakit dan cedera. Sumber

energimakanan berasal dari karbohidrat, protein, lemak, menghasilkan

kalori masing-masing, sebagai berikut : karbohidrat 4 kkal/g dan lemak 9

kkal/g didalam nutrisi ini ada yang memasukkan alkohol sebagai


salah satu diantara sumber energi yang menghasilkan kalori 7 kkal/g.

energiyang diperlukan seseorang remaja tergantung dari BMR individu

masing-masing tingkat pertumbuhan dan aktifitas fisik remaja yang kurang

aktif dapat menjadi kelebihan BB atau mungkin obesitas. Asupan energi

yang rendah menyebabkan retardasi pertumbuhan. Energimerupakan

kebutuhan yang terutama ; apabila tidak tercapai, diet protein, vitamin,

dan mineral tidak dapat digunakan secara efektif dalam berbagai fungsi

metabolik.

1. Kebutuhan gizi bagi remaja

WHO menganjurkan rata-rata konsumsi energi makanan sehari

adalah 10-15% berasal dari protein, 15-30% dari lemak, dan 55-75% dari

karbohidrat (Almatsier, 2002:132).

a) Karbohidrat

Karbohidrat dikenal sebagai zat gizi makro sumber “bahan

bakar” (energi) utama bagi tubuh. Sumber karbohidrat utama dalam

pola makanan Indonesia adalah beras. Di beberapa daerah, selain

beras digunakan juga jagung, ubi, sagu, sukun dan lain-lain.

sebagian masyarakat, terutama dikota, juga menggunakan mie dan

roti yang dibuat dari tepung terigu. Karena sebagian besar energi

berasal dari karbohidrat, maka makanan sumber karbohidrat

digolongkan sebagai makanan pokok. Dalam TGS, makanan

sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar tumpeng. Sumber

karbohidrat yang baik pada diet adalah : karbohidrat simple (buah-


buahan, sayur-sayuran, susu, gula, pemanis berkalori lainnya), dan

karbohidrat komplek (produk padi-padian dan sayur-sayuran).

Asupan yang tidak menyebabkan ketosis ; sebaiknya asupan yang

berlebih-lebihan mengarah pada kelebihan kalori.

b) Protei

Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolic,

terutama pertumbuhan, perkembangan, dan mainteen/merawat

jaringan tubuh. Asam amino merupakan elemen struktur otot,

jaringan ikat, tulang, enzim, hormone, antibody, protein juga

mensuplai sekitar 12%-14% asupan energiselama masa anak-anak

dan remaja.Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak

sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein

memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan

mengeluarkan kelebihan nitrogen. Batas yang dianjurkan untuk

konsumsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG)

untuk protein. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG

VI) tahun 1998 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) protein

untuk remaja 1,5 -2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan

dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66

gr per hari untuk laki-laki. Kelebihan asupan protein dapat

mengakibatkan kelebihan berat badan atau sampai obesitas. Bila

asupan energiterbatas diet protein lebih banyak dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan energi, dan tidak bisa dipakai untuk


mensintesis jaringan baru. Pertumbuhan mengalami kegagalan

atau terjadi, kurang energiprotein (KEP). Sumber diet protein yang

baik adalah : daging, unggas, ikan, telur, susu, dan keju. Dalam

TGS, makanan sumber protein hewani dan nabati diletakkan

berdekatan pada level yang sama dibawah puncak tumpeng.

Konsumsi kedua jenis protein ini juga dianjurkan dengan porsi yang

sama.

c) Lemak

Kebutuhan lemak belum direkomendasikan sebelumnya.

Hanya saja pesan dala pedoman gizi seimbang menganjurkan

bahwa kebutuhan lemak sebaiknya seperempat dai kebutuhan

enegi. Saat ini kebutuhan lemak ditentukan sebesar 20% dari

kebutuhan energi.(Soekirman, 2006:20)Lemak juga sebagai

sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh pertumbuhan,

sebagai sumber suplay energiyang berkadar tinggi, dan sebagai

pengangkut vitamin yang larut dalam lemak. Cara yang digunakan

untuk mengurangi diet berlemak adalah dengan memanfaatkan

aneka buah dan sayurdan produk padi-padian dan serelia : juga

dengan memilih makanan rendah lemak dan daging tanpa

emak.Asupan lemak yang kurang, akan terjadi gambaran klinis

defesiensiasamlemak esensial dan nutrisi yang larut dalam lemak,

serta pertumbuhan yang buruk. Sebaliknya kelebihan asupan

beresiko kelebihan BB, obesitas, mungkin meningkatnya resiko


penyakit kardiovaskuler dikemudian hari. Sumber berbagai lemak

tertentu misalnya : lemak jenuh (mentega, lemak babi), asam lemak

tek jenuh tunggal (minyak olive), asam lemak jenuh ganda (minyak

kacang kedelai), kolestrol (hati, ginjal, otak, kuning telur, daging,

unggas, ikan dan keju)Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara

mutlak. WHO menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30%

dari kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah

ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak essensial dan untuk

membantu penyerapan vitamin larut lemak.

d) Serat

Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada tubuh

adalah untuk melancarkan proses pengeluaran tubuh. Sumber

yang baik dari diet, misalnya ; seluruh produk padi-padian,

beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan kering, dan biji-

bijian. Bila kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi

mineral berkurang.Meskipunserat bukan zat gizi tetapi keberadaan

serat diperlukan sekali. Serat tidak dapat dicerna oleh manusia

tetapi dapat dicerna oleh bakteri dan organism lain. serat

diperlukan untuk membentuk ‘bulk’ (volume) dalam usus.

e) Zat besi

Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap

defesiensi zat besi, dapat mengacu semua kelompok status sosial

ekonomi, terutama yang berstatus ekonomi rendah. Penyebab


sebagian besar oleh karena ketidakcukupan asimilasi zat besi yang

berasal dari diet, zat besi dari cadangan dalam tubuh dengan

cepatnya pertumbuhan dan kehilangan zat besi.Prevalansi zat besi

pada gadis umur 11-14 tahun sekitar 2,8% dan pada anak laki-laki

4,1 % seangka umur 15-19 tahun defesiensi zat besi pada gadis

ditemukan sekitar 7,2 % dan laki-laki 0,6%.protein dan itamin,

mineral membentuk sel darah dan jaringan tubuh lain

f) Kalsium

Pertumbuhan tinggi pada masa remaja mencapai 20 %

pertumbuhan tingginya dewasa dan 40 % masa dewasa.

Kebutuhan kalsium pararel dengan pertumbuhan, dan meningkat

dari 800 mg/hari menjadi 1200 mg/hari pada kedua jenis kelamin

pada umur 11-19tahun.Retensi kalsium pada remaja mencapai 200

mg/hari dan pada laki-laki antara 300-400 mg/hari. Kebutuhan

kalsium sangat tergantung pada jenis kelamin, umur fisiologis, dan

ukuran tubuh.Kalsuim yang penting pada remaja untuk

pembentukandan pertumbuhan tulang sehingga tulang dapat

terpenuhi. Pada remajaputri asupan kalsium lebih rendah dari

kebutuhan sehari-hari yang dianjurkan sekitar lebih dari 50%

remaja putridiet dengan kalsium kurang dari 70% kebutuhan

kalsium sehari.Faktor utama yang mempengaruhi kalsium adalah

kecukupan asupan vitamin baik dari diet maupun sinar matahari.

g) Seng
Seng merupakan mineral mikro esensial. Seng diperlukan

untuk sistem reproduksi, pertumbuhan janin, system pusat syaraf,

dan fungsi kekebalan tubuh. Seng didapatkan sebagai komponen

sekitar 40 metaloenzim terlibat dalam proses metabolism, seperti

sistesis protein, penyembuhan luka, pembentukan sel darah, fungsi

imun, untuk pertumbuhan, dan pematangan seksual, terutama saat

pubertas. Defesiensi ada hubungan dengan diet sudah diketahui

sejak tahun 1960 pada remaja laki-laki di Mesir dan iran. Gejala

klinisdan defesiensi seng antara lain : gagal tumbuh, nafsu makan

berkurang, perubahan kulit, dan pematangan seksual yang

terlambat, tetapi seng dapat meningkatkan pertumbuhan dan

pematangan seksual, sedangkan gejala kelebihan asupan seng

adalah emesis/intiksikasi akut. Sumber seng yang baik dalam ;

kerang laut, daging merah, unggas, keju, seluruh padi-padian

sereal, kacang kering dan telur.

h) Vitamin

1) Vitamin A

Vitamin A merupakan nutrisi yang larut dalam lemak,

esensial untuk mata, tulang, pertumbuhan, pertumbuhan

gigi, sel reproduksi dan intregitas system imun.Vitamin A

masih merupakan masalah nutrisi utama yang berakibat

kebutaan di Negara berkembang termasuk di Indonesia.


Kelebihan asupan vitamin A menimbulkan teraogenitas,

gejala toksisitas termasuk efek pada kulit dan tulang.

2) Vitamin C

Fungsivitamin C dalam pembentukan kolagen, tulang dan

gigi, promasi absorpsi zat besi ; melindungi vitamin lain dan

mineral dari oksidasi (antioksidan). Rata-rata asupan vitamin

C remaja laki-laki 121 mg/hari, dan pada gadis 80 mg/hari.

Asupan ini termasuk lebih tinggi dari RDA, yakni 50 mg/hari

untuk usia remaja 11-14 tahun, dan60 mg/hari untuk usia 15-

18 tahun. Buah-buahan segar seperti jeruk, tomat, kentang,

sayur hijau tua, dan strawberi yang dijus merupakan asupan

vitamin C yang sangat baik. Asupan vitamin C menimbulkan

gejala defesiensi vitamin C, berupa pendarahan kulitdan

gusi, lemah, efek perkembangan tulang. Sebaliknya

kelebihan asupan menimbulkan keluhan gastrointestinal.

3) Vitamin E

Fungsinya sebagaiantioksidan sumber vitamin E yang

baik dalam dalam diet, minyak dan lemak sayur-sayuran,

beberapa produk sereal, kacang-kacangan dan beberapa

ikan laut. Asupan yang tidak menimbulkan frogilitas sel

darah merah.Perannyafolatdalam pembentukanhemoglotin

dan mineral genetic.


Kebutuhan folat untuk remaja diperkirakan 3 g/kg BB,

terhadap 400 remaja laki-laki dan gadis untuk melihat status

folat mendapatkan 40% remaja memiliki kadar total sel

darah merah rendah (<140 mg/ml).Folat terjadisebagian

besar oleh karena asupan folat yang tidak cukup. Sumber

folat ditemukan pada sayur berwarna hijau tua, kacang

kering, benih gandum, dan hati. Beberapa makanan sumber

asam folat ini , kebetulan tidak disukai remaja, sehingga

beresiko timbulnya defesiensi. Gejala defesiensi folat berupa

; lemah, pucat, perubahan neurologis, dan anemia.

2. Pola konsumsi pangan

Pola konsumsi menurut Suhardjo merupakan serangkaian cara

bagaimana makan diperoleh, jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah

makanan yang mereka makan dan pola hidup mereka, termasuk

beberapa kali makan atau frekuensi makan. Pola konsumsi

seseorangadalah salah satu bagian dari aspek anthropologi

mempelajari tingkah laku manusia sebagai suatu kelompok, tingkah

laku ini mencakupjuga soal-soal yang berhubungan dengan pangan

atau makanan, misalnya cara manusia mendapatkan, mengolah dan

mengkonsumsi makanan yang berlangsung sejak zaman purba

sampai zaman modern sekarang ini.Menurut Margaret Mead dalam

sekelompok orang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai

reaksi terhadap tekanan eknomi dan sosial budaya yang dialaminya.


Pola konsumsi pangan merupakan kegiatan sosial budaya yang

mempunyai pengaruh kuat terhadap apa dan bagaimana pangan

tersebut dimakan. Manifeestasi yang dihasilakan keluarga inilah yang

akan menghasilkakn food inatake behavioratau struktur perilaku

konsumsi pangan atau lebih dikenal dengan kebiasaanmakan. Pola

konsumsi atau kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia oleh

kelompok manusia dalam memenuhi kebtuhannya akan pangan ;

meliputi sikap, kepercayaan, dan pemmilihan makanan.

Sikap berdasarkan pada nilai-nilai “afektif” yang berasaldari

lingkungan alam, sosial, budayadan ekonomi. Sedangkan

kepercayaan orang yang berkaitan degn nilai-niai “kognitif”selanjutnya

pemihan makanan berdsarkan sikap dan kepercayaan merupka proses

“psikomotor”.

a. Pembentukan Pola Konsumsi

Pangan Pola makan seseorang individu ditinjau dari

frekuensi makan dirumah yaitu apabila frekuensi makan individu

dirumah itu baik mislnya 3 kali makan utama dengan 1-2 kali makn

selingan maka konsumsi makanan jajanannya akan berkurang

karena sudah kenyang terlebih dahulu sehingga nafsu memakan

makanan jajanan berkurang. Sedang pola makan ditinjau dari

penggunaan bahan makanan yang beraneka ragam pada makanan

yang dihidangkan kesehariannya dapat mengurangi konsumsi

makanan jajanannya karena variasi bahan makanan sudah


terpenuhi dan zat-zat gizi yang diperlukannya sudah tersedia dalam

makanan yang menjadi menunya.

Pada usia remaja harus dibiasakan menyukai makanan yang

beraneka ragam. Remaja perlu diperkenalkan variasi, baik jenis

maupun rasa, makanan. Misalnya untuk karbohidrat tidak hanya

pada sepiring nasi, tetapi juga terdapat pada semangkuk mie,

setangkup roti, sepiring irisan kentang goreng, dan lain-lain.

kemudian dibiasakan untuk menyukai berbagai macam sayur dan

buah. Jika memungkinkan, bawa bekal makan siang dari rumah.

Selain dapat menghemat, bekal dari rumah bisa terjamin kesehatan

dan keamanannya. Remaja sebaiknya tahu atau memahami

makanan yang dikonsumsi. Banyak remaja menyenangi makanan

berkalori tinggi yang kurang mengandung vitamin dan mineral,

sehingga membuat badan lebih gemuk. Remaja sulit mengubah

kebiasaan makannya, kecuali melihat ada keuntungannya. Mereka

harus melihat hubungan antara kondisi yang diinginkan dengan

makanan yang harus dimakan, sebelum mengambil keputusan.

Dalam konteks ini, bukan diet yang mesti diambil, tetapi

seharusnya sikap untuk menyukai makanan yang bergizi. Anak

sekolah terutama pada masa remaja tergolong pada masa

pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental serta

peka terhadap rangsangan dari luar. Konsumsi makanan


merupakan salah satu faktor penting yang turut menentukan

potensi pertumbuhan dan perkembangan remaja.

b. Penyusunan Menu Seimbang

untuk Remaja Menu seimbang adalah rangkaian dari

beberapa macam hidangan untuk tiap kalimakan yang dapat

menyehatka tubuh orang yang memakannya dengan menggunakan

semua golongan bahan makanan dan penggantinya dengan

memperhatikan keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung

didalamnya.

Tujuan penyusunan menu seimbang bagi remaja :

 Agar makanan yang akan dihidangkan dapat menjamin

terpenuhinya kecukupan gizi atau kebutuhan gizi seseorang

karena syarat pertama yang harus diperhatikan dalam

menyusun menu adalah terpenuhinya kebutuhan gizi bagi

tubuh.

 Terciptanya keanekaragaman dan kombinasi bahan

makanan sehingga rasa bosan dapat dihindari

 Alokasi keuangan untuk pembelian bahan makanan dapat

diatur sehingga tidak terjadi pengeluaran uangyang

berlebihand.Waktu dan tenaga tidak terbuang sia-sia hanya

untuk keperluan dapur saja.

 Makanan yang disajikan dapat dipilih berdasarkan kesukaan

keluarga.Pilihan terbaik adalah membiasakan diri berperilaku


makan sehat setiap hari. Menu makan harus beraneka

ragam agar semua macam zat gizi yang dibutuhkan

terpenuhi dari makanan. Dengan terpenuhi zat-zat gizi dari

makanan tidak ada alasan untuk menggunakan suplemen.

Jika belum jelas betul manfaatnya, sebaiknya suplemen

dimanfaatkan untuk kebutuhan jangka pendek dan upayakan

tida menjadi kebiasaan untuk jangka waktu yang panjang.

B. Factor yang memepengaruhi kebutuhan gizi remaja dan dewasa

 Pada Remaja

1. Umur dan Jenis Kelamin

Menurut Depkes (2008), umur adalah masa hidup

responden dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur

pada waktu ulang tahun terakhir. Umur mempunyai peran penting

dalam pemilihan makanan. Umur mempunyai peran penting dalam

menentukan pemilihan makanan. Pada masa bayi, seseorang tidak

mempunyai pilihan terhadap makanan yang mereka inginkan,

sedangkan saat dewasa seseorang mulai mempunyai kontrol

terhadap makanan apa saja yang mau mereka makan. Proses

tersebut sudah dimulai ketika masa kanak-kanak, masa ini mulai

memiliki kesukaan terhadap makanan tertentu. Kemudian saat

seseorang tumbuh menjadi remaja dan dewasa, pengaruh

terhadap kebiasaan makan sangat


.Menurut Depkes (2008), jenis kelamin adalah perbedaan

seks yang didapat sejak lahir yang dibedakan antara laki-laki dan

perempuan. Menurut Farida , jenis kelamin menentukan besar

kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang karena pertumbuhan dan

perkembangan individu sangat berbeda.

Gizi kurang terjadi akibat susunan makanan yang tidak

seimbang maupun konsumsi keseluruhanya yang tidak mencukupi

kebutuhan badan. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP),

penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi

kalori dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya

defisiensi energi dan protein. Gizi lebih atau kegemukan (obesitas)

terjadi akibat ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan

kebutuhan energi, yaitu konsumsi kalori terlaluberlebih

dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakain energi. Seseorang

dikatakan menderita obesitas bila berat badannya pada laki-laki

melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal

menurut umurnya

. Obesitas ternyata berkorelasi negatif dengan panjang umur

seseorang. Angka-angka statistik dari perusahaan asuransi di

Amerika menunjukkan bahwa hanya 60% penderita obesitas yang

bisa mencapai usia 60 tahun, sementara persentase untuk mereka

yang memiliki berat badan normalatau kurus sehat adalah 90%


Masalah gizi lebih dapat disebabkan oleh berbagai faktor

yang mempengaruhinya. Peningkatan pendapatan pada kelompok

masyarakat tertentu, terutama diperkotaan menyebabkan

perubahan gaya hidup, terutama dalam pola makan. Pola makan

tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar, dan

rendah lemak berubah ke pola makan baru yang rendah

karbohidrat, rendah serat kasar, dan tinggi lemak sehingga

menggeser mutu makanan ke arah tidak seimbang

2. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam pencapaian

hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetik

antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan

patologik, jenis kelamin, suku bangsaatau bangsa. Potensi genetik

yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan

secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan

oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang

berkembang, gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor

genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk

tumbuh kembang anak yang. Peluang seorang anak mengalami

obesitas adalah 10% meskipun bobot badan orang tua termasuk

dalam kategori normal. Bila salah satu orang tua obes peluangnya

menjadi 40%, dan kalau kedua orang tua obes peluang anak
menjadi obes meningkat sebesar 80%. Menurut Rijanti dalam

penelitian di Depok diketahui adanya hubungan yang bermakna

antara IMT orang tua dengan status gizi. Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,di Jakarta Utara dan

Bekasi diketahui bahwa adanya hubungan antara status gizi orang

tua dengan status gizi anak.

3. Pendidikan

Menurut Depkes pendidikan merupakan tingkat pendidikan

formal tertinggi yang telah dicapai oleh seseorang. Pendidikan juga

diartikan sebagai suatu usaha sendiri untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam maupun di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. tingkat pendidikan yang lebih tinggi

berkaitan erat dengan pengetahuan yang memungkinkan

dimilikinya informasi. Menurut Sediaoetama, pengetahuan

kesehatan dan gizi merupakan faktor yang menonjol dalam

mempengarui pola konsumsi makanan. Suroto (1985) menyatakan,

pendidikan orang tua akan mempengaruhi status gizi anaknya.

Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua cenderung mempunyai

anak dengan status gizi yang baik. Tingkat pendidikan biasanya

sejalan dengan pengetahuan, semakin tinggi pengetahuan gizi

semakin baik dalam hal pemilihan bahan

. Pendidikan ayah sangat mempengaruhi kondisi ekonomi

keluarga serta melatarbalakangi pemilihan barang-barang


konsumsi termasuk makanan. Sedangkan pendidikan ibu

mempengaruhi kelangsungan hidup anak secara langsung

4. Faktor Aktifitas Fisik

Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh

dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas fisik, otot

membutuhkan energi. Banyaknya energi yang dibutuhkan

bergantung pada berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama

dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan. Seorang yang gemuk

menggunakan lebih banyak energi untuk melakukan

suatupekerjaan daripada seorang yang kurus, karena orang gemuk

membutuhkan usaha lebih besar untuk menggerakkan berat badan

tambahan

Menurut WHO, aktivitas fisik adalah sesuatu yang

menggunakan tenaga atau energi untuk berbagai kegiatan seperti :

berjalan, berlari, senam. Setiap kegiatan fisik memerlukan kalori

yang berbeda menurut lamanya, intensitasnya dan sifat kerja otot

dan faktor lain yang membutuhkan kalori dalam melakukan aktivitas

fisik. Anak dengan status gizi lebih atau obese biasanya kurang

melakukan aktivitas. Orang yang selalu aktif ternyata dapat

mencegah pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan

umur.Aktivitas fisik bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat

meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,

meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat


proses penuaan.seseorang yang sehat dapat melakukan aktivitas

fisik setiap hari tanpa

Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan

takaran olah raga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis

pekerjaan dan kondisi kesehatan.

 Pada dewasa

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Dewasa Ada

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan gizi seseorang,

yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: daya

beli keluarga, latar belakang sosial-budaya, tingkat pendidikan dan

pengetahuan gizi,jumlah anggota keluarga dan kebersihan lingkungan.

Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu

menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak

pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan

jenis dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi. Semakin

bertambah pengetahuan akan semakin

mengerti jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi. Kurangnya

pengetahuan dan salah konsepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai

pangan adalah umum dijumpai setiap Negara di dunia. Kemiskinan dan

kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting

dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang penting dari gangguan

gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang dan mengetahui


kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan

sehari-hari. Umumnya, jika pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan

cenderung ikut membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu

membaik kalau diterapkan tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan

menggantikan produksi pangan untuk rumah tangga dan pendapatan

yang diperoleh dari tanaman perdagangan itu atau upaya peningkatan

pendapatan yang lain tidak dicanangkan untuk membeli pangan

atau bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi. Tingkat penghasilan ikut

menentukan jenis pangan apa yang akan dibeli dengan adanya tambahan

uang. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase

dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur

dan berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan

faktor penting bagi kuantitas dan kualitas. Antara penghasilan dan gizi,

jelas ada hubungan yang menguntungkan. Pengaruh peningkatan

penghasilan terhadap perbaikan kesehatan dan kondisi keluarga lain yang

mengadakan interaksi dengan status gizi yang berlawanan hampir

Sedangkan faktor internal yang memperngaruhi kebutuhan gizi dewasa

meliputi metabolism tubuh, status kesehatan, proses fisiologi tubuh,

kegiatan, umur,jenis kelamin / dan ukuran tubuh

Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu

gizi (

NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur


11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329)

sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar

lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari.

Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus

memperhatikan unsure sodium, cara pengolahan makanan dan para

wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

Kebutuhan kalori itu tergantung pada aktivitas fisik, jenis kelamin, dan

massa tubuh.

Individu yang lebih aktif membutuhkan lebih banyak kalori. Zat gizi

lain yang penting yaitu zat besi yang dibutuhkan oleh usia subur selama

masa reproduksi, untuk mengganti kehilangan selama menstruasi,

kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Setelah menopause kebutuhan zat

besi antara pria dan wanita sama.

C. Pengaruh sistem gizi terhadap sistem reproduksi remaja

Dosen Jurusan Gizi Poltekkes DenpasarKesuburan (fertilitas)

adalah dapatbekerjanya secara optimal organ-organreproduksi baik, pada

pria maupun wanita,sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasidengan

baik. Banyak faktor yangmempengaruhi kesuburan dan

keberhasilanpembuahan sel telur oleh sperma, sertatumbuh kembang

janin agar lahir sebagaibayi yang normal dan sehat. Perilaku gizi

dankesehatan merupakan faktor penting.


Padaprinsipnya, seseorang berprilaku makansehat jika aneka

menu yang dikonsumsinyamemberikan gizi seimbang. Gizi seimbangini

hanya dapat diperoleh dari beranekaragam bahan makanan. Makin

banyakragam bahan makanan yang dimakan setiaphari, makin besar

asupan gizi ke dalamtubuh. Kesadaran untuk pola makan sehatitulah yang

sampai kini belum dimilikikebanyakan wanita usia subur (WUS)berusia

muda (remaja). Ada kecendrunganuntuk makan di luar rumah yaitu di

tempat-tempat yang bergengsi dengan pilihan menutidak memenuhi asas

gizi seimbang.Kesukaan makan fast foods atau junkfoods seperti burger,

pizza, dan friedchicken tidak menjamin kebutuhan gizinya.Keadaan ini

bisa berdampak buruk yangakan mempengaruhi kesehatan

organreproduksi.

Reproduksi manusia membutuhkan zat giziyang cukup. Asupan zat

gizi harusdiperhatikan agar mencapai kematanganseksual. Gizi seimbang

akan menentukankesehatan organ reproduksi. Berikutdiuraikan beberapa

zat gizi yang berperandalam kesehatan reproduksi.

 Karbohidrat

Ketika premenstruasi tidak jarang remajamengalami

penurunan atau penekanan nafsumakan akibat hormon

esterogen.Perubahan asupan energi tersebut belumdidukung data

pasti. Ada yang berpendapatbahwa karbohidrat merupakan

sumberpeningkatan asupan energi selama faseluteal, sedangkan

yang lain berpendapatbahwa konsumsi softdrink yangmengandung


gula cenderung meningkatselama fase luteal. Dengan demikian,

makaselama fase luteal terjadi peningkatanasupan makanan atau

energi. Akan tetapi,remaja cenderung mengonsumsi fast foodyang

kurang akan zat- zat gizi yang secaratidak langsung akan

menyebabkan tubuhkekurangan zat-zat gizi makro dan

mikro.Apabila keadaan tersebut berlangsung terusmenerus, maka

akan mempengaruhi fungsiorgan tubuh dan terganggunya

fungsireproduksi, seperti gangguan menstruasi.

 Protein

Unit pembangun dari protein adalah asamamino. Arginin

adalah asam amino yangberfungsi memperkuat daya tahan

hidupsperma dan mencegah kemandulan. Sumberarginin dari

bahan makanan adalah ikan,daging sapi, ayam, kacang-

kacangan.Kedelai dan hasil olahan seperti tempe dantahu

merupakan sumber phytoestrogen.Tahu yang terbuat dari kacang

kedelaimengandung banyak isoflavon. Konsumsitahu membantu

merangsang produksihormon estrogen selama menstruasisehingga

mengurangi peradangan serta krammenstruasi.2 Kemangi juga

kaya dengankandungan arginin.

 LemakL

lemak memegang peranan penting sebagaisumber asam

lemak esensial yangdiperlukan untuk pertumbuhan dan

sebagaipengangkut vitamin larut lemak. Tubuhseorang wanita


harus mempunyai simpananlemak dalam bentuk jaringan

adiposesebagai persiapan menyusui. Menstruasiwanita tidak akan

teratur kalau tidakmemiliki simpanan lemak 20% dari totalberat

badan3.Asam lemak esensial seperti asam lemakomega 3,

dibutuhkan tubuh sekitar 3% darienergi total. Wanita dengan

asupan asamlemak omega 3 yang rendah akan

cenderungmengalami nyeri haid (dismenorhea). Studimenunjukkan

bahwa mengonsumsi asamlemak omega-3 dalam makanan sehari-

hariakan mengurangi nyeri haid. Ikan tuna dansalmon mengandung

asam lemak omega 3.

 Vitamin

Kekurangan zat gizi mikro (vitamin danmineral) mendorong

kelebihan prostaglandinyang dapat memfasilitasi

terjadinyaDysmenorrhea. Agar remaja tidakmengalami gangguan

haid tersebut,dibutuhkan zat gizi mikro yang pentingdalam

mengurangi kejadian Dysmenorrheaprimer.

 Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi larut dalamlemak, esensial

untuk mata, pertumbuhan,diferensiasi sel, reproduksi, dan

integritassistem imun. Kurang vitamin A (KVA)dikaitkan dengan

asupan makananmengandung vitamin A yang rendah,frekuensi

penyakit infeksi yang tinggi sertasiklus reproduksi. Vitamin A, C,

dan Esebagai antioksidan berfungsi menangkalserangan radikal


bebas terhadap dindingsperma dan ovum. Wortel, ubi merah,

buahwarna kuning dan oranye seperti manggadan sayur daun hijau

merupakan sumberbeta karoten untuk maturasi sperma.Asparagus

juga kaya dengan kandunganvitamin A dan C yang bermanfaat

dalam halkesuburan dan pembangkit libido.Kecukupan vitamin A

untuk remaja dandewasa adalah 500-600 RE/hari.Defisiensi

mikronutrien dihubungkan denganturunnya fungsi imunitas

sehinggamempengaruhi frekuensi, lama dankeparahan penyakit

infeksi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kejadian infeksi

selamakehamilan meningkat pada ibu dengandefisiensi vitamin A,

zat besi dan sengtermasuk infeksi pada saluran reproduksi.

 Vitamin C

Vitamin C berfungsi meningkatkankesuburan, memperkuat

sistem imun, danmembantu penyerapan zat besi . Buah -buahan,

seperti stroberi, kiwi, avokat,jambu, jeruk, mangga serta sayuran

hijaukaya akan vitamin C yang dapatmeningkatkan jumlah sperma

danmobilitasnya.Kecukupan vitamin C untukremaja dan dewasa

adalah 50-90 mg/hari.Berikut adalah contoh ‘Sperm Alert Diet”dari

Dr.Dawson (Universitas of Texas) yangmenonjolkan khasiat vitamin

C dalammempengaruhi kualitas sperma yaitu: a) 1½buah paprika

merah (212 mg); b) 2 cangkirbrokoli segar,direbus (196 mg); c) 3

buahkiwi (222 mg); d) 3 buah jeruk (210 mg);dan e) 2 ½ cangkir

stroberi (210 mg
 Vitamin E

Vitamin E sangat penting bagi sistemreproduksi. Vitamin E

mendukung produksisperma dan hormon-hormon seks

sertamencegah kerusakan DNA sperma. Studimenunjukkan bahwa

kerusakan pada DNAsperma dapat menyebabkan

infertilitas.Kerusakan DNA tersebut terutamadisebabkan oleh

radikal bebas. Vitamin Esebagai antioksidan dapat

mencegahkerusakan DNA sperma. Studi jugamenunjukkan bahwa

perempuan yangmengonsumsi vitamin E dua hari

sebelummenstruasi terus-menerus dan tiga harisetelah menstruasi

secara signifikan efektifmengurangi nyeri haid. Sumber

utamavitamin E adalah minyak tumbuh- tumbuhan,terutama minyak

kecambah gandum danbiji-bijian seperti biji labu kuning.

Minyakkelapa dan zaitun hanya sedikit mengandungvitamin E.

Sayuran dan buah-buahan jugamerupakan sumber vitamin E dalam

jumlahyang terbatas. Kecukupan vitamin E untukusia 10-12 tahun

11 mg/hari dan usia 13tahun ke atas 15 mg/hari.

 Asam Folat

Pada beberapa tahun terakhir asam folatmenjadi topik paling

favorit mengingatperspektif pencegahannya cukup pentingdan

beragam. Asam folat diperlukan tubuhuntuk pembentukan DNA dan

RNA.Defisiensi asam folat mengakibatkankelainan kongenital

seperti Neural TubeDefect (NTD). Asam folat yang


diberikansebelum terjadi kehamilan dikaitkan denganpenurunan

risiko terjadinya kelainankongenital (NTD). Hasil

penelitianmenunjukkan bahwa pemberian suplemenfolat pada

masa perikonsepsi (sebelum dansesaat setelah terjadinya

konsepsi) dapatmenurunkan risiko NTD sebesar 70%.Konsumsi

200 mcg sehari diestimasi dapatmenurunkan 35-41% insiden NTD,

400mcg sehari dapat menurunkan 47-53%.Suplementasi untuk

dewasa 1 mg seharimerupakan rekomendasi untuk yang pernah

mendapat bayi NTD atau cacatkongenital lain. Suatu studi di

Belandamenunjukkanbahwa jumlah sperma priayang mengalami

defisiensi asam folat danseng meningkat 75% setelah diberi

suplemenasam folat 5 mg sehari dan seng 66 mgsehari.3

Kecukupan asam folat untuk usia10-12 tahun adalah 300 mcg/hari

dan usia13 tahun ke atas 400 mcg/hari.Asam folat juga berfungsi

dalampembentukan hemoglobin. Selama hamil danmenyusui

wanita memerlukan lebih banyakasam folat dan zat besi. Jika

dalam makanantidak mengandung cukup banyak zat-zat

gizitersebut, maka anemia yang dideritabertambah berat, dan

berakibat perdarahanbanyak pada waktu melahirkan, lahir

lamaatau mudah terkena infeksi yang berakibatfatal.

Sumber asam folat adalah sayuran berwarnahijau tua, kol

dan keluarga kol, buah-buahanseperti stroberi, biji-bijian, daging,


susu dansereal yang difortifikasi. Asparagus jugamemiliki

kandungan asam folat yang cukuptinggi.

 Vitamin B6

Vitamin B6 dapat meningkatkan kesuburanwanita. Sumber

vitamin B6 adalah ikan,ayam, telur, pisang, wortel, brokoli.

 Vitamin B12

Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukansel darah merah.

Vitamin B12 dapatmenambah dan meningkatkan kualitassperma.

Sumber dalam makanan meliputihati, daging merah, ikan, telur dan

susu.Defisiensi vitamin B12 menimbulkan anemiaperniosa.

Kecukupan vitamin B12 untuk usia10-12 tahun adalah 1,8 ug/hari

dan usia 13tahun ke atas 2,4 ug/hari

 .Zat besi

Zat besi penting untuk transportasi darah danoksigen di

dalam tubuh. Kaum perempuanperlu menjaga keseimbangan

proses ovulasi.Suatu studi menunjukkan bahwa 40% wanitayang

mengalami masalah ovulasi menjadisubur setelah menambah

konsumsi zat besi.Zat besi juga penting dalam pembentukansel

darah merah. Ikan tuna dan salmonmengandung zat besi yang

tinggi yangmembantu merangsang produksi sel darahmerah untuk

mengganti kehilangan darahselama menstruasi. Sumber zat besi

jugaterdapat dalam hati, daging, kacang-kacangan, maupun sayur-

sayuran.Kecukupan zat besi untuk remaja dandewasa adalah 13-


26 mg/hari.Defisiensi zat besi atau anemia defisiensi

besidiakibatkan oleh rendahnya asupan besimakanan, terutama

besi hem, yang terjadisecara kronis. Pola makan

masyarakatIndonesia pada umumnya mengandungsumber besi

hem (hewani) yang rendah dantinggi sumber besi non hem

(nabati). Anemiasecara umum dikaitkan dengan menurunnya

imunitas sehingga meningkatkan risikoterhadap kejadian infeksi.

 Kalsium

Kalsium merupakan zat gizi mikro yangmemiliki peran dalam

mengurangiDysmenorrhea. Penelitian mengenaisuplementasi

kalsium yang dilakukan diMetropolitan Hospital di New

York,Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 75%penderita PMS

berkurang sakitnya.Pembekakan dan rasa sakit pada

payudaraberkurang, begitu pun dengan sakit kepaladan kejang

perut (Dysmenorrhea)Hasill penelitian pada remaja wanita di SMA8

Denpasar menunjukkan bahwa sebagianbesar (95%) remaja yang

mengalamiDysmenorrhea berat ternyata tingkatkonsumsi

kalsiumnya kurang. Adahubungan antara tingkat konsumsi

kalsiumdengan kejadian Dysmenorrhea(p<0,05). Dengan demikian

maka semakinrendah konsumsi kalsium semakin

beratDysmenorrhea yang dialami.4Pada waktu otot berkontraksi

kalsiumberperan dalam interaksi protein di dalamotot, yaitu

aktin dan myosin. Bila kalsiummdalam darah kurang, maka otot


tidak bisamengendur sesudah kontraksi. Tubuh akankaku dan

dapat menimbulkan kejang/Menurut Krummel (1996)

menjelaskanbahwa agar sepanjang dan selama siklus haidtidak

menimbulkan keluhan-keluhan atauketidaknyamanan, maka remaja

wanitasebaiknya mengkonsumsi susu dan hasilolahannya serta

sayuran berdaun hijausebagai sumber kalsium yang baik

untukmengurangi nyeri haid. Hal ini sangatbertolak belakang

dengan kebiasaan remajawanita saat ini, yakni terjadi

peningkatanasupan makan siap saji yang cenderungmengandung

tinggi lemak, energi, natriumdan rendah asam folat, serat, Vitamin

A,Vitamin C dan Kalsium.1Kalsium juga dikaitkan dengan

kesehatanreproduksi, utamanya pre-eklamsia/eklamsia, berat

badan lahir rendah (BBLR)College of St. Bartholomeus

HospitalLondon, adalah sebagai berikut: a) 1 cangkirjus jeruk (10,7

mg); b) 1/3 cangkir serealiasegala merek (0,1 mg); c) ½

cangkirbayam,direbus (0,13 mg); dan d) ½ cangkirbiji-bijian

kering,direbus (0,12mg).Vitamin B6Vitamin B6 dapat meningkatkan

kesuburanwanita. Sumber vitamin B6 adalah ikan,ayam, telur,

pisang, wortel, brokoli.Vitamin B12Vitamin B12 diperlukan untuk

pembentukansel darah merah. Vitamin B12 dapatmenambah dan

meningkatkan kualitassperma. Sumber dalam makanan

meliputihati, daging merah, ikan, telur dan susu.Defisiensi vitamin

B12 menimbulkan anemiaperniosa. Kecukupan vitamin B12 untuk


usia10-12 tahun adalah 1,8 ug/hari dan usia 13tahun ke atas 2,4

ug/hari.Zat besiZat besi penting untuk transportasi darah

danoksigen di dalam tubuh. Kaum perempuanperlu menjaga

keseimbangan proses ovulasi.Suatu studi menunjukkan bahwa

40% wanitayang mengalami masalah ovulasi menjadisubur setelah

menambah konsumsi zat besi.Zat besi juga penting dalam

pembentukansel darah merah.

 Seng

Seng sangat diperlukan untuk pematanganseksual. Bagi pria

seng membantu menjagafungsi organ seksual, produksi sperma

danmelincahkan sperma. Kekurangan sengmenyebabkan

penurunan hormontestosteron, penyusutan testis danpengurangan

produksi sperma yang sehat.Seng dapat meningkatkan proteksi

spermaterhadap kerusakan karena radikal bebas . Kekurangan

seng ada hubungannya dengankonsumsi yang sudah diketahui

sejak tahun1960 pada remaja laki-laki di Mesir danIran. Gejala

klinis defisiensi seng antara laingagal tumbuh, pematangan seksual

yangterhambat. Akan terapi, seng dapatmeningkatkan

pertumbuhan danpematangan seksual. Asupan seng

akanmembantu mengurangi pramenstrualsindrom (PMS) dan

Dysmenorrhea.Suplemen seng selama kehamilan dikaitkandengan

meningkatnya berat badan lahir danmenurunnya risiko

prematuritas.Wanita yang mengalami Dysmenorrheacenderung


kekurangan seng dan mempunyaiprostaglandin yang tinggi.

Hormon inilahyang diyakini menyebabkan kram saatmenstruasi.

Seng memiliki kandunganantioksidan dan anti-inflamasi yang

bergunamenghambat metabolisme prostaglandin.Asupan seng

akan membantu mengurangikram menstruasi.2Sumber seng paling

baik adalah proteinhewani, terutama daging, hati, ayam,

telur,kerang, rajungan, lobster, ikan salmon.Serealia tumbuk,

kacang- kacangan dan bijilabu kuning juga merupakan sumber

yangbaik. Tiram atau kerang-kerangan adalahsalah satu makanan

laut yang sudah sejakdahulu dikenal sebagai peningkat

gairahseksual atau libido.Kebutuhan seng padausia remaja dan

dewasa adalah 9,3 – 17,4mg/hari.

 Magnesium

Magnesium adalah mineral penting dalammempertahankan

otot. Wanita dengankekurangan magnesium akan

menghasilkanotot yang terlalu aktif sehinggamenyebabkan nyeri

haid dan gejala yanghebat. Menambahkan magnesium

dalammakanan sehari-hari akan membantu untukmengurangi atau

mencegah kram dan nyerimenstruasi.Sayuran hijau adalah sumber

utamamagnesium, kacang- kacangan dan biji-bijian merupakan

sumber yang baik, seperti tepung kedelai, tahu, tempe,kacang

mete, jagung manis, dan almond.Sedangkan buah- buahan

umumnyamengandung sedikit magnesium.


 Selenium

Selenium merupakan antiokdidan yangberperan mencegah

oksidasi sel-sel sperma.

kekuranganselenium dapat menyebabkan infertilitaspada

pria. Sumber utama selenium adalahdaging merah, hati dan

makanan dari laut.Kecukupan selenium yang dianjurkan untukuntuk

usia 10-12 tahun adalah 20 ug/haridan usia 13 tahun ke atas

adalah 30 ug/hari.

Zat Gizi Penting Masa Prakonsepsi

Fokus utama pada prakonsepsidiprioritaskan pada asam folat, zat

besi,vitamin C, E, B6, seng, selenium, dankalsium. Berikut adalah

pesan yang perludiperhatikan oleh pasangan suami istri:Tiga bulan

menjelang masa prakonsepsi:

a)Vitamin dalam jumlah cukup diperlukan;

b)Perlu penambahan pil suplemen antioksidandan 400 mcg asam

folat, perbanyakmengonsumsi alpukat, minyak bungamatahari, dan

biji wijen; c) Seng diperlukanuntuk proteksi sperma terhadap

radikalbebas;

d) Asam lemak esensial diperlukanwanita, dengan memperbanyak

konsumsiikan segar; Kafein yang terkandung dalamsejumlah

minuman perlu dikurangi. ang terkandung dalamwortel, jeruk, kiwi

D. Kebutuhan gizi dewasa


Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang.

Kebutuhan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi

badan, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu,

dalam pemenuhan zat gizi harus disesuaikan dengan kebutuhannya.

1.       Kebutuhan energi

Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan

bertambahnya usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan

berkurangnya aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan

kenaikan berat badan. Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap

orang. Anjuran kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi

(AKG).

2.      Kebutuhan karbohidrat

Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan

energi, terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat

dalam padia-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti

roti) dan umbi- umbian (kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk

karbohidrat sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari

kebutuhan energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari (Almatsier

dkk, 2013).

3.       Kebutuhan protein

Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan

total energi. Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa

digunakan untuk menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-


hari melalui urin, feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel

yang rusak. Konsumsi protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan

hilangnya kalsium melalui urin, sehingga resiko menderita osteoporosis

bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat

meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat

dari tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam

makanan hewani Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein

yang berasal dari makanan nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya

4.       Kebutuhan lemak

Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi.

Konsumsi lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging

tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta

mengurangi santan dan goreng-gorengan (Almatsier dkk, 2013).

5.      Kebutuhan mineral

Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat

dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi

Seimbang (PGS). Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam

natrium, besi dan kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur

(NaCl) dan monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam natrium

dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan

untuk membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti

ikan asin, ikan asap, makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG.

AKG besi pada perempuan dewasa muda lebih tinggi dibandingkan


dewasa setengah tua karena pada usia tersebut perempuan kehilangan

besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi yang

dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran hijau, serta

kacang-kacangan dan hsil olahannya sepertu tahu dan tempe. Kalsium

penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap kuat.

Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah terjadinya

osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang dianjurkan

untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya

6.       Kebutuhan vitamin

Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya

dapat dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi

Seimbang (PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk

digunakan sebagai standar guna mencapai status gizi yang optimal.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances

(DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua

orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran

tubuh aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan

asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan

merupakan perorangan/individu

a. Faktor yang mempengaruhi gizi pada dewasa

b.      Dampak masalah gizi pada orang dewasa


Menurut Sudikno (2009) kegemukan atau obesitas terjadi karena

konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi

(AKG) per hari tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang mencukupi.

Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu lama, dan tidak diimbangi

dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan energi, lambat

laun kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di

dalam sel lemak di bawah kulit.

Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Kegemukan

mempengaruhi umur rata-rata seseorang dan berisiko untuk terjadinya

penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah

tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker.

Penyakit degeneratif pada orang dewasa :

1.      Penyakit Gula Darah (Diabetes Mellitus)

Diabetes melitus adalah sekumpulan gejala yang disebabkan

karena meningkatnya kadar gula dalam darah karena insulin secara

absolut atau relatif atau menurunnya tingkat sensivitas insulin. Tipe DM

pada orang dewasa adalah DM yang tidak bergantung pada insulin, di

mana jumlah insulinnya cukup banyak, hanya saja kerjanya yang sudah

tidak optimal atau tidak sensitif lagi terhadap kenaikan kadar gula dalam

darah. Konsensus Pengelolaan DM di Indonesia telah disusun oleh

PERKENI tahun 2002 antara lain memberikan pedoman tentang

kebutuhan gizi orang dengan diabetes dan dianjurkan penggunaan Daftar


Bahan Makanan Penukar (DBMP) dalam penyuluhan perencanaan makan

orang dengan diabetes.

Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan

diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olahraga untuk mendapatkan

kontrol metabolik yang lebih baik, dan beberapa tambahan tujuan khusus

yaitu  :

1.      Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan

keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau obat hipoglikemik

oral dan tingkat aktivitas.

2.      Mencapai kadar serum lipid yang optimal.

3.      Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan

berat badan yang memadai pada orang dewasa.

4.      Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap

dapat dicapai dan dipertahankan.

5.      Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes

yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka

pendek, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan

komplikasi kronik diabetes seperti penyakit ginjal, neuropati autonomik,

hipertensi, dan penyakit jantung.

6.      Meningkatkan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

2.      Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan Penyakit Jantung

Koroner
               Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah meningkat

melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai

dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi. Faktor

gizi berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa

mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya

hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor

usia juga berperan, karena pada usia lanjut pembuluh darah cenderung

menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami

aterosklerosis, resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan

meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya

agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh.

3.      Artritis Gout

Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh

metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar

asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan

kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan

sendi pada lutut dan jari.

Tujuan diet artritis gout adalah untuk mencapai dan

mempertahankan status gizi optimal, serta menurunkan kadar asam urat

dalam darah dan urin. Diet pada penderita ini rendah purin, rendah lemak,

cukup vitamin dan mineral. Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila

ada tanda-tanda berat badan berlebih.

4.      Kanker
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal

yang tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini dapat

merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang

terkena.

Beberapa faktor pnyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada

penyakit kanker adalah :

1.      Kurang nafsu makan yang disebabkan karena faktor psikologis dan lost

renponse terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan

terhadap indra pengecap.

2.      Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena gangguan pada

saluran cerna, gangguan absorpsi zat gizi, dan kehilangan cairan serta

elektrolit karena muntah dan diare.

3.      Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

4.      Peningkatan pengeluaran energi.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting

dan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik

merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh

masalah gizi terhadap pertumbuhan, perkembangan, intelektual

dan produktivitas menunjukkan besarnya peranan gizi bagi

kehidupan manusia. Jika terjadi gangguan gizi, baik gizi kurang

maupun gizi lebih, pertumbuhan tidak akan berlangsung optimal.

Masa remaja amat penting diperhatikan

karenamerupakanmasa transisi antara anak-anak dan dewasa.

Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan

kematangan mereka dimasa depan. Perhatian khusus perlu

diberikan kepada remaja perempuan agar status gizi dan

kesehatan yang optimal dapat dicapai. Alasannya remaja


perempuan akanmenjadi seorang ibu yang akan melahirkan

generasi penerus yang lebih baik.

Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap

orang. Kebutuhan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor

yaitu umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas

fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus disesuaikan

dengan kebutuhannya.

Penentuan kebutuhan akan zat gizi secara umum

didasarkan pada RecommendedDaily Allowances (RDA) yang

disusun berdasarkan perkembangan kronologis, bukan

kematangan. Karena itu, jika konsumsi energi remaja kurang dari

jumlah yang dianjurkan, tidak berarti kebutuhannya berdasarkan

data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,

antropometris, diet serta psikososial


DAFTAR PUSTAKA

1.Paath, Erna Francin. YuyunRumdasih, Heryati.2004. GiziDalam

Kesehatan Reproduksi.Jakarta: Buku Kedokteran ECG2.George A,

Eby.2006. ZincTreatment PreventsDysmenorrhea, (online),available:http://

george-eby-research.com/html/zinc-for-cramps.pdf, (25 November

2009)3.Karyadi,Darwin.2006. GiziSeimbang Untuk Prakonsepsidalam Gizi

seimbang dalam SiklusKehidupan Manusia.Jakarta: PTPrimamedia

Pustaka.4.Dewantari,Ni Made, G.A.DewiKusumayanti dan Shita.

2012.Hubungan Tingkat Konsumsikalsium dengan KejadianDysmenorrea

di SMA 8 Denpasardalam Jurnal Ilmu Gizi5.Almatsier,Sunita. 2004.

Prinsipdasar Ilmu Gizi. Jakarta: GramediaPustaka Utama.6.Departemen

Gizi dan KesehatanMasyarakat FKM,UI. 2008. Gizidan Kesehatan

Masyarakat.Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.7.Departemen Kesehatan

RI. 1979.Daftar Komposisi Bahan Makanan.Jakarta: Depkes

RI8.Wirakusumah, Emma S. 2007. JusBuah dan Sayuran. Jakart

Anda mungkin juga menyukai