Disusun Oleh :
Kelompok 4
Dosen Pengampu :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Kebutuhan Nutrisi pada Balita dan
Prasekolah”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia dini berada pada masa yang disebut dengan masa keemasan atau
golden age. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut pertumbuhan dan perkembangan
manusia sedang terjadi dengan pesatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia
adalah nutrisi/gizi. Kebutuhan akan gizi pada anak usia dini sangatlah penting untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, terutama perkembangan otaknya.
Perkembangan otak sangat tergantung pada asupan gizi yang dikonsumsi. Setiap
makanan yang dikonsumsi memiliki manfaatnya masing-masing bagi tubuh anak,
ini dikarenakan kandungan nutrisi pada makanan berbeda-beda. Anak-anak sangat
dianjurkan untuk mengonsumsi makan yang beragam dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya. Ini dikarenakan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh
anak-anak dan dewasa berbeda demikian juga dengan asupan nutrisi yang
dibutuhkan anak laki-laki juga berbeda dengan anak perempuan. Kehidupan
manusia pada usia 0-6 tahun sering dikenal dengan masa emas (golden age). Masa
tersebut merupakan masa penting dalam kehidupan manusia dan membutuhkan
perhatian yang sangat mendalam. Ini dikarenakan pada masa tersebut manusia
sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan pesatnya. Pada
masa ini tubuh manusia mengalami pertumbuhan, begitu juga dengan psikomotorik,
mental dan sosial juga mengalami perkembangan. Nutrisi atau gizi merupakan
faktor mutlak yang diperlukan oleh tubuh dalam proses tumbuh kembang.
Kebutuhan nutrisi untuk setiap orang berbeda-beda dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin dan aktivitas. Nutrisi yang dibutuhkan anak usia dini tidak sama dengan
orang dewasa, anak-anak membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan
orang dewasa. Hal ini karena anak prasekolah masih dalam fase tumbuh kembang.
Anak usia dini disebut juga dengan masa prasekolah, dikarenakan pada masa ini
anak mulai melatih berbagai gerakan refleks fisik motorik, dan Panca indera nya,
1
sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya itu
pendidikan dasar. Selain itu, pada anak usia dini mulai belajar tentang berbagai hal
di lingkungannya. Rasa ingin tahu yang besar, dan aktivitas yang banyak harus
diimbangi dengan nutrisi yang bergizi. Pada masa 1-5 tahun (balita) kebutuhan
nutrisi anak menjadi lebih meningkat dari sebelumnya, hal ini dikarenakan pada
periode ini banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini
nutrisilah yang memegang peran yang sangat besar pada tubuhnya . Nutrisi terdapat
Pada berbagai jenis makan, oleh karna itu pemberian makanan pada anak yang
sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan harus sangat
diperhatikan dari segi kandungan nutrisinya maupun tingkat keanekaragamannya.
Makanan pun hendaknya memenuhi syarat kecukupan zat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Nutrisi berasal dari kata “nutrition” yang di Indonesia lebih dikenal
dengan sebutan “gizi” yang memiliki makna sebagai makanan yang menyehatkan.
(Alimul H., 2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh (Alimul H., 2006). Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam
makanan. Nutrisi atau zat gizi terdapat dalam asupan makanan yang dikonsumsi.
Namun tidak semua makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan.
Banyak makanan yang beredar dilingkungan sekitar anak mengandung zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh bahkan tergolong berbahaya, seperti halnya makan
yang mengandung pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, yang akan
memberikan dapat negatif pada tubuh anak sehingga dapat menghambat proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara umum dinegara berkembang ibu
memiliki peranan yang sangat penting dalam memilih dan menyiapkan sajian
makanan untuk dikonsumsi keluarganya sehingga pengetahuan ibu akan
mempengaruhi jenis pangan dan mutu gizi makan yang dikonsumsi keluarganya.
Keadaan kesehatan gizi anak sangat bergantung padan tingkat konsumsi. Tingkat
konsumsi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanannya. Kualitas hidangan
makanan ditunjukkan oleh ada tidaknya kandungan zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam susunan hidangan. Sedangkan kuantitas menunjukkan jumlah setiap
zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan makanan dapat
memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka tubuh
berada padan kondisi kesehatan yang baik. Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) menganjurkan agar kebutuhan energy (karbohidrat) rata-rata sekitar 60-70
%, protein 10-15 %, dan lemak 10-25 %. Sementara vitamin dan mineral yang harus
3
dipenuhi antara lain vitamin A, B, C, D, E, zat besi, seng, tembaga, mangan, dan
lain-lain. Menurut Santoso (2009) ada 5 fungsi zat gizi yaitu sebagai:
a. Sumber energi dan tenaga, jika fungsi ini terganggu orang akan menjadi kurang
geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
b. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang
sudah ada.
c. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu
mengganti sel yang nampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan
penutup luka.
d. Mengatur metabolisme dan berbagi keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa dan mineral).
e. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
sebagai anti oksidan dan antibodi lainnya. Makanan yang dikonsumsi harusnya
mengandung zat gizi yang mempunyai tiga fungsi penting untuk tubuh, yaitu:
sebagai sumber energi terdapat A pada karbohidrat, protein, dan lemak.
Memelihara jaringan tubuh dan pertumbuhan terdapat pada protein, mineral,
dan air. Mengatur proses dalam tubuh : protein, mineral, air, dan vitamin.
Berikut tabel kandungan nutrisi pada setiap makanan.
4
• Vitamin A: hati, kentang, wortel, bayam,
sayuran hijau, buahbuahan berwarna merah
dan kuning, susu, dan keju.
• Vitamin A: hati, kentang, wortel, bayam,
sayuran hijau, buahbuahan berwarna merah
dan kuning, susu, dan keju.
• Vitamin C: sayur-sayuran dan buah-buahan.
• Vitamin D: susu, minyak ikan ikan sardine
dan telur
• Vitamin E: sereal, tomat, ubi jalar dan
kacang kiring
• Vitamin K: pete, tauge, bayam, brokoli dan
kol
1. Saluran Pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua
bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.
5
±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung,
kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung
dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
c. Lambung
d. Usus halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus
halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan
hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng
absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam
6
usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dan K dengan bantuan empedu dan asam
folat.
e. Usus besar
Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus
besar adalah mengabsorpsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
2. Organ aksesori
f. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling
atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat
kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua
lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada
lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat
fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah
menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya,
memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
g. Kantong empedu
7
pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan
empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid,
dan sedikit protein.
h. Pankreas
8
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi : anak
usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72 cm; anak
usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0 kg dan tinggi badan 92 cm; dan
anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm
(Tabel 1)
Aktivitas anak usia dini sangat banyak dan juga membutuhkan asupan
karbohidrat yang tinggi, hal ini dikarenakan karbohidrat. Asupan kalori yang
butuhkah anak usia dini dalam setiap aktivitasnya sebagai berikut:
9
• Aktivitas fisik anak membutuhkan sebanyak 15-25 kcal/kg perhari. Namun
jika aktivitasnya sangat aktif kebutuhan kalori anak mampu mencapai
hingga 50-80 kcal/kg perhari.
• Metabolisme pada bayi membutuhkan 55 kcal dan berkurang hingga 25-30
kcal setelah menjadi dewasa.
• Anak yang sedang mengalami fase pertumbuhan membutuhkan 20-40
kcal/kg pada hari-hari pertama kemudian berkurang hingga mencapai masa
balita menjadi 15-25 kkal/kg perhari. Dan mengalimi peningkatan pada
masa remaja.
Nilai protein yang dibutuhkan oleh tubuh ditentukan oleh kadar asam amino
esensial, yaitu asam yang dibutuhkan pada proses metabolisme. Namun biasanya
nilai protein hewani lebih tinggi dibandingkan protein nabati. Rata-rata masyarakat
Indonesia mengonsumsi sekitar 60% protein yang berasal dari telur.
Lemak merupakan zat yang tidak terlalu banyak dibutuhkan oleh tubuh, kecuali
asam lemak esensial. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan kebutuhan lemak.
1. Apabila kadar lemak kurang dari 20% kalori, protein dan karbohidrat harus
dinaikkan
2. Lemak merupakan bahan makanan yang memiliki kadar kalori tinggi dan
sangat dibutuhkan oleh anak usia dini
3. Lemak mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk proses
metabolisme, jika kurang dari 1%, akan mengakibatkan gangguan kulit,
rambut akan mudah rontok, serta akan terjadinya hambatan dalam
pertumbuhan pada anak usia dini
4. Lemak mempermudah absorpsi vitamin A,D,E dan K
Secara lebih jelas fungsi nutrisi bagi tubuh dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
10
1 Karbohidrat - Sebagai sumber energi utama bagi tubuh 1gr
karbohidrat meghasilkan 4 kalori
- Memberi rasa kenyang karna itu karbohidrat sering
dijadikan makan pokok
- Memberikan rasa manis pada makanan terutama yang
mengandung zat monosakarida pada disakarida
- Mengatur metabolisme lemak, dan mencegah
dioksidasi lemak yang tidak sempurna
11
- Vitamin K antiaksidan serta melindungi vitamin A, C dan
betakarotin dari oksidasi.
- Zat pembekuan darah.
5. Mineral
- Kalsium - Merupakan komponen penting dari tulang, gigi,
otot, jaringan darah dan saraf, proses relaksasi dan
kontraksi otot dan terlibat dalam beberapan
aktivitas enzim.
- Dibutuhkan untuk proses metabolisme, pembekuan
- Fosfor fosfolipid, DNA, RNA metabolieme lemak, protein
dan karbohidrat.
12
- pertumbuhan dan replikasi sel, pertahanan sistem
- Seng imun, sintesis RNA, DNA, protein, pertumbuhan
tulang dan metabolisme mineral
- produksi hormon tiroksin yang meregulasi kadar
metabolisme basal yang mampu mempengaruhi
- Yodium
kebutuhan nutrisi lain.
Umunya gangguan masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa
dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak akan sulit
untuk memiliki konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelah secara
mental, tidak berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang
rendah. Ditinjau dari segi struktur dan funsinga otak manusia merupakan jaringan
yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan
nutrisi yang berasa dari makan yang dikonsumsi. Daya kerja otak dikendalikan
13
oleh neurotransmiliter yang terdapat pada otak dan sekresi neurotransmiliter dan
akan terjadi jika adanya ransangan.
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan menyebabkan
keterlambatan pada perkembangan motorik yang meliputi perkembangan emosi
dan tingkah laku. Anak yang mengalami gangguan tersebut biasanya akan
menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk berkonsentrasi, dan
mengakibatkan perkembangan kognitif anak akan terhambat. Hakikatnya
pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan merupakan suatu yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal pemberian
asupan makan sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan interaksi anak dengan
orang tua juga memberikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya jalinan
emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan anak tidak akan optimal. Oleh
serba itu perlu diterapkannya pola asah, asih, dan asuh.
14
2.5 Kebutuhan Gizi Untuk Anak Balita dan Prasekolah
Gizi merupakan asupan yang teramat penting bagi tumbuh kembang bayi.
Kecukupan gizi untuk bayi akan mendorong perkembangan bayi secara optimal.
Sebaliknya kekurangan gizi atau malnutrisi akan menimbulkan berbagai risiko
kesehatan bayi, diantaranya hambatan pertumbuhan tulang, lemah otot, degeneratif
otak serta gangguan mental. Orang tua harus memahami standar kebutuhan gizi
bayi yang harus terpenuhi.
Beberapa fungsi dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk
hidup adalah berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau
perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, untuk memperoleh
energi guna melakukan kegiatan sehari-hari, mengatur metabolisme dan mengatur
15
berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).
Beberapa kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah
seperti: Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal
(termasuk mie dan beras) serta kentang. Masa prasekolah adalah masa-masa di
mana anak sibuk beraktivitas fisik untuk lebih mengenal dunia sekitarnya. Itu
sebabnya, nafsu makan anak mudah berubah-ubah demi mencukupi kebutuhan
energinya sepanjang hari. Sebisa mungkin, pastikan setidaknya anak mendapatkan
sekitar 220 gram karbohidrat sehari.
Protein yang termasuk kelompok ini adalah protein hewani seperti daging,
ikan, susu dan telur, sedangkan protein nabati contohnya yaitu kacang-kacangan
seperti buncis, dan kacang polong. Kebutuhan gizi protein untuk anak usia
prasekolah dan balita adalah sebanyak 35 gram per hari.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak
sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan
zat gizi gang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan
air yang harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini
memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahap
usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini
disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda
sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahap usia sangat penting untuk
mencapai pertumbuhan optimal.
3.2 Saran
1. Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya
ketika berusia 1-6 tahun.
2. Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.
3. Anak-anak dapat memutuskan berapa banyak makanan yang mereka butuhkan
untuk melakukan kegiatan dan tumbuh jika diberikan kebebesan untuk makan
sesuai selera mereka.
4. Diet yang ketat atau rendah lemak tidak dianjurkan karena kebutuhan energi
dan nutrisi anak yang tinggi
5. Makanan tinggu kalori sebaiknya hanya diberikan untuk acara-acara khusus
dan tidak direkomendasikan untuk makan siang setiap hari
6. Kurangi waktu menonton televisi dan anjurkan untuk bermain secara aktif
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggita Nooragni, A. N. Kajian Kualitas dan Kuantitas Konsumsi Makan Pada
Balita di Desa Terong Dlingo Kabupaten Bantul Yogyakarta. 2020. Phd Thesis.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
3. Oktaviani, Lia. 2017. Makanan Prasekolah (Gizi dan Diet). Makalah. Diakses
pada tanggal 5 Maret 2021.
4. Rahmi, Putri. 2019. Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini.
Bunnaya: Jurnal Pendidikan Anak. 5(1).
5. Santoso, 2009.Perkembangan dan Pertumbuhan anak. Jakarta: Bumi Aksara
6. Sari, Dewanti Maya. 2013. Kebutuhan Gizi untuk Anak Usia Dini. [internet].
Tersedia di https://dewantimayasari.wordpress.com/2012/12/05/kebutuhan-
gizi-untuk-anak-usia-dini/
7. Setiaputri, Karinta Ariani. 2019. Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Harian
untuk Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun). [internet]. Tersedia di
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-anak-
prasekolah/#gref
8. Unknown. 2017. Kebutuhan Nutrisi. Makalah. Diakses pada tanggal 5 Maret
2021
9. Wati, lilla. 2019. Kebutuhan Nutrisi. Makalah. Diakses pada tanggal 5 Maret
2021
18