Anda di halaman 1dari 21

Makalah Gizi dan Diet

Kebutuhan Nutrisi pada Balita dan Prasekolah

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Siti Fadhilah NIM. PO.71.20.1.20.013


2. Rhizma Kusuma Dewi NIM. PO.71.20.1.20.014
3. Levi Riani NIM. PO.71.20.1.20.015
4. Rizka Utari NIM. PO.71.20.1.20.016

Dosen Pengampu :

Jawiah, S.Pd., S.Kep., M.Kes

JURUSAN D-III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Kebutuhan Nutrisi pada Balita dan
Prasekolah”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Palembang, 4 Maret 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3. Tujuan penyusunan ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
2.1 Pengertian Nutrisi .......................................................................................3
2.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi ...........................5
2.3 Angka Kecukupan Nutrisi untuk Balita dan Prasekolah ............................8
2.3.1 Kebutuhan Pokok Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan AUD ...9
2.4 Nutrisi untuk Perkembangan Balita dan Prasekolah.................................13
2.4.1 Perkembangan Otak .......................................................................13
2.4.2 Perkembangan motorik...................................................................14
2.5 Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Prasekolah ..........................................15
BAB III PENUTUP ..............................................................................................17
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................17
3.2 Saran .........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia dini berada pada masa yang disebut dengan masa keemasan atau
golden age. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut pertumbuhan dan perkembangan
manusia sedang terjadi dengan pesatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia
adalah nutrisi/gizi. Kebutuhan akan gizi pada anak usia dini sangatlah penting untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, terutama perkembangan otaknya.
Perkembangan otak sangat tergantung pada asupan gizi yang dikonsumsi. Setiap
makanan yang dikonsumsi memiliki manfaatnya masing-masing bagi tubuh anak,
ini dikarenakan kandungan nutrisi pada makanan berbeda-beda. Anak-anak sangat
dianjurkan untuk mengonsumsi makan yang beragam dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya. Ini dikarenakan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh
anak-anak dan dewasa berbeda demikian juga dengan asupan nutrisi yang
dibutuhkan anak laki-laki juga berbeda dengan anak perempuan. Kehidupan
manusia pada usia 0-6 tahun sering dikenal dengan masa emas (golden age). Masa
tersebut merupakan masa penting dalam kehidupan manusia dan membutuhkan
perhatian yang sangat mendalam. Ini dikarenakan pada masa tersebut manusia
sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan pesatnya. Pada
masa ini tubuh manusia mengalami pertumbuhan, begitu juga dengan psikomotorik,
mental dan sosial juga mengalami perkembangan. Nutrisi atau gizi merupakan
faktor mutlak yang diperlukan oleh tubuh dalam proses tumbuh kembang.
Kebutuhan nutrisi untuk setiap orang berbeda-beda dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin dan aktivitas. Nutrisi yang dibutuhkan anak usia dini tidak sama dengan
orang dewasa, anak-anak membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan
orang dewasa. Hal ini karena anak prasekolah masih dalam fase tumbuh kembang.
Anak usia dini disebut juga dengan masa prasekolah, dikarenakan pada masa ini
anak mulai melatih berbagai gerakan refleks fisik motorik, dan Panca indera nya,

1
sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya itu
pendidikan dasar. Selain itu, pada anak usia dini mulai belajar tentang berbagai hal
di lingkungannya. Rasa ingin tahu yang besar, dan aktivitas yang banyak harus
diimbangi dengan nutrisi yang bergizi. Pada masa 1-5 tahun (balita) kebutuhan
nutrisi anak menjadi lebih meningkat dari sebelumnya, hal ini dikarenakan pada
periode ini banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini
nutrisilah yang memegang peran yang sangat besar pada tubuhnya . Nutrisi terdapat
Pada berbagai jenis makan, oleh karna itu pemberian makanan pada anak yang
sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan harus sangat
diperhatikan dari segi kandungan nutrisinya maupun tingkat keanekaragamannya.
Makanan pun hendaknya memenuhi syarat kecukupan zat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari nutrisi?
2. Apa saja sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi?
3. Bagaimana angka kecukupan nutri untuk balita dan prasekolah?
4. Bagaimana nutrisi untuk perkembangan balita dan prasekolah?
5. Bagaimana kebutuhan gizi untuk balita dan prasekolah?

1.3. Tujuan penyusunan


1. Untuk mengetahui pengertian dari nutrisi
2. Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi
3. Untuk mengetahui angka kecukupan nutri untuk balita dan prasekolah
4. Untuk mengetahui nutrisi untuk perkembangan balita dan prasekolah
5. Untuk mengetahui kebutuhan gizi untuk anak balita dan prasekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi

Kata Nutrisi berasal dari kata “nutrition” yang di Indonesia lebih dikenal
dengan sebutan “gizi” yang memiliki makna sebagai makanan yang menyehatkan.
(Alimul H., 2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh (Alimul H., 2006). Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam
makanan. Nutrisi atau zat gizi terdapat dalam asupan makanan yang dikonsumsi.
Namun tidak semua makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan.
Banyak makanan yang beredar dilingkungan sekitar anak mengandung zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh bahkan tergolong berbahaya, seperti halnya makan
yang mengandung pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, yang akan
memberikan dapat negatif pada tubuh anak sehingga dapat menghambat proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara umum dinegara berkembang ibu
memiliki peranan yang sangat penting dalam memilih dan menyiapkan sajian
makanan untuk dikonsumsi keluarganya sehingga pengetahuan ibu akan
mempengaruhi jenis pangan dan mutu gizi makan yang dikonsumsi keluarganya.
Keadaan kesehatan gizi anak sangat bergantung padan tingkat konsumsi. Tingkat
konsumsi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanannya. Kualitas hidangan
makanan ditunjukkan oleh ada tidaknya kandungan zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam susunan hidangan. Sedangkan kuantitas menunjukkan jumlah setiap
zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan makanan dapat
memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka tubuh
berada padan kondisi kesehatan yang baik. Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) menganjurkan agar kebutuhan energy (karbohidrat) rata-rata sekitar 60-70
%, protein 10-15 %, dan lemak 10-25 %. Sementara vitamin dan mineral yang harus

3
dipenuhi antara lain vitamin A, B, C, D, E, zat besi, seng, tembaga, mangan, dan
lain-lain. Menurut Santoso (2009) ada 5 fungsi zat gizi yaitu sebagai:

a. Sumber energi dan tenaga, jika fungsi ini terganggu orang akan menjadi kurang
geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
b. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang
sudah ada.
c. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu
mengganti sel yang nampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan
penutup luka.
d. Mengatur metabolisme dan berbagi keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa dan mineral).
e. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
sebagai anti oksidan dan antibodi lainnya. Makanan yang dikonsumsi harusnya
mengandung zat gizi yang mempunyai tiga fungsi penting untuk tubuh, yaitu:
sebagai sumber energi terdapat A pada karbohidrat, protein, dan lemak.
Memelihara jaringan tubuh dan pertumbuhan terdapat pada protein, mineral,
dan air. Mengatur proses dalam tubuh : protein, mineral, air, dan vitamin.
Berikut tabel kandungan nutrisi pada setiap makanan.

No Zat Gizi Bahan Makanan

1 Karbohidrat • Monosakarida: glukosa, fruktosa dan


galaktosa.
• Disakarida: sukrosa, maltosa, dan laktosa
• Trisakarida dan polisakarida: kanji dan
selulosa.
2 Protein • Hewani: daging, telur, susu, ikan
• Nabati: kacang-kacangan, tahun tempe.

3 Lemak Minyak, daging, keju, metega, margarine, dan


kacang-kacangan.
4 Mineral • Kalsium: susu, keju.
• Zat Besi: hati, daging, telur dan sayur-
sayuran hijau.

4
• Vitamin A: hati, kentang, wortel, bayam,
sayuran hijau, buahbuahan berwarna merah
dan kuning, susu, dan keju.
• Vitamin A: hati, kentang, wortel, bayam,
sayuran hijau, buahbuahan berwarna merah
dan kuning, susu, dan keju.
• Vitamin C: sayur-sayuran dan buah-buahan.
• Vitamin D: susu, minyak ikan ikan sardine
dan telur
• Vitamin E: sereal, tomat, ubi jalar dan
kacang kiring
• Vitamin K: pete, tauge, bayam, brokoli dan
kol

2.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi

Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem


pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan

a. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua
bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.

b. Faring dan esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang


hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung
berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang

5
±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung,
kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung
dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.

Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring


menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm.
Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian
atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan
ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian atas, yaitu esophagus.
Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.

c. Lambung

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Lambung merupakan bagian


saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama,
dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini
berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan
duodenum melalui orifisium pilorik.

Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

· Fungsi motoris adalah menampung makanan, makanan menjadi partikel


kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.

· Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan


lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah
protein menjadi proteosa dan peptone.

d. Usus halus

Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus
halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan
hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng
absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam

6
usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dan K dengan bantuan empedu dan asam
folat.

e. Usus besar

Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus
besar adalah mengabsorpsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

2. Organ aksesori

f. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling
atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat
kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua
lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada
lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat
fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah
menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya,
memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

g. Kantong empedu

Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang


terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi
kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan
empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim
pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengemulsi lemak,
mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna

7
pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan
empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid,
dan sedikit protein.

h. Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar


ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi,
yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara
alveoli pankreas.

2.3 Angka Kecukupan Nutrisi untuk Balita dan Prasekolah

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh


setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi.
Kekurangan atau kelebihan dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk
terhadap kesehatan. Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada
berbagai faktor, seperti umur, gender, berat badan, iklim dan aktivitas fisik. Oleh
karena itu, perlu disusun angka kecukupan gizi yang dianjurkan yang sesuai untuk
rata-rata penduduk yang hidup di daerah tertentu. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan digunakan sebagai standar mencapai status gizi optimal bagi penduduk.
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia pertama kali ditetapkan tahun
1968 melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yang diselenggarakan oleh Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG ini kemudian ditinjau diselenggarakan
kembali pada tahun 1978, dan sejak itu secara berkala tiap lima tahun sekali.

(RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan


pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang sehat.
Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (Dietary
requirement). Angka Kecukupan Gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.

8
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi : anak
usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72 cm; anak
usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0 kg dan tinggi badan 92 cm; dan
anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm
(Tabel 1)

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Anak

Kelompok BB TB E P Lemak (g) KH Serat Air


Umur (kg) (cm) (g) (g)
(kkal) (kg) (ml)
Total Omega Omega
3 6

6-11 9 72 800 15 35 0.5 4.4 105 11 600


bulan

1-3 tahun 13 92 1350 20 45 0.7 7 215 19 1150

4-6 tahun 19 113 1400 25 50 0.9 10 220 20 1650

Sumber: Angka Kecukupan Gizi, 2019.

2.3.1 Kebutuhan Pokok Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan AUD

Penggolongan zat gizi berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh


terbagi menjadi dua: zat makro dan mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar. Beberapa zat gizi yang tergolong pada
gizi makro antara lain: air, karbohidrat, protein. Sedangkan zat gizi mikro seperti
vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit. Namun zat
tersebut juga harus terpenuhi setiap harinya agar menunjang aktivitas anak sehari-
hari. Berikut jenis makanan serta kegunaannya bagi tubuh.

Aktivitas anak usia dini sangat banyak dan juga membutuhkan asupan
karbohidrat yang tinggi, hal ini dikarenakan karbohidrat. Asupan kalori yang
butuhkah anak usia dini dalam setiap aktivitasnya sebagai berikut:

9
• Aktivitas fisik anak membutuhkan sebanyak 15-25 kcal/kg perhari. Namun
jika aktivitasnya sangat aktif kebutuhan kalori anak mampu mencapai
hingga 50-80 kcal/kg perhari.
• Metabolisme pada bayi membutuhkan 55 kcal dan berkurang hingga 25-30
kcal setelah menjadi dewasa.
• Anak yang sedang mengalami fase pertumbuhan membutuhkan 20-40
kcal/kg pada hari-hari pertama kemudian berkurang hingga mencapai masa
balita menjadi 15-25 kkal/kg perhari. Dan mengalimi peningkatan pada
masa remaja.

Nilai protein yang dibutuhkan oleh tubuh ditentukan oleh kadar asam amino
esensial, yaitu asam yang dibutuhkan pada proses metabolisme. Namun biasanya
nilai protein hewani lebih tinggi dibandingkan protein nabati. Rata-rata masyarakat
Indonesia mengonsumsi sekitar 60% protein yang berasal dari telur.

Lemak merupakan zat yang tidak terlalu banyak dibutuhkan oleh tubuh, kecuali
asam lemak esensial. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan kebutuhan lemak.

1. Apabila kadar lemak kurang dari 20% kalori, protein dan karbohidrat harus
dinaikkan
2. Lemak merupakan bahan makanan yang memiliki kadar kalori tinggi dan
sangat dibutuhkan oleh anak usia dini
3. Lemak mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk proses
metabolisme, jika kurang dari 1%, akan mengakibatkan gangguan kulit,
rambut akan mudah rontok, serta akan terjadinya hambatan dalam
pertumbuhan pada anak usia dini
4. Lemak mempermudah absorpsi vitamin A,D,E dan K

Secara lebih jelas fungsi nutrisi bagi tubuh dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Golongan zat Kegunaan


gizi

10
1 Karbohidrat - Sebagai sumber energi utama bagi tubuh 1gr
karbohidrat meghasilkan 4 kalori
- Memberi rasa kenyang karna itu karbohidrat sering
dijadikan makan pokok
- Memberikan rasa manis pada makanan terutama yang
mengandung zat monosakarida pada disakarida
- Mengatur metabolisme lemak, dan mencegah
dioksidasi lemak yang tidak sempurna

2 Protein - Pembentukan dan memperbaiki jaringan tubuh


- Pembentuk hormon pertumbuhan dan perkembangan
- Memeliharan keseimbangan asam dan basa
- Pembentuk antibodi
3 Lemak - Sebagai cadangan makanan
- Memberikan tenaga bagi tubuh
- Penghangat tubuh
- Pelarut vitamin A,D,E, dan K
- Menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak dijadikan sumber
energi
- Pelindung organ tubuh
4 Vitamin
- Vitamin A - Menjaga kesehatan mata, kulit, menghindari kanker
dan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi
- Vitamin B - Membantu otak, jantung, saraf, otoh dalam
metabolisme,

- Vitamin C - Memproduksi kolagen, mempercepat penyembuhan


luka
- Vitamin D - Membantu obsorsi dan meregulasi kalsium,
- Vitamin E - Melindungi integritas membrane sel normal, mencegah
hemolisis sel darah merah, meningkatkan imun tubuh,

11
- Vitamin K antiaksidan serta melindungi vitamin A, C dan
betakarotin dari oksidasi.
- Zat pembekuan darah.
5. Mineral
- Kalsium - Merupakan komponen penting dari tulang, gigi,
otot, jaringan darah dan saraf, proses relaksasi dan
kontraksi otot dan terlibat dalam beberapan
aktivitas enzim.
- Dibutuhkan untuk proses metabolisme, pembekuan
- Fosfor fosfolipid, DNA, RNA metabolieme lemak, protein
dan karbohidrat.

- Metabolisme energi, aktivitas insulin dan


- Magnesium penggunaan glukosan.
- Menjaga kesehatan gigi,
- Flour - Menjaga konsentrasi cairan tubuh, mengatur

- Natrium keseimbangan asam basa dalam tubuh.


- membantu natrium dalam menyeimbangkan

- Klorida konsentrasi cairan tubuh, keseimbangan tekanan


osmotik dan eloktrolit, berperan dalam pencernaan
protein, dan memperbanyak absorpsi besi, kalsium,
dan vitamin B12.
- menjaga keseimbangan konsentrasi cairan dalam

- Kalium sel, membantu dalam kontraksi otot, membantu


transmisi rangsangan saraf, dan memjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh
- komponen terpenting dalam hemoglobin selain

- Zat Besi terlibat dalam konversi β-karotin kepada vitamin A,


sintesis kolagen, sintesis asam nukleat,
penyingkiran lemak dalam darah, detoksifikasi obat
dalam hati, dan memproduksi antibody.

12
- pertumbuhan dan replikasi sel, pertahanan sistem
- Seng imun, sintesis RNA, DNA, protein, pertumbuhan
tulang dan metabolisme mineral
- produksi hormon tiroksin yang meregulasi kadar
metabolisme basal yang mampu mempengaruhi
- Yodium
kebutuhan nutrisi lain.

6. Air - Sebagai pengangkut nutrisi didalam tubuh


- Menagtur temperatur tubuh
- Mempertahankan keseimbangan volume darah

2.4 Nutrisi untuk Perkembangan Anak Balita dan Prasekolah

2.4.1 Perkembangan Otak

Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan


oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan
metabolisme otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, hingga dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan
badan dan membuat manusia bertubuh kerdil dan diikuti oleh ukuran otak yang
berkurang dan berdapat pada kecerdasaan anak. Pertubuhan otak dan sel saraf
berlangsung sangat cepat sejak dari janin hingga bayi dilahirkan kedunia dan
menjadi bayi.

Umunya gangguan masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa
dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak akan sulit
untuk memiliki konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelah secara
mental, tidak berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang
rendah. Ditinjau dari segi struktur dan funsinga otak manusia merupakan jaringan
yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan
nutrisi yang berasa dari makan yang dikonsumsi. Daya kerja otak dikendalikan

13
oleh neurotransmiliter yang terdapat pada otak dan sekresi neurotransmiliter dan
akan terjadi jika adanya ransangan.

Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan


menyebabkan keterlambatan pada perkembangan motori yang meliputi
perkembangan emosi dan tingkah laku.nanak yang mengalami gangguan tersebut
biasanya akan menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk
berkonsentrasi, dan mengakibatkann perkembangan kogniti anak akan terhambat.

Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan merupakan


suatu yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal
pemberian asupan makan sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan interasi anak
dengan orang tua juga memberikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya
jalinan emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan anak tidak akan optimal.
Oleh sesba itu perlu diterapkanya pola asah, asih, dan asuh.

2.4.2 Perkembangan motorik.

Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan menyebabkan
keterlambatan pada perkembangan motorik yang meliputi perkembangan emosi
dan tingkah laku. Anak yang mengalami gangguan tersebut biasanya akan
menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk berkonsentrasi, dan
mengakibatkan perkembangan kognitif anak akan terhambat. Hakikatnya
pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan merupakan suatu yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal pemberian
asupan makan sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan interaksi anak dengan
orang tua juga memberikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya jalinan
emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan anak tidak akan optimal. Oleh
serba itu perlu diterapkannya pola asah, asih, dan asuh.

14
2.5 Kebutuhan Gizi Untuk Anak Balita dan Prasekolah

Gizi adalah proses menggunakan makanan oleh manusia melalui proses-


proses (digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat – zat yang tidak digunakan) untuk proses pertumbuhan perkembangan dan
mempertahankan kesehatan. Nama lain dari gizi adalah nutrisi. Gizi/nutrisi
mengadung nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam suatu
makanan dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, seperti menghasilkan
energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses – proses
kehidupan.

Gizi merupakan asupan yang teramat penting bagi tumbuh kembang bayi.
Kecukupan gizi untuk bayi akan mendorong perkembangan bayi secara optimal.
Sebaliknya kekurangan gizi atau malnutrisi akan menimbulkan berbagai risiko
kesehatan bayi, diantaranya hambatan pertumbuhan tulang, lemah otot, degeneratif
otak serta gangguan mental. Orang tua harus memahami standar kebutuhan gizi
bayi yang harus terpenuhi.

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) didefinisikan sebagai


tingkat komsumsi energi dan zat-zat esensial, yang berdasarkan ilmu pengetahuan
mutakhir dinilai cukup memenuhi kebutuhan gizi untuk pemeliharaan hampir
semua penduduk sehat di suatu populasi. AKG ditetapkan untuk berbagai kelompok
umur, gender, dan kondisi fisiologis tubuh tertentu, yaitu hamil dan menyusui.

AKG ditetapkan berdasarkan perkiraan kebutuhan normal rata-rata zat-zat


gizi sesudah diabsorpsi; kemudian ditetapkan faktor penyesuaian untuk menutupi
penggunaan (utilisasi) tidak sempurna, serta untuk menampung perbedaan-
perbedaan dalam kebutuhan perorangan dan ketersediaan biologis (bioavailability)
zat-zat gizi yang berasal dari bahan pangan berbeda.

Beberapa fungsi dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk
hidup adalah berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau
perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, untuk memperoleh
energi guna melakukan kegiatan sehari-hari, mengatur metabolisme dan mengatur

15
berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

Beberapa kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah
seperti: Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal
(termasuk mie dan beras) serta kentang. Masa prasekolah adalah masa-masa di
mana anak sibuk beraktivitas fisik untuk lebih mengenal dunia sekitarnya. Itu
sebabnya, nafsu makan anak mudah berubah-ubah demi mencukupi kebutuhan
energinya sepanjang hari. Sebisa mungkin, pastikan setidaknya anak mendapatkan
sekitar 220 gram karbohidrat sehari.

Makanan mengandung serat yang termasuk kelompok ini adalah buah-


buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang
dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan
variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung
semua ragam vitamin dan mineral yang penting. Idealnya, anak prasekolah sekitar
usia 4-6 tahun membutuhkan asupan serat sebanyak 22 gram sehari..

Protein yang termasuk kelompok ini adalah protein hewani seperti daging,
ikan, susu dan telur, sedangkan protein nabati contohnya yaitu kacang-kacangan
seperti buncis, dan kacang polong. Kebutuhan gizi protein untuk anak usia
prasekolah dan balita adalah sebanyak 35 gram per hari.

Lemak dan Minyak kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi,


bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini
adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur,
minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi,
asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak
bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana. Anak-anak usia balita
dan prasekolah membutuhkan asupan gizi lemak sekitar 62 gram setiap harinya.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak
sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan
zat gizi gang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan
air yang harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini
memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak disetiap tahap
usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini
disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda
sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahap usia sangat penting untuk
mencapai pertumbuhan optimal.

3.2 Saran

1. Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya
ketika berusia 1-6 tahun.
2. Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.
3. Anak-anak dapat memutuskan berapa banyak makanan yang mereka butuhkan
untuk melakukan kegiatan dan tumbuh jika diberikan kebebesan untuk makan
sesuai selera mereka.
4. Diet yang ketat atau rendah lemak tidak dianjurkan karena kebutuhan energi
dan nutrisi anak yang tinggi
5. Makanan tinggu kalori sebaiknya hanya diberikan untuk acara-acara khusus
dan tidak direkomendasikan untuk makan siang setiap hari
6. Kurangi waktu menonton televisi dan anjurkan untuk bermain secara aktif

17
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggita Nooragni, A. N. Kajian Kualitas dan Kuantitas Konsumsi Makan Pada
Balita di Desa Terong Dlingo Kabupaten Bantul Yogyakarta. 2020. Phd Thesis.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
3. Oktaviani, Lia. 2017. Makanan Prasekolah (Gizi dan Diet). Makalah. Diakses
pada tanggal 5 Maret 2021.
4. Rahmi, Putri. 2019. Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini.
Bunnaya: Jurnal Pendidikan Anak. 5(1).
5. Santoso, 2009.Perkembangan dan Pertumbuhan anak. Jakarta: Bumi Aksara
6. Sari, Dewanti Maya. 2013. Kebutuhan Gizi untuk Anak Usia Dini. [internet].
Tersedia di https://dewantimayasari.wordpress.com/2012/12/05/kebutuhan-
gizi-untuk-anak-usia-dini/
7. Setiaputri, Karinta Ariani. 2019. Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Harian
untuk Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun). [internet]. Tersedia di
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-anak-
prasekolah/#gref
8. Unknown. 2017. Kebutuhan Nutrisi. Makalah. Diakses pada tanggal 5 Maret
2021
9. Wati, lilla. 2019. Kebutuhan Nutrisi. Makalah. Diakses pada tanggal 5 Maret
2021

18

Anda mungkin juga menyukai