Anda di halaman 1dari 11

Makalah

POLIOMYELITIS
(PENYAKIT VIRUS POLIO)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

OLEH
KELOMPOK 4

1. ERVINA SAIMA : 751440120010


2. RAHAMAD SIGIT MURSAHA : 751440120026
3. SRI NURWANDA S. AHMAD : 751440120031
4. JULFIA KARIM : 751440120015
5. MUTMAINAH PUTRI R. ISA : 751440120021
6. ANDRI NURJANNAH YUSUF : 751440120005

KELAS II A
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN GORONTALO
DIPLOMA III KEPERAWATAN
T.A 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, pencipta alam semesta, tidak lupa sholawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. karena atas rahmat dan karunia Allah tugas
ini dapat kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas keperawatan anak dan untuk memudahkan mahasiswa
dalam memahami makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini agar menjadi lebih
baik.

Gorontalo 17 February 2022

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................4
B. Rumusan masalah.......................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Pengkajian Spesifik ....................................................................................6
B. Nursing Intervention......................................................................................8
C. Evidence Based Nursing Yang Berkaitan........................................................9

BAB III PENUTUP...................................................................................................10


A. Kesimpulan ..............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Poliomyeilitis atau sering disebut polio adalah penyakit akut yang
menyerang sistem saraf perifer yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit
poliomyelitis paling banyak menyerang pada anak – anak di bawah 5 tahun dan
juga bisa pada remaja. Gejala utama penyakit ini adalah kelumpuhan.
Kelumpuhan biasanya dapat menetap setelah 60 hari yang akan menyebabkan
kecacatan. (Widoyono, 2011).
Menurut WHO pada tahun 2018, wabah polio ditemukan di negara papua
nugini setelah 18 tahun menghilang dinegara pasifik. Jumlah kasus polio
diseluruh dunia telah turun lebih dari 99 persen sejak 1988, dari sekitar 350.000
kasus kemudian menjadi 22 kasus yang dilaporkan pada tahun 2017 (Kompas,
2018).
Kasus polio di Indonesia pada tahun 2005 terjadi pertama kali di Cidahu,
Sukabumi, Jawa Barat yang dengan cepat menyebar ke Provinsi Banten, DKI,
Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Data terakhir melaporkan
secara total terdapat 295 kasus polio 1 yang tersebar di 10 Provinsi dan 22
kabupaten/ kota di Indonesia (Budi, et al., 2013).
Berdasarkan epidemiologi polio di Indonesia, penting bagi perawat untuk
mengetahui konsep dasar penyakit polio beserta konsep asuhan keperawatannya
pada anak karena anak yang rentan terkena penyakit polio. Perawat dapat
berperan serta untuk mencegah dan mengobati penyakit polio di Indonesia yang
dapat meliputi beberapa upaya yang terdiri dari upaya promotif untuk
meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan dan cara pengobatan penyakit
polio melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, penyebarluasan informasi,
peningkatan kebugaran jasmani, peningkatan gaya hidup sehat, dan peningkatan
gizi; upaya preventif untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang
memperberat penyakit polio; upaya kuratif dan rehabilitatif untuk
menyembuhkan penderita, mencegah kematian, dan menurunkan tingkat
kejadian penyakit polio.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa saja pengkajian spesifik pada anak dengan gangguan poliomyelitis
2. Jelaskan nursing intervention pada penyakit poliomyelitis
3. Jelaskan evidence based nursing yang berkaitan dengan poliomyelitis
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah disusunnya makalah ini mahasiswa mampu memahami
konsep asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan poliomeilitis
melalui pendekatan keperawatan.

4
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan apa saja pengkajian spesifik pada anak dengan
gangguan poliomyelitis
b. Menjelaskan nusrsing intervention pada penyakit poliomyelitis
c. Jelaskan evindence based nursing yang berkaitan dengan
poliomyelitis
1.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengkajian Spesifik Pada Anak Dengan Gangguan Poliomyelitis


 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir,
umur, tenpat lahir, asal dan suku bangsa, agama, nama orang tua, pekerjaan
orang tua dan penghasilan orang tua (Wong, 2009).
Biasanya anak yang sering terkena penyakit polio adalah yang berusia di
bawah 15 tahun (Widoyono, 2011).
Biasanya anak yang terkena risiko virus poliomyelitis pada daerah
endemis dan kepadatan penduduk, tingkat higienis, kualitas air, dan fasilitas
pengolahan limbah.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama : keluarga pasien biasanya mengeluh aktivitas anaknya
terganggu karena kelemahan, kelelahan, serta kelumpuhan yang sifatnya
mendadak dan layuh.
Riwayat Keluhan Utama : Awalnya keluarga pasien mengeluh semakin
hari berat badan anaknya berkurang disertai dengan keluahan tidak nafsu
makan, mual muntah, kelemahan, kelelahan, serta kelumpuhan. Keluhan
yang biasanya dikeluhkan pasien pada saat pengkajian :
1) Keluarga pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini anaknya
rewel 3 disertai sakit kepala.
2) Keluarga mengatakan bahwa pasien demam sudah 3 hari yang
lalu.
b. Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita anak, biasanya
sebelumnya anak belum pernah mengalami penyakit poliomyelitis.
Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila terdapat keluarga yang menderita polio, biasanya
kemungkinan besar keluarga yang lain dapat terserang polio dengan
mudah.
3. Riwayat Imunisasi
Biasanya anak yang terkena polimyelitis, riwayat imunisasinya tidak
lengkap.
4. Tumbuh Kembang Anak
Biasanya ketika anak terkena penyakit poliomyelitis tumbuh
kembangnya terganggu, terutama tumbuh kembang anak pada peningkatan
ukuran tubuh yaitu, tinggii badan dan berat badan.
5. Riwayat Nutrisi
Anak biasanya mengalami nafsu makan menurun, berat badan menurun,
mual dan muntah, dan kesulitan menelan (batuk, air liur keluar, disfagia).
6
6. Pengkajian Sosial
Biasanya pada anak dengan poliomielitis akan mengalami gangguan
konsep diri, karena anak tidak bisa bermain dengan kondisi tubuh yang
sedang dialaminya.
7. Riwayat Sirkulasi
Anak biasanya mengeluh nyeri punggung saat beraktifitas, perubahan
pada tekanan darah, serta perubahan pada frekuensi jantung.
8. Riwayat Eliminasi
Anak biasanya sering sembelit saat BAB. Usus mengalami gangguan
fungsi. Urine yang keluar sedikit (retensi urin).
9. Riwayat Neurosensori
Anak biasanya tampak kelemahan, kelelahan, serta kelumpuhan.
10. Riwayat Nyeri/Keamanan
Anak biasanya akan mengeluh nyeri dan kejang otot, sakit kepala, gatal
(pruritus), serta sensasi yang abnormal. Gejala : nyeri kepala dengan
intensitas yang berbeda dan biasanya lama. Tanda : wajah menyeringai,
respon menarik dari rangsangan nyeri yang hebat, gelisah, tidak bisa istirahat
/ tidur.
11. Riwayat Pernafasan
Biasanya anak mengalami perubahan pola napas, irama napas meningkat,
dispnea, potensial obstruksi.
 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Biasanya keadaan umum anak dengan polio yaitu lemah.
2. Kesadaran : Biasanya kesadaran anak menurun.
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : Tekanan darah anak kemungkinan akan meningkat.
b. Denyut nadi : Denyut nadi anak kemungkinan akan meningkat.
c. Suhu : Biasanya anak mengalami hipertermi
4. Pernapasan : Pernapasan anak biasanya meningkat
5. Berat Badan : BB anak biasanya turun karena anoreksia.
6. Kepala
Bibir anak tampak pucat.
7. Ektermitas
Biasanya pada anak poliomyelitis terdapat kelumpuhan pada ektermitas
bawah.
 Pemeriksaan Diagnostik
Biasanya pasien poliomielitis hanya cukup dilakukan pemeriksaan fisik.
 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d anoreksia, mual dan
muntah.
2. Hipertermi b/d proses infeksi.
3. Nyeri b/d proses infeksi yang menyerang syaraf.
4. Gangguan Mobilitas Fisik b/d paralysis.
5. Kecemasan pada anak dan keluarga b/d kondisi penyakit.
7
B. Nursing Intervention Pada Penyakit Poliomyelitis
Intervensi keperawatan adalah segala steatment yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI, 2017).
Adapun rencana keperawatan yang disusun sesuai dengan diagnosa diatas,
yaitu sebagai berikut:
No Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan Kriteria
. Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Gangguan Tujuan : 1. Kaji pola makan anak. 1. Mengetahui intake
Nutrisi dan output anak.
Setelah dilakukan
Kurang dari 2. Mencukupi kebutuhan
asuhan
Kebutuhan 2. Berikan nutrisi kalori, nutrisi dengan
keperawatan
Tubuh b/d protein, vitamin dan seimbang
selama 3x24 jam,
anoreksia, mineral. 3. Mengetahui
diharapkan
mual dan 3. Timbang berat badan perkembangan anak.
perubahan nutrisi
muntah. anak. 4. Menambah masukan
anak membaik
4. Berikan makanan dan merangsang anak
dengan Kriteria
kesukaan anak. untuk makan lebih
hasil:
banyak.
 Mual
5. Mempermudah proses
muntah
pencernaan
berkurang
5. Berikan makanan
 Intake sedikit tapi sering.
output
adekuat

2. Hipertermi Tujuan : 1. Pantau suhu tubuh 1. Untuk mencegah


b/d proses anak. kedinginan tubuh
Setelah dilakukan
infeksi. yang berlebih
asuhan
2. Dapat menyebabkan
keperawatan 2. Jangan pernah
efek neurotoksi.
selama 2x24 jam, menggunakan usapan
diharapkan Suhu alcohol saat

8
C. Evidence Based Nursing Yang Berkaitan
Penyakit polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok umur
yang paling rentan adalah 1-15 tahun dari semua kasus polio (Surya, 2007). Penelitian
Soemiatno dalam Apriyatmoko (1999) menyebutkan bahwa 33,3% dari kasus polio
adalah anak-anak di bawah 5 tahun. Infeksi oleh golongan enterovirus lebih banyak
terjadi pada laki-laki dari pada wanita (1,5-2,5 : 1). Risiko kelumpuhan meningkat pada
usia yang lebih tinggi, terutama bila menyerang individu lebih dari 15 tahun (Sardjito,
1997 dalam Utami 2006). WHO memperkirakan adanya 140.000 kasus baru dari
kelumpuhan yang diakibatkan oleh poliomyelitis sejak tahun 1992 dengan jumlah
keseluruhan penderita anak yang menderita lumpuh akibat polio diperkirakan 10 sampai
20 juta orang (Biofarma, 2007).
Pemenuhan kriteria telah ditetapkan WHO dan berhubungan dengan persyaratan spesimen
tinja untuk diuji di laboratorium. Hal yang berhubungan dengan spesimen tinja surveilans AFP
antara lain ketepatan waktu pengambilan sampel yang optimum yaitu tidak lebih dari 14 hari
terjadinya paralysis, jumlah spesimen yang diambil dengan jumlah yang cukup sebanyak 2 kali,
dengan selang waktu 24 jam, menggunakan wadah khusus untuk diuji di laboratorium,
penanganan dan pengiriman spesimen harus dilakukan sedemikian rupa sehingga suhunya terjaga
2-8 derajat dan tetap dalam keadaan segar (Ditjen PP & PL, 2006).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Poliomyeilitis atau sering disebut polio adalah penyakit akut yang
menyerang sistem saraf perifer yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit
poliomyelitis paling banyak menyerang pada anak – anak di bawah 5 tahun
dan juga bisa pada remaja. Gejala utama penyakit ini adalah kelumpuhan.
Kelumpuhan biasanya dapat menetap setelah 60 hari yang akan menyebabkan
kecacatan. (Widoyono, 2011).
Penyakit polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok umur
yang paling rentan adalah 1-15 tahun dari semua kasus polio (Surya, 2007). Penelitian
Soemiatno dalam Apriyatmoko (1999) menyebutkan bahwa 33,3% dari kasus polio
adalah anak-anak di bawah 5 tahun. Infeksi oleh golongan enterovirus lebih banyak
terjadi pada laki-laki dari pada wanita (1,5-2,5 : 1). Risiko kelumpuhan meningkat pada
usia yang lebih tinggi, terutama bila menyerang individu lebih dari 15 tahun (Sardjito,
1997 dalam Utami 2006). WHO memperkirakan adanya 140.000 kasus baru dari
kelumpuhan yang diakibatkan oleh poliomyelitis sejak tahun 1992 dengan jumlah
keseluruhan penderita anak yang menderita lumpuh akibat polio diperkirakan 10 sampai
20 juta orang (Biofarma, 2007).
Dengan diagnosa gangguann nutrisi gangguan kebutuhan tubuh dan
hipertensi
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu sangat
diharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca yang bersifat membangun agar
kedepan penulis dapat menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Dwi rahmawati (2008)https://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123434-S-5383-Validitas
%20Penapisan-Literatur.pdf
Tumongolo rezky
https://www.academia.edu/34986171/MAKALAH_ASUHAN_KEPERAWATAN_PAD
A_PASIEN_POLIO_NAMA_KELOMPOK

11

Anda mungkin juga menyukai