Anda di halaman 1dari 13

KLINIK

KECANTIKAN
KELOMPOK 12

PUTRI REGITA MOBILINGO : 751440120025


RAHMAD SIGIT MURSAHA : 751440120026
A. Sumber dan komunikator dalam komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dijalankan oleh penjual dan pembeli, dan itu
tersebut merupakan kegiatan yang membentuk dalam pemperoleh keputusan dibidang pemasaran serta mengarah
pertukaran untuk lebih memuaskan dengan cara menyadarkan pihak untuk lebih baik lagi (Basu Swasta, 2001).
Jadi komunikasi pemasaran itu pertukaran informasi yang terjalin dua arah antara pihak atau lembaga yang
terlibat dalam pemasaran.
Menurut pendapatnya Terence (2003) dalam buku yang berjudul Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam
Periklanan dan Promosi, menjelaskan bahwa komunikasi pemsaran adalah cara yang digunakan untuk
memberikan informasi, mengajak (persuasif) dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak
langsung mengenai produk dan merek yang dijual.
Kotler (2002) mengatakan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang mengarahkan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan manusia melalui sebuah proses pertukaran. Sedangkan menurut Stanton (2003) 12
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha dalam menuju perencanaan, menentukan
harga, promosi dan distribusi barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Berdasarkan pengertian – pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran
merupakan aktifitas komunikasi dalam seorang penjual menyampaikan pesan kepada konsumen atau pembeli
dengan menggunakan sejumlah media dan saluran. Hal tersebut bertujuan agar membentuk perubahan 13
pengetahuan, tindakan dan sikap oleh konsumen agar membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
B. Pesan dalam komunikasi pemasaran
Pada bidang kesehatan yang ingin melakukan layanan promosi kesehatan bisa menggunakan internet dari
perkembangan teknologi saat ini. Sebuah dinas layanan kesehatan ingin melakukan promosi atau menyebarkan
informasi pesan kesehatan yang dapat dimuat di media sosial agar informasi yang disampaikan dapat tersebar dengan
cepat dan dilihat oleh masyarakat luas. Efektifnya kegiatan promosi yang dilakukan pada media sosial dapat
dibuktikan pada grafik data penggunaan media sosial di bawah ini yang menunjukkan waktu pemakaian media sosial
pada masyarakat dari berbagai negara.
Kegiatan untuk melakukan promosi kesehatan akan tepat jika menggunakan ilmu dalam ranah komunikasi
kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) dalam (Bensley & Fisher, 2003 : 55) melihat
komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan
mempengaruhi keputusan individu maupun masyarakat dalam meningkatkan kesehatan. Komunikasi kesehatan
jika digunakan secara tepat dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial, yang
akan berperan terhadap perubahan perilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi perilaku
apabila didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran yang ditujukan
untuk pengembangan dan penyampaian informasi kesehatan, pesan pencegahan bahkan promosi kesehatan.
Saat ini, ditengah menjamurnya klinik - klinik kecantikan yang ada di Indonesia terutama kota-kota besar seperti
Yogyakarta, klinik kecantikan ElsheSkin menjadi menarik untuk diteliti karena ElsheSkin melakukan promosi kliniknya
melalui media sosial. Dalam hal ini ElsheSkin lebih aktif dan responsif dalam menyampaikan informasi kesehatan di
media yang mereka 6 punya seputar permasalahan kulit dibanding klinik kecantikan yang lainnya. Munculnya klinik
kecantikan ElsheSkin menjadi tantangan tersendiri terhadap persaingan pasar klinik kecantikan yang sudah lebih dulu
agar bisa diterima oleh masyarakat. Kegiatan mengkampanyekan promosi terhadap kliniknya sudah dilakukan
ElsheSkin melalui media digital yang mereka punya, contohnya di instagram mereka setiap harinya membagikan
informasi serta tips kesehatan dan kecantikan kulit
ElsheSkin juga menuliskan informasi dan tips di sebuah caption mengenai anjuran double cleansing
(pembersihandua kali) pada wajah agar memastikan semua debu dan kotoran bersih. Kemudian, informasi
pentingnya penggunaan sunblock pada siang hari, dan informasi tentang skincare yang cocok untuk kulit kering
dan berminyak.
Platform media yang digunakan ElsheSkin untuk menyampaikan informasi kesehatan berupa media sosial
berbentuk Instagram dan ruang chatting Line. Jika di Instagram mereka memiliki dua akun. Akun yang 7
pertama
yaitu @elsheskin yang berperan untuk membantu mempromosikan produk-produk ElsheSkin dan akun kedua
@elsheskinclinic berperan untuk menyebarkan informasi seputar kesehatan kulit dan wajah. Tidak hanya itu,
akun kedua ini juga membantu untuk menginformasikan kegunaan atau manfaat treatment-treatment di klinik
ElsheSkin untuk perawatan kulit dan wajah. Sementara di ruang chatting official Line @elshe memberikan
informasi edukasi dan skincheck atau konsultasi masalah kulit yang bisa ditanggapi langsung oleh dokter.
Selain itu, ElsheSkin juga melakukan promosi kliniknya melalui media cetak brosur.
Didalam brosur tersebut terdapat informasi dari kegunaan treatment-treatment yang ada pada klinik ElsheSkin.
keterangan brosur tersebut berisikan informasi terhadap suatu treatment yang dimiliki ElsheSkin, salah satu
contohnya Vampire treatment, merupakan tindakan menggunakan jarum- 8 jarum halus yang ditusukkan kekulit
dengan tujuan untuk menimbulkan luka kecil sehingga merangsang peremajaan kulit dengan menggunakan
plasma darah pasien sendiri.
C. Media komunikasi pemasaran
Teknologi internet mempunyai dampak yang signifikan dalam bidang ekonomi dan bisnis. Pengunaan teknologi
internet dalam bisnis telah meningkatkan daya jangkau pemasaran, kecepatan transaksi dan pengiriman barang dan
jasa. Kehadiran teknologi internet telah merubah wajah bisnis yang semula di dominasi transaksi secara off-line
Secara perlahan bergerak kearah pemasaran online. Evolusi ini memberi peluang bagi suatu bisnis dikarenakan
mampu menjangkau konsumen secara luas dan dalam waktu singkat (Kartika, 2018).
Teknologi internet beserta aplikasi media sosial telah menghadirkan bentuk komunikasi bisnis yang berbeda
dengan di masa lalu. Komunikasi ini lebih bersifat dua arah, tidak lagi satu arah. Pengiklanan melalui media digital saat
ini, dianggap sebagai cara yang efektif dalam berkomunikasi dengan pasar (Setyani, dkk 2019). Semakin luasnya
jaringan sosial, mendorong perusahaan gencar dalam melakukan promosi melalui media sosial.
Industri kecantikan tidak luput dari penggunaan media sosial. Pengunaan media sosial untuk pemasaran produk
jasa diIndustri kecantikan secara masih massif digunakan untuk mendukung perkembangan bisnis di bidang ini.
Perkembangan bisnis di dunia kecantikan dan penampilan ini sendiri telah merambah dari kota metropolitan hingga
wilayah pedesaan (Yihana, 2017). Hal ini membuat perusahaan dibidang industri jasa kecantikan termasuk dalam hal hal
ini produk dan kilinik jasa kecantikan dituntut untuk mengerti kebutuhan dan harapan konsumen. Pertumbuhan
Penduduk dengan keragaman gaya hidup meningkatkan permintaan atas klinik kecantikan, salon, dan spa. Klinik
kecantikan sudah menjamur di wilayah perkotaan dan pedesaan, hal ini menjadi bukti bahwa klinik kecantikan menjadi
kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia.
Pada saat ini, berbagai merek produk kecantikan dari dalam maupun luarnegeri dapat dengan mudah di temukan di
pasar. Berbagai merek produk kosmetik dalam negeri seperti Wardah, Mustika Ratu, Purba Sari, Sari Ayu Martha
Tillaar. merek asing seperti L’oreal, Safi, tersedia di market place. Perusahaan kosmetik tersebut saat ini menawarkan
produk skincare untuk perawatan setiap jenis kulit wajah, sama halnya dengan klinik kecantikan yang menawarkan
berbagai macam jenis treatment disertai kemudahan dalam pelayanan.
Kehadiran media sosial sebagai media promosi, bagaimanapun memunculkan pertanyaan bagi para
peneliti dalam bidang pemasaran. Adanya perbedaan yang melekat pada media online dan offline, dimana
persepsi dan perilaku konsumen berbeda-beda diduga dapat mempengaruhi efektivitas promosi perusahaan
kosmetik (Hult, Nidhi, Morgeson, & Zhang, 2018). Perusahaan kosmetik di hadapkan pada pilihan untuk
menggunakan media offline yang terdiri dari koran, brosur, majalah, pamflet dan lain sebagainya untuk
memperkenalkan produknya di pasar (Naik & Peters, 2009), atau media sosial online seperti Facebook,
Youtube ataupun Instagram. Menjadi pertanyaan bagi kita mengenai efektivitas media online dan off-line
dalam menginformasikan produk dan merek kosmetik yang ada di Indonesia.
Media sosial merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet dibangun atas dasar ideologi dan
teknologi web 2.0, memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (Miranda, dkk 2017).
Media sosial sebagai alat yang dilakukan konsumen untuk membagikan informasi berupa teks, gambar, audio,
dan video kepada orang lain (Putri, 2016). Media sosial telah menjadi budaya baru dan menjadi fenomena
sosial yang mengubah cara jutaan orang terhubung dalam bisnis dan berkomunikasi (Vanmeter, Grisaffe, &
Chonko, 2015). Promosi offline merupakan suatu kegiatan menawarkan produk atau jasa melalui media offline
seperti pamflet, brosur, majalah, koran, dari mulut ke mulut, dan lain sebagainya. Di era modern seperti saat
ini offline marketing merupakan cara yang kurang efektif, karena adanya evolusi yang melahirkan potensi
baru terhadap dunia bisnis perdagangan terhadap produk. Perusahaan harus dapat menjangkau konsumen
secara luas dalam waktu singkat (Kartika, 2018).
D. Penerima dalam komunikasi pemasaran
Industri kecantikan kulit termasuk industri yang saat ini sangat menjanjikan dan akan terus berkembang
dengan baik dimasa yang akan datang. Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan diri serta peran perempuan
khususnya di bidang kecantikan. Kebutuhan akan perawatan kulit tumbuh semakin pesat, hal ini mendorong
perusahaan kencatikan untuk mengeluarkan berbagai macam inovasi baru dan menciptakan produk yang
berkualitas tinggi agar diminati dipasaran. Perusahaan juga harus berinovatif dalam mempromosikan
produknya
di media cetak dan media elektronik melalui komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen suatu perusahaan untuk melakukan dialog kepada
berbagai audien perusahaan, dengan mengembangkan, menyampaikan, dan mengevaluasi serangkaian
pesan yang teridentifikasi (Fill, 1999). Setiap program atau kegiatan komunikasi pemasaran dijalankan, maka
akan muncul efek dari tindakan komunikasi itu. Efek tersebut terjadi setelah penerima (receiver) menerima
pesan yang telah melalui serangkaian proses. Setiap individu penerima pesan akan mengalami efek yang
berbeda-beda, seperti penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu informasi mengenai suatu
produk
atau jasa tertentu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju akan pentingnya menggunakan
suatu produk atau jasa tertentu), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang
yang ditawarkan menjadi bersedia membelinya), dan sebagainya.
Setiap perusahaan harus memiliki komunikasi yang baik dan menarik untuk menawarkan produknya karena
komunikasipemasaran adalah awal dari pengenalan produk yang akan dijual kepada konsumen.
Komunikasi pemasaran bisa dilakukan melalui media cetak maupun media online seperti
Facebook, Instagram, BBM dan sebagainya. Setelah perusahaan memberikan komunikasi
pemasaran dengan baik, perusahaan juga harus memperhatikan kualitas pelayanan kepada
konsumen. Kualitas layanan merupakan instrumen yang digunakan pelanggan untuk menilai baik
atau tidaknya sebuah pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Ada lima dimensi pokok dalam
kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman, et al (1993). Lima dimensi pokok
tersebut adalah:
1. Bukti fisik, berfokus pada elemen-elemen fisik. Meliputi fasilitas fisik dan juga sarana
komunikasi.
2. Keandalan, adanya kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan
akurat, menomorsatukan dan tepat waktu.
3. Jaminan, jaminan mencakup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan bebas dari bahaya
atau resiko yang menumbuh kan sifat percaya pelanggan terhadap perusahaan.
4. Ketanggapan, keinginan para staff dalam membantu pelanggan dengan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap serta memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan.
5. Empati, penekanan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi,
dan memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik.
E. Efek dan dampak dalam komunikasi pemasaran
Salah satu tren dalam dunia kecantikan yang saat ini masih bertahan kepopulerannya yakni tren ten step
skincare, yang datang dari Korea Selatan. Tren ini mempunyai arti 10 tahapan perawatan wajah meliputi tahap
membersihkan wajah hingga tahapan terakhirnya yakni menggunakan tabir surya atau sunscreen. Setelah sukses
menginvasi dunia hiburan internasional dengan K-Pop, Negeri Ginseng ini juga merambah industri kecantikan yang
dikenal dengan istilah KBeauty. Tidak hanya di mancanegara, gelombang Hallyu atau juga dikenal dengan istilah
Korean Wave yang satu ini juga sudah sampai di Indonesia dengan cepat berkat berkembangnya teknologi.
Keberadaan K-Beauty inilah yang juga ikut berperan dalam semakin maraknya minat penggunaan produk
kecantikan baik makeup maupun skincare.
Seiring dengan meningkatnya minat terhadap produk skincare, beragam jenis serta berbagai merk Penunjang
perawatan kecantikan wajah pun bermunculan, berbagai brand kecantikan baik internasional maupun lokal semakin
bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk skincare. Produk skincare yang berasal dari Asia
dianggap lebih cocok bagi kulit wanita Indonesia meskipun iklim di beberapa daerah di Asia seperti Jepang dan
Korea Selatan berbeda dengan iklim di Indonesia. Produk kecantikan khususnya skincare dari Asia timur dan
buatan
lokal Indonesia lebih digemari wanita Indonesia dibandingkan produk skincare yang berasal dari negara lain seperti
negara negara Eropa dan Amerika Serikat. Tidak hanya budaya penggunaan skincare yang 3 dihembuskan dari
negara gingseng, produk skincare negara tersebut juga masih paling diminati penduduk Indonesia. Berdasarkan
survei yang dilakukan oleh ZAP yang merupakan salah satu klinik kecantikan di Indonesia, produk skincare yang
berasal dari Korea Selatan menduduki posisi pertama paling banyak diminati perempuan Indonesia dengan
presentase 46,6% diikuti produk skincare Indonesia sebesar 34,1% dan Jepang sebesar 24,1%.
F. Umpan balik (feedback)
Sistem umpan balik untuk kualitas layanan konsumen;
Umpan balik sangat dibutuhkan untuk evaluasi dan perbaikan
berkesinambungan. Informasi umpan balik harus difokuskan pada
halhal berikut: memahami persepsi konsumen terhadap
perusahaan jasa dan para pesaing; mengukur dan memperbaiki
kinerja perusahaan; mengubah bidang-bidang terkuat perusahaan
menjadi faktor pembeda pasar; mengubah kelemahan menjadi
peluang berkembang, sebelum pesaing lain melakukannya;
mengem-bangkan sarana komunikasi internal agar setiap orang
tahu apa yang mereka lakukan; dan menunjukkan komitmen
perusahaan pada kualitas dan para konsumen.
G. Lingkungan dalam komunikasi pemasaran
Perkembangan kecantikan pada saat ini terus berkembang. Kecantikan merupakan suatu kebutuhan
Di zaman modern saat ini, penampilan diri menjadi hal yang sangat penting dan diperhatikan untuk
menambah kepercayaan diri Semua orang, terutama anak remaja dan orang dewasa melakukan
perawatan diri atau tubuh untuk mendapatkan penampilan yang sempurna. Di lingkungan perkotaan
dengan segala sesuatu tersedia seperti industri, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, klinik kecantikan,
salon, dan spa telah membuat orang-orang kota menjadi konsumerisme. Tidak heran ada pria
metroseksual yang selalu memeperhatikan penampilan dan berbelanja. Bahkan orang tidak segan
menghabiskan uang banyak demi mendapatkan penampilan yang sempurna.
Kebutuhan akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita
sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya agar terlihat cantik dan sehat dapat
dilihat dari banyaknya jumlah klinik kecantikan dimana klinik kecantikan Rumah Cantik Irna menyediakan
fasilitas kesehatan dan kecantikan bagi wanita dan pria segala rentang usia. Dengan banyaknya klinik
kecantikan pada saat ini klinik harus menyusun strategi pemasaran yang tepat agar klinik irna tetap menjadi
pilihan untuk konsumen melakukan perawatan. Karena konsumen memiliki kekuatan yang besar dalam
menentukan produk baik itu barang atau jasa yang mereka inginkan dan juga 2 bagaimana penilaian mereka
terhadap merek yang mereka konsumsi. Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami
perilaku konsumen pada pasar sasarannya untuk kelangsungan hidup perusahaan. perilaku konsumen terdiri
dari input, proses, dan output. input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan produk,
proses
cara konsumen mengambil suatu keputusan sedangkan output pengambilan keputusan terhadap minat beli
H. Gangguan (noise) dalam komunikasi
pemasaran
Pada masa sekarang ini, arus informasi berkembang semakin pesat. Hal itu
berpengaruh pula pada perkembangan dunia usaha, dimana perusahaan
maupun
para pelaku usaha menghadapi tantangan yang semakin besar dan kompleks.
Diantara tantangan tersebut adalah bagaimana cara mempertahankan pelanggan
yang merupakan aset dari sebuah perusahaan yang memberikan keuntungan
jangka panjang. Supaya perusahaan mampu mempertahankan hubungan dan
Kerjasama yang baik dengan konsumen dalam kurun waktu yang lama (jangka
panjang), maka perlu adanya sebuah komitmen dan kepercayaan yang ada
dalam hubungan tersebut. Morgan dan Hunt (2005) menyebutkan faktor-faktor
pendukung yang bisa menyukseskan hubungan dengan konsumen antara lain
adalah komitmen dan kepercayaan. Untuk membentuk ataupun menciptakan
komitmen dan kepercayaan konsumen, maka perusahaan atau para pelaku
usaha harus mampu dan bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan
konsumen di dalam menjalin hubungan dan kerjasama. Proses komunikasi juga
sangat memengaruhi kesuksesan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya, karena kelangsungan hubungan tergantung pada cara mereka
berkomunikasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai