Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR

KELOMPOK 1
1. AAN ANDIKA U. ADJU 7. MARFUAH BAHUTALA
2. ERVINA SAIMA 8. MELISA NTOI
3. FAZRIAN HULUKATI 9. SRI NURWANDA S. AHMAD
4. ILHAM HAMZAH 10. TANIA URELIA MAHARANI K. HIOLA
5. JULFIA KARIM 11. YULISTI H. IGIRISA
6. LISNAWATI IGIRISA
A. PENGERTIAN IDENTIFIKASI PASIEN

Identifikasi artinya adalah pengumpulan data dan pencatatan


segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita
dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan
individu seseorang, dengan kata lain bahwa dengan identifikasi kita
dapat mengetahui identitas seseorang dan dengan identitas tersebut
kita dapat mengenal seseorang dengan membedakan dari orang lain.
• Identifikasi pasien dilakukan pada saat:
1. Pada saat sebelum pemberian obat.

2. Pada saat pemberian darah atau produk darah.

3. Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.

4. Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau prosedur.


• Macam-Macam Sistem Identifikasi Pasien Berdasarkan Alphabetica yaitu:
1. Sistem Identifikasi Pasien Alphabetical Mumi yaitu identifikasi pasien didapatkan dari Penulisan
nama pasien secara langsung baik berdasarkan wawancara dengan pasien, atupun keluarga pasien

2. Sistem Identifikasi Pasien Alphabetical Fonetik yaitu Suntu sistem identifikasi pasien berdasarkan
huruf ejaan dimana tulisan berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.

3. Sistem Identifikasi Pasien Alphabetical Soundex fonetik yaitu Suatu sistem identifikasi pasien
berdasarkan lafal ejaan, tulisan sama tetapi lafal atau ejaan berbeda.
• Saat pemasangan gelang identifikasi petugas harus :
1. Jelaskan manfaat gelang pasien.

2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang.

3. Meminta pasien untuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat,
memberikan pengobatan tidak mengkonfirmasi nama dan mengecek gelang identifikasi.
• Untuk mengadakan identifikasi kita memerlukan 3 hal:
1. Mengenali secara fisik:

2. Memperoleh keterangan pribadi Yang dimaksud dengan keterangan pribadi antara lain

3. Mengadakan penggabungan antara pengenalan fisik dengan keteranga pribadi, dari penggabungan
tersebut biasanya yang paling dapat dipercaya berupa KTP, Pasport, SIM dan sebagainya.
B. TUJUAN IDENTIFIKASI PASIEN

• Tujuan identifikasi pasien antara lain :

Untuk memberikan identitas pada pasien.

Untuk membedakan pasien.

Untuk menghindari kesalahan medis ( mal praktek).


• Tujuan sistem identifikasi pasien secara alphabetical adalah :
Untuk memberikan identitas kepada seorang pasien

Membedakan antara pasien satu dengan yang lain

Membedakan pasien baru dengan pasien yang lama

Menghindari terjadinya mal praktik, sehingga dalam

Memberikan pelayanan kepada seorang pasien agar pelayanan kesehatan dapat


berjalan dengan mudah dan lancar.
C. LINGKUP AREA

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasion


Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien yang akan menjalani suatu
prosedur, Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis,
perawat, farmasi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat,
staf administratif, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.
D. PRINSIP IDENTIFIKASI PASIEN

Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur harus diidentifikasi dengan benar saat
masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya

• Kapanpun dimungkinankan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang pengenal dengan minimal 2 data
(nama pasien, tanggal lahir).

• Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.

• Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah, atau
produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain.
DATA IDENTIFIKASI
A. PENGUMPULAN DATA IDENTIFIKASI

1. Cara pengumpulan identifikasi dapat dilakukan dengan cara :

a. Wawancara langsung dengan sumbernya atau orang biasanya sebelum wawancara dimulai sudah disiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan.

b. Mengisi formulir identifikasi oleh orang yang bersangkutan, dalam membuat format isian buatlah pertanyaan-
pertanyaan yang jelas sehingga mudah diisi dan tidak ragu-ragu.

c. Gabungan wawancara dengan mengisi formulir, setelah formulir diisi maka dilanjutkan dengan wawancara untuk
meyakinkan isian yang telah dibuat, shingga informasi yang diperoleh akan lebih akurat.
2. Keakuratan data identifikasi

a. Data identifikasi bisa tidak akurat/benar karena memang dibuat tidak benar untuk tujuan tertentu.

b. Pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas dapat menimbulkan kesalahpahaman sehingga data yang
diperoleh kurang akurat kurang jelas, atau karena situasi tertentu sehingga seseorang takut/malu
mengungkapkan identitas.
B. DATA IDENTIFIKASI PASIEN DI RUMAH SAKIT

• Setiap berkas rekam medis pasien dirumah sakit pasti memuat data identifikasi pasien, oleh karena itu
dapat dibayangkan betapa sangat banyaknya tersimpan data identikasi pasien di rumah sakit. Unit
rekam medis sangat pertanggung jawab atas kelengkapan data identifikasi setiap pasien, maka dalam
memperoleh data identifikasi pasien harus diperoleh data selengkap mungkin sehingga dalam proses
pelayanan kesehatan selanjutnya akan berjalan dengan baik.

• Masalah-masalah yang timbul akibat dari kesalahan identifikasi akan menyebabkan kerugian bagi
rumah sakit karena akan terjadi pemborosan waktu, tenaga, materi ataupun pekerjaan yang tidak
efisien dan lebih jauh akan merugikan pasien itu sendiri, misalmnya kesalahan pemberian obat
tindakan dan sebagainya.
• Sebaiknya identifikasi pasien dilakukan sebelum pasion diperiksa/dirawat, oleh karena itu sedapat
mungkin keterangan-keterangan dapat diminta langsung kepada pasien sendiri, tetapi bila tidak
mungkin dapat dimintakan keterangan kepada famili atau teman terdekat yang ada.

• Pengumpulan data identifikasi di rumah sakit sebaiknya dilakukan dengan cara wawancara dan
pengisian formulir dan akan lebih baik bila didukung dengan keterangan-keterangan lain yang
bersifal legal, misalnya KTP, Pasport, SIM dan sebagainya.
C. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENERIMA PASIEN

1. Petugas harus tenang, ramah, sopan dalam menghadapi pasien, mendengarkan dengan penuh
perhatian dan sabar menjelaskan hal-hal yang ditanyakan, perlu di ingat bahwa orang yang datang
dirumah sakit adalah orang yang dalam kesusahan, sehingga kemungkinan emosinya kadang tidak
terkontrol dan kesan pertama pasien kepada rumah sakit terletak pada pelayanan di tempat penerimaan
pasien (Admission office)

2. Petugas harus teliti dalam mencatat data identitas pasien

3. Harus ada petunjuk tertulis tentang tata cara pencatatan atau penulisan yang harus diikuti oleh semua
petugas, seperti cara penulisan nama, gelar dsb.
D. TATA CARA PENCATATAN DATA IDENTIFIKASI PASIEN DI RUMAH SAKIT

• 1. Nomor Rekam Medis


• 2. Nama Pasien
• 3. Alamat
• 4. Tempat dan Tanggal Lahir
• 5. Umur
• 6. Jenis Kelamin
• 7. Status Perkawinan
• 8. Agama
• 9. Pendidikan
• 10. Pekerjaan
• 11. KTP
• 12. Suku Bangsa
• 13. Nama Keluarga terdekat/Nama penanggung jawab pasien
• 14. Penanggung jawab biaya perawatan
IDENTIFIKASI PASIEN KHUSUS
A. PROSEDUR IDENTIFIKASI NEONATUS
a. Neonatus harus menggunakan dua gelang identifikasi setiap saat (detail yang sama pada dua anggota gerak yang
berbeda yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak bawah)

b. Gelang pasien neonatus berisi identifikasi ibu yang melahirkan pasien jika nama pasien neonatus belum
terregistrasi setelah nama neonatus terregistrasi, identifikasi mengenai ibu pasien dapat diganti dengan identifikasi
pasien tersebut.

c. Gelang identifikasi neonatus berukuran panjang 5 cm, lebar 3 cm, dengan penjepit tunggal dan 4 lubang jepitan
atau disesuaikan dengan produk keluaran pabrik penyedia gelang identifikasi neonatus.

d. Gelang pink untuk bayi perempuan dan biru untuk bayi laki-laki
B. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN ANAK

a. Gelang identifikasi anak berisi nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir, tanggal lahir,dan nama orang tua/wali pasien.

b. Gelang identifikasi pasien anak berukuran panjang 5 cm, lebar 3 cm. dengan penjepit tunggaldan 4 lubang jepitan atau disesuaikan dengan
produk keluaran pabrik penyedia gelang identifikasi pasien anak.

c. Gelang pink untuk bayi perempuan dan biru untuk bayi

d. Pasien harus dipastikan memiliki riwayat alergi atau tidak sebelum mondok/ diobati

e. Gelang identifikasi alergi berwarna merah dikenakan di salah satu pergelangan tangan danharus dicantumkan nama allergen dengan jelas

f. Data allergi harus terdokumentasi di rekam medis pasien

g. Satu gelang alergi dapat memuat maksimal tiga identifikasi detail alergi pasien, jika lebih dari tiga alergi dapat ditambahkan gelang identifikasi
alergi baru sesuai dengan kelipatan tiga.

h. Jika ditemukan alergi baru, gelang identifikasi alergi baru harus dikenakan.
C. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN JATUH

a. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi, agresi, delirium yang belum membaik, geriatri dan
pasien lain dengan kebutuhan kekang

b. Gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning yang dikenakan di salah satupergelangan tangan
dengan pencantuman nama pasien, jenis kelamin, nomor rekam medis dantanggal lahir.

c. Pasien agitasi, agresi dan kebuituhan kekang yang beresiko membahayakan dirinya danmerusak gelang yang
dikenakan di pergelangan tangan dapat dikenakan di pergelangan kaki dan apabila pasien sudah membaik dan
tenang, gelang tidak perlu dipindahkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai