Anda di halaman 1dari 21

Coronary Artery Disease (CAD)

KELOMPOK 1

1. AAN ANDIKA U. ADJU

2. GITA YULIANI LADIHA

3. NAQDZYATUN NUR IVANA ISA

4. TANIA AURELIA MAHARANI K. HIOLA


Coronary Artery Disease (CAD)

PENGERTIAN

Coronary Artery Disease (CAD) atau lebih dikenal


Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu gangguan
fungsi jantung yang disebabkan karena adanya penyempitan
dan tersumbatnya pembuluh darah jantung. Kondisi ini dapat
mengakibatkan perubahan pada berbagai aspek, baik fisik,
psikologis, maupun sosial yang berakibat pada penurunan
kapasitas fungsional jantung dan kenyamanan (Mutarobin
dkk, 2019).
● Menurut Glassman & Shapiro (2014) penyakit arteri koroner atau
Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyempitan atau penyumbatan
arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung. Bila aliran
darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi. Hal
ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina. Bila satu atau
lebih dari arteri coroner tersumbat sama sekali, akibatnya adalah serangan
jantung dan kerusakan pada otot jantung.

● CAD juga merupakan kondisi patologis arteri koroner yang


ditandai dengan penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan
jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan
struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah ke jantung
(Setyaji dkk, 2018).
ETIOLOGI

Penyebab CAD secara umum dibagi atas dua, yakni menurunnya


asupan oksigen yang dipengaruhi oleh aterosklerosis, tromboemboli,
vasopasme, dan meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Dengan kata
lain, ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan
masukannya yang dikenal menjadi 2, yaitu hipoksemia (iskemia) yang
ditimbulkan oleh kelainan vaskuler (arteri koronaria) dan hipoksia
(anoksia) yang disebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Perbedaannya ialah pada iskemia terdapat kelainan vaskuler sehingga
perfusi ke jaringan berkurang dan eliminasi metabolit yang
ditimbulkannya (misal asam laktat) menurun juga sehingga gejalanya
akan lebih cepat muncul (Katz, 2015).

Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat lemak


kolesterol dan trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan
menumpuk dibawah lapisan terdalam endothelium dari dinding
pembuluh darah arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot
jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga menggangu kerja
jantung sebagai pemompa darah.
ETIOLOGI

Pembentukan plak lemak dalam arteri mempengaruhi


pembentukan bekuan aliran darah yang akan mendorong
terjadinya serangan jantung. Proses pembentukan plak yang
menyebabkan pengerasan arteri tersebut dinamakan
arterosklerosis. (Firdiansyah, 2014)

Penyakit jantung koroner adalah salah satu akibat utama


aterosklerosis (pengerasan pembuluh nadi) pada keadaan ini
pembuluh darah nadi menyempit (Naga, 2013). Mekanisme
timbulnya penyakit jantung koroner didasarkan pada lemak
atau plak yang terbentuk di dalam lumen arteri koronaria
(arteri yang mensuplai darah dan oksigen pada jantung). Plak
dapat menyebabkan hambatan aliran darah baik total maupun
sebagian pada arteri koroner dan menghambat darah kaya
oksigen mencapai bagian otot jantung. Kurangnya oksigen
akan merusak otot jantung (Kasron, 2012).
TANDA & GEJALA

Menurut Pangkalan (2010) Gejala yang umum terjadi pada


seseorang yang terkena CAD atau penyakit jantung koroner, yaitu :
1. Nyeri dada (Angina)
Seseorang penderita CAD akan merasa tekanan atau sesak di dada.
Rasa sakit tersebut disebut sebagai angina, biasanya dipicu oleh tekanan
fisik atau emosional. Hal ini hilang dalam beberapa menit setelah
menghentikan aktivitas yang menyebabkan tekanan. Pada beberapa
orang, terutama perempuan, nyeri ini mungkin sekilas atau tajam dan
terasa di perut, punggung atau lengan.
2. Sesak Napas
Jika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh, maka seseorang akan mengalami sesak napas atau
kelelahan ekstrem tanpa tenaga.
3. Serangan Jantung Jika arteri koroner benar-benar diblokir, seseorang
akan mengalami serangan jantung.
CONTOH
KASUS
PENGKAJIAN
Tanggal didata : 15 september 2021
Tanggal masuk RS: 15 september 2021
No. Reg : 276
Ruangan / RS : Rawat inap/ RS Aloe Saboe
Diagnosa Medis : CAD (coronary artery disease)

IDENTITAS PASIEN
a. Nama :Ny. S
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 37 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
Penanggung jawab
f. Pekerjaan : IRT Nama : Tn.R
g. Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan: PNS
h. Alamat : Jln.taman pendidikan Jenis Kelamin: Laki-laki
i. No.RM : 184395 Hubungan dengan klien : suami
j. Diagnostik Medis : CAD (coronary Alamat:Jln. Taman pendidikan
artery disease)
 
RIWAYAT KEPERAWATAN
A. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama Nyeri dada
B. Riwayat penyakit sekarang
● Pasien mengatakan kejadian ini awalnya mulai dirasakan pada tanggal 10
agustus 2021 jam 00.00 wita (malam hari).
● Pasien mengatakan sore tadi tepatnya jam 17.00 Wita mengalami stress dan
tiba-tiba merasakan sakit yang hebat pada dada bagian kiri, tertikam dan
tembus sampai punggung, merasa tegang pada tengkuk, dan rasa mual,
sehingga oleh keluarga pasien diantar keluarga ke rumah sakit.
Keluhan saat dikaji: pasien mengatakan masih merasa sakit pada dada bagian
kiri, tertikam dan tembus punggung, pasien juga mengatakan merasa tidak
nyaman dengan alat yang terpasang di tubuhnya. Tampak pasien berbaring
lemas, wajah meringis kesakitan, tampak terpasang monitor, dan tampak
sebagian besar activity daily livings (ADL) dibantu keluarga dan perawat.
C. Riwayat penyakit dahulu
● Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit diabetes sejak lima tahun
yang lalu, dan tidak pernah control selama 2 tahun ini.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga belum pernah menderita penyakit seperti
ini.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-Tanda Vital:
TD: 90/70 mmHg
Nadi: 120 x/menit
Suhu: 36 OC
RR: 20x/menit SPO2: 100%

1. Pengkajian Primer
a. Airways (jalan nafas) Sumbatan:
(-) benda asing (-) bronscospasme (-) darah (-) sputum (-) lendir (-) lain-lain
sebutkan:
b. Breathing (pernafasan)
Tidak ada sesak napas dan suara napas tambahan, irama napas teratur
Sesak saat: Aktifitas(-) Tanpa aktifitas(-) Menggunakan otot tambahan (-)
Frekuensi: 20 x/mnt
Irama : (√) teratur(-) tidak teratur Kedalaman:(-) dalam(-) dangkal Reflek
batuk : (-) ada (√) tidak ada Batuk:
(-) produktif (-) non produktif Sputum : (-) ada (-) tidak Warna:-
Konsistensi:-
Bunyi napas: (-) ronchi (-) creakles (-)
BGA:Tidak ada pemeiksaan
c. Circulation
Sirkulasi perifer Nadi :120 x/menit Irama: (√) teratur (-) tidak Denyut nadi:
(-)lemah (√) kuat (-) tidak kuat TD: 90/70 mmHg Ekstremitas : (√) Hangat(-)
Dingin Warna Kulit : (-) cyanosis(√) Pucat (-) Kemerahan Nyeri Dada :(√) Ada(-)
Tidak Karakteristik nyeri dada : (- ) Menetap (- ) Menyebar keleher (√) Seperti
ditusuk-tusuk (- ) Seperti ditimpah benda berat Capillary refill : (√) < 3 detik(-) > 3
detik Edema : (-) Ya(√ ) Tidak Lokasi edema : (-) Muka (-) Tangan (-) Tungkai (-)
Anasarka
d. Psikologis
Pasien merasa tegang
Pasien cemas
Kurang pengetahuan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LAB

Tanggal Jenis Nilai Normal Hasil


Pemeriksaan Pemeriksaan

15 september 2021 1. Hemoglobin 10,5 gr%


2. GDS (Nilai normalnya 12,0-16,0 gr%) 243 mg/dl
3. Gula darah puasa (Nilai normalnya 70-150 mg/dl) 161 mg/dl
4. Gula darah 2 jam (Nilai normalnya 74-109 mg/dl) 205 mg/dl
PP (Nilai normalnya 75-140 mg/dl) 1,38 mg/dl
5. Kreatinin darah (Nilai normalnya 0,6-1,1 mg/dl)
ANALISA DATA

DATA ETILOGI MASALAH

DS : Agens cedera biologis Nyeri akut


- Pasien mengatakan sakit pada (iskemia)
dada bagian kiri, tertikam dan
tembus sampai di punggung
Merasa tegang pada tengkuk
DO:
- Wajah pasien tampak meringis
PQRST:
P : Pada saat stress dan tiba-tiba
Q : Nyeri dirasakan tertusuk-
tusuk R : Nyeri dirasakan pada
dada kiri
S : Skala nyeri 5 (Dengan
menggunakan angka 0- 10)
T : Nyeri dirasakan sewaktu-
waktu
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : - Ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas


- Pasien mengatakan rasa tidak suplay dan kebutuhan
nyaman dengan alat yang oksigen
terpasang - Tirah baring
DO: - Kelemahan
- Pasien tampak berbaring - Imobilitas
lemas - Intoleransi aktivitas
- Tampak terpasang monitor
- Tampak sebagian besar ADLs
dibantu keluarga dan perawat
HB 10,5 gr% (Nilai normalnya
12,0-16,0 gr%)
Kreatinin darah 1,38 mg/dl
(Nilai normalnya 0,6-1,1 mg/dl)
TTV : TD : 90/70 mmHg,
Nadi : 120 kali/menit, Suhu :
36 oC, RR: 20 x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI

Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan Observasi


pencedera biologis (iskemia) keperawatan selama 3 x 24  Identifikasi
d.d klien mengeluh sakit di jam diharapkan tingkat nyeri lokasi,karakteristik,durasi,f
bagian dada sebelah kiri. menurun dengan kriteria rekuensi,kualitas,intensita
hasil : s nyeri
- Keluhan nyeri menurun  Identifikasi respons nyeri
(5) non verbal
- Meringis menurun (5)  Observasi tana-tanda vital
- Gelisa menurun (5) Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
 Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik
DIAGNOSA SLKI SIKI

Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan asuhan Observasi


ketidakseimbangan antara keperawatan selama 3 x 24  Identifikasi gangguan
Suplay dan kebutuhan jam diharapkan pasien fungsi tubuh yang
oksigenasi d.d pasien nampak mampu beraktivitas dengan mengakibatkan kelelahan
terbaring lemas. kriteria hasil :  Monitor pola dan jam tidur
- Kemudahan melakukan Terapeutik
aktivitas sehari-hari  Sediakan lingkungan
meningkat (5) nyaman dan rendah
- Kekuatan tubuh bagian stimulus
bawah meningkat (5) Edukasi
 Ajurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
Edukasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
INTERVENSI DAN EVALUASI
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
15 September 2021  Mengidentifikasi S:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualita Pasien mengatakan sakit pada
s,intensitas nyeri dada bagian kiri, tertikam dan
P : Pada saat stress dan tiba-tiba Q : Nyeri tembus sampai di punggung
dirasakan tertusuk-tusuk R : Nyeri dirasakan Merasa tegang pada tengkuk
pada dada kiri O: Wajah pasien tampak meringis
S : Skala nyeri 5 (Dengan menggunakan PQRST:
angka 0- 10) P : Pada saat stress dan tiba-tiba
T : Nyeri dirasakan sewaktu-waktu Q : Nyeri dirasakan tertusuk-
mengidentifikasi respons nyeri non verbal tusuk
yaitu: sering memegang daerah dada kiri R : Nyeri dirasakan pada dada
Mengobservasi TTV kiri
TTV : TD : 90/70 mmHg, Nadi : 120 S : Skala nyeri 5 (Dengan
kali/menit, Suhu : 36 oC, RR: 20 x/menit menggunakan angka 0-10)
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk T : Nyeri dirasakan sewaktu-
mengurangi rasa nyeri yaitu dengan teknik waktu
relaksasi nafas dalam A: Masalah belum teratasi
Menjelaskan penyebab,periode,dan pemicu P: Intervensi dilanjutkan
nyeri
yaitu penyebab nyeri karena adanya
gangguan pada jantung.
Mengkolaborasi pemberian analgetik yaitu
injeksi arixtra 1x25 mg/SC/abdomen.
HARI/TANGGAL INTERVENSI EVALUASI

15 september 2021 Mengidentifikasi gangguan fungsi S:


tubuh yang mengakibatkan kelelahan 1. Pasien mengatakan rasa
Memonitor pola dan jam tidur tidak nyaman dengan alat yang
Menyediakan lingkungan nyaman dan terpasang
rendah stimulus O:
Mengajurkan melakukan aktivitas Pasien tampak berbaring lemas
secara bertahap Tampak terpasang monitor
Menganjurkan menghubungi perawat Tampak sebagian besar ADL
jika tanda dan gejala kelelahan tidak dibantu keluarga dan perawat
berkurang 4. TTV : TD : 90/70
Mengkolaborasi dengan ahli gizi mmHg, Nadi : 120 kali/menit,
tentang cara meningkatkan asupan Suhu :36 oC,
makanan RR: 20 x/menit A: Masalah
belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
HARI/TANGGAL INTERVENSI EVALUASI
16 september 2021  Mengidentifikasi S:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuen Pasien mengatakan sakit sudah hilang
si,kualitas,intensitas nyeri dan merasa nyaman
P : Pada saat stress dan tiba-tiba Q : O:
Nyeri dirasakan tertusuk-tusuk R : Wajah pasien tampak segar dan rileks
Nyeri dirasakan pada dada kiri PQRST:
S : Skala nyeri 5 (Dengan P:-
menggunakan angka 0- 10) Q:-
T : Nyeri dirasakan sewaktu-waktu R:-
mengidentifikasi respons nyeri non S : Skala nyeri 0
verbal yaitu: sering memegang daerah T:-
dada kiri A : Masalah teratasi
Mengobservasi TTV P : Intervensi dihentikan
TTV : TD : 90/70 mmHg, Nadi : 120
kali/menit, Suhu : 36 oC, RR: 20
x/menit
Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri yaitu dengan teknik
relaksasi nafas dalam
Menjelaskan penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
yaitu penyebab nyeri karena adanya
gangguan pada jantung.
Mengkolaborasi pemberian
analgetik yaitu injeksi arixtra 1x25
mg/SC/abdomen.
HARI/TANGGAL INTERVENSI EVALUASI

16 September 2021 Mengidentifikasi gangguan S : Pasien mengatakan


fungsi tubuh yang nyaman dengan alat yang
mengakibatkan kelelahan terpasang
Memonitor pola dan jam tidur  O:
Menyediakan lingkungan Pasien tampak berbaring
nyaman dan rendah stimulus Tampak sebagian besar
Mengajurkan melakukan ADLs dibantu keluarga dan
aktivitas secara bertahap perawat
Menganjurkan menghubungi TTV : TD : 120/80 mmHg,
perawat jika tanda dan gejala Nadi :88 kali/menit, Suhu :
kelelahan tidak berkurang 36,5 oC, RR: 18 x/menit
Mengkolaborasi dengan ahli  A : Masalah teratasi
gizi tentang cara meningkatkan P : Intervensi dilanjutkan
asupan makanan (Pasien pindah ruangan)
TERIMA KASIH
DAN
SELAMAT BELAJAR!!

Anda mungkin juga menyukai