T DENGAN
PRE OPERASI CABG DI RUANG GP II LANTAI 4
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
HARAPAN KITA
Oleh :
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 September 2021 pukul. 11.00 WIB di gedung
perawatan II lantai 4 RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Data ini diperoleh
melalui wawancara dengan pasien dan keluarga, catatan medis serta observasi
1. Identitas Pasien Keluarga
Nama : Tn. “ T “ Tn. “ A “
Jenis Kelamin : Laki-laki Laki- laki
Usia : 65 tahun 28 tahun
Status Perkawinan : sudah menikah belum menikah
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : Sarjana Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Swasta pegawai swasta
Alamat : Tangerang
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal MRS : 29 September 2021 pk. 11.00 WIB
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan rasa tidak enak di dada seperti sesak, hilang timbul. Sering merasa
berdebar. Keluhan dirasakan saat melakukan aktifitas, berbicara lama dan berkurang
dengan istirahat .
b. Riwayat sebelum masuk rumah sakit
Klien mengatakan pertama kali merasakan rasa tidak enak di dada sejak tahun 2018, t
saat klien sedang melakukan aktifitas bekerja di kantor. Keluhan akan bertambah apabila
klien kelelahan ataupun saat melakukan aktifitas berat dan berkurang apabila beristirahat.
Saat itu klien mengabaikan keluhan.
Klien mengatakan rasa tidak enak di dada seperti sesak semakin memberat sejak
setahun yang lalu. Periksa ke RS Daerah dinyatakan sakit jantung, terdapat kebocoran
katup jantung. Kemudian dirujuk ke RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita
Jakarta. Dari hasil pemeriksaan didapatkan kebocoran katup jantung dan sumbatan pada
pembuluh darah coroner. Kemudian melakukan pemeriksaan lengkap untuk persiapan
operasi yang dijadwalkan tanggal 30 September 2021. Keluhan saat dikaji
Klien mengatakan kadang masih merasakan rasa tidak enak di dada seperti sesak.
Keluhan muncul bila klien melakukan aktifitas, tapi dapat berkurang dengan istirahat.
Riwayat DOE (+), OP (+), PND (+). Klien juga mengatakan sedikit khawatir dengan
kondisinya saat ini, merasa takut apakah operasinya akan berhasil atau tidak. Karenanya,
klien mengatakan sulit tidur. Klien tampak gelisah menunggu jadwal operasinya
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat Diabetes Melitus maupun hipertensi.
Klien mengatakan mempunyai kebiasaan merokok sejak masih muda, biasanya habis 1
bungkus/ hari tapi sudah berhenti sejak klien dikatakan mempunyai sakit jantung.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan kedua orang tuanya tidak ada yang menderita penyakit jantung
3. Pemeriksaan Fisik
a. Breathing ( Pernapasan )
Saat pengkajian pasien tidak mengeluh sesak ataupun mengalami kesulitan dalam
bernapas saat inspirasi dan ekspirasi, tapi kadang tampak seperti sesak berat dapat
muncul bila beraktifitas dan berkurang dengan istirahat. Respirasi 22x/mnt dan teratur.
Bentuk dada pasien tampak simetris, dengan jenis pernapasan thorakal, suara sonor. Suara
napas vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing.
b.Blood ( Kardiovaskular )
Pasien mengatakan terkadang merasakan rasa tidak enak di dada seperti sesak yang
memberat bila beraktifitas dan berkurang dengan istirahat. keringat dingin (-), TD =
125/70 mmHg, HR = 58 x/menit, JVP 5 + 2 cmH2O, bunyi jantung S1 S2 tunggal reguler,
murmur (-). Akral hangat.
c. Brain ( Persarafan )
Pasien dengan kesadaran Compos Mentis, GCS = E 4V5M6 , sklera tidak tampak ikterus,
konjungtiva normal, pupil isokor, reflek pupil +/+. Tidak terdapat kaku kuduk, kejang (-)
d.Bladder ( Perkemihan )
Pasien belum pernah mengalami kesulitan dalam berkemih. Sebelum MRS pasien
biasanya BAK 5- 6 x/hari, warna kuning, bau khas urine, dengan jumlah yang tidak
menentu. Saat pengkajian pasien tidak menggunakan alat bantu kateter
e. Bowel ( Pencernaan )
Sebelum MRS pasien tidak mengalami kesulitan makan. Napsu makan baik, sakit saat
menelan (-), pembesaran kelenjar tyroid, paratyroid dan limfe (-). Bentuk abdomen
simetris, tidak ada ascites, distensi (-), bising usus normal.
f. Bone ( Anggota Gerak )
Bentuk ekstremitas normal, betuk vertebra normal, pergerakan sendi normal, kulit bersih,
turgor kulit baik, akral hangat.
Tonus otot N N
N N
g.Data psikososial dan spiritual
Klien mengatakan dirinya merupakan orang yang gampang bergaul dengan orang lain dan
suka bercanda. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dengan perawat. Apabila
mempunyai masalah, klien mengatakan biasa berdiskusi dengan istri dan anak-anaknya.
Pasien dan keluarga biasa beribadah bersama-sama setiap harinya.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi Rutin
Hemoglobin : 13,5 ( 13 – 16.6 ) g/dl
Hematokrit : 38.2 ( 41,3 – 52,1 ) %
Eritrosit : 4, 32 ( 4,29 – 5, 70 ) 103/µl
Leukosit : 10870 (3580 – 8150)/uL
Trombosit : 236.000 (172.000- 359.000)/uL
Pemeriksan Kimia Darah
SGOT : 10 ( 0 – 41) u/L
SGPT : 15 ( 0 – 50 ) u/L
Bun : 20( 8 – 23 ) mg/dl
Creatinin : 1,15 ( 0,67 – 1,17 ) mg/dl
Natrium : 134 ( 136 – 147 ) mmol/L
Kalium : 3.9 ( 3,5 – 5,2 ) mmol/L
Albumin : 3,9 ( 3,5 – 5 ) gr/dl
PT : 11,3 ( 9,4 – 13,1 ) detik
APTT : 45,7 ( 28,1 – 38,1 ) detik
INR : 1,03( 2 – 4,8 )
Pemeriksaan Analisa Gas Darah
pH : 7,47 ( 7,35 – 7,45 )
pCO2 : 31,5 ( 35 – 45 ) mmHg
pO2 : 109,5 ( 80 – 100 ) mmHg
HCO3- : 23 ( 21 – 28 ) mmHg
BE : -1.1( -2 – (+2 ))
SO2 : 99,9 ( 95 – 100 ) %
5. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
No Data Standar Normal Rumusan Analisa Masalah
Masalah
1 DS : Klien - Klien Trombus => resiko penurunan curah
mengatakan rasa tidak mengatakan penyumbatan jantung
enak di dada seperti rasa tidak enak pada arteri
sesak, hilang timbul, di dada tidak koroner => suplai
akan muncul saat muncul oksigen miokard
aktifitas dan hilang - Vital sign dlm berkurang =>
dengan istirahat batas normal hipoksia =>
DO : - Hasil rekaman iskemia miokard
Saat pengkajian klien EKG tidak => nekrose
tampak tenang, tidak menunjukkan jaringan miokard
tampak sesak tanda => kerja miokard
TD = 125/70 mmHg, perburukan terganggu
HR = 58 x/mnt, RR = (kontraktilitas)
22x/mnt, riwayat DOE => kemampuan
(+), OP (+), PND (+) pengosongan
Hasil rekaman EKG: ventrikel
Old Miokard Infark menurun =>
anteroseptal curah jantung
Hasil echocardiografi : menurun =>
- MS severe kebutuhan
- AS severe oksigen dan
- TR mild with nutrisi sistemik
probability of PH tidak terpenuhi
- Mild Pulmonary
Regurgitation
- LVEF 54%
- Kontraktilitas RV
menurun
Hasil thorax :
kardiomegali
Hasil coronary
angiografi :
CAD2VD
b. Diagnosa keperawatan
a. Resiko penurunan curah jantung
b. Cemas
c. Resiko infeksi
6. Perencanaan
a. Prioritas diagnosa
a. Cemas berhubungan dengan kondisi prosedur operasi yang akan dilakukan
b. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya kontaminan pre operasi
c. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan menurunnya kontraktilitas
miokard oleh karena nekrose jaringan miokard
b. Perencanaan
Kedatangan rohaniawan
6. Kolab dapat memberikan
orasi pemberian obat ketenangan bagi pasien
penenang :
transquilizer
7. Kolab
orasi untuk kunjungan
rohaniawan sesuai
agama pasien sebelum
operasi
29/9/202 2 Setelah diberikan asuhan 1. Yakinkan Memaksimalkan upaya
1 keperawatan selama 1x24 apakah pembersihan pencegahan terhadap
jam diharapkan tindakan usus dilakukan sesuai infeksi dan menghindari
persiapan preoperasi dapat prosedur kontaminasi feses ke
dilakukan dengan teknik area pembedahan
yang baik dan benar
Pencukuran yang sesuai
2. Yakinkan
dengan kriteria hasil :
prosedur dapat
apakah pencukuran
- Teknik pencukuran
mencegah adanya
sudah dilakukan
dilakukan oleh perawat
perlukaan yang dapat
sesuai prosedur
dengan menggunakan
menjadi tempat
alat khusus, dengan hati-
masuknya kuman
hati (tanpa menimbulkan
luka ), 1-2 jam sebelum
3. Lakukan Tubuh yang kotor dapat
operasi
personal hygiene merupakan sumber
- Presonal hygiene
dengan teknik yang kuman yang dapat
dilakukan sebanyak 2
sesuai prosedur mengakibatkan infeksi
kali ( sore hari dan
setelah pencukuran ) 4. Siapkan
Untuk mencegah
dengan menggunakan lokasi operasi
kontaminasi kuman
klorhexidine menurut prosedur
- Pengosongan kandung khusus
kemih dilakukan dengan
Menghindari aspirasi
pemasangan kateter
5. Puasakan (masuknya cairan
urine, dengan teknik
klien 6-8 jam sebelum lambung ke paru-paru )
aseptik
operasi
- Pengosongan lambung
dan kolon dilakukan
dengan tindakan
lavement dan puasa 6-8
jam sebelum operasi
1. Pantau /catat Keefektifitasan curah
14/3’12 3 Setelah diberikan asuhan
kecenderungan jantung ditentukan oleh
keperawatan selama 1x24
frekuensi jantung dan pemantauan
jam diharapkan penurunan
tekanan darah hemodinamik
curah jantung tidak terjadi
2. Pantau/ catat Disritmia yang terjadi
dengan kriteria hasil :
disritmia jantung dapat berhubungan
- Klien mengatakan tidak
dengan
merasakan rasa tidak
ketidakseimbangan
enak di dada
elektrolit yang
- Vital sign dlm batas
menyebabkan gangguan
normal
konduksi elektrikal
- Hasil rekaman EKG
jantung
tidak menunjukkan tanda
3. Catat suhu dan Kulit hangat, merah
perburukan
warna kulit serta muda dan nadi kuat
kualitas nadi perifer adalah indikator umum
curah jantung adekuat
Meningkatkan
6. Kolaboratif
oksigenasi maksimal
pemberian oksigen
yang menurunkan kerja
sesuai indikasi
jantung
7. Pelaksanaan dan Evaluasi
Tgl Jam No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
29/11/2021 12.00 3 1. Memantau /catat kecenderungan frekuensi jantung dan S : klien mengatakan rasa tidak enak di dada tidak
tekanan darah muncul
2. Memantau/ catat disritmia jantung O : Klien tampak tenang, tidak sesak, TD = 108/67
3. Mencatat suhu dan warna kulit serta kualitas nadi perifer mmHg, HR = 90 x/mnt, Hasil rekaman EKG: Old
4. Mengukur/ catat pemasukan, pengeluaran dan Miokard Infark anteroseptal
keseimbangan cairan A : Penurunan curah jantung tidak terjadi
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat P : Lanjutkan intervensi
6. Kolaboratif pemberian oksigen sesuai indikasi