D DENGAN
PRE OPERASI CABG DI RUANG GP II LANTAI 4
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
HARAPAN KITA
Oleh :
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 September 2021 pukul. 04.00 WIB di gedung
perawatan II lantai 4 RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Data ini diperoleh
melalui wawancara dengan pasien dan keluarga, catatan medis serta observasi
1. Identitas Pasien Keluarga
Nama : Tn. “ D “ Ny. “ A “
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : 62 tahun 60 tahun
Status Perkawinan : sudah menikah menikah
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : Sarjana Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Swasta pegawai swasta
Alamat : Tangerang
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal MRS : 30 September 2021 pk. 13.00 WIB
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sering sesak dan mudah lelah setelah beraktifitas ringan maupun
berat.
b. Riwayat sebelum masuk rumah sakit
Pasien mengatakan mengetahu sakit jantung tahun 2006, saat pasien sedang
melakukan aktifitas badminton. Keluhan tidak berkurang dan memberat . Kemudian
dibawa ke IGD RS Bina Husada Bandung, dikatakan penyakit jantung koroner Pasien
dirujuk ke RS Mitra Keluarga Jatinegara. Karena masalah biaya, pasien dirujuk ke RS
Jantung Harapan Kita. Di RS Harapan Kita dilakukan kateterisasi dan pemasangan stent.
Tahun 2020 pasien Kembali merasakan nyeri dada berulang, kemudian berobat di RS
Santo Borromeus. Dilakukan kateterisasi, dan akhirnya disarankan untuk dilakukan
operasi pintas jantung coroner. Pasien dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat Diabetes Melitus maupun hipertensi.
Ada Riwayat dislipidema, penyakit jantung sudah pasang stent tahun 2006 dan 2016.
Klien mengatakan mempunyai kebiasaan merokok sejak masih muda, biasanya habis 1
bungkus/ hari tapi sudah berhenti sejak desember 2020. Riwayat ada alergi obat sulfa.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan kedua orang tuanya tidak ada yang menderita penyakit jantung
3. Pemeriksaan Fisik
a. Breathing ( Pernapasan )
Saat pengkajian pasien mengeluh sedikit sesak . Respirasi 22x/mnt dan teratur. Bentuk
dada pasien tampak simetris, dengan jenis pernapasan thorakal, suara sonor. Suara napas
vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing.
b.Blood ( Kardiovaskular )
Hemodinamik stabil. TD = 120/70 mmHg, HR = 98 x/menit, JVP 5 + 2 cmH2O, bunyi
jantung S1 S2 tunggal reguler, murmur (-). Akral hangat.
c. Brain ( Persarafan )
Pasien dengan kesadaran Compos Mentis, GCS = E 4V5M6 , sklera tidak tampak ikterus,
konjungtiva normal, pupil isokor, reflek pupil +/+. Tidak terdapat kaku kuduk, kejang (-)
d.Bladder ( Perkemihan )
Pasien mempunyai riwayat batu ginjal kiri pada tahun 1996. Sudah ESWL 4x. Tahun
2016 operasi cholesistektomi. Saat ini pasien tidak mengalami kesulitan dalam berkemih.
Sebelum MRS pasien biasanya BAK 5- 6 x/hari, warna kuning, bau khas urine, dengan
jumlah yang tidak menentu. Saat pengkajian pasien tidak menggunakan alat bantu kateter
e. Bowel ( Pencernaan )
Sebelum MRS pasien tidak mengalami kesulitan makan. Napsu makan baik, sakit saat
menelan (-), pembesaran kelenjar tyroid, paratyroid dan limfe (-). Bentuk abdomen
simetris, tidak ada ascites, distensi (-), bising usus normal.
f. Bone ( Anggota Gerak )
Bentuk ekstremitas normal, betuk vertebra normal, pergerakan sendi normal, kulit bersih,
turgor kulit baik, akral hangat.
Tonus otot N N
N N
g.Data psikososial dan spiritual
Pasien mengatakan dirinya selalu bersikap terbuka bagi keluarga maupun lingkungan
sekitar. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dengan perawat. Apabila mempunyai
masalah, klien mengatakan biasa berdiskusi dengan istri. Pasien dan keluarga beragama
islam.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium 23 September 2021
Pemeriksaan Hematologi Rutin
Hemoglobin : 14,3 (13 – 16.6 ) g/dl
Hematokrit : 40,7 ( 41,3 – 52,1 ) %
Eritrosit : 4, 49 ( 4,29 – 5, 70 ) 103/µl
Leukosit : 8090 (3580 – 8150)/uL
Trombosit : 234.000 (172.000- 359.000)/uL
Pemeriksan Kimia Darah
SGOT : 22 ( 0 – 41) u/L
SGPT : 23 ( 0 – 50 ) u/L
Bun : 14 ( 8 – 23 ) mg/dl
Creatinin : 1.25 ( 0,67 – 1,17 ) mg/dl
Natrium : 140 ( 136 – 147 ) mmol/L
Kalium : 4.2 ( 3,5 – 5,2 ) mmol/L
Albumin : 4.7 ( 3,5 – 5 ) gr/dl
PT : 10.1 ( 9,4 – 13,1 ) detik
APTT : 28.8 ( 28,1 – 38,1 ) detik
INR : 0.97( 2 – 4,8 )
Pemeriksaan Analisa Gas Darah
pH : 7,37 ( 7,35 – 7,45 )
pCO2 : 29,9( 35 – 45 ) mmHg
pO2 : 96,6 ( 80 – 100 ) mmHg
-
HCO3 : 19,1 ( 21 – 28 ) mmHg
BE : -4,1( -2 – (+2 ))
SO2 : 98,4( 95 – 100 ) %
Laktat : 1,4
5. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
No Data Standar Normal Rumusan Analisa Masalah
Masalah
1 DS : Klien Pasien - Klien Trombus => resiko penurunan curah
mengatakan sering mengatakan rasa penyumbatan jantung
sesak dan mudah lelah tidak enak di pada arteri
setelah beraktifitas dada tidak koroner => suplai
ringan maupun berat. muncul oksigen miokard
DO : - Vital sign dlm berkurang =>
Saat pengkajian klien batas normal hipoksia =>
tampak tenang, tidak - Hasil rekaman iskemia miokard
tampak sesak EKG tidak => nekrose
TD = 120/70 mmHg, menunjukkan jaringan miokard
HR = 98 x/mnt, RR = tanda => kerja miokard
20x/mnt perburukan terganggu
Hasil rekaman EKG: (kontraktilitas)
Old Miokard Infark => kemampuan
anteroseptal dan pengosongan
inferior ventrikel
Hasil echocardiografi : menurun =>
- Reduced LV systolic curah jantung
function LVEF 37% menurun =>
- Diastolic disfunction kebutuhan
grade 1 oksigen dan
Hasil coronary nutrisi sistemik
angiografi : tidak terpenuhi
CAD3VD
-LCA : Stenosis 80%
distal
-RCA : stenosis
multiple di
proksimal 70%
-90%, stenosis 90%
di mid dan CTO di
distal
-LAD : kalsifikasi,
stenosis 70- 80% di
ostial.
-LCx : tampak stent
dengan ISR 80 % di
ostial sampai
proksimal
b. Diagnosa keperawatan
a. Resiko penurunan curah jantung
b. Cemas
c. Resiko infeksi
6. Perencanaan
a. Prioritas diagnosa
a. Cemas berhubungan dengan kondisi prosedur operasi yang akan dilakukan
b. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya kontaminan pre operasi
c. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan menurunnya kontraktilitas
miokard oleh karena nekrose jaringan miokard
b. Perencanaan
Kedatangan rohaniawan
dapat memberikan
ketenangan bagi pasien
6. Kolabo
rasi pemberian obat
penenang
7. Kolabo
rasi untuk kunjungan
rohaniawan sesuai
agama pasien sebelum
operasi
Meningkatkan oksigenasi
6. Kolaboratif
maksimal yang
pemberian oksigen sesuai
menurunkan kerja jantung
indikasi
7. Pelaksanaan dan Evaluasi
Tgl Jam No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
30/11/2021 17.00 3 1. Memantau /catat kecenderungan frekuensi jantung dan tekanan S : klien mengatakan rasa tidak enak di dada tidak
darah muncul
2. Memantau/ catat disritmia jantung O : Klien tampak tenang, tidak sesak, TD = 118/67
3. Mencatat suhu dan warna kulit serta kualitas nadi perifer mmHg, HR = 90 x/mnt, Hasil rekaman EKG: Old
4. Mengukur/ catat pemasukan, pengeluaran dan keseimbangan Miokard Infark anteroseptal , inferior
cairan A : Penurunan curah jantung tidak terjadi
5. Menga P : Lanjutkan intervensi
njurkan pasien untuk istirahat
8. Mengorientasikan dan mengenalkan lingkungan O : klien tampak bersih, tindakan persiapan pre operasi
2 ICU pasca operasi. sudah dilakukan dengan teknik yang baik dan sesuai
prosedur.