Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN KEPERAWATN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

LEMBARAN KERJA

Nama : Yuni Apriliani Istiqamah


Tanggal : 13 Mei 2023

1. Apa yang anda ketahui tentang Terapi Oksigen ?


Suatu intervensi medis berupa upaya pengobatan dengan pemberian oksigen (O2) untuk
mencegah atau memperbaiki hipoksia jaringan dan mempertahankan oksigenasi
jaringan agar tetap adekuat dengan cara meningkatkan masukan oksigen (O2) ke dalam
sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen (O2) ke dalam sirkulasi dan
meningkatkan pelepasan atau ekstraksi oksigen (O2) ke jaringan

2. Sebutkan tujuan pemberian terapi oksigen ?


a. Menurunkan kerja pernafasan
b. Menurunkan beban kerja jantung
c. Mempertahankan po2 >60 mmhg, saturasi oksigen >90% saat tidur,istirahat dan
aktifitas

3. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi pemberian terapi oksigen ?


Indikasi
a. Hipoksemia akut (PaO2 < 60 mmHg; SaO2 < 90%)
b. Henti jantung dan henti napas
c. Hipotensi (tekanan darah sistolik < 100 mmHg)
d. Curah jantung yang rendah dan asidosis metabolik (bikarbonat < 18 mmol/ L)
e. Distress pernapasan (frekuensi pernapasan > 24 kali/ menit

Kontraindikasi
a. Pasien yang tidak dapat menerima terapi adekuat
b. Obstruksi nasal
c. Fraktur basis cranii
d. PCO2 tinggi

4. Sebutkan data objektif dari gangguan perfusi, metabolisme anaerob, gangguan


fungsi organ ?
a. Data objektik gangguan perfusi
1) Takikardi
2) Hipotensi
3) Perubahan warna kulit dan suhu
b. Data objektik metabolisme anaerob
1) Nilai asam laktat di dalam darah meningkat
c. Data objektik gangguan fungsi organ
1) Gangguan fungsi serebral seperti gangguan sensorik
2) Gangguan fungsi miokard, contoh : penurunan cardiac output dan aritmia
3) Gangguan ginjal akibat penurunan urine output
5. Sebutkan parameter dari pengangkutan oksigen ?
a. PaO2, SaO2
b. Hemoglobin, hematokrit
c. Cardiac Output
d. Parameter hemodinamik
6. Jelaskan metoda pemberian terapi oksigen ?
Sistem aliran rendah (low flow oxygen device)
a. Nasal Cannula
- Konsentrasi Oksigen (FiO2) 24- 44%
- Aliran Oksigen (Flow Rate) 1-5 lt/mnt
- Keuntungan: Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernapasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien
bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir pasien dan terasa
nyaman.
- Kerugian: tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai
oksigen berkurang bila klien bernapas melalui mulut, mudah lepas karena
kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
b. Kateter nasal/binasal/nasal prong
- Konsentrasi Oksigen (FiO2) 24- 44%
- Aliran Oksigen (Flow Rate) 1-6 lt/mnt
- Keuntungan: pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan
berbicara, murah nyaman, dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
- Kerugian: Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%,
tehnik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi
distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan
lebih dari 6 liter/menit dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan
mukosa hidung, serta kateter mudah terseumbat.
c. Sungkup muka sederhana (simple mask)
- Konsentrasi Oksigen (FiO2) 40- 60%
- Aliran Oksigen (Flow Rate) 5-8 lt/mnt
- Keuntungan: konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter dan
kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan
sungkup berlubang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
- Kerugian: tidak dapat memberikan konsentrasi kurang dari 40%, dapat
menyebabkan penumpukan karbon dioksida (CO2) jika aliran rendah.
d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing (rebreathing mask)
- Konsentrasi Oksigen (FiO2) 60 – 80 %
- Aliran Oksigen (Flow Rate) 8 - 12 lt/mnt
- Keuntungan: konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana,
tidak mengeringkan selaput lendir.
- Kerugian: tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran
lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa
terlipat.
e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing (non rebreathing mask)
- Konsentrasi Oksigen (FiO2) 80-99%
- Aliran Oksigen (Flow Rate) 8 - 12 lt/mnt
- Keuntungan: konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapai 100%, tidak
mengeringkan selaput lender
- Kerugian: kantong oksigen bisa terlipat

Sistem aliran tinggi (high flow oxygen device)


a. Sungkup muka dengan ventury (Ventury Mask)
Venturi mask menerapkan prinsip entrainment udara (menjebak udara seperti
vakum), yang memberikan aliran udara yang tinggi dengan penyediaan oksigen
terkontrol. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari
tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur
suplai oksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat
dihisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak.
b. Continous Positive Airway Pressure (CPAP)
CPAP bekerja dengan memberikan tekanan udara masuk melalui saluran ini,
dengan begitu dalam kondisi tertidur saluran nafas tetap terbuka sehingga
gangguan pernafasan dapat diatasi
c. Head Box
Pemberian oksigen melalui headbox dibutuhkan karena bisa mentoleransi
kebutuhan klien, terlepas dari kelemahannya yaitu tidak bisa mobile dan
keterbatasan tempat. Pemberian oksigen melalui headbox membutuhkan aliran
yang tinggi untuk bisa mencapai konsentrasi oksigen yang cukup dan mencegah
penimbunan CO2
d. HFNC (High Flow Nasal Cannula
HFNC (High Flow Nasal Cannula) merupakan alat terapi ventilasi non invansif
yang digunakan untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi tinggi dengan
menggunakan humidifikasi untuk memungkinkan pengiriman oksigen hingga
100% dengan kecepatan aliran hingga 60 L/menit. Tujuan dari bantuan pernafasan
adalah untuk menjaga ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
7. Jelaskan Resiko pemberian terapi oksigen ?
Kontra indikasi pada pemberian oksigen terapi tidak absolute, reiko terapi oksigen jika
pemberian oksigen terapi yang diberikan dengan FiO2 lebih dari 50% selama 1-2 hari,
maka akan mengalami kerusakan jaringan paru, akibatnya akan terjadi pelepasan enzim
proteolitik dan enzim lisosom yang dapat merusak alveoli, selain itu bisa juga terjadi
retensi gas karbondioksida dan atelektasis
8. Jelaskan prosedur pemberian terapi oksigen ?
a. Persiapan pemberian oksigen terapi :
1) Informasi atau penjelasan kepada pasien untuk pemberian oksigen terapi
sesuai kebutuhan
2) Persiapan alat : Regulator, flow meter, humidifier, tabung oksigen
b. Langkah prosedur pemberian oksigen terapi :
1) Check dan periksa terapi oksigen akan diberikan pada tiap terapi
2) Cuci tangan sesuai standar
3) Jelaskan secara rasional tentang prosedur yang akan dilakukan
4) Atur posisi pasien dengan nyaman (semi fowler)
5) Siapkan jenis alat pemberian oksigen sesuai kebutuhan pasien
6) Siapakan sarana pemberian oksigen (tabung oksigen, humidifier, flow meter
dan regulator oksigen)
7) Atur kecepatan aliran oksigen sesuai kebutuhan
8) Pastikan posisi selang tidak terlipat agar aliran oksigen adekuat
9) Observasi perubahan klinis pada pasien
10) Berikan rasa nyaman pada pasien yang mengalami kecemasan
11) Jika pemberian oksigen dengan masker oksigen, ganti dengan nasal kanul pada
saat pasien makan
9. Sebutkan dokumentasi pemberian terapi oksigen ?
a. Jenis alat oksigen terapi yang digunakan
b. Posisi alat pada pasien
c. Aliran oksigen yang digunakan liter/menit atau berupa FiO2 yang diberikan
d. Observasi dan catat respon pasien terhadap pemberian oksigen terapi yang
diberikan seperti penurunan :
1) Penurunan kecemasan
2) Penurunan kelemahan
3) Perbaikan frekuensi nafas
4) Perubahan warna kulit
5) Penggunaan otot bantu nafas
e. Kaji hasil analisa gas darah dan pulse oksimetri untuk menilai keefektifan terapi
oksigen
f. Monitor dan dokumentasikan kulit sekitar telinga, hidung dan mukosa hidung
terhadap efek iritasi
g. Monitor dan dokumentasikan terjadinya efek samping/bahaya terapi oksigen

Anda mungkin juga menyukai