LEMBARAN KERJA
1. Apa yang anda ketahui tentang pemeriksaan Thorax foto /foto toraks
Rontgen dada atau rontgen thoraks adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi
gelombang elektromagnetik untuk menampilkan gambaran bagian dalam dada. Melalui
pemeriksaan ini, kamu dapat melihat gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan,
pembuluh darah dan nodus limfa.
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan foto toraks
Indikasi pemeriksaan rontgen thorax adalah individu dengan manifestasi klinis gejala
respirasi, seperti sesak napas akut/ kronis, batuk persisten, nyeri dada, cedera/ trauma
dada, hemoptisis, serta kecurigaan terhadap massa dan keganasan. Pemeriksaan ini
dilakukan sebagai penunjang diagnosis, seperti tuberkulosis dan pneumonia, serta
monitor keberhasilan terapi. Pemeriksaan rontgen thorax dilakukan pada beberapa
penyakit yang melibatkan sistem respirasi, kardiovaskular, dan fraktur costae.
4. Adakah kontra indikasi untuk pemeriksaan foto toraks
Kontraindikasi relatif rontgen thoraks adalah kehamilan atau dicurigai hamil dan
diperbolehkan bila benefit yang didapat dari pemeriksaan ini melebihi risikonya. Tidak
b. Posterior-Anterior
c. Posisi Lateral
Exposure yaitu keadaan foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga
dapat melihat struktur vaskular paru dengan baik
kardioprenikus
e. Jantung : hitung cardio thoracic rasio (CTR), normalnya pada posisi PA adalah <
0,5
f. Diafragma
a. Faktor Kondisi
c. Posisi sesuai : harus simetris dan foto thorax tidak boleh terpotong
a. Buat garis lurus dari pertengahan thorax (mediastinum) mulai dari atas sampai ke
bawah thorax.
b. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kanan dan namakan sebagai titik
c. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kiri dan namakan sebagai titik
d. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik A dan B
e. Tentukan titik terluar bayangan paru kanan dan namakan sebagai titik C.
f. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik C dengan garis mediastinum.
g. Perpotongan antara titik C dengan garis mediastinum namakan sebagai titik D
h. Jika foto thorax digambar dengan menggunakan aturan di atas maka akan di
dapatkan foto thorax yang sudah di beri garis seperti di bawah ini :
Setelah dibuat garis-garis seperti di atas pada foto thorax, selanjutnya kita hitung
dengan menggunakan rumus perbandingan sebagai berikut :
Ketentuan : Jika nilai perbandingan di atas nilainya 50% (lebih dari/sama dengan
50% maka dapat dikatakan telah terjadi pembesaran jantung (Cardiomegally)
Contoh :
Pada sebuah foto thorax, setelah dibuat garis-garis untuk menghitung
Cardiothoracic Ratio, di dapat nilai-nilai sebagai berikut :
Panjang garis A ke B = 10 cm
Panjang garis C ke D = 15 cm
Dari nilai-nilai di atas, apakah jantung pada pasien tersebut dapat dikategorikan
sebagai Cardiomegally atau tidak?
Jawab : Sesuai dengan rumus perbandingan yang telah dijelaskan, maka kita
masukan nilai-nilai tersebut di atas
Karena nilai ratio nya melebihi 50%, maka jantung pasien tersebut dapat
dikategorikan Cardiomegally (terjadi pembesaran jantung).
11. Hal hal yang harus diperhatikan sebelum pengambilan foto toraks ?
- Rontgen dada tidak menimbulkan nyeri. Namun pasien mungkin akan merasa
tidak nyaman karena suhu ruangan dan pelat sinar-X yang dingin.
- Pasien dengan arthritis (radang sendi) atau cedera pada dinding dada, bahu, atau
lengan mungkin akan merasa tidak nyaman saat diminta untuk tidak bergerak
selama pemeriksaan
- Setelah rontgen dada, tidak ada perawatan khusus yang diperlukan, namun dokter
bisa memberikan instruksi lain sesudah pemeriksaan sesuai dengan kondisi pasien.
12. Apa yang anda bisa jelaskan dengan gambar di bawah ?
- Tepat dibawah aortic knob diatas apendik atrium kiri samar-samar, ada
- Ventrikel kiri (bagian bawah) menunjukkan bayangan apeks dari ventrikel kiri
b. Gambar II (Kanan)
pengurangan paru lobaris dan segmental yang bisa menimbulkan kurangnya aserasi
paru sehingga bayangan paru lebih suram (densitas meningkat), diafragma tertarik ke
atas, sela iga menyempit, mediastinum mengalir kearah atelektasis, bila sudah parah
dapat terjadi herniasi hemitoraks yang sehat ke arah hemitoraks yang atelektasis