Anda di halaman 1dari 30

Vlorent Anggi De Karos, S. Farm, Apt.

Yoanna Rissa Mayasari S., S.Farm, Apt.


Diagnosis dan sekaligus untuk tindakan terapi bila
ditemukan adanya suatu kelainan jantung

penyakit katup
penyakit
jantung atau
arteri koroner
penyakit aorta

menentukan
kebutuhan terapi
mengevaluasi fungsi
lebih lanjut (seperti
otot jantung
prosedur intervensi
atau bedah bypass)
Kateterisasi jantung

prosedur pencitraan invasif untuk mendeteksi


penyakit jantung dengan menguji seberapa baik
fungsi jantung

kateter, dimasukkan ke pembuluh


darah radial maupun femoral dan
dipandu ke jantung dengan
pertolongan mesin X-Ray khusus
penyakit jantung yang
disebabkan
penyempitan pembuluh
darah koroner

arteri koronaria ->


memberi suplai darah ke
otot jantung

aliran darah ke jantung


menjadi berkurang
karena adanya sumbatan
pada arteri koroner
Intervensi koroner perkutan atau
”Percutaneous Coronary Intervention (PCI)

Digunakan kateter dan melalui kateter dimasukkan


berbagai alat untuk melakukan rekayasa plak yang
menyebabkan penyempitan tersebut supaya terbuka
dan normal kembali
 tidak diperlukannya persiapan khusus
 tidak diperlukan pembiusan total
 sayatan hanya 1-2 mm
 umumnya hanya perlu satu hari perawatan,
tak menimbulkan rasa sakit
 penderita dapat langsung melakukan
kegiatan dan olah raga setelah pulang dan
nyaris tak berefek samping merupakan
keunggulan teknologi ini
 Percutaneous transluminal coronary
angioplasty PTCA.mp4
 Anastesi lokal di daerah pergelangan tangan (radial)
ataupun melalui pangkal paha (femoral)
 Pemasangan Needle Angiografi
 Pemasangan Guide Wire, Needle Angiografi dilepas
 Pemasangan sheath introducer pada pembuluh darah di
tangan atau kaki, agar kateter dapat dimasukkan ke dalam
pembuluh darah, lalu Guide Wire dilepaskan
 Pemasangan Guide Wire 0,035”
 Diagnostic Chateter akan dimasukkan sampai ke jantung
ataupun pembuluh koroner jantung
 Setelah sampai pada pembuluh koroner jantung, maka zat
kontras akan diinjeksikan ke dalam koroner jantung dan
dilihat dengan menggunakan fluroskopi sinar x-ray.
 Tabung x-ray ini dapat dirubah pada berbagai posisi
sehingga memberikan gambaran yang baik mengenai
pembuluh koroner jantung.
 Diagnostic chateter berganti keluar melalui
guide wire 0.035” agar guiding catheter
masuk.
 Setelah guiding catheter masuk, guide wire
0.035” diambil
 Dari Kateterisasi ini bila ditemui adanya
penyumbatan pembuluh darah koroner akan
ada tindakan lanjutan, antara lain :
 PCI = Percutaneous Coronary Intervention
 Tanpa Stent
 Dengan Stent
 Guide
Wire 0,014” masuk (Guide Wire Stent),
menuju coronary plaque
 tehnikpengambilan gambar yang
menggunakan X ray untuk melihat lumen
pembuluh darah dan organ tubuh lainnya ,
terutama ditujukan ke arteri, vena dan ruang
jantung dengan cara menyuntikkan cairan
kontras ke dalam pembuluh darah
 Ruangan tindakan
 Ruang monitor
 Dokter kardiologi intervensi, Radiologi
intervensi, Neurologi intervensi
 Staff : perawat , radiografer, kardivaskuler
tehnisi
 Needle Angiografi
 Sheath Introducer :
 Radial
 Femoral
 Guide Wire 0,035” (Guide Wire Catheter)
 Diagnostic Catheter :
 Judgkin’s Left (JL)
Diameter, 5Fr/6 Fr
 Judgkin’s Right (JR)
 Guide Wire 0,014” (Guide Wire Stent)
 Radiology Chateter
 Catheter NIH = penyadapan anak
 Catheter Pig Tail = penyadapan anak
 Catheter MPA 2 = penyadapan anak
 Catheter Vertebra
 Catheter Yasiro
 Catheter Simon I
 Catheter Cerebral
 Catheter Tiger =
 Digunakan untuk membuka pembuluh darah
yang tersumbat
 Terbukti meningkatkan diameter lumen arteri
koroner dan meningkatkan aliran darah
koroner dan mengurangi nyeri dada
• Suatu alat kecil seperti
mesh yang dibuat dari
logam baja anti karat
• Fungsi : untuk membuat
pembuluh darah tetap
terbuka
• Stent membantu meningkatkan aliran darah ke otot
jantung dan mengurangi nyeri angina
• Sebanyak 80% pasien yang menjalani balloon angioplasty
juga dipasang stent
• Kata ‘stent’ sendiri berasal dari nama dokter gigi asal
Inggris bernama Charles T. Stent (1807-1885) yang
menggunakan alat penyangga khusus untuk meratakan
gigi.
 Diameter mulai dari 2,25mm hingga 4mm
 Panjangnya dapat mencapai 33mm
 Pemilihan ukuran stent ini ditentukan dokter
berdasar diameter koroner dan panjang
penyempitannya = dilakukan saat
coronography
Bare Metal Stent (BMS):
Dalam penggunaannya memiliki
kecenderungan RESTENOSIS (respon
penyembuhan arteri setelah
perlukaan yang terjadi selama
revaskularisasi koroner
transluminal)
DRUG ELUTING STENT (DES)
Tidak mengakibatkan Restenosis
Logam stent dilapisi obat yang perlahan
terlepas yang menahan kemampuan
tubuh untuk membentuk luka sekitar
stent
 Pada tahun 2001, 84% dari 1.000.000
intervensi PCI diobati dengan BMS. Dari
mereka juta, 20% atau 200.000 pasien
berkembang menjadi restenosis
(penyempitan kembali)
 disebabkan oleh trombosit yang tertarik oleh
jaringan yang rusak yang disebabkan oleh
penempatan stent.
jaringan tumbuh melalui bukaan di stent dan
akhirnya mempersempit lumen pembuluh,
oleh karena itu, mengurangi aliran darah
miokard
 Dilapisi dengan obat antiproliferatif
perlahan dilepaskan untuk memblokir pembuluh
darah membentuk plak di sekitar stent.
 DES merupakan penyempurnaan PCI. Dengan
DES, restenosis (penyempitan kembali) akibat
munculnya kerak baru pada pembuluh darah
koroner dapat mencapai 0 hingga 5 %.
 Proses pemasangan DES Drug-Eluting Stent
Procedural Animation.mp4
 Sirolimus
Ex : Cordis Cypher, Siroprime
 Everolimus
Ex : Promus Element, Abbot Xience
 Zotarolimus
Ex : Medtronic Endeavour
 Paclitaxel
Ex : Taxus Element, Ion

 DrugEluting Stents have shown


benefits toward reducing
restenosis rates up to 9%
 Sirolimus/paclitaxel mengurangi formasi dgn menghambat
migrasi dan proliferasi otot polos vaskuler (panah hijau)
 Sirolimus/paclitaxel juga menghambat reendothelialization,
menginduksi tissue factor (TF), and dapat mencegah
proliferasi dari endothelial progenitor cells (panah merah)

Anda mungkin juga menyukai