2019
KARYA TULIS ILMIAH
2019
ii
ABSTRAK
Gagal Jantung merupakan kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam
memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrisi dan
oksigen. Ventrikel kiri tidak dapat memompa dengan baik yang mengakibatkan
berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh. Dengan timbulnya dilatasi ventrikel
kiri, akan mengakibatkan dilatasi annulus mitral sehingga timbul regurgitasi
mitral. Dalam penulisan Karya Tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode
deskriptif pada pasien gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi sejumlah 25
pasien. Waktu penulisan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2019. Didapatkan
hasil Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri (FEVK) dengan metode Simpson sebesar range
32.16±10 dan paling banyak pasien gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi
ditemukan pada laki-laki (56%). Ditemukan regurgitasi mitral mild sebesar 68%
pada pasien gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi menggunakan metode
Vena Contracta (VC). Ditemukan semakin menurun nilai fraksi ejeksi maka
derajat keparahan regurgitasi mitral juga akan meningkat pada pasien gagal
jantung dengan penurunan fraksi ejeksi. Ditemukan semakin besar nilai LVESD
maka tingkat keparahan regurgitasi mitral juga akan meningkat pada pasien gagal
jantung dengan penurunan fraksi ejeksi.
Scientific Paper,
Amrina Dwi Rosa
Correlation of Left Ventricular Systolic Function and Severity of Mitral
Regurgitation in Patient with Heart Failure Reduced Ejection Faction
ABSTRACT
Heart failure is a condition where the heart failed to pump blood in order to meet
the needs of the body’s cells for nutrients and oxygen. The left ventricle doesn’t
pump properly and result in reduced blood flow throughout the body. With the
appearance of left ventricle dilatation, will result in dilatation of mitral annulus
iii
and showing mitral regurgitation. In writing this Scientific Paper, the writer
using descriptive method in heart failure with reduced ejection fraction amount
25 patients. The writing time was started from April-June 2019. The result shows
Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) with Simpson method range 32,16 ±
10 and heart failure with reduced ejection fraction patients are mostly men (56
%). It founds mitral regurgitation mild about 68 % in heart failure with reduced
ejection fraction patients using Vena Contracta (VC) method. Getting smaller
ejection fraction score, then the severity of mitral regurgitation will also increase
in heart failure with reduced ejection fraction patients. The bigger LVESD score,
then the severity of mitral regurgitation will also increase in heart failure with
reduced ejection fraction patients.
Reference: 22 (2007-2019)
iv
PERNYATAAN
1605033018
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM : 1605033018
vi
PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 1605033018
Karya Tulis Ilmiah dari mahasiswa tersebut diatas telah diperiksa dan disetujui
untuk disidangkan dihadapan Tim Penguji Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Siti Elkana Nauli, SpJP., FIHA dr. Hidayani Fazriah, MARS
vii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
NIM : 1605033018
Karya Tulis Ilmiah dari mahasiswa tersebut diatas telah berhasil dipertahankan
dihadapan tim penguji dan diterima sebagi salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Ahli Madya Teknisi Kardiovaskular pada Progam Studi D III Teknik
Kardiovaskular, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka.
TIM PENGUJI
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Amrina Dwi Rosa
Agama : Islam
Alamat
: Pondok Ungu Permai Blok AC 06 No 19 RT/RW
04/09, Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan,
Bekasi Utara.
E-mail : amrinadwirosa@gmail.com
No. HP : 089662134871
DAFTAR SINGKATAN
HFrEF : Heart Failure with Reduced Ejection Fraction
HFpEF : Heart Failure with Preserved Ejection Fraction
RM : Regurgitasi Mitral
RMF : Regurgitasi Mitral Fungsional
RMP : Regurgitasi Mitral Primer
VC : Vena Contracta
FEVK : Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri
VKS : Vena Kava Superior
VKI : Vena Kava Inferior
AML : Anterior Mitral Leaflet
PML : Posterior Mitral Leaflet
ESC : European Society of Cardiology
2D : Two Dimension
M-Mode : Motion Mode
PW : Pulsed Wave
CW : Continous Wave
PLAX : Parasternal Long Axis
PSAX : Parasternal Short Axis
ix
mPAP : mean Pressure Artery Pulmonal
LAVI : Left Atrium Volume Index
RWMA : Regional Wall Motion Area
LVEDD : Left Ventrikel End Diastolic Diameter
LVESD : Left Ventrikel End Sistolic Diameter
GLS : Global Longitudinal Strain
EROA : Effective Regurgitant Orifice Area
RVol : Regurgitasi Volume
RFlow : Regurgitasi Flow
PISA : Proximal Isovelocity Surface Area
DAFTAR GAMBAR
11 Gambar
2.5 ............................................................................................................. 11
12 Gambar
2.7 ............................................................................................................. 12
x
Gambar 2.13 ...........................................................................................................
16
18 Gambar
2.15 ........................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL
21 Tabel
4.1 ................................................................................................................. 27
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Sampul .....................................................................................................................
i Halaman Judul ......................................................................................................
ii ABSTRAK ............................................................................................................
iii
PERNYATAAN ......................................................................................................
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................................. vi
xii
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 2
1.4. Ruang Lingkup Masalah ...................................................................................
3
1.5. Manfaat Penulisan .............................................................................................
3
1.5.1. Bagi Penulis ............................................................................................ 3
1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan ........................................................................ 3
1.5.3. Bagi Rumah Sakit ...................................................................................
3 BAB II TINJAUAN
PUSTAKA ............................................................................ 4
xv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah
-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis persembahkan
kepadaNabi Muhammad SAW. Dan kepada orang tua, kakak, dan adik yang
selalu memberikan dukungan serta do’a, sehingga penulis diberikan kelancaran
dalam penulisan karya ilmiah ini yang berjudul “Hubungan Fungsi Sistolik
Ventrikel Kiri dan Derajat Keparahan Regurgitasi Mitral pada Pasien Gagal
jantung dengan Penurunan Fraksi Ejeksi
”.
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan progam studi
Diploma III Teknik Kardiovaskular Fakultas Ilmu
-
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah prof. Dr. Hamka. Penulis menyadari
bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak penu
lis terima dengan
senang hati.
Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik karena adanya
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu
dalam menyel
esaikan karya tulis ilmiah ini.
xvi
BAB I PENDAHULUAN
Prevalensi gagal jantung dari tahun 2009 hingga 2012 sekitar 5,7 juta
sedangkan 2011 hingga 2014 menjadi 6,5 juta jiwa (American Heart
Association, 2017).
Pada pasien gagal jantung, ventrikel kiri tidak dapat memompa dengan
baik yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh. Dengan
timbulnya dilatasi ventrikel kiri, akan mengakibatkan dilatasi annulus mitral
sehingga timbul regurgitasi. Secara anatomi, katup mitral tidak ada kelainan
seperti ; kalsifikasi, prolapse, maupun flail. Keadaan seperti ini disebut
Regurgitasi Mitral Fungsional (RMF) (Berkowitz, 2013).
Pada Regurgitasi Mitral (RM) sekitar 50% isi sekuncup ventrikel kiri
kembali ke atrium kiri sebelum katup aorta membuka. Besar volume
regurgitasi tergantung dari ukuran mulut katup yang mengalami abnormalitas
dan perbedaan tekanan antara ventrikel dan atrium kiri saat sistolik (Otto CM,
1
dkk tahun 2012). Pada penderita RM terjadi beban volume (preload) dan
beban tekanan/resistensi (afterload) yang berlebihan, sehingga membebani
ventrikel kiri. Kondisi ini diganti dengan menambah massa otot/hipertrofi
ventrikel kiri. Lama-kelamaan ventrikel kiri akan mengalami dilatasi dan
annulus mitral juga melebar. Kondisi ini akan memperberat derajat RM. Oleh
karena itu, penentuan derajat keparahan mitral regurgitasi menjadi sangat
penting terkait dengan tatalaksana dan prognosis dari penyakit tersebut (Rifqi
S, 2013). Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian pada pasien HFrEF
yang memiliki RMF.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran Fraksi Ejeksi dengan metode Simpson
dan keparahan Regurgitasi Mitral (RM) dengan metode Vena
Contracta (VC) pada pasien gagal jantung.
1.3.2 Tujuan Khusus
• Diketahui Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri (FEVK) dengan metode
simpson.
• Diketahui keparahan regurgitasi mitral dengan metode pengukuran
Vena Contracta (VC).
2
• Diketahui hubungan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri dan derajat
regurgitasi mitral pada pasien gagal jantung.
3
jantung memiliki 3 lapisan yaitu, epikardium, miokardium, endokardium
(Surya, 2009).
Jantung mempunyai empat ruang, terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel.
Dimana kedua ventrikel jantung dipisahkan oleh septum interventrikel,
dan kedua atrium dipisahkan oleh inter atrial (Wibowo, 2015).
1. Atrium Kanan
4
karbondioksida (CO2). Tebal rerata dinding atrium kanan 2 mm. Dinding
yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri disebut septum inter atrial.
(Oemar, 2005).
2. Ventrikel Kanan
3. Atrium Kiri
Letak atrium kiri berada pada posterosuperior dari ruang ventrikel. Atrium
kiri memiliki dinding yang lebih tebal daripada atrium kanan yaitu 3 mm.
(Oemar, 2005)
4. Ventrikel Kiri
5
2.2 Gagal Jantung
2.2.1 Definisi Gagal Jantung
Gagal jantung adalah sindrom klinis yang ditandai dengan gejala khas
(misalnya sesak napas, pembengkakan tungkai dan kelelahan) yang
disebabkan oleh kelainan jantung struktural atau fungsional, yang
mengakibatkan berkurangnya curah jantung (European Society of
Cardiology, 2016).
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi menjadi gagal Tidak terdapat batasan melakukan
jantung. Tidak terdapat ganguan aktivitas fisik. Aktivitas fisik
struktural atau fungsional jantung,
tidak terdapat tanda atau gejala seharihari tidak menimbulkan
kelelahan,
6
palpitasi atau sesak nafas
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur Terdapat batasan aktivitas ringan.
jantung yang berhubungan dengan Tidak terdapat keluhan saat istirahat,
namun aktivitas fisik menimbulkan
perkembangan gagal jantung. Tidak kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
terdapat tanda atau gejala
Stadium C Kelas III
Gagal jantung simptomatis yang Terdapat batasan aktivitas bermakna.
berhubungan dengan penyakit Tidak terdapat keluhan saat istirahat,
namun aktivitas fisik ringan
struktural jantung yang mendasari menyebabkan kelelahan, sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit struktural jantung yang Tidak dapat melakukan aktivitas fisik
lanjut serta gejala gagal jantung yang tanpa keluhan. Terdapat gejala saat
sangat bermakna saat istirahat istirahat. Keluhan meningkat saat
walaupun sudah mendapat terapi melakukan aktivitas.
medis maksimal.
7
2.3 Regurgitasi Mitral (RM)
2.3.1 Definisi
Pada RM, katup mitral gagal menutup sepenuhnya, dan darah didorong
balik ke atrium kiri selama sistol ventrikel. Katup mitral bergantung pada
empat komponen ; annulus mitral, daun katup, korda tendine, dan otot
papilaris. Setiap proses penyakit mempengaruhi satu dari komponen ini
dapat menyebabkan regurgitasi mitral (Moser, dan Riegel, 2008).
2.3.2 Etiologi
Pada RMF katup secara struktural normal dan RM hasil dari perubahan
bentuk untuk pembesaran ventrikel kiri dan perubahan karena
kardiomiopati idiopatik atau penyakit arteri koroner (CAD). Dengan
demikian RMF bukan terutama penyakit katup, tetapi hasil dari
ketidakseimbangan katup mitral ditarik secara apikal ke dalam ventrikel
kiri sebagai akibat dari pergerakan ke luar otot papiler dan karena
disfungsi ventrikel kiri (European Society of Cardiology, 2017).
Dalam RMP, satu atau beberapa komponen katup mitral secara langsung
terpengaruh. Etiologi yang paling sering adalah degeneratif (prolaps, flail
leaflet). Endokarditis sebagai salah satu penyebab regurgitasi mitral primer
(European Society of Cardiology, 2017).
8
2.4 Ekokardiografi
Ekokardiografi adalah suatu prosedur diagnostik noninvasive yang sangat
bermanfaat dalam mengamati struktur dan fungsi jantung pembuluh darah.
Prosedur ini menggunakan gelombang suara ultra dengan frekuensi
>20kHz (Oemar, 2005). Pada kasus gagal jantung, pemeriksaan
ekokardiografi bertujuan untuk menilai FEVK dengan Simpson dan tingkat
keparahan kebocoran katup mitral dengan Vena Contracta (VC).
3. Doppler
Doppler merupakan suara ultrasound untuk menentukan arah dan
kecepatan aliran darah yang bergerak di ruang jantung (Oemar, 2005).
Ada beberapa jenis pemeriksaan Doppler yang digunakan dalam
pemeriksaan rutin, yaitu Spectrum Doppler, Colour Doppler, dan
Tissue Doppler (Muttaqin, 2009). a. Spektrum Doppler
• Doppler PW (Pulsed Wave)
9
Doppler PW memungkinkan perhitungan aliran darah yang
akurat pada area tertentu dijantung dan mendeteksi arah
kecepatannya (Oemar, 2005).
• Doppler CW (Continous Wave)
Doppler CW digunakan untuk menentukan derajat kebocoran
(regurgitasi) atau penyempitan (stenosis) yang mungkin terjadi
pada katup dan lubang septum, serta digunakan untuk mengukur
tingkat aliran (velocity) yang tinggi.
b. Colour Doppler
Colour Doppler digunakan untuk melihat ada atau tidaknya
percampuran darah (turbulensi) dalam rongga jantung.
c. Tissue Doppler (Pencitraan)
Pencitraan doppler sangat terkait dengan arah, kecepatan, serta
pola aliran darah didalam jantung serta pembuluh darah besar
(Oemar, 2005).
2.4.2 Potongan Gambaran Ekokardiografi
1. Parasternal Long Axis (PLAX)
Potongan ini dihasilkan dengan cara meletakkan transduser pada
daerah interkosta 2 dan 3 parasternal kiri, dengan mengarahkan marker
ke pundak kanan pasien. Pada potongan ini dapat terlihat ventrikel
kanan, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, katup mitral, dan katup aorta.
Selain itu, pengambilan gambar ini juga digunakan untuk meletakkan
kursor guna mengambil gambaran M-mode aorta, atrium kiri, dan
ventrikel kiri. Doppler warna digunakan untuk melihat ada tidaknya
kebocoran atau penebalan pada katup mitral dan katup aorta.
10
(http://sites.austincc.edu/sonographyresources/2d/parasternal-window/)
2. Parasternal Short Axis (PSAX)
Terbagi dalam beberapa potongan : setinggi aorta, setinggi mitral, dan
muskulus papilaris pada pengambilan potongan ini dilakukan
pengambilan gambar dengan menggunakan Doppler warna. Lalu
mengambil Doppler PW dengan meletakkan sample volume di katup
pulmonal untuk melakukan penilaian mPAP (mean Pressure Artery
Pulmonal).
11
3. Pandangan Apikal 2 Ruang (Two Chamber)
Untuk melihat atrium kiri, ventrikel kiri,dan katup mitral. Pandangan
ini digunakan untuk mengukur Left Atrium Volume Index (LAVI).
12
Gambar 2.9 : Pandangan Apikal 4 Ruang
http://sites.austincc.edu/sonography-resources/2d/parasternal-window/
6. Pandangan Apikal 5 Ruang ( Five Chamber)
Digunakan untuk melakukan pengukuran velocity maksimal trans
aorta.
13
dimensi linier ventrikel kiri tidak lagi direkomendasikan untuk
penggunaan klinis (American Society of Echocardiography, 2015).
14
Gambar 2.12 : Fraksi Ejeksi Simpson (RSU Kabupaten Tangerang)
Namun, ini tetap menjadi salah satu metode yang paling banyak
digunakan untuk menghitung FEVK. (Ciampi,
Quirino&Villari, Bruno; 2007).
15
diharapkan pada orang yang sehat, dan semakin rendah nilai -20%
semakin besar kemungkinan menjadi abnormal (Bonita Anderson,
2018).
16
VC diukur dari tampilan tegak lurus, misalnya pada view
long axis dan apical 4 chamber, dan batas Niquist Limit
antara 40-70 cm/s, agar leher atau bagian tersempit dari jet
dan sector Doppler warna dapar teridentifikasi dengan
sempurna. VC muncul dengan warna biru terang atau kuning
terang, bila kecepatan tinggi Doppler warna merah dan biru
(Solomon Scott, 2007).
Keakuratan pengukuran lebar VC dapat dioptimalkan ketika
fungsi zoom digunakan frame rate tinggi, dan VC berada
dibidang dekat (Sutton, ST John, 2012).
Nilai lebar VC <0,3 cm menunjukkan regurgitasi ringan, nilai
lebar VC 0,3-0,69 cm menunjukkan regurgitasi sedang, dan
nilai lebar VC ≥ 0,7 cm menunjukkan regurgitasi berat
(American Society Journal, 2017).
17
Kekurangan :
Kelebihan :
Mudah diukur
Kekurangan :
18
menurunkan luas permukaan. Pemetaan aliran warna
menjadikan kemampuan untuk mencitrakan salah satu celah
panjang ini yang sesuai dengan ambang aliasing pertama.
Jari-jari PISA adalah diukur dari titik aliasing doppler warna
(perubahan mendadak dalam warna dari biru ke kuning jika
arah jet jauh dari transduser) ke VC. Untuk laju aliran
regurgitasi (RFlow, dalam mL / detik) dihitung sebagai hasil
kali dari luas permukaan hemisfer (2πr²) dan kecepatan
aliasing (Va, dalam cm/det) sebagai :
RFlow = 2πr² x Va
Jari-jari PISA yang dipilih terjadi pada saat puncak kecepatan
regurgitasi, Effective Regurgitant Oriface Area (EROA) pada
waktu tertentu diturunkan sebagai
Kelebihan :
19
• Penilaian kuantitatif cepat keparahan lesi (EROA) dan
volume berlebih (RVol). (American Society of
Echocardiography, 2017).
Kekurangan :
20
BAB III METODE PENELITIAN
21
3.5 Analisis Data
Hasil data penelitian akan di analisa secara deskriptif. Untuk data numerik
berdistribusi normal akan disajikan dalam bentuk range, sedangkan data
kategorik akan disajikan dalam bentuk jumlah dari presentase (%) di setiap
variable kategori yang ada.
Gagal Jantung
22
3.7 Kerangka Konsep
Heart Failure
HFpEF HFrEF
Regurgitasi Mitral
Fungsional
Ekokardiografi
2D M-Mode Doppler
23
3.8 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Gagal Kondisi jantung Anamnesa 1. Kelas 1 : Ordinal
Jantung mengalami dokter dan Tidak
kegagalan Ekokardiografi terdapat
dalam batasan melakukan
memompa darah aktivitas fisik.
guna 2. Kelas 2 :
mencukupi Terdapat batasan
kebutuhan selsel
aktivitas ringan.
tubuh akan
nutrisi dan 3. Kelas 3 :
oksigen Terdapat batasan
yang
aktivitas
mengakibatkan
berkurangnya bermakna.
curah jantung 4. Kelas 4 :
Tidak dapat
melakukan
aktivitas fisik
tanpa keluhan
24
dari pergerakan
ke luar otot
papiler dan
karena disfungsi
ventrikel kiri.
25
BAB IV HASIL PENELITIAN
26
Pada variable Fraksi Ejeksi dan Vena Contracta (VC) dari 25 pasien gagal
jantung penurunan fraksi ejeksi didapatkan adanya hubungan antara Fraksi
ejeksi dengan derajat keparahan RM yaitu Vena Contracta (VC). Semakin
kecil nilai fraksi ejeksi maka tingkat keparahan regurgitasi mitral akan semakin
besar.
Pada variabel LVESD dan Vena Contracta (VC) dari 25 pasien gagal jantung
penurunan fraksi ejeksi didapatkan adanya hubungan antara LVESD dengan
derajat keparahan RM yaitu Vena Contracta (VC). Semakin besar nilai
LVESD maka tingkat keparahan regurgitasi mitral akan semakin besar.
Berdasarkan hasil penelitian, LVESD 54-66 mm mempunyai regurgitasi mitral
dengan moderate.
27
BAB V PEMBAHASAN
Pada kasus ini peneliti mendapatkan hubungan Fraksi ejeksi dan derajat
keparahan regurgitasi mitral. Hal ini sesuai dengan penelitian (Vera Yulia, dkk
tahun 2017) yang menyatakan bahwa semakin menurun nilai fraksi ejeksi
maka derajat keparahan regurgitasi mitral akan semakin meningkat.
28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Didapatkan hasil FEVK dengan metode Simpson sebesar range 32.16±10
dan paling banyak HFrEF ditemukan pada pasien laki-laki (56%).
2. Ditemukan regurgitasi mitral mild sebesar 68% pada pasien HFrEF
metode Vena Contracta (VC).
3. Ditemukan semakin menurun nilai fraksi ejeksi maka derajat keparahan
regurgitasi mitral juga akan meningkat pada pasien HFrEF.
4. Ditemukan semakin besar nilai LVESD maka tingkat keparahan
regurgitasi mitral juga akan meningkat pada pasien HFrEF.
6.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menambah jumlah pasien sehingga
dapat ditemukan pasien regurgitasi mitral dengan keparahan severe.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah inipenulis banyak bimbingan dan dukungan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan Rahman dan Rahim-Nya kepada
penulis hingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
2. Ayah dan ibu, selaku orang tua yang senantiasa memberikan do,a dan
dukungan yang luar biasa.
3. Fajar dan rifa, selaku kakak dan adik yang selalu memberikan semangat dan
dukungan.
4. dr. Siti Elkana Nauli, SpJP., FIHA, selaku pembimbing materi dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini.
5. dr. Hidayani Fazriah, MARS, selaku pembimbing teknik dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini.
29
6. dr. Rizka Aries Putranti, MMedEd, selaku ketua progam studi D3 Teknik
Kardiovaskular.
7. Kepada Kak Ganis, dan Kak Atin selaku instruktur praktik kerja lapangan di
RSU Kabupaten Tangerang.
8. Kepada staff pengajar teknik kardiovaskular yang membimbing dengan
telaten penulis.
9. Kepada staff sarana kampus yang membantu dalam penyediaan dan
penyelesaian masa pembelajaran.
10. Echo Girls Squad : Lubna, Ilmi, Sulis, Amel, Lia, Ela yang telah sama-sama
berjuang dalam penulisan Karya Tulis ilmiah Ini.
11. Kuy Squad yang sebenarnya sudah banyak list tempat yang mau dikunjungi
tapi tidak segera kuy : Sulis, amel, lina selaku teman yang selalu mensupport
dan memberikan pencerahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Teman PKL selama di Tangerang Lubna yang selalu bersama-sama dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
13. Keluarga Teknisi Kardiovaskular angkatan 2016 untuk 3 tahun kerjasamanya
dan kebersamaannya menghadapi suka dan duka dalam perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
30
7. Saladin, K., 2019. Anatomy and Physiology: The Unity of Form, and
Function. New york: McGraw Hill Company
8. Surya, D., 2009. Interpretasi EKG. Jakarta: EGC
9. Muttaqin, A., 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika
10. Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes
RI
11. Wibowo & Ponco., 2015. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian
Gagal Jantung di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat Kabupaten
Lamongan. Janal Surya
12. 2016 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic
heart failure: The Task Force for the diagnosis and treatment of acute and
chronic heart failure of the European Society of Cardiology (ESC)
13. Oemar, H., 2005. Texbook Of Echocardiography. New Jersey: Humana
Press
14. Loscalzo, J., 2015. Kardiologi dan Pembuluh Darah. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
15. Ciampi, dkk. 2007. Role Echokardiography in diagnosis in risk
stratification in heart failure with left ventricular systolic dysfunction.
Jurnal Cardiovascular Ultrasound
16. Moser, dkk., 2008. Conceptualizing self care in heart failure: a life course
model of patient characteristic. Journal of Cardiovascular Nursing
17. 2015 ASE Guidelines Recommendations for Cardiac Chamber
Quantification by Echocardiography in Adults: An Update from the
American Society of Echocardiography (ASE)
18. Afif, E. 2016. Simpsons Ejection Fraction. Targeted Neonatal
Echocardiography
19. Anderson, B. 2018. Beginner’s Guide to Strain. Australia: Echo Hawaii
20. 2017 ASE Guidelines Recommendations for Noninvasive Evaluation of
Native Valvular Regurgitation A Report from the American Society of
Echocardiography (ASE)
21. Solomo, Scott., 2007. Essential Echocardiography. New Jersey: Humana
Press
31
22. John, Sutton., 2012. Echocardiography in Heart Failure. Expert Consult
32
No Jenis Kelamin Fraksi Ejeksi Vena Contracta Derajat LVESD
(%) (cm) Keparahan (mm)
1. Laki-Laki 30 0,2 Mild 53
2. Perempuan 32 0,3 Moderate 62
3. Perempuan 17 0,5 Moderate 66
4. Perempuan 34 0,1 Mild 43
5. Laki-Laki 33 0,2 Mild 51
6. Perempuan 48 0,1 Mild 29
7. Laki-Laki 39 0,2 Mild 48
8. Perempuan 35 0,2 Mild 47
9. Perempuan 24 0,2 Mild 49
10. Laki-Laki 38 0,1 Mild 31
11. Laki-Laki 11 0,4 Moderate 63
12. Laki-Laki 25 0,2 Mild 53
13. Perempuan 24 0,2 Mild 48
14. Laki-Laki 44 0,2 Mild 45
15. Laki-Laki 44 0,1 Mild 30
16. Laki-Laki 33 0,3 Moderate 57
17. Laki-Laki 27 0,2 Mild 49
18. Laki-Laki 18 0,4 Moderate 65
19. Perempuan 45 0,1 Mild 43
20. Laki-Laki 15 0,3 Moderate 60
21. Laki-Laki 44 0,2 Mild 52
22. Perempuan 32 0,3 Moderate 62
23. Perempuan 41 0,3 Moderate 54
24. Laki-Laki 38 0,2 Mild 49
25. Perempuan 33 0,1 Mild 44
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NIM : 1605033018