Anda di halaman 1dari 30

DISEKSI AORTA (THORAX)

Maria Agata Kristina


DEFINISI
 Adalah robeknya lapisan intima aorta
 Aliran darah mengalir dan masuk ke area robekan,
menyababkan lapisan dalam dan tengah dari aorta
terdiseksi
 Adanya septum atau flaps diantara dua lumen
EPIDEMIOLOGI
 Laki-Laki > Perempuan
 Usia : 60 – 70 tahun
 Rare disease = 3.5 kasus per 100.000 per tahunnya
 diseksi aorta torakalis : paling umum yang mengenai aorta
 penyebab tidak umum untuk kematian mendadak, tetapi
merupakan penyebab kedua tersering dari
hemoperikardium dan tamponade jantung
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
ANATOMI AORTA
JENIS
• Aortic intramural hematoma – dengan karakteristik darah yang berada dalam
dinding tanpa adanya robekan intima

• Intimal tear without hematoma – dengan karakteristik robekan intima


berbentuk linear atay stellate. Biasanya disebabkan oleh trauma tumpul aorta

• Penetrating atherosclerotic ulcer – Menyebabkan komplikasi hematoma aorta


intramural dan bisa menyebabkan diseksi atau perforasi aorta
LAPISAN AORTA
KLASIFIKASI DIAGNOSTIK
DeBakey Classification
Standford Classification (Ascending (Origin of intimal tear and extent of
aorta involvement) dissection)

 Type A:  Type I: Dissection originates in the


ascending aorta and propagates
All dissections involving the ascending aorta distally to include at least the aortic
regardless of the site of origin (surgery usually arch and typically the descending
recommended) aorta (surgery usually recommended).
 Type B:  Type II: Dissection originates in and
All dissections that do not involve the is confined to the ascending aorta
ascending aorta (nonsurgical treatment usually
(surgery usually recommended).
recommended). Note involvement of the  Type III: Dissection originates in the
aortic arch without involvement of the descending aorta and propagates most
ascending aorta in the Stanford classification is
often distally (nonsurgical treatment
usually recommended).
labeled as Type B
 – Type IIIa: Limited to the descending
thoracic aorta.
 – Type IIIb: Extending below the
diaphragm.
GEJALA DAN TANDA
 Nyeri dada hebat tiba-tiba, seperti dirobek, ditusuk, tajam
 Radiasi : Seperti menembus punggung
 Nyeri pertama kali, awalnya sangat sakit lalu menurun
(dekresendo)
 Kehilangan kesadaran
 Sesak
 Tiba-tiba : sulit berbicara, gangguan pengelihatan
 Kelemahan / paralisis salah satu bagian tubuh atau kaki
(mirip stroke)
PEMERIKSAAN FISIK
 Tidak spesifik
 Sindrom malperfusi ; Hilangnya pulsasi arteri ekstremitas
atau tekanan darah sistolik antara ekstremitas atas
(misalnya lengan)> 20mmHg
 Bila terjadi regurgitasi aorta ; bising early diastolic =
murmur
 Mungkin ditemukan : defisit neurologis fokal (stroke,
kehilangan kesadaran, paraplegia akut, serak)
 hipotensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ekg
 Lab : HB, Ht, Leukosit, GDs, elektrolit, Ureum, Creatinine,
Faktor koagulasi, faktor risiko kardiovaskular (lipid profile
& total cholesterol)
 Ekokardiografi
 CT Angiografi / MRA
 Aortografi
X-RAY
KRITERIA DIAGNOSTIK

DISEKSI KLASIK BENTUK LAIN DISEKSI

 Bukti adanya lubang  Nyeri dada disertai bukti


robekan (entry tear) pada kelainan morfologi aorta ;
aorta ascenden [Standford Penetrating
A] atau pada Aorta Atherosclerotic (PAU)
Descenden [Standford B] atau intramural Hematom
Diagnosis Kerja
 Diseksi Aorta Stanford:
 Ascenden (Standford A)
 Descenden (Standford B)
 Diseksi Aorta De Bakey
 I : Aorta ascendens hingga arcus aorta / dibawahnya
 II : aorta ascendens saja
 III : aorta descendens saja
DIAGNOSTIK BANDING
 Tumor mediastinum
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
 Perubahan Pola Hidup (pengendalian faktor risiko) :
 Optimisasi lipid ; mengurangi makanan yang mengandung
kolesterol
 Berhenti merokok
 Menghindari olahraga berat / isometrik
 Menghindari obat-obatabn stimulan (kokain, etc)
 Mengatasi stress
TERAPI FARMAKOLOGIS
 Kontrol tekanan darah hingga <110 mmHg, nadi <=60x/menit
 TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) : dirawat 3 hari
 Bedah Koreksi Terbuka (Open Surgical Repair) : dirawat 7 hari
 Hybrid

 Obat :
 Beta blocker (atenolol, nadolol atau propanolol) ;
 Untuk mengontrol hipertensi dan pulsatile wall stress
 Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitors (Perindopril atau
enalapril) ;
 Untuk mengurangi kadar MMP-2 dan TGF-beta (Faktor aneurisma aorta)
 Angiotensin-II Receptor Blockers (ARBs) (Losartan atau Irbesartan) ;
 Menghambat kadar TGF-Beta dan sebagai penghambat selektif AT 1
KOMPLIKASI
 Kematian ; internal bleeding
 Organ damage ; gagal ginjal, gangguan pencernaan yang mengancam
 Stroke
 Injuri pada katup aorta (regurgitasi aorta) atau rupture (cardiac tamponade)
EDUKASI
 Pengendalian faktor risiko
 Minum obat teratur
 Tidak melakukan aktivitas fisik berat
PROGNOSIS
 Ad vitam : dubia ad bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam
 Ad fungsionam :dubia ad bonam

 Angka mortalitas diseksi aorta meningkat 1 - 2 % per jam jika


tidak terdiagnosis,
 angka mortalitas sekitar 55,9 % untuk diseksi aorta Tipe A dan
32,1 pada diseksi aorta Tipe B
 Diseksi aorta yang tidak diterapi memiliki angka mortalitas
- 25-33 % dalam 24 jam,
- 50 % dalam 48 jam,
- 75-80 % dalam 2 minggu, dan menjadi 90 % setelah
3 bulan tanpa terapi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.onlinejacc.org/content/64/16/1725/F1
 http://www.inaheart.org/upload/file/Buku_PPK_CP_05Ap
r16.pdf Panduan Praktis Klinis (PPK) ; Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) 2015
 https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/CIR.0b013e3
181d4739e
 https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aortic-
dissection/symptoms-causes/syc-20369496
 https://www.uptodate.com/contents/clinical-features-and-
diagnosis-of-acute-aortic-dissection?search=dissection
 http://sjrhem.ca/rcp-aortic-dissection/
ALGORITMA EVALUASI
ALGORITMA (LANJUTAN)
ALGORITMA TATALAKSANA
ALGORITMA TATALAKSANA (LANJUTAN)

Anda mungkin juga menyukai