TINJAUAN PUSTAKA
1. Sianosis
2. Hipovolemi
3. Perdarahan
4. Anemia berat
5. Keracunan CO
6. Asidosis
7. Selama dan sesudah pembedahan
8. Klien dengan keadaan tidak sadar
Flows FiO2
1) 1 liter/min : 24 %
2) 2 liter/min : 28 %
3) 3 liter/min : 32 %
4) 4 liter/min : 36%
5) 5 liter/min : 40 %
6) 6 liter/ min : 44 %
Formula : (flows x 4) + 20% / 21%
1) Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan
kateter nasal, murah, disposibel, klien bebas makan,
minum, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolelir klien
dan terasa nyaman. Dapat digunakan pada pasien dengan
pernafasan mulut, bila pasien bernafas melalui mulut,
menyebabkan udara masuk pada waktu inhalasi dan akan
mempunyai efek venture pada bagian belakang faring
sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui
kanula hidung terhirup melalui hidung.
2) Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari
44% suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui
mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1/1.5
cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan obstruksi
nasal. Kecepatan aliran lebih dari 4 liter/menit jarang
digunakan,sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4
liter tidak akan menambah FiO2, bahkan hanya
pemborosan oksigen dan menyebabkan mukosa kering dan
mengiritasi selaput lendir. Dapat menyebabkan kerusakan
kulit diatas telinga dan di hidung akibat pemasangan yang
terlalu ketat.
Cara Pemasangan