Anda di halaman 1dari 12

Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 DO: Gangguan Gangguan
Pasien masih terpasang ETT kondisi klinis ventilasi
DO: paska operasi spontan(D0004)
- Airway terpasang endotracheal tube (ETT) bedah jantung
nomor 8 fr, sekret tak ada.
- Breathing: ventilator mode PSIMV, rate=
12 x/menit, PC Inspirasi= 14, PS= 12,
PEEP 5, FiO2= 40%, trigger =2, saturasi
oksigen 100%, tidal volume 390 -480 L.
IBW= 59,5 kg s,d 72,5 kg
- Hasil AGD tanggal 27 Oktober 2021 jam
15.00 yaitu
PH= 7,30 PC02=29,9 PO2=143,7 HCO3=
15 BE= -9,9 Asam Laktat= 9,7
kesimpulan : asidosis metabolik
- Riwayat intraoperasi tanggal 27 Oktober
2021= CABG 3 X LIMA – LAD, SVG –
PDA, SVG – OM AoX time: 78 menit,
CPB time: 144 menit.
- BP: 98/57 (65) mmHg, HR 95 x/ menit,
CVP 7 mmHg, Suhu 36.50 C, SpO2= 100%
- Tingkat kesadaran SAS 1 dengan recovol
60 mg/jam
2. DS: - Perubahan Penurunan
DO: kontraktilitas curah jantung
- BP: 98/57 (65) mmHg, HR 95 x/ menit, miokard, (D.0008)
CVP 7 mmHg, Suhu 36.50 C, SpO2= 100%, gangguan
Pada IABP, BP= 114/78 (105) mmHg, HR= preload
90 x/menit, augmentasi= 120
- IABP ratio 1: 1, Augmentasi: maksimal,
trigger dengan EKG pattern. Volume balon

viii
40 ml
- EKG: Sinus ritme
- Diuresis 8 jam pertama = 2.3 ml/bb/jam
support furosemide 20 mg/jam
- Capillary refill time 3”
- Support obat: Adrenalin 0.1 mcg/bb/menit
- Riwayat intra operasi: AoX time: 78 menit,
CPB time: 144 menit.
- Hasil kateterisasi jantung tggl 25 Maret
2021= CAD3VD+ LM
- ECHO tanggal 26 Agustus 2021
Reduced LV systolic, dengan EF 24 %,
Akinetik apical, inferior, the rest were
hipokinetik
Grade 2 diastolic disfunction, increase LAP
Reduced RV contractility
- Transesofageal ECHO Intra operatif tanggal
27 Oktober 2021 hasil Poor LV function,
LVEF 22%
- ECHO on site paska operasi tanggal 28
Oktober 2021
Efusi pericard posterior LV, Inferior LV 4-5
mm, Kontraktilitas LV turun, Kontraktilitas
RV baik, katup- katup baik
LV SEC (+)

3. DO: Adanya kateter Resiko


Pasien mengeluh pegal kadang kesemutan di IABP penurunan
kaki yang terpasang IABP perfusi jaringan
DO: perifer pada
- Terpasang IABP di arteri femoralis kanan daerah
(volume balon 40 cc) pemasangan
- Posisi tidur semi fowler 30º IABP D.0015
- Kedua tungkai kaki terdapat luka bekas
pengambilan vena savena untuk graft.
- Tanda- tanda ALI:
Pain: pasien hanya mengeluhkan kaki pegal
Pallor: Kehangatan kaki ka/ki = hangat/hangat,
CRT 3“, warna kaki ka/ki merah/merah.
Paralysis: tak ada
Pulse deficit tak ada. Pulsasi pulsasi arteri
dorsalis pedis +/+, arteri poplitea +/+, arteri
femoralis +/+
Paresthesia: pasien mengeluh kadang
kesemutan.
Polikilothermia tak ada

4. DO: - Efek Risiko infeksi


D.0142
DS: prosedur/tinda
- Terpasang alat-alat invasif CVC pada vena kan invasif
subclavia kiri, Arteri line di arteri brakhialis (operasi
sinistra, site port di vena jugularis interna CABG)
kanan, kateter urine, drain substernal dan - Terpasang
intra pleura kiri. alat-alat
- Terpasang IABP pada arteri femoral kanan. invasif
- Terdapat luka operasi di sternum panjang
luka 13 cm dan luka di kaki kiri dan kanan
panjang luka 30 cm, tanda infeksi (-) Suhu:
36,50 C, leukosit = 18.190 (meningkat),
procalsitonin 0,05
- Pasien mendapat antibiotik profilaksis
cefuroxime 3x 1,5 gram intravena.

3.4 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan yang didapat adalah:
3.7.1 Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kondisi klinis paska
operasi bedah jantung. D.0004
3.7.2 Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokard kurang adekuat. D.0008
3.7.3 Resiko perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan adanya kateter
IABP.D.0015
3.7.4 Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur/tindakan invasif
(operasi CABG), terpasang alat-alat invasif dan ada luka operasi. D.0142

3.8 Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan
No. Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
1 Gangguan ventilasi Luaran utama: Dukungan ventilasi I.01002
spontan berhubungan Ventilasi spontan Observasi
dengan kondisi pasca (L.01007) meningkat 1. Identifikasi adanya kelelahan
operasi bedah jantung Kriteria hasil: otot bantu nafas
(D0004
) pemakaian obat obat 1. Volume tidal 2. Identifikasi efek perubahan
sedasi dan anestesi meningkat posisi terhadap status
2. Tanda dipsneu, pernafasan
penggunaan otot 3. Monitor status respirasi dan
bantu nafas, nafas, oksigenasi (frekuensi,
dan gelisah kedalaman, penggunaan otot
menurun bantu nafas, bunyi nafas
3. PCO2, PO2 tambahan, saturasi oksigen)
membaik Terapeutik
4. Takikardi membaik 1.Pertahankan kepatenan jalan
nafas
2.Monitor efek ventilator
terhadap status oksigenasi
3.Berikan posisi semifowler
atau fowler
4.Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
Edukasi
1. Ajarkan Teknik relaksasi dan
nafas dalam
2. Ajarkan Teknik batuk efektif
3. Ajarkan mengubah posisi
secara mandiri
4. Kolaborasi pemberian
bronkodilator

2 Penurunan curah jantung Luaran utama: Perawatan jantung (I.02075)


berhubungan dengan curah jantung Observasi
perubahan meningkat. L.02008 1. Identifikasi tanda dan gejala
kontraktilitas(D.0008) Kriteria hasil: primer penurunan curah
1. Kekuatan nadi jantung (meliputi dipsneu,
perifer meningkat kelelahan, edema, ortopneu,
2. Ejection paroxysmal nocturnal
freaction dyspnea, peningkatan CVP)
meningkat 2. Identifikasi tanda/gejala
3. CI, LVSWI, SVI sekunder penurunan curah
meningkat jantung (peningkatan berat
4. Palpitasi badan, hepatomegaly, distensi
menurun vena jugularis, palpitasi,
5. Bradikardi ronkhi basah, oliguri, batuk,
menurun kulit pucat)
6. Takikardi 3. Monitor tekanan darah dan
menurun saturasi oksigen
7. Gambaran ekg 4. Monitor intake dan output
aritmia menurun cairan
8. Oedem menurun 5. Monitor keluhan nyeri dada
9. Distensi vena 6. Monitor EKG 12 sandapan
jugularis 7. Monitor nilai laboratorium
menurun jantung
10. Dispneu menurun Terapeutik
11. Tekanan darah, 1. Posisikan pasien semifowler
Capillary refill atau fowler
time (CRT), 2. Berikan terapi relaksasi untuk
PAWP, dan CVP mengurangi stress
membaik. 3. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika diperlukan
2. Kolaborasi program
rehabilitasi jantung

3 Risiko perfusi jaringan Luaran utama: Perawatan sirkulasi I.02079


perifer tidak efektif Perfusi perifer (L.02011) Observasi
berhubungan dengan meningkat, ditandai 1.Observasi pulsasi perifer,
prosedur endovaskuler dengan: temperatur, sensasi nyeri atau
pemasangan kateter IABP 1. Denyut nadi bengkak pada ekstremitas.
D.0015
perifer meningkat 2.Periksa sirkulasi perifer (misal
2. Nyeri ekstremitas nadi perifer, edema, pengisian
menurun kapiler, warna, suhu, ankle
3. Parastesia brakheal index)
menurun
4. Kelemahan otot Terapeutik
menurun 1. Periksa perifer jika pasien
5. Kram otot mengeluh rasa sakit pada kaki.
menurun 2. Hindari pemasangan infus,
6. Warna kulit pucat pengukuran tekanan darah
membaik atau pengambilan darah di
7. Akral dan turgor area keterbatasan perfusi.
kulit membaik 3. Lakukan latihan rentang gerak
8. Tekanan darah aktif dan pasif
sistolik, diastolic 4. Bantu pasien menggerakan
dan tekanan arteri pergelangan kaki ke atas dan
rata- rata ke bawah setiap jam untuk
membaik. melancarkan venous return
9. Pengisian kapiler dan mencegah terjadinya
membaik trombus pada vena.
5. Tempatkan tempat tidur pada
posisi sudut 15 – 30 derajat
untuk mencegah paha tidak
tertekuk sehingga
kemungkinan sumbatan pada
daerah penusukan bagian
distal dapat dihindari.
6. Pertahankan posisi kaki pada
tempat penusukan agar tetap
lurus.
7. Pertahankan pergerakan balon
(kembang kempis balon)
untuk mencegah pembentukan
thrombus.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antikoagulan pada dosis yang
sesuai dengan PT, APTT dan
ACT.
2. Beri tahu dokter bila terjadi
penurunan pulsasi, keluhan
nyeri, perubahan warna dan
kehangatan pada daerah distal
area pemasangan IABP.
4 Risiko infeksi Luaran utama: Pencegahan infeksiI114539
berhubungan efek tingkat infeksi Observasi
prosedur/tindakan invasif menurun. L14137 1. Monitor tanda dan gejala
(operasi CABG), Kriteria hasil infeksi.
terpasang alat-alat invasif 1. Kebersihan tangan Terapeutik
dan ada luka operasi. D.0142 dan badan 1. Batasi jumlah pengunjung
meningkat 2. Berikan perawatan kulit pada
2. Demam, area incisi setiap hari dengan
kemerahan, nyeri, teknik steril.
dan bengkak 3. Cuci tangan sebelum dan
menurun sesuadah kontak dengan
3. Kadar sel darah pasien maupun lingkungan
putih membaik pasien.
4. Hasil kultur darah 4. Pertahankan teknik aseptic
dan sputum pada pasien dengan resiko
membaik tinggi infeksi
5. Lakukan kultur, jika terdapat
tanda-tanda infeksi di daerah
penusukan.
Kolaborasi
1. Lapor dokter adanya
peningkatan leukosit, dan
procalsitonin
2. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antibiotik.

3.9 Implementasi

Tanggal/jam Dx Implementasi Respon pasien Paraf


27/ 10/ 1,2 Memonitor hemodinamik/ tanda-tanda vital S: pasien masih dalam sedasi
2021 1 Memantau kepatenan ETT dan adanya recofol.
21:00 kelelahan otot bantu nafas O: ventilasi dengan PSIMV,
1 Memonitor setting ventilator dan respon rate 12 PInsp 14, PS=12
pasien terhadap setting FiO2 40%, PEEP: 5
Memberikan recofol 60 mg/jam dengan Volum tidal tercapai 410-
siring pump 560 L
Saturasi pasien 100%,
4 Memberikan injeksi cefuroxime 1,5gram nafas spontan belum ada
21.30 intravena S:-
Memonitor adanya tanda- tanda infeksi O: Pasien menerima injeksi
antibiotik, tak ada tanda
alergi. Tanda infeksi tak
2,3 Melakukan pemantauan hemodinamik dan ditemukan
22.00 pemantauan IABP S: -
Memberikan posisi semifowler O: TD 101/78 mmHg HR;
80x/menit, CVP= 7 mmHg,
SpO2 100%. Pulsasi arteri
perifer kuat, kedua tungkai
2 Memberikan koreksi MgSO4 1 gram/jam hangat. Warna merah
23.15 dan KCL 25 meg S: -
(hasil lab. Mg= 0,96, Kalium= 3.6) O: Obat MgSO4 masuk
Pantau gambaran EKG pada monitor dengan syring pump, Koreksi
KCL 20 meq masuk dengan
buret habis dalam 2 jam.
EKG pada monitor sinus
1 Mengatur posisi tidur pasien semifowler ritme.
28/10/2021 4 Memandikan pasien S:–
04.15 4 Oral hygiene O:pasien tampak bersih,
O4.30 1 Mengambil sampel darah cek AGD
05.00 PH 7,39, PO2 111,3 PCO2
33,8 HCO3 20,6 SaO2 99,9,
Laktat 5,1, Leukosit 25.210,
CK 823 CKMB: 44
2 Merekam EKG 12 lead
05.15 Hasil EKG tidak ditemukan
1 Monitor intake dan output cairan infark/iskemia/ LBBB baru
. Intake 17 jam= 3032 ml
Urine output= 2970
Drain= 170 ml
1 Monitor tingkat kesadaran, recofol tapering
aff S: Pasien mengatakan tidak
03.00 Monitor respon pasien terhadap setting sesek
1 ventilator mode CPAP dengan PS= 6, FiO2= O: Pasien tenang. SpO2
04.00 40% 100%
Ekstubasi, ventilasi dengan oksigen binasal TV tercapai 350- 450 L
4 kanule FiO2 5 liter/menit.
06.45 S: Pasien mengatakan tidak
sesek
O: RR 17 x/menit, SpO2
Memberikan injeksi cefuroxim 1,5gram 100%, tak tampak retraksi
1,2 intravena dada
21.00
Mengambil sampel darah, Cek laborat AGD
3 dan elektrolit
21.45 S:-
O: hasil laborat dalam batas
normal PH= 7,40 PCO2 =35
PO2= 150,2 HCO3=22,2 BE=
-1,6 SaO2= 99,9 Laktat= 2,3
Monitoring IABP, memeriksa perifer dan Na: 137, Cl: 100, K: 4,5
2 pulsasi perifer. Ca:1,16 Mg: 0,77
22.30 Pulsasi perifer teraba kuat
EKG Ventrikel takikardi diikuti ventrikel ka/ki, kahangatan pada ka/ki,
fibrilasi, hemodinamik tidak stabil. warna merah
Dilakukan defibrilasi 150 joule tidak respon,
23. 50 dilanjutkan defibrilasi 200 joule dan RKP
dan intubasi sampai dengan 1 jam 45 menit
tidak ada respon. Pasien dinyatakan
meninggal jam 01.10

3.10 Evaluasi

Tanggal/ jam Diagnos Evaluasi


a
28/10/ 2021 1 S: Pasien mengatakan tidak sesek
Jam 07.30 O:
Pasien sudah off recofol jam 04.00, ekstubasi jam 06.45,
breathing dengan oksigen binasal FiO2= 5 liter/menit. RR= 17
x/menit, SpO2= 100%
BP= 115/70 mmHg, HR= 91 x/menit, CVP= 7 mmHg
Retraksi dinding dada tak ada. Pasien tenang, tak tampak
kelelahan maupun gelisah.
Hasil laborat post ekstubasi jam 12.00 terdapat perbaikkan
AGD: PH 7, 38 PO2= 192,7 PCO2= 35,4 HCO3= 21,3
BE= -2,6 SaO2= 99,9
Elektrolit: K= 4,8 Na= 142 Cl= 104 Ca= 1,12 Mg=
0,72
Laktat= 2,3
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi,
28/10/2021 2 S: Pasien mengeluh sulit tidur karena merasa tidak nyaman
Jam 23.45 O:
- Hemodinamik unstabil. BP= 101/68 mmHg, HR= 80
x/menit, irama sinus ritme dengan VES unifokal, suhu 36,2
derajat, SpO2= 100%, CVP= 8 mmHg
- Tekanan darah pada IABP= 99/70 (87) mmHg, HR= 86
x/menit, augmentasi= 104 mmHg, IAB frekuensi= 1: 1
- Support obat Adrenalin 0.1 mcg/bb/menit
- Jam 23.50 ventrikel takikardi kemudian ventrikel fibrilasi,
dilakukan defibrilasi 150 joule respon tetap VT kemudian
defibrilasi 200 joule dan dilakukan RKP dan intubasi,
sampai dengan 1 jam 45 menit tidak ada repon. Pasien
dinyatakan meninggal.
A:
Masalah tidak teratai
P: -
28/10/2021 3 S: Pasien sudah tidak mengeluh kaki kesemutan
Jam 22.00 O:
- Hemodinamik masih unstabil, dengan masih dengan
support adrenalin 0,1 mcg/bb/menit.
- Nadi perifer teraba kuat
- Warna kulit kemerahan, tidak pucat, pengisian kapiler
meningkat.
- Akral hangat, turgor kulit membaik
- Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, popliteal +/+, femoralis
+/+, kehangatan kaki ka/ki hangat/hangat, warna kaki ka/ki
merah/merah. IABP 1:1, Augmentasi maksimal, trigger
dengan pattern EKG. Posisi tidur 30 derajat. Kaki yang
terpasang IABP lurus.
BP: 99/58 (70) mmHg HR= 90x/menit, SpO2= 100%
CVP= 8 mmHg
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi
28/10/2021 4 S: -
Jam 22.00 O:
- Kondisi luka dan daerah insersi alat-alat invasif bersih
- Tidak ada tanda-tanda infeksi, bengkak maupun
kemerahan baik pada luka insersi di sternum maupun
pada bekas pengambilan vena savena untuk graft.
- Suhu 36,5 derajat, lekosit menjadi 25.210.
- Prokalsitonin 0,05 (tidak ada infeksi bacterial),
CRP<5
- Pasien mendapat antibiotok cefuroxime 3x 1,5gram
intravena sebagai profilaksis.
A:
- Masalah teratasi

P:
- Pertahankan intervensi
- Kolaborasi mokrobiologi untuk pemeriksaan kultur darah

Anda mungkin juga menyukai