Anda di halaman 1dari 10

NURSING CARE PLAN

KARDIOVASKULER
CABG (Coronary Artery Bypass Graft)

Disusun Oleh:

NAMA : Dewi Nur Fatimah


NIM : J 230205014

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : DEWI NUR FATIMAH


NIM : J230205014

POST CABG (Coronary artery bypass graft)

A. DATA FOKUS
1. Data Subyektif
Pre Op
1. Pasien mengeluh sesak nafas
2. Pasien mengeluh nyeri dada ketika istirahat
3. Pasien mengatakan memiliki riwayat merokok sampai dengan saat ini
dengan jumlah konsumsi sebanyak 1 bungkus per hari.
Post Op
Hari ke 4
1. Pasien mengatakan nyeri pada area luka post op (insisi sternotomy,
insisi thoracotomy anterior dan area tungkai atas sampai femur dekstra
area pengambilan vena saphena)
P : luka post op
Q : bertambah ketika area luka ada pergerakan
R : insisi sternotomy, insisi thoracotomy anterior dan area tungkai atas
sampai femur dekstra
S : skala 4-5 (skala 1-10)
T : hilang timbul
2. Data Obyektif
Pre Op
1. Hasil EKG sebelum operasi CABG menunjukkan ejeksifraksi (EF)
25%
2. Hasil corangiografi : stenosis di left anterior descending (LAD) sebesar
95% ; stenosis di circumflek (Cx) area tengah sebesar 80%; dan
stenosis di arteri koroner kanan (RCA) sebesar 70-80%.
Post Op
1. Terdapat luka insisi sternotomy sepanjang 7 cm, insisi thoracotomy
anterior sepanjang 10 cm dan tungkai atas sampai femur dextra
sepanjang 27 cm.
2. Balutan luka bersih dan area tungkai sampai femur terpasang stocking
kompres elastis untuk mencegah terjadinya odema kaki.
3. Hasil TTV : TD : 110/80 mmHg; HR : 115x/menit; suhu : 36,70C.
4. Hasil pemeriksaan :
EKG : didapatkan gambaran atrial fibrilasi; peningkatan EF : 42%
5. Terapi :
Peroral Clopidogrel 1x75 mg
Paracetamol 1000 mg jika nyeri
Digoxin 1x0,25 mg
Injeksi Ceftriaxon 2x 1000mg

B. ANALISA DATA

Pre Op

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. Data Subjektif : Perubahan Kontraktilitas Penurunan Curah
1. Pasien mengeluh nyeri dada Jantung
(D.0008)
ketika istirahat
2. Pasien mengeluh sesak nafas
3. Pasien mengatkan memiliki
riwayat merokok sampai
dengan saat ini dengan jumlah
konsumsi sebanyak 1 bungkus
per hari.
Data Objektif :
1. Hasil EKG sebelum operasi
CABG menunjukkan ejeksi
fraksi (EF) 25 % .
2. Hasil corangiografi : stenosis di
left anterior descending (LAD)
sebesar 95% ; stenosis di
circumflek (Cx) area tengah
sebesar 80%; dan stenosis di
arterikoroner kanan (RCA)
sebesar 70-80%

2. Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut


1. Pasien mengeluh nyeri dada fisiologis (penyakit (D.0077)
ketika istirahat jantung)

Data Objektif :
1. Hasil EKG sebelum operasi
CABG menunjukkan ejeksi
fraksi (EF) 25%

Post Op
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Data Subjektif : Agen pencedera fisik Nyeri Akut (D.0077)
1. Pasien mengatakan nyeri pada (luka post op)
area luka post op (insisi
sternotomy, insisi thoracotomy
anterior dan area tungkai atas
sampai femur dekstra area
pengambilan vena saphena)
P : luka post op
Q : bertambah ketika area luka
ada pergerakan
R : insisi sternotomy, insisi
thoracotomy anterior dan
area tungkai atas sampai
femur dekstra
S : skala 4-5 (skala 1-10)
T : hilang timbul

Data Objektif :
1. Terdapat luka insisi sternotomy
sepanjang 7 cm, insisi
thoracotomy anterior sepanjang
10 cm dan tungkai atas sampai
femur dextra sepanjang 27 cm.
2. EKG : didapatkan gambaran
atrial fibrilasi; EF : 42%

2. Data Objektif : Perubahan sirkulasi Resiko Gangguan


1. Terdapat luka insisi Integritas Kulit/Jaringan
sternotomy sepanjang 7 cm, (D.0139)

insisi thoracotomy anterior


sepanjang 10 cm dan tungkai
atas sampai femur dextra
sepanjang 27 cm.
2. Balutan luka bersih dan area
tungkai sampai femur
terpasang stocking kompres
elastis untuk mencegah
terjadinya odema kaki.
3. suhu : 36,70C

C. DIANGNOSA KEPERAWATAN
Pre Op
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
ditandai dengan EF menurun 28%, CI (cardiac input) menurun.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (penyakit
jantung) ditandai dengan mengeluh nyeri

Post Op
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (luka post po)
ditandai dengan mengeluh nyeri
2. Resiko gangguan integritas kulit dibuktikan dengan perubahan sirkulasi

D. INTERVENSI
Pre Op

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI


SLKI SIKI
1. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan Perawatan Jantung Akut (I.02076)
berhubungan dengan intervensi selama Observasi :
perubahan kontraktilitas 3x24 jam, maka 1. Identifikasi karakteristik nyeri
ditandai dengan EF (L.02008) Curah dada (melipiti factor pemicu dan
menurun 28%, CI jantung meningkat pereda, kualitas, lokasi, skala,
(cardiac input) menurun. dengan kriteria hasil: durasi dan frekuensi)
1. Ejection fraction 2. Monitor EKG 12 sadapan untuk
cukup meningkat perubahan ST Dan T
2.Cardiax Index (CI) 3. Monitor saturasi oksigen
cukup meningkat Terapeutik :
4. Pertahankan tirah baring
minimal 12 jam
5. Pasang akses intravena
Edukasi :
6. Anjurkan menghindari manuver
valsava
7. Jelaskan tindakan yang dijalani
pasien
Kolaborasi :
8. Kolabrasi pemeriksaan x ray
dada, jika perlu
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera intervensi selama Observasi :
fisiologis (penyakit 3x24 jam, maka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
jantung) ditandai dengan (L.08066) tingkat durasi, frekuensi, kualitas,
mengeluh nyeri nyeri menurun intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri Terapeutik :
menurun 3. Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(aromaterapi)
4. Control lingkungan yang
meperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayan,
kebisingan)
Edukasi :
5. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi :
7. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu

Post Op

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI ( NIC )


( NOC )
1. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera intervensi selama Observasi :
fisik (luka post op) 3x24 jam, maka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
ditandai dengan mengeluh (L.08066) tingkat durasi, frekuensi, kualitas,
nyeri nyeri menurun intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri Terapeutik :
menurun 3. Berikan Teknik
2. Tekanan darah nonfarmakologis untuk
membaik mengurangi rasa nyeri (terapi
3. Frekuensi nadi dingin)**
membaik 4. Fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi :
5. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
6. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
7. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu.
2. Resiko gangguan Setelah dilakukan Perawatan Sirkulasi (I.02079)
integritas kulit dibuktikan intervensi selama Observasi :
dengan perubahan 3x24 jam, maka (L. 1. Periksa sirkulasi perifer (mis.
sirkulasi 14125) integritas kulit Nadi perifer, edema, warna,
dan jaringan suhu)
meningkat dengan 2. Identifikasi factor resiko
kriteria hasil: gangguan sirkulasi (mis.
1.Perfusi jaringan Diabetes, merokok)
cukup meningkat 3. Monitor panas, kemerahan,
2.Kerusakan jaringan nyeri atau bengkak pada
menurun ekstermitas)
3.Nyeri menurun Terapeutik :
4. Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi :
5. Anjurkan berhenti merokok
6. Anjurkan melakukan perawatan
kulit yang tepat
7. Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
(mis. Rasa sakit yang tidak
hilang, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa).
ANALISA JURNAL
Pada diagnosa nyeri ada tindakan terapeutik : Berikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (terapi dingin)** , hal ini menerapkan terapi dingin
memberikan efek yang signifikan untuk menurunkan nyeri sternotomy saat
melakukan deep breathing exercise pada pasien post CABG. Hampir seluruh
penelitian yang ditelusuri menunjukkan bahwa metode terapi dingin menjadi salah
satu intervensi yang mudah dilakukan oleh perawat dan tidak membutuhkan biaya
yang mahal (Iklima dan Maulana, 2018)

DAFTAR PUSTAKA
Bachrudin, M., & Najib, M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah 1. Jakarta
Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Diodato M, Chedrawy EG. Coronary artery bypass graft surgery: the past,
present, and future of myocardial revascularisation. Surg Res Pract.
2014;2014:726158. doi: 10.1155/2014/726158. Epub 2014 Jan 2.
PMID: 25374960; PMCID: PMC4208586.

Iklima, Nurul dan Danar Lingga Maulana. (2018). Terapi Dingin Pada Nyeri
Sternotomy Pasien Post Coronary Arthery Bypass Graft (CABG).
Jurnal Ilmu Keperawatan.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id

Anda mungkin juga menyukai