OLEH :
I. IDENTITAS :
1. Nama Pasien : Tn Hariyanto
2. Umur : 10 Juni 1958
3. Suku/ Bangsa : Jawa /Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Tidak bekerja
7. Alamat : Setro gang 63 no 9 Surabaya
8. Sumber Biaya : BPJS PBI
PENGKAJIAN :
1. KELUHAN UTAMA : Pasien mengatakan nyeri pada alat kemaluan dan
kedinginan
2. RIWAYAT PENYAKIT : Bulan mei 2022 Klien mengeluh sulit berkemih dan
rasa ingin berkemih yang sering. kemudian di periksakan ke puskesmas , dari
puskesmas di pasang slang kencing dan di periksakan laboratorium. Dokter
nya menyarankan untuk di lakukan operasi di rs ua Surabaya dua minggu
lagi.Klien opname tgl 11 April 2022 dan di operasi Tur P tgl 12 April 2022
jam 09 00 – 10 30 . Durante anestesi : klien di anestesi regional ( SAB ) Td
130 / 80 mm hg , saturasi 100%,ECG irama sinus . Perdarahan kurang lebih
500 cc . klien tiba di RR jam 11 00 dalam kondisi pernapasan dengan o2 nasal
2 lpm , RR 22 x/menit , saturasi 99% , TD 138/ 76 , Nadi 102x/menit , suhu 35
derajat , GCS 4,5,6 terpasang foley cateter triway dengan spool PZ lancar
uruine warna merah muda.klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi ,
wajah meringis kesakitan dan cenderung diam tak mau bergerak.
3. SKOR ALDRETE : -
5. EVALUASI NYERI :
Asesmen nyeri
P:nyeri bertambah bila bergerak
Q:merasakan nyeri yang amat sangat seperti di iris iris
R:nyeri pada luka bekas operasi , alat kemaluan
S:skala nyeri sedang , skala 6 dari skala 0-10
T:Terus menerus sejam lalu.
7. PEMERIKSAAN FISIK:
Diagnosa
Tujuan dan
Keperawatan Rencana (Intervensi) Keperawatan
Kriteria Hasil
(P-E-S)
D.0077 nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238)
bd Agen tindakan
pencedera fisik keperawatan Observasi:
( prosedur operasi selama 8 jam
) dd klien diharapkan: Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
mengeluh nyeri Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
pada bekas menurun Identifikasi skala nyeri
operasi , meringis Identifikasi respons nyeri non verbal
(L.08066), kriteria
, tidak mau Identifikasi faktor yang memperberat dan
hasil: memperingan nyeri.
bergerak , skala
nyeri 6 , TD Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Keluhan nyeri Terapeutik
140/100 , RR menurun
22x/Menit , Nadi Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Meringis mengurangi rasa nyeri (misalnya terapi
109 x/menit . menurun musik, biofeedback, terapi pijat, aroma
Sikap protektif terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
menurun hangat/dingin, terapi bermain)
Kegelisahan Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
menurun nyeri (mis, suhu
Kesulitan tidur ruangan, pencahayaan,
menurun kebisingan)
Frekuensi nadi Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
Pola nafas pemilihan strategi meredakan nyeri.
membaik Edukasi:
Tekanan darah
membaik Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri.
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
L.14134 (I.14507)
Thermoregulasi Management hipothermia
Setelah dilakukan Observasi
tindakan 1. Monitor suhu tubuh
keperawatan 2. Identifikasi penyebab hypothermia
selama satu jam 3. Monitor tanda dan gejala hipotermia
diharapkan: ( hipotermia ringan : takipnea , menggigil
D.0141
1. Klien tidak , hipertensi ,diuresis .hipotermia sedang :
Resiko hipotermi
mengeluh aritmia , hipotensi ,apatis,reflek
perioperative b.d
kedinginan menurun.hipotermia berat :
prosedur
2. Menggigil oliguria,refelk menghilang ,edema paru ,
pembedahan
menurun asam basa abnormal
3. Suhu tubuh Terapeutik
36,5 5. Lakukan penghangatan pasif ( selimut ,
4. Tekanan penutup kepala
darah 6. Lakukan penghangatan aktif eksternal
memmbaik dengan pemakaian blanket warmer.
IMPLIMENTASI KEPERAWATAN:
Observasi:
Observasi
1.Memonitor suhu tubuh
2.Mengidentifikasi penyebab hypothermia
1. Memonitor tanda dan gejala hipotermia ( hipotermia ringan : takipnea ,
menggigil , hipertensi ,diuresis .hipotermia sedang : aritmia ,
hipotensi ,apatis,reflek menurun.hipotermia berat : oliguria,refelk
menghilang ,edema paru , asam basa abnormal
Terapeutik
1. Melakukan penghangatan pasif ( selimut , penutup kepala )
2. Melakukan penghangatan aktif eksternal dengan pemakaian
blanket warmer.
F. EVALUASI
Asesmen :
Tujuan tercapai sebagian
Planing :
Lanjutkan Intervensi
B.Diagnosa Resiko hipotermi perioperative
Subyektif :Pasien mengatakan sudah tidak dingin dan menggigil berkurang
Obyektif : TD 128/80 . sh 36.
Asesmen :
Tujuan tercapai sebagian
Planing :
Lanjutkan Intervensi
Referensi:
Coutaux, A. (2017). Non-pharmacological treatments for pain relief: TENS and
acupuncture. Joint Bone Spine, 84(6), 657-661.
De Paolis, G., Naccarato, A., Cibelli, F., D'Alete, A., Mastroianni, C., Surdo, L., ... &
Magnani, C. (2019). The effectiveness of progressive muscle relaxation and
interactive guided imagery as a pain-reducing intervention in advanced cancer
patients: A multicentre randomised controlled non-pharmacological
trial. Complementary therapies in clinical practice, 34, 280-287.