Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA STT SOFT TISSUE TUMOR

DI SUSUN OLEH :
EGI PERMANA
18210100138

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA STT SOFT TISSUE TUMOR

Telah Disyahkan

Pada tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Siti Kamilah, S.kep.,M.kep) ( )


ASUHAN KEPERAWATAN PADA STT SOFT TISSUE TUMOR

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : T.n R
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : CILAKU

Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 18-05-2022
Tanggal pengkajian : 19-05-2022
Dx Medis : STT PUNGGUNG

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. O
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : CILAKU

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama
Nyeri

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan sakit punggung kiri dan ada benjilan pada
tnggal 18 05 22 pasien masuk rumah sakit.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sejak 7 bulan yang lalu terdapat benjolan
dipunggusebelah kiri

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak Ada

D. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Status Gizi :
TB = 170cm
BB = 75 kg
IMT = 24,49 kg/m2
44
3) Tanda Vital
TD = 110/70 mmHg Nadi = 84 x/menit
Suhu = 36,2o
C RR = 20 x/menit
(4) Skala Nyeri
Pre Operasi pasien mengatakan tidak nyeri skala nyeri 0.
Post Operasi pasien mengatakan skala nyeri 6.
b. Pemeriksaan Secara Sistematik
1) Kulit
Kulit lembab berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi,
pertumbuhan rambut merata. Turgor kulit keriput.
2) Kepala
a) Rambut : Rambut lurus, rambut hitam terdapat uban,
dan berambut tebal.Rambut tertata rapi.
b) Mata : Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil
normal, reflek pupil baik, sklera baik
c) Hidung : Normal dan simetris tidak terdapat lesi.
d) Telinga : Kedua lubang telinga bersih tidak
mengeluarkan cairan
e) Mulut : Mulut bersih, tidak ada gigi palsu, gigi
rapat berwarna putih kekuningan, mukosa
bibir lembab, tidak berbau mulut
45
3) Leher
Tidak ada benjolan ( tidak terdapat pembesaran vena jugularis)
4) Tengkuk
Pada tengkuk tidak terdapat benjolan yang abnormal, terdapat
kaku kuduk dan tengkuk terasa berat.
5) Thorax
a) Inspeksi : Simetris, tidak ada pertumbuhan rambut, warna
kulit merata
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris
c) Perkusi : suara Bagu
d) Auskultasi : suara trakheal, bronkhial, bronko vesikuler
6) Kardivaskuler
a) Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran
rambut merata
b) Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm
dari midklavikularis kiri.
c) Perkusi : Suara redup
d) Auskultasi : bagus
7) Punggung
Bentuk punggung simetris, ada benjolan dan nyeri
8) Abdomen
a) Inspeksi : Warna kulit sawo matang, warna kulit merata,
tidakterdapat bekas luka.
b) Auskultasi : Peristaltik usus 10 kali permenit, terdengar jelas
c) Perkusi : Terdengar hasil ketukan “tympani” di semua
kuadran abdomen
d) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,,
kuadran IV
9) Panggul
Bentuk panggul normal, warna kulit panggul merata
kecoklatan, ada nyeri sebelah kiri
10) Anus dan rectum
Pada anus dan rectum normal, tidak terdapat lesi, tidak tedapat
pembengkakan. Warna merah tua.
11) Genetalia
a) Pada Laki-laki
Genetalia pasien normal, tidak ada luka.
12) Ekstremitas
a) Atas : Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan secara
leluasa. Kekuatan otot 5. Tangan kiri terpasang infus
RL 20 tpm.
47
b) Bawah : Kedua telapak kaki kanan dan kiri tidak terjadi
kelemahan, anggota gerak lengkap, tidak terdapat
edema,kekuatan otot 5. Kuku pada jari kaki terlihat bersih.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil (Satuan) Satuan Nilai Rujukan
1 Hemoglobin 15,0 mg/dL 14-16
2 Trombosit 254.000 Ribu/mm3 150-450
3 Leukosit 8400 K/ uL 3,6 – 11,0
4 GDS 89 mg/dL 75-140
7. Program Terapi
Keterolac 3X1
Ceftriaxone 2X1
D. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS : Terputusnya kontinetas Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri jaringan

pada punggung sebelah kiri


mentimasi respon nyeri

DO : pasien terlihat
Nyeri Akut
meringis,sakit saat punggu
ditekn
TTV
TD = 110/70 mmHg
Nadi = 84 x/menit
Suhu = 36,2o
C RR = 20 x/menit
2. DS : Adanya luka pos op Resiko Infeksi
Pasien mengatakan terjadi
perubahan pada kulit post Tempat masunya
mikroorganis,e
op
DO :
resiko infeksi
Pasien terlihat
gelisah luka tidak
kering
-Warna luka merah

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan


2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/ tgl / jam Diagnosa Tujuan & kriteia hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

Selasa Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. mengurang


/ berhubungan dengan keperawatan selama (I.08238) i nyeri pada
terputusnya 2X24 jam diharapkan nyeri
15.00 kontinuitas jaringan berkurang dengan kriteria Observasi pasien
hasil : 1. identifikasi faktor 2. memberika
1. skala nyeri berkurang nyeri
2. pasien meringis n pasien rasa
2. monitor lokasi
nyeri nyaman
Terapeutik 3. membantu
pasien mengatasi
3. atur interval waktu
rasa nyeri
pengecekan
Edukasi
4. anjurkan pasien
melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
Kolaborasi
6. kolaborasi pemberian obat
pereda nyeri

(D.0142) Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi 1. membantu mengurangi


Resiko infeksi keperawatan selama 3X24 jam Observasi infeksi pada lula pasien
berhubungan dengan 1. ajarkan cara memeriksa kondisi
diharapkan tidak ada resiko 2. membantu pasien
luka post operasi luka pasien
infeksi dengan kriteria hasil : Terapeutik mengenali luka yang
- Kultur area luka 2. Ajarkan keluarga pasien cara terinfeksi
menganti balutan luka
membaik Edukasi
- Tidak kemerahan 3. jelaskan tanda dan gejala
terjadinya infeksi
- Tidak ada bengkak
Kolaborasi
4. kolaborasi pemberian antibiotik
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal/jam No DP Implementasi Respon pasien
1 1.mengidentifikasi faktor nyeri 1. S : Pasien mengatakan nyeri
(D.0077) 2. memonitor lokasi nyeri pada kaki bagian punggung sudah
3. mengatur interval waktu berkurang
pengecekan
O : pasien terlihat meringis
4. meganjurkan pasien melakukan
A : masalah teratasi sebagian
teknik relaksasi nafas dalam
P : intervensi di lanjutkan
5. mengkolaborasikan pemberian
obat pereda nyeri
2. S : pasien mengatakan lokasi
nyeri dipunggung
O : pasien meringis
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan
3. S : pasien mekatakan
nyeri berkurang
O : pasien menunjuk
lokasi nyeri
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

4. S : pasien
mengatakan setelah
melakukan teknik relaksasi
nafas dalam nyeri berkurang.
O : pasien terlihat mulai
tenang
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

5. S : pasien mengatakan
nyeri berkurang setelah
diberikan obat
O : pasien tenang dan
tidak meringis
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

2 1.mengajarkan cara memeriksa kondisi luka 1.S : pasien memahami cara


(D.0142) pasien memeriksa kondisi luka
2. mengajarkan keluarga pasien cara menganti
O : pasien mengetahui kondisi
balutan luka
3.menjelaskan tanda dan gejala terjadinya lukanya
infeksi A : masalah teratasi
4. mengkolaborasi pemberian antibiotik P : intervensi dihentikan
2. S : pasien mengatakan mulai paham
cara mengganti balutan luka
O: pasien mengikuti arahan perawat
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. S : pasien mengatakan mulai
mengetahui tanda dan gejala infeksi
luka
O : pasien bisa menjawab
saat di tanya tentang luka
infeksi A : masalah
teratasi
P : intervensi dihentikan

4. S : pasien mengatakan kondisi luka


belum ada perubahan
O : luka pasien masih
kemerahan dan mengeluarkan
darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

H. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal/jam No DX Respon pasien Ttd
Nyeri akut berhubungan S : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
dengan terputusnya O : pasien mulai tenang tidak meringis
kontinuitas jaringan
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
S : pasien mengatakan kemerahan dan kehitaman pada kaki
Resiko infeksi berhubungan
semakin melebar
dengan luka post operasi
O : luka pada kaki pasien menghitam dan mengeluarkan darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai